Bagiku adalah sepenggal cerita yang tersusun dari jumpa, mata,
asa diujung senja yang tak sempat terucap kata Malioboro Bagiku adalah secercah rindu yang dirangkai dari nominal seribu yang menemani hingga pagi pukul satu, beranjak pulang walau tiada temu menunggu pada waktu yang tak tentu Jogja dan Malioboro adalah mosaik yang menilas, membungkus puisi dan narasi indah yang selalu membekas. Sampai jika aku harus meniggalkannya, itu berarti aku bersepakat pada diriku untuk menanamkan rindu kepadanya Jogja dan Malioboro memiliki caranya sendiri untuk membuatku nyaman dan tak pernah lupa cara untuk membuatku mencintainya