Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting sejak adanya listrik manusia
mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, yang menonjol adalah dalam
bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik hampir semua benda dan alat bantu
manusia dalam kehidupan sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam.
Sejak adanya listrik itulah mulai bermunculan alat bantu manusia yang menggunakan
listrik untuk mempermudah pekerjaan manusia. Alat bantu manusia dari masa kemasa
mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan sangat canggih. Manfaat listrik bagi
kehidupan manusia antara lain, sebagai penerangan lampu dirumah, Untuk menyalakan televisi,
radio, memasak dan masih banyak kegunaan listrik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai manusia tentu kita pantas bersyukur dengan ditemukannya listrik dengan segala
manfaat yang mengiringinya. Hal yang juga menakjubkan adalah ternyata dalam tubuh manusia
juga terdapat listrik. Sistem saraf manusia merupakan salah satu aplikasi dari listrik. Dalam
makalah ini akan dibahas secara lengkap dua jenis listrik yaitu listrik statis dan listrik dinamis
dalam kaitannya dengan kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah defenisi listrik?
2. Apa yang dimaksud dengan listrik statis?
3. Apa yang dimaksud dengan listrik dinamis?
4. Apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan paralel?
5. Apa manfaat listrik dalam kehidupan sehari-hari
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk megetahui defense listrik
2. Untuk megetahui listrik statis
3. Untuk mengetahui listrik dinamis
4. Untuk megetahui rangkaian seri dan parallel
5. Untuk mengetahui manfaat lsitrik dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Listrik
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negative,
dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energy listrik apabila suatu benda itu mempunyai
perbedaan jumlah muatan. Sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah muatan negative dari
sebuah benda, berpindahnya muatan negative ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energy,
missal energy gerak, energy pabas dan sebagainya. Perpindahan muatan negative inilah yang
disebut dengan energy listrik . karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan
netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah
muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari muatan negative
untuk mencapai keadaan setimbang
B. Listrik Statis
Listrik statis (dalam bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang mempelajari
pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika dilihat dari asal katanya,
kata lisyrik diikuti dengan kata “statis” yang berarti “diam”. Hal ini mengisyaratkan bahwa
listrik statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang diam atau tdak mengalir. Lisrik statis tidak
dapat mengalir dari satu tempat ke temapt yang lain, melainkan hanya menyala sekejap di satu
tempat. Jadi, listrik stas tidak dapat meghasilkan arus listrik.
Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Yunani Kuno,
Thales of Miletus(625-547 SM). Kala itu beliau mengambil batu berwarna kuning yang disebut
batu ambar. Thales kemudia menggosok-gosokkan batu tersebut dengan kain wol. Tanpa diduga,
bulu ayam yang berada disekitarnya tertarik dan menempel dalam penggosokan tersebut,
ternyata Thales telah memberkan muatan listrik ke batu ambar melalui kain wol. Muatan inilah
yang menyebabkan bulu ayam yang berada disekitar batu ambar tertarik dan menempel pada
batu ambar tersebut. Inilah yang kemudian menjadi awal ditemukannya listrik statis.
1. Muatan Listrik
Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa listrik
statis terjadi setalah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan (gosokan)
yang diistilahkan charging by friction, atau mejadi bermuatan karena gesekan. Gesekan atau
gosokan antara dua materi ini akan membuata electron dari atom materi yang satu berpindah ke
atim materi yang lain, sehingga kedua materi bermuatan positif, sebaliknya bermuatan
negative.jadi, perpindahan electron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau
gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti
penggaris plastic bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastic yang awalnya tidak
bermuatan atau netral disgosok-gosok dengan kain wol, electron-elektron yang ada pada kain
wol akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastic disebut sebagai
benda bermuatan listrik negative. Ketika penggrais tersebut didekatkan ke sobekan kertas,
sobekan kertas tersebut akan tertarik oleh peggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang
bermuatan listrik negative dapat menarik benda-benda ringan disekitanya yang bermuatan postif.
(a) (b)
(a) Tolak menolak, (b) Tarik-menarik
Gambar 2. Gaya Coulomb pada muatan listrik
Besarnya gaya listrik di antara dua muatan titk berbanding langsung dengan
hasil kali besar muatan-muatan itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
dianatara muatan-muatan tersebut.
Q1 Q 2
Fc=k
r2
Keterangan:
Fc = gaya Coulomb (newton)
K = konstanta = 9 x 109 Nm2/C2
r = jarak dua muatan (meter)
q1 = besar muatan listrik pertama (coulomb)
q2= besar muatan listrik kedua (coulomb)
3. Medan Listrik
Tahukah Anda mengapa benda-benda yang berada di permukaan Bumi selalu ditarik
menuju pusat bumi? Seluruh benda yang ada di permukaan bumi atau sekitarnya akan ditarik
menuju pusat Bumi karena memiliki massa yang jauh lebih kecil dari pada massa bumi. Hal
serupa ternyata juga terjadi pada muatan-muatan listrik. Muatan- muatan listrik memiliki medan
listrik sehingga dapat mempengaruhi muatan lain yang berada tidak jauh darinya. Medan listrik
dapat didefinisikan sebagai daerah di sekitar muatan yang masih kuat menimbulkan gaya listrik
terhadap muatan lain. Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik yang
arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam digunakan untuk
menunjukkan muatan negatif dan arah garis medan listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan
muatan positif.
Gambar 3. Garis-garis medan listrik satu muatan positif (a) dan satu muatan negative (b)
Gambar 4. Garis-garis medan listrik pada dua muatan yang sejenis (c ) yang berbeda jenis (d)
Selain melalui gambar, medan listrik suatu muatan dapat ditentukan besarnya dengan cara
menghitung. Bagaimana cara menghitung besar kuat medan listrik? Agar dapat memahami cara
menghitung besarnya medan listrik (E) perhatikan Gambar 5 dan penjelasan berikut.
5. Hantaran Listrik
listrik dapat mengalir pada kabel, Apa yang mengalir dan bahan apa yang dapat
mengalirkan listrik? Pernyataan bahwa listrik mengalir sebenarnya berkaitan dengan muatan
yang berpindah, sebab perpindahan elektron pada bahan akan menghasilkan arus listrik yang
arahnya berlawanan dengan arah perpindahan elektron tersebut. Bahan-bahan apakah yang
dapat menghantarkan listrik dengan baik dan yang tidak dapat menghantarkan listrik?
Sering kita melihat orang menggunakan kabel untuk menghantarkan listrik dari suatu
ujung kabel ke ujung lainnya. Mengapa menggunakan kabel? Kabel biasanya terdiri dari bahan
tembaga atau perak di bagian dalamnya dan dilapisi bahan plastik atau karet di bagian luarnya.
Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan kemampuan bahan untuk menghantarkan listrik.
Setiap bahan memiliki daya hantar listrik yang berbeda-beda. Tembaga dan perak merupakan
bahan yang paling baik untuk menghantarkan listrik, sedangkan plastik dan karet merupakan
bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
a. Konduktor listrik
Mengapa kabel digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber listrik ke
peralatan elektronik? (Gambar 8) Agar arus listrik dapat disalurkan dengan baik, maka
dibutuhkan bahan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan baik pula. Pada bahan
ini, elektron dapat mengalir dengan mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk
menghantarkan listrik disebut dengan konduktor listrik.
Gambar 8.Kabel Listrik Dari Tembaga Dengan Pelapis Plastik
Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas. Meskipun perak dan emas
merupakan konduktor yang sangat baik, tetapi karena harganya yang sangat mahal, kabel
rumah tangga biasanya menggunakan bahan dari tembaga.
b. Isolator listrik
Mengapa kabel listrik perlu dilapisi dengan plastik atau karet? Pemberian plastik atau
karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih aman digunakan. Sifat plastik dan
karet yang sangat buruk dalam menghantarkan arus listrik membuat kedua bahan tersebut
masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan isolator adalah bahan yang sangat buruk
untuk menghantarkan listrik karena di dalam bahan ini elektron sulit mengalir.
c. Semikonduktor listrik
Bahan-bahan yang berada pada suhu rendah bersifat sebagai isolator, sementara pada
suhu tinggi bersifat sebagai konduktor disebut bahan semikonduktor listrik. Contoh bahan
semikonduktor listrik adalah karbon, silikon, dan germanium. Pada bidang elektronika,
karbon biasa digunakan untuk membuat transistor yang kemudian dirangkai menjadi IC
seperti pada Gambar 9
Gambar 9. Beberapa jenis semikonduktor: (a) Diode, (b) Transistor, dan (c) IC
6. Listrik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Penangkal Petir
Petir dapat menimbulkan korban karena membawa energi yang sangat besar. Petir
cenderung akan menyambar benda-benda yang tinggi seperti pohon, tiang bendera, dan
bangunan-bangunan yang tinggi. Oleh sebab itu, pada konstruksi bangunan-bangunan
tersebut selalu diberi penangkal petir yang dipasang di atap. Tahukah Anda bagaimana
system kerja penangkal petir? Penangkal petir dibuat runcing dari bahan konduktor
(logam) dipasang di atas sebuah bangunan atau gedung yang dihubungkan dengan kabel
sampai ke tanah, kemudian kabel tersebut ditanam di dalam tanah dengan tujuan agar
arus petir yang sangat besar dapat segera dinetralkan ke dalam tanah (grounding).
Gambar 10. Penangkal petir
b. Sel saraf
Sel saraf sering diibaratkan seperti kabel listrik karena memiliki bentuk dan
mekanisme kerja yang hampir sama. Coba perhatikan Gambar 11. Setiap sel saraf hanya
memiliki satu akson yang mendukung terjadinya perambatan atau hantaran arus listrik.
Selain akson, penghantar listrik lain di dalam tubuh makhluk hidup selain akson adalah
cairan tubuh. Cairan tubuh dapat berupa darah, cairan jaringan dan sitosol dalam
sitoplasma sel. Pada sel saraf juga terdapat isolator listrik, yaitu selubung myelin pada
akson
Gambar 12. Pergerakan implus pada akson bermeylin dan tidak bermeylin
c. Listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit
Tidak hanya benda padat seperti tembaga dan perak, zat cair pun ada yang dapat
menghantarkan arus listrik dan ada juga yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
contohnya larutan garam dan larutan gula. Larutan garam merupakan salah satu jenis
elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan gula disebut sebagai
non elektrolit karena tidak dapat menghantarkan arus listrik.
C. Listrik Dinamis
1. Arus listrik
Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Arus listrik mengalir karena pada
ujung-ujung rangkaian ada perbedaan potensial listrik yang diberikan oleh baterai sebagai
sumber tegangan seperti yang telah dijelaskan pada percobaan baterai buah. Ujung kawat
penghantar yang memiliki banyak elektron (terhubung dengan kutub negatif baterai) dapat
dikatakan memiliki potensial listrik yang rendah, sedangkan ujung kawat penghantar lainnya
yang memiliki sedikit elektron (terhubung dengan kutub positif baterai) dapat dikatakan
memiliki potensial listrik yang tinggi. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah, sedangkan arah aliran elektron adalah sebaliknya yaitu dari potensial rendah ke
potensial tinggi atau dengan kata lain dari kutub negative ke kutub positif.
Pada rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat
ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada rangkaian setiap
detiknya. Hal ini dikarenakan besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup
sebanding dengan besarnya muatan listrik yang mengalir pada setiap detik, atau secara
matematis besar arus listrik ditulis sebagai berikut.
q
i=
t
keterangan:
I = arus listrik (ampere)
q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (detik)
Pada rangkaian listrik tertutup, pembawa muatan listrik adalah electron sehingga besarnya
muatan ditentukan oleh jumlah elektron, yaitu;
Ne
i=
t
keterangan:
I = arus listrik (ampere)
N= jumlah muatan listrik
e =muatan electron (Coulomb)
t = waktu (detik)
2. Rangkaian listrik
Pada umumnya rangkaian dalam sebuah alat listrik terdiri dari banyak jenis komponen
yang terangkain secara tidak sederhana, akan tetapi untuk mempermudah mempelajarinya
biasanya jenis rangkaian itu biasa dikelompokkan dalam rangkaian seri dan rangkaian parallel.
Beberapa
resistor dirangkai untuk tujuan tertentu seperti untuk membagi arus (memperkecil arus)
ataupun membagi tegangan atau untuk memperoleh nilai hambatan tertentu yang tidak dapat
diperoleh langsung “dipasaran”.
Hambatan (resistor) R merupakan komponen yang selalu dijumpai di setiap untai
elektronik, baik terjadi oleh hambatan murni maupun komponen untai lain. Misalnya, pada
kapasitor, inductor, diode, ataupun juga oleh kawat atau konduktor. Hambatan itu jika bersuhu
tetap nilainya tetap, sehingga memenuhi hukum Ohm. Secara eksperimen untuk dapat
memperoleh R tetap dapat dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada untai pada selang
waktu singkat sehingga kenaikan suhunya kecil sehingga kenaikan R bias diabaikan karena
terlalu kecil.
a. Rangakaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan. Susunan seri
digunakan untuk menghasilkan hambatan ekuivalen lebih besar dari pada setiap tahanan.
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan, seperti pada gambar berikut:
b. Rangkaian paralel
Rangkaian parallel adalah rangkaian listrik yang komponen resistornya dipasang
bercabang, dan menyebabkan hambatan total rangkaian ini lebih kecil daripada hambatan resistor
penyusunnya. Pada rangkaian parallel, tegangan di setiap titik adalah sama, sedangkan arusnya
di tiap titik berbeda, berdasarkan besar hambatannya. Hambatan yang kecil memiliki arus yang
besar, dan sebaliknya. Persamaan yang berlaku pada rangkaian parallel ialah:
Itotal= I1 + I2 + I3
V = V1 =V2
1 1 1 1
= + +
R total R 1 R 2 R 3
Hambatan yang disusun parallel berfungsi untuk membagi arus atau memperkecil hambatan
total. Pada susunan parallel, setiap hambatan saling tersambung pada kedua terminalnya.
(a) (b)
Gambar 22. Bagan arus listrik searah (a) dan bolak balik (b)
Untuk menjelaskan hubungan antara arus listrik, tgl dan tahanan pada untai tertutup berarus
searah dapat digunkan hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff yang di uraikan berikut ini .
Hukum kirchoff 1
Hukum ini disebut pula hukum kirchoff tentang arus listrik (Kirchoff Current law =
KCL). hukum ini menyatakan bahwa superposisi semua arus listrik yang menuju ke titik cabang
adalah nol. Hukum ini dilandasi oleh hukum kekekalan muatan listrik. Pada pristiwa ini jumlah
muatan yang terlibat tidak bertambah ataupun berkurang. Untuk arus listrik di kawat ke I, yaitu
Ii, dari sejumlah N arus yang menuju ke titik cabang maka KCL secara matematis dapat di tulis :
Superposisi ini menganut ketentuan bahwa arus listrik yang menuju ke titik cabang ditulis
postif (+) , sedangkan yang meninggalkan titik cabang di tulis negative (-)
.
Gambar 25. Karangkates yang memanfaatkan aliran sungai brantas
Banyaknya jumlah sungai dan danau air tawar membuat Indonesia membangun banyak
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di seluruh wilayahnya. Potensi tenaga air di seluruh
Indonesia diperkirakan sebesar 75.684 MW, tetapi yang dimanfaatkan masih 100 MW dengan
jumlah pabrik sekitar 800. Salah satu contoh PLTA yaitu PLTA Karangkates yang ada di
Kabupaten Malang.
d. Bioenergy
Bioenergi adalah energi yang diperoleh dari biomassa. Biomassa merupakan bahan
organik yang berasal dari makhluk hidup, baik dari tumbuhan maupun hewan. Limbah dari
budidaya pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, maupun perikanan juga dapat
digunakan sebagai sumber bioenergi. Energi yang diperoleh dari biomassa ini dapat diubah
menjadi energi listrik dengan cara mengolah biomassa menjadi bahan bakar nabati, misalnya
etanol atau biodisel. Bahan bakar nabati ini selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan bakar
generator atau diesel untuk menghasilkan listrik.