PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya pola pikir dan gaya hidup masyarakat,
banyak sekali produk-produk kecantikan yang mulai bermunculan dan
berkembang dengan sedemikian rupa mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki,
karena di mata masyarakat produk kecantikan di nilai penting untuk merawat
tubuh atau sekedar untuk terlihat lebih menarik dan percaya diri.
Produk kecantikan memang identik sekali dengan perempuan, meskipun hal
ini tidak berarti bahwa laki-laki tidak memakainya. Secara alamiah perempuan
ingin selalu tampil cantik dan menarik pada setiap kesempataan, produk
kecantikan dipilih karena dipercaya dapat memberikan dapak positif terhadap
tubuh atau wajah perempuan. Dalam survey yang di lakukan oleh Zap Beauty
index tahun 2020 dengan metode online survey di priode Juli-September 2019
menunjukkan bahwa sebanyak 45% wanita Indonesia sudah sadar akan
pentingnya menjaga kecantikan sejak kurang umur kurang dari 19 tahun. Dengan
banyaknya wanita Indonesia yang mulai sadar akan pentingnya menjaga
kecantikan banyak produsen-produsen produk kecantikan yang berusaha
mengembangkan produknya mulai dari skincare, handbody lotion hingga sabun
mandi dengan berbagai varian dan manfaat. Dan banyak sekali perusahan yang
menawarkan tidak hanya satu merk, produk, dan varian saja bahkan produk yang
jarang ditemui untuk menarik minat masyarakat membeli produknya.
Banyaknya minat masyarakat akan produk kecantikan telah dimanfaatkan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memproduksi barang palsu dan
dijual dipasaran dengan tampilan yang begitu mirip dengan harga dan promosi
yang menarik niat beli konsumen. Dengan adanya produk yang palsu yang
beredar di pasaran masyarakat mulai memperhatikan keamanan produk
kecantikan yang mereka akan beli, Produk dengan label BPOM lebih dipilih
masyarakat karena dianggap lebih aman.
1
2
Scarlett adalah salah satu produk yang sudah terertifikasi oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan cruelty free yang artinnya pada
proses pembuataan produknya tidak ada keterlibatan makhluk hidup atau uji coba
pada binatang baik bahan baku yang di gunakan maupun pada uji efikasi pada
produk akhir sehingga aman untuk di gunakan daan layak untuk dipasarkan.
Scarlett merupakan salah satu produk local milik artis Felicya Agelista yang
sudah ada sejak tahun 2017. Produk yang berfokus pada perawatan diri ini
mempunyai beberapa jenis produk seperti body scrub, shower scrub, serum, dan
body lotion. Produk-produk tersebut mempunyai beberapa keunggulan dan
dipercaya dapat memberikan beberapa manfaat bagi kulit kita seperti
mencerahkan, melembabkan, dan mengatasi kulit yang sedang bermasalah secara
cepat karena terdapat kandungan vitamin E, gluthanoine, Niaciamide, centella
Asiatica. Scarlett termasuk produk kecantikan yang baru dipasaran tapi sudah
banyak dibeli oleh masyarakat.
Gambar 1. 1 Penguasa Brand Perawatan Tubuh
Lifebuoy, 8%
Vaseline, 15%
Scarlett, 57%
Sumber : https://Compas.co.id
keluarkan oleh perusahaan dan masyarakat juga dapat menentukan produk apa
yang ingin mereka beli.
Sebuah perusahaan mempunyai strategi promosi yang berbeda-beda untuk
sebuah produknya termasuk produk scarlett. Scarlett mempromosikan produknya
melalui iklan layanan dan sosial media. Scarlett juga mendistribusikan produknya
kepada reseller-reseller agar produknya bisa di kenal banyak kalangan
masyarakat. Dengan mengumpulkan sejumlah besar pedagang dan komoditas dan
meluncurkan promosi agregasi berskala besar (termasuk diskon harga, kupon,
uang keberuntungan, pengiriman gratis dan hadiah) dalam batas waktu (Wu et al.,
2016b; Lu dan Zhuang, 2018).
Pada saat ini kualitas produk sangatlah dicari oleh para konsumen karena
saat ini banyak sekali produk-produk kecantikan palsu yang mulai beredar di
pasaran. kualitas produk merupakan hal penting yang harus di usahakan oleh
perusahaan apabila menginginkan produknya dapat bersaing dipasaran. Jika
kualitas produk tersebut memuaskan bagi konsumen maka, konsumen akan datang
dengan sendirinya. Dengan kualitas yang bagus dan terpercaya maka produk akan
senantiasa tertanam dibenak konsumen karena konsumen bersedia membayar
sejumlah uang untuk membayar produk yang berkualitas. (Weenas, 2013 : 607-
618).
Dalam melakukan pembelian suatu produk konsumen akan melihat dari
pengalaman pembelian mereka atau orang lain. Apabila pengalaman pembelian
yang di rasakan oleh konsumen baik maka mereka akan melakukan pembelian
produk lagi dan biasanya mereka juga akan merekomendasi produk tersebut
kepada orang lain sehingga poduk yang dipasarkan akan semakin dikenal oleh
kalangan masyarakat. pengalaman konsumen bergantung pada informasi
pengalaman sebelumya yang memunculkan reaksi spontan yang membentuk
pengalaman berbelanja saat ini. (Schwarz, 2004 ; Aulia et al 2019 : 362).
Niat beli juga sama halnya dengan promosi, kualitas produk dan
pengalaman pembelian karena apabila promosi, kualitas produk, dan pengalaman
pembelian dianggap memuaskan oleh konsumen maka konsumen akan
mempunyai niat beli pada suatu produk. Niat beli secara luas dianggap oleh
4
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini merupakan uraian tentang landasan teori yang digunakan
penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang jenis dan desain penelitian, definisi
operasional dan pengukuran variabel, populasi, jenis sumber dan metode
pengumpulan data dan metode analisis.
6