Oleh:
1. Alfi Herayuda (211071006)
2. Aliya Rodiah (211071007)
3. Alma Putri Damayanti (211071008)
SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS TINGKAT 1B
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
2022
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
berjudul Pengertian dan tujuan Pendidikan ’ ini dapat selesai pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Tingkat 1 Semester 2 dari
Bapak Drs. Suwono, M.Pd Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia .
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang penerapan rasa cinta tanah air dan bangsa dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Suwono, M.Pd
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik makalah
yang diberikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan
dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
Penulis
i
DAFTAR ISI
Table of Contents
Kata Pengantar....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
D. Metode Penulisan...................................................................................................4
E. Sistematika Penulisan.............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Teori Pendidikan Menurut Ralph W. Tyler............................................................6
B. Refleksi Lembaga Pendidikan................................................................................7
C. Teori Pendidikan Menurut Benjamin S. Bloom......................................................8
1. Taxonomy of Educational Objectives.................................................................8
D. Refleksi Lembaga Pendidikan..............................................................................10
E. Teori Pendidikan Menurut John Dewey...............................................................10
1. My Pedagogic Creed........................................................................................10
2. Refleksi Lembaga Pendidikan..........................................................................13
F. Teori Pendidikan Menurut Paulo Freire...............................................................14
1. Banking Concept of Education dan Pendidikan Kritis......................................14
G. Teori Pokok Pendidikan Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.......................................................................................................................15
1. Sistem Pendidikan Nasional.............................................................................15
H. Teori Pendidikan Menurut Undang-undang Tentang Guru dan Dosen.............15
1. Guru dan Dosen................................................................................................15
BAB III PENUTUP..........................................................................................................17
A. Simpulan..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
Kualitas sumber daya manusia itu bergantung pada kualitas pendidikannya. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai,
terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu pembaruan pendidikan harus selalu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Melalui penataan
pendidikan yang baik, upaya peningkatan mutu pendidikan harus terus dilakukan.
Sehingga harapan meningkatkan kualitas pendidikan dan suasana pendidikan yang
adaptif terhadap zaman dapat tercapai sebagai tujuan dari proses pembaruan dan
pengembangan tersebut. Adapun kurikulum, tenaga kependidikan, dan sistem
pendidikan ialah salah satu komponen sentral yang memegang peranan penting
dalam kegiatan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan agar pembaruan dan pengembangan pendidikan dapat tercapai.
Dan dalam makalah ini, kami akan meyimpulkan mengenai teori pokok pendidikan
menurut Ralph W. Tyler, Benjamin S. Bloom, John Dewey, Paulo Freire, Undang-
undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Undang-undang tentang Guru dan
Dosen, serta menganalisis tentang sejauh mana lembaga pendidikan menerapkan
teori dan peraturan perundangan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa simpulan teori-pokok pendidikan menurut Ralph W. Tyler, Benjamin S.
Bloom, John Dewey, Paulo Freire, Undang-undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dan Undang-undang tentang Guru dan Dosen?
2. Seperti apa refleksi lembaga pendidikan dalam menerapkan teori pokok
pendidikan dan perundangan tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui teori-pokok pendidikan menurut Ralph W. Tyler, Benjamin S.
Bloom, John Dewey, Paulo Freire, Undang-undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dan Undang-undang tentang Guru dan Dosen.
2. Mengetahui refleksi lembaga pendidikan dalam menerapkan teori pokok
pendidikan dan perundangan.
D. Metode Penulisan
4
Penyusunan makalah ini yakni berhubungan dengan materi dari bukubuku
(handbooks) Routledge Key Guides, buku undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional, dan tentang guru dan dosen, serta berdasarkan hasil diskusi
kelas bersama dosen pengampu.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan makalah ini, penyusun membagi menjadi empat bagian, sebagai
berikut:
1. Pendahuluan : Mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. Pembahasan : Mengenai penjelasan teori-teori pokok pendidikan, undang-undang
sistem pendidikan nasional, dan undang-undang guru dan dosen, serta mengenai
refleksi lembaga pendidikan.
3. Penutup : Mengenai simpulan dari isi makalah ini
4. Daftar Pustaka : Mengenai sumber data yang digunakan dalam penyusunan
makalah ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
II. Pengalaman belajar apa yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan?
Jika kita mengikuti pandangan Tyler di atas maka pengajaran tidak terbatas hanya
pada proses pengajaran terhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula
diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi atau pengajaran di suatu sekolah.
Demikian pula kurikulum, dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah,
kurikulum bidang studi atau pun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran tertentu.
6
kokoh. Ini dimaksudkan agar kurikulum yang dibuat dapat menuntun murid
mencapai tujuan jangka pendek yang dapat dijadikan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan jangka panjang. Pengembangan kurikulumjuga harus
berangkat dari kejelasan apa yang dimaksud dengan kurikulum itu sendiri, dan
kejelasan apa fungsi dari kurikulum tersebut.
7
C. Teori Pendidikan Menurut Benjamin S. Bloom
8
f) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) :
mencangkup kemampuan untuk berpendapat mengenai
informasi dengan pertanggungjawaban atas hasil analisis.
9
f) Penyesuaian Pola Gerakan (adjustment) : mencangkup
kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dan
perubahan terhadap pola yang ada.
g) Kreativitas (creativity) : mencangkup kemampuan untuk
melahirkan atau menciptakan aneka pola baru (inisiatif).
1. My Pedagogic Creed
10
II. Sekolah
Menurut Dewey, sekolah adalah lembaga sosial. Dengan
menjadikan pendidikan sebagai proses sosial yang merupakan
bentuk kehidupan masyarakat. Dimana ide ide berkembang guna
anak tidak hanya mendapatkan pelajaran saja namun juga dapat
mengembangkan diri dengan mengikuti organisasi dan
ekstrakurikuler yang disediakan dari pihak sekolah.
III. Subjek Materi
11
anak. Anak tidak semestinya dibangun sikap menerima
dan menyerap saja, tetapi harus aktif.
b) Gambar adalah alat instruksi yang besar. Menjelaskan
bahwa melihat lebih efektif daripada mendengar saja.
c) Minat adalah tanda-tanda dan gejala pertumbuhan
kekuatan. Melanjutkan pembangunan yang telah tercapai
anak Dengan menyalurkan minat-minatnya.
d) Emosi adalah refleks tindakan. Berusaha untuk
merangsang dan membangkitkan emosi untuk
memperkenalkan keadaan tidak sehat dan pikiran sehat.
V. Sekolah dan Kemajuan Sosial
Dalam teori John Dewey, terdapat dua sisi yang harus diperhatikan dalam
proses pendidikan, yakni
a) Psikologis
12
2. Refleksi Lembaga Pendidikan
13
F. Teori Pendidikan Menurut Paulo Freire
14
kesadaran kritis yang ditandai dengan penafsiran masalah yang
mendalam, percaya diri dalam berdiskusi, mampu menolak dan
menerima, serta mampu merefleksikan hubungan sebab akibat.
Dan Freire dalam hubungan dialektis antar teori dan praktik selalu
didasarkan pada praktik teoritis yang meyakinkan dan mendalam
demi niatnya membangun sebuah proses pedagogis.
15
dalam bidang pedidikan atas upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan
berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan
dengan amanat Pasal 20, Pasal 22d, Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yang menimbang bahwa untuk menjamin
perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata
pemerintahan yang baik dan akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru dan dosen
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan, bahwa guru dan dosen
mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan nasional dalam bidang pendidikan, sehingga perlu dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat.
16
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
17
guru dan peserta didik bersama-sama berdialog sebagai subyek dalam
memecahkan permasalahan, karena peserta didik adalah partisipan yang
aktif dialog tersebut. Dengan demikian timbulah kreasi peserta didik
dalam menyampaikan realitasnya atas dasar kesadaran kritis yang
ditandai dengan penafsiran masalah yang mendalam, percaya diri dalam
berdiskusi, mampu menolak dan menerima, serta mampu merefleksikan
hubungan sebab akibat.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Patriotisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme
https://www.detik.com/edu/detikpediai
http://lupherblueniz.blogspot.com/
http://okezone.com/
https://123dok.com/
19