Anda di halaman 1dari 11

Nama : Mega Utari

Nim : 2020 12 026

Tugas MID

Rangkuman Materi Manajemen Operasional Lanjutan

Pertemuan 1 :

→ Manajemen operasional adalah suatu proses yang berkesinambungan dan efektif dalam
menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya
secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Manajemen operasional bertujuan mengatur
penggunaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (bahan mentah, tenaga
kerja, mesin, dan perlengkapan) sehingga proses produksi berlangsung efektif dan efisien.
→ Fungsi-Fungsi Manajemen Operasi dan Produksi :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penelaah
d. Pengawasan
→ Tujuan Manajemen Operasional :
a. Meningkatkan efisiensi perusahaan (Efficiency).
b. Meningkatkan produktivitas perusahaan (Productivity).
c. Mengurangi biaya pengeluaran berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan
(Economy).
d. Meningkatkan kualitas perusahaan (Quality).
e. Mengurangi waktu proses produksi suatu perusahaan (Reduced processing time).
→ Ciri Manajemen Operasional
a. Bertujuan memproduksi barang dan jasa
b. Mempunyai kegiatan proses transformasi
c. Terdapat suatu mekanisme pengendali sebuah pengoperasian
→ Manajer Operasional memiliki tugas pokok dalam proses produksi, diantaranya:
1. Membuat perencanaan kuantitas dan kualitas bahan baku dalam proses produksi
2. Membuat rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien untuk
menghemat waktu dan mobilisasi
3. Merencanakan letak layout pabrik
4. Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan
keberlangsungan operasional
5. Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing dengan kompetitor
6. Membuat jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja
7. Manajer operasional bertanggungjawab atas keberlangsungan hasil produksi, baik dari
sisi kuantitas maupun kualitas

Pertemuan 2 : Manajemen Mutu

→ Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan


Praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari
suatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau organisasi” Gasperz (2002;10).
→ Dalam manajemen mutu pelanggan dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Pelanggan Internal : Yaitu orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh
pada performa pekerjaan (perusahaan) kita
2. Pelanggan Antara : Yaitu mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan
sebagai pemakai akhir produk.
3. Pelanggan Eksternal : Yaitu pembeli atau pemakai akhir produk, sering di sebut dengan
pelanggan nyata .
→ Tujuan Manajemen Mutu (Menurut Gasperz (2002;10)

a. Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu.

b. Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan


persyaratan proses dan produk yang ditentukan pelanggan dan organisasi;

→ Prinsip Manajemen Mutu


a. Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus
b. Kepemimpinan (Leadership)
c. Keterlibatan Orang (Involvement Of People)
d. Pendekatan Proses (Process )
e. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen (System Approach To Management)
f. Peningkatan Terus Menerus (Continual Improvement)
g. Pendekatan Faktuan Dalam Pembuatan Keputusan (Factual Approach To Decision
Making)
h. Hubungan Pemasok Yang Saling Menguntungkan (Mutually Beneficial Supplier
Relationship)

→ Implikasi dari Kualitas

a. Reputasi Perusahaan : Sebuah organisasi dapat mengharapkan reputisanya sebagai


kualitas---menjadi baik---atau tidak baik---untuk mengikutinya.Kualitas akan muncul
dalam presepsi mengenai produk baru perusahaan.

b. Kewajiban Produk : Undang-undang perlindungan konsumen menyusun dan


mendorong standar produk dan melarang produk yang tidak sesuai standar

c. Implikasi Global : Diera teknologi kualitas menjadi perhatian internasinal, begitu pula
dengan manajemen operasional.

→ Biaya Kualitas (Cost Of Quality)

a. Biaya Pencegahan
b. Biaya Penilaian
c. Biaya Kegagalan Internal
d. Biaya Kegagalan Eksternal
→ Total Quality Management (TQM) , Perpaduan semua fungsi dari perusahaan kedalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas serta
kepuasan pelanngan. Sistem manajemen yang berointasi kepada kepuasan pelanggan
(custumer staticfaction) dengan kegiatan yang diupayakan sebaik mungkin (right first time)
melalui perbaikan berkesinambungan (continues improvement).
Pertemuan 3 : Manajemen Proyek

→ Manajemen proyek adalah Salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud pengelolaan suatu
proyek yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intesif untuk
menghadapi kegiatan proyek.
→ Fase dalam manajemen proyek
a. Perencanaan , meliputi penyiapan tujuan, penggambaran proyek dan pengorganisasian
b. Penentuan jadwal, fase ini berkaitan dengan orang, uang dan pasokan untuk aktivitas-
aktivitas tertentu dan mengaitkan aktivitas-aktivitas satu sama lain
c. Pengendalian, Disini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan
anggaran. Hal ini juga mengubah rencana dan memindahkan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan akan waktu dan permintaan biaya.
→ Pengorganisasian Proyek dapat berguna dengan memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Tugas Pekerjaan dapat dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu
b. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang lain
c. Pekerjaan berisikan tugas-tugas yang memerlukan kemampuan khusus
d. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi
e. Proyek mempersingkat lini diantara organisasi.
→ Penentuan Jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu Kesemua aktivitas
proyek, Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular adalah Grafik Gantt,
Merupakan cara yang murah dalam membantu manajer dalam memastikan Bahwa :

Aktivitas direncanakan Urutan Kinerja didokumentasikan

Waktu Aktivitas diestimasi dan Waktu Proyek keseluruhan


dicatat dikembangkan

→ Penentuan Jadwal Proyek memiliki beberapa Tujuan


a. Menunjukkan hubungan dari masing-masing aktifitas dengan yang lainnya dan dengan
keseluruhan proyek
b. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan diantara berbagai aktivitas
c. Mendorong pengaturan waktu yang realistik dan estimasi biaya untuk masing –masing
aktivitas
d. Membantu menjadikan lebih baik penggunaan orang, uang dan sumber daya material
dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek.
Pertemuan 4 : Net Working Planning

→ Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang
manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu
proyek dengan menggunakan pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang
digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.
→ Macam – Macam Net working
a. CMD : Chart Method Diagram
b. NMT : Network Management Technique
c. CPA : Critical Path Analysis
d. PEP : Program Evalution Procedure
e. CPM : Critical Path Method
f. PERT : Program Evalution and Riview Technique Penggunaan nama tadi tergantung
dibidang mana hal tadi digunakan, umumnya yang sering dipakai CPM dan PERT,
misalnya CPM digunakan dibidang kontraktor PUTL, PERT dibidang research dan
Design. Walaupun demikian keduanta mempunyai konsep yang hampir sama.
→ Ruang lingkup Net Working Planning
a. Linear Programing : Persoalan-persoalan yang dikembangkan disini ialah bagaimana
mencari nilai-nilai minimum atau maksimum dari variabes yang sering berkaitan dan
terbatas,
b. Non Linear Programing : variabelnya tidak bergerak linear tetapi konstan. Bagaimana
manager harus memilih alternatif.
c. Dynamic programing : variabel yang pertama mempengaruhi yang kedua, ketiga dan
seterusnya. Bagaimana manager mengatasinya.
d. Queuing theory : variabelnya merupakan deretan yang beruntun.
e. Montecarlo theory: Probability theory : hasilnya berdasarkan kemungkinan-
kemungkinan berdasar untung-untungan seperti main dadu dalam judi.
f. Network Planning: prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian
pekerjaan (variables) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network.

→ Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan interelasi dari berbagai
aktivitas. Network juga sering disebut diagram panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan
perhitungan waktu telah dibubuhkan pada network maka ini dapat dipakai sebagai jadwal
proyek (project schedulle).

→ Data yang di perlukan untuk membuat networking planning adalah :

a. Mengetahui jenis-jenis pekerjaannya, dan prasyarat apa yang diperlukan untuk


memulai pekerjaan atau kegiatan tersebut, dan kegiatan apa yang dapat dilakukan
setelah pekerjaan tersebut selesai.

b. Taksiran waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan masing-masing pekerjaan. Jika


pekerjaan tersebut tergolong baru, maka dapat dilakukan perkiraan dengan diberikan
waktu lebih (slag).

c. Biaya yang diperlukan masing-masing kegiatan dan biaya yang diperlukan untuk
mempercepat pekerjaan tersebut.

d. Sumberdaya yang diperlukan pada masing-masing pekerjaan (Tenaga, bahan bakar,


peralatan dan perlengkapan, dll).

→ Gunanya mengetahui lintas kritis

a. Penundaan pekerjaan pada “Lintasan Kritis”, menyeabkan seluruh proyek tertunda


penyelesaiannya.

b. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di lintasan


kritis dapat dipercepat.

c. Pengawasan/Control hanya “diketatkan” di lintasan Kritis saja. Maka pekerjaan-


pekerjaan di jalur kritis : Perlu pengawasan ketat agar tidak tertunda, Kemungkinan di
Trade off dengan crash program : dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya
(lembur).

d. Time slack (kelonggaran waktu) terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilalui
Lintasan Kritis. Ini memungkinkan bagi manager untuk merealokasi/memindahkan
tenaga kerja, alat-alat, dan biaya-biaya kepekerjaan-pekerjaan di lintasan kritis demi
efisiensi.
Pertemuan 5 : Manajemen Rantai Pasokan

→ Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) adalah fasilitas ,fungsi dan kegiatan
yang terlibat dalam produksi, penyampaian produk dan layanan atau jasa dari
pemasok,perusahaan pembuat produk, hingga pelanggan.
→ Manajemen rantai pasokan mencakup aktivitas untuk menentukan :1) Penyedia transportasi
2) Transfer uang secara kredit dan tunai 3) Para pemasok 4) Distributor 5) Utang dan piutang
usaha 6) Pergudangan dan persediaan 7) Pemenuhan pesanan dan 8) Berbagi informasi
pelanggan, prediksi dan produksi.
→ Strategi 6 sumber :
1. Banyak Pemasok : Strategi ini lebih tepat bagi perusahaan dengan produk komoditas.
Strategi ini memainkan satu pemasok dan menempatkan beban pemenuhan permintaan
kepada pemasok. Pemasok secara agresif bersaing satu dengan yang lain.
2. Sedikit Pemasok : Strategi ini menunjukkan pencarian atribut, seperti biaya rendah.
Pembeli lebih baik membentuk hubungan jangka panjang dengan beberapa pemasok
khusus, Dengan sedikit pemasok, biaya untuk berganti pemasok menjadi besar
sehingga baik pembeli maupun pemasok saling mempertahankan hubungan tersebut.
Kinerja pemasok yang buruk hanya akan merupakan satu risiko yang ditemui oleh
pembeli.
3. Integral vertical : merupakan pengembangan kemampuan untuk menghasilkan produk
atau layanan yang sebelumnya dibeli atau benar-benar membeli pemasok atau
distributor.
4. Kerja sama : bertujuan mendorong perkembangan produk baru dan keahlian teknologi,
penguranagn biaya, serta meningkatkan keamanan pasokan.
5. Jaringan keiretsu : Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang disebut
keiretsu. Anggota keiretsu menjamin hubungan jangka panjang dan diharapkan dapat
berkolaborasi sebagai mitra, memberikan keahlian teknis, dan memberikan bahan baku
atau komponen yang berkualitas kepada perusahaan manufaktur yang berkolaborasi
dengannya. Anggota keiretsu dapat juga memiliki rantai dibawahnya serta membuat
pemasok lapis kedua atau ketiga sebagai bagian dari koalisi tersebut.
6. Perusahaan virtual : Perusahaan maya adalah perusahaan yang mengandalkan berbagai
macam hubungan dengan pemasok untuk menyediakan layanan terhadap permintaan.
Perusahaan maya ini juga disebut hollow corporation atau network companies.
Perusahaan maya ini menghilangkan batasan yang menyebabkan terciptanya keunikan
untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Integrasi Ventura
vertikal bersama

Sedikit Jaringan
Pemasok Keiretsu

Banyak Mass Perusahaan


Pemasok customization Virtual

Pertemuan 6 : Pengelolan Rantai Pasok

→ Tiga isu yang mempersulit pengembanagn rantai pasokan yang efisien Dan terintegrasi :
1. Optimalisasi Lokal: Anggota rantai cenderung memaksimumkan keuntungan lokal dan
meminimalkan biaya langsung berdasarkan pada pengalaman yang terbatas. Sedikit
peningkatan permintaan ditanggapi berlebihan karena tidak ada yang ingin mengalami
kekurangan kapasitas
2. Insentif : Insentif penjualan,Diskon Kuantitas,Kuota dan Promosi Insentif mendorong
barang kedalam rantai untuk penjualan yang belum terjadi. Hal ini membuat fluktuasi
yang akhirnya mahal untuk semua anggota rantai.
3. Lot Yang Besar : Pembelian dalam jumlah yang besar padsa umumnya dapat
mengurangi biaya.
→ Informasi yang tidak akurat merupakan informasi yang tidak disengaja tetapi hasilnya
menyebabkan distorsi dan fluktuasi dalam rantai pasiokan yang menyebabka Bullwhip
Effect. Bullwhip Effect adalah peningkatan fluktuasi dalam pesanan yang seringkali terjadi
sebagai perpindahan pesanan melalui rantai pasokan (Heizer & Reinder ,2014). Konsepnya
adalah suatu keadaan yang terjadi dalam rantai pasokan yaitu permintaan dari pelanggan
mengalami perubahan baik semakin meningkat maupun menurun.
→ Cara mengurangi Bullwhip Effect dan memperbaiki Rantai Pasokan:
1. Menarik data Yang Akurat
2. Pengurangan Jumlah Pembelian
3. Pengendalian Pengisian Satu Tahap
4. Persediaan Yang Dikelola Oleh Pemasok
5. .Kolaborasi dalam Perencanaan, peramalan dan pengisisan
6. .Blanket Order
7. Sttandarisasi dilakukan
8. Penundaan dalam penyimpanan
9. Pengiriman Drop dan Pengemasan Khusus
10. Lolos melalui Fasilitas
11. Saluran Perakitan
→ Teknologi Informasi dalam Rantai Pasokan
1. E-Procurement : Menggunkan Internet untuk membantu pembelian , Mempercepat
pembelian, mengurangi biaya, mengintegrasikan rantai pasokan dan mendorong
keunggulan bersaing organisasi, Mengurangi kertas-kertas untuk pembelian .
2. Elektronic Ordering and Funds Transfer : Pelaksanaan elektronik dan transfer Bank
merupakan pendekatan tradisional dan mempercepat transaksi , Menyediakan transfer
data secara virtual dalam bisnis, termasuk dalam pengadaan atau pembelian.
3. Katalog Online : Pembelian produk atau komponen yang standar sering kali dilakukan
dengan menggunakan katalog on line. Katalog tersebut menyediakan informasi
mengenai produk dalam bentuk elektronik
4. Lelang Online : Dilakukan oleh penjual, pembeli atau perantara , Manajer operasional
menggunakan lelang on line untuk membuang kelebihan bahan baku atau secara
keseluruhan persediaan.nLelang on line mengurangi hambatan masuk, mendorong
penjual untuk bekerja sama dan secara simultan meningkatkan kemampuan sejumlah
5. Barcode : Sistem pengumpulan data otomatis , Digunakan kode yang dapat dibaca oleh
komputer , Kode tersebut dipasang pada produk, kontainer,pengepakan,dan
pengangkutan .
6. Identifikasi Frekuensi Radio : Menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan data
abtar pembaca, Mampu mendukung rantai pasokan .
→ Etika Manajemen Rantai Pasokan
1. Etika Personal : Meningkatkan dan memperkuat tanggung jawab antar karyawan dan
Menghindari ketidakpantasan yang dirasakan.
2. Etika dalam rantai pasokan : Dalam era spesialisasi tinggi saat ini banyak sumber daya
perusahaan dibeli, menempatkan tekanan yang sangat tinggi atas etika dalam rantai
pasokan, Tantangan untuk mendorong standar etika sangat signifikan.
3. Perilaku etis terhadap lingkungan : Etika yang baik meluas hingga pengoperasian bisnis
dengan cara mendukung konservasi dan peremajaan sumber daya.

Anda mungkin juga menyukai