Ketentuan pemanfaatan ruang dalam RDTR merupakan upaya mewujudkan RDTR dalam
bentuk program pengembangan WP dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir
tahun masa perencanaan. Ketentuan pemanfaatan ruang berfungsi sebagai:
1) Mendukung perwujudan rencana pola ruang dan rencana penyediaan prasarana perkotaan
di WP serta perwujudan Sub WP yang diprioritaskan penanganannya
2) Mendukung program penataan ruang wilayah kabupaten/kota
3) Realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu perencanaan
4) Konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam jangka waktu
tahunan maupun lima tahunan
5) Terjaganya sinkronisasi antar program dalam satu kerangka program terpadu
pengembangan wilayah kabupaten/kota.
memiliki nilai strategis untuk mewujudkan rencana sruktur ruang dan rencana pola ruang di
WP sesuai tujuan penataan.Program pemanfaatan ruang dapat memuat kelompok program
sebagai berikut:
a. Program perwujudan rencana struktur ruang yang meliputi:
✓ Perwujudan rencana pengembangan pusat pelayanan;
• pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan;
• sub pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan; dan
• pusat pelayanan lingkungan.
✓ Perwujudan rencana jaringan transportasi;
• Jalan Arteri Primer;
• Jalan Kolektor Primer-1;
• Jalan Kolektor Sekunder;
• Jalan Lokal Primer;
• Jalan Lingkungan Primer;
• Jalan Lingkungan Sekunder;
• Jalan Khusus;
• Jalan Masuk dan Keluar Terminal Barang dan Penumpang;
• Jalan Menuju Moda Transportasi Umum;
• Jalan Masuk dan Keluar Parkir;
• Terminal Penumpang Tipe B;
• Terminal Penumpang Tipe C ;
• Jembatan; dan
• Halte.
✓ Perwujudan rencana jaringan energi;
• pembangkit listrik; dan
• gardu listrik
✓ Perwujudan rencana jaringan telekomunikasi;
• jaringan tetap; dan
• jaringan bergerak.
✓ Perwujudan rencana jaringan sumber daya air;
• sistem jaringan irigasi;
• sistem pengendalian banjir; dan
• bangunan sumber daya air
✓ Perwujudan rencana jaringan air minum;
• unit air baku
✓ Perwujudan rencana pengelolaan air limbah dan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3);
• sistem pengelolaan air limbah setempat;
• Sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat; dan
• sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
✓ Perwujudan rencana jaringan persampahan;
Negara (APBN), swasta, dan/atau masyarakat. Sumber pendanaan dapat dilengkapi dengan
perkiraan kebutuhan biaya bagi masing-masing program.
5) Instansi Pelaksana. Instansi pelaksana merupakan pihak-pihak pelaksana program prioritas
yang meliputi pemerintah seperti satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dinas teknis terkait,
dan/atau kementerian/lembaga, swasta, dan/atau masyarakat.
6) Waktu dan Tahapan Pelaksanaan Program direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20
(dua puluh) tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan dan masing-masing program
mempunyai durasi pelaksanaan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Penyusunan program
prioritas disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 tahunan RPJP daerah kota.
Kawasan Pariwisata Ende-Kelimutu melalui prasyarat yang ketat dalam prosese dan prosedur
administratif.
6.2. Perijinan
Pada dasarnya perijinan terkait dengan pengeluaran ijin yang diberikan oleh instansi atau
lembaga pemberi ijin kepada pihak yang melaksanakan kegiatan. Pemberian ijin kemudian dilihat
sebagai pengenaan sanksi jika terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang disyaratkan. Perijinan
pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap
pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang. Ijin pemanfaatan ruang
diatur dan diterbitkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya
masing-masing. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang
dilengkapi dengan ijin maupun yang tidak memiliki ijin, dikenai sanksi adminstratif, sanksi pidana
penjara, dan/atau sanksi pidana denda.
Beberapa bentuk perijinan yang digunakan sebagai pendukung implementasi perencanaan
dan pembangunan dari produk RDTR, adalah :
1. Ijin Kegiatan/Sektor, merupakan persetujuan pengembangan aktivitas/ sarana/ prasarana yang
menyatakan bahwa aktifitas budidaya yang akan mendominasi kawasan memang sesuai atau
masih dibutuhkan atau merupakan bidang yang terbuka diwilayah tempat kawasan yang ada. Ijin
ini diterbitkan instansi pembina/pengelola sektor terkait dengan kegitan dominan tersebut.
2. Ijin Prinsip, merupakan persetujuan pendahuluan yang dipakai sebagai kelengkapan persyaratan
teknis permohonan ijin lokasi. Bagi perusahaan PMDN/PNA, Surat Persetujuan Penanaman
Modal (SPPM) untuk PMDN dari Manives/ Ketua BKPM atau Surat Pemberiatahuan Persetujaun
Presiden untuk PMA, digunakan sebagai ijin prinsip.
3. Ijin Tetap, merupakan persetujuan akhir setelah ijin lokasi diperoleh. Ijin lokasi menjadi
persayaratan, mengingat sebelum memberikan persetujuan final tentang pengembangan
kegiatan budidaya, lokasi kawasan yang dimohon bagi pengembangan aktifitas tersebut juga
telah sesuai dan malah tingkat perolehan tanahnya telah memperoleh kemajuan berarti
(misalnya untuk kawasan industri 60%, sebelum PAKTO 1993). Selain itu kaleyakan
pengembangan kegiatan dari segi lingkungan hidup harus telah diketahui melalui hasil studi
AMDAL.
Perijinan kegiatan/sektor seperti diatas umumnya berlaku untuk setiap bidang usaha berskala
besar seperti kawasan industri, kawasan berikat, kawasan perumahan, kawasan pariwisata, kota
baru, kawasan pertambangan, kawasan HPH dan HPH-TI, kawasan perkebunan, kawasan
perikanan, kawasan peternakan dan sebagainya. Dengan telah diperoleh ijin tetap bagi kawasan
budidaya, selanjutnya tiap jenis usaha dirinci yang akan mengisi kawasan secara individual perlu
meperoleh Ijin Usaha sesuai karakteristik tiap kegiatan usaha rinci. SIPB (Surat Ijin Penambangan
Daerah) dan SIPA (Suart IJin Pengambilan Air) dapat dikelompokkan dalam kategori Ijin Usaha
selain yang telah dikenal seperti : SIUP, SIUPP, dan lain-lain.
4. Ijin Pertanahan, yang diawali dengan ijin lokai dan dilanjutkan dengan penertiban Sertifikat Hak
Atas Tanah. Ijin pertanahan yang dapat dijadikan acuan adalah :
a. Ijin Lokasi
Persetujuan lokasi bagi pengembangan aktivitas/sarana/ prasarana yang menyatakan
kawasan yang dimohon pihak pelaksana pembangunan atau pemohon sesuai untuk
dimanfaatkan bagi aktivitas dominan yang telah memperoleh Ijin Prinsip. Ijin Lokasi akan
dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan perolehan tanah melalui pengadaan tertentu dan
dasar bagi pengurusan hak atas tanah. Acuan dari Ijin Lokasi ini antara lain adalah:
− Kesesuaian lokasi bagi pembukaan/pengembangan aktivitas dilihat dari:
o Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang;
o Keadaaan pemanfaatn ruang eksisting.
− Bagi lokasi dikawasan tertentu, suatu kajian khusus mengenai dampak lingkungan
pengembangan aktivitas budidaya dominan terhadap kualitas ruang yang ada, hendaknya
menjadi pertimbangan dini. Persyaratan tambahan yang dibutuhkan, adalah :
o Surat Persetujuan Prinsip;
o Surat Pernyataan Kesanggupan akan memberi ganti rugi atau penyediaan tempat
penampungan bagi Pemilik yang berhak atas tanah yang dimohon.
b. Hak atas tanah
Walaupun sebenarnya bukan merupakan perijinan namun dapat dianggap sebagai
persetujuan kepada pihak pelaksana pembangunan untuk mengembangkan kegiatan
budidaya di atas lahan yang telah diperoleh. Macam hak yang diperoleh sesuai dengan sifat
pihak pelaksana dan sifat kegiatan budidaya dominan yang kan dikembangkan. Pada tingkat
kawasan, hak yang diberikan umumnya bersifat kolektif (misalnya dikenal HGB Induk).
Tergantung sifat aktivitas budidayanya, hak kepemilikan individual dapat dikembangkan dari
hak kolektif.
5. Ijin Perencanaan dan Bangunan
a. Ijin Peruntukkan Penggunaan Tanah
Ijin Perencanaan dan/atau rekomendasi perencanaan bagi penggunaa tanah yang didasarkan
pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan/atau
Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK). Ijin Peruntukkan Penggunaan Tanah terdiri atas:
▪ Ijin perencanaan
Ijin Penggunaan Tanah untuk keperluan mendirikan bangunan atau bangun-bangunan
(tower dan reklame) dan site plan dengan kewenangan pengendalian Rencana Detail Tata
Ruang Kota melalui tindakan korektif/penerapan sanksi. Ijin pemanfaatan ruang yang
sebenarnya karena ijin lokasi menyatakan kesesuaian lokasi bagi pengembangan aktivitas
budidaya dominan. Ijin Perencanaan menyatakan persetujuan terhadap aktivitas
budidaya rinci yang akan dikembangkan dalam kawasan. Pengenalan aktivitas budidaya
rinci dilakukan melalui penelaahan Rencana Tata Ruang (RTR) Rinci Kawasan internal.
Kelengkapan sarana dan prasarana yang akan mendukung aktivitas budidaya rinci dan
ketepatan pola alokasi pemanfaatan ruangnya dalam internal kawasan atau sub kawasan
menjadi perhatian utama.
▪ Rekomendasi Perencanaan
Rekomendasi penggunaan tanah/lahan yang didasarkan pada Rencana Detail Tata Ruang
Kota untuk keperluan pelayanan informasi rencana daerah.
b. Ijin Lingkungan
Ijin Lingkungan pada dasarnya merupakan persetujuan yang menyatakan aktivitas budidaya
rinci yang terdapat dalam kawasan yang dimohon ‘layak’ dari segi lingkungan hidup. Dikenal
dua macam Ijin Lingkungan seperti dijelaskan pada bagian berikut:
▪ Ijin HO
Ijin HO/Undang-undang Gangguan, terutama untuk kegiatan usaha yang tidak
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup (bukan obyek AMDAL). Ijin ini
diterbitkan Walikota/melalui Sekwilda di daerah kota/kotamadya atau Bupati di daerah
kabupaten.
▪ Persetujuan RKL dan RPL
Persetujuan RKL dan RPL, untuk kawasan yang sifat kegiatan budidaya rinci yang berada
di dalamnya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama berdampak penting terhadap
lingkungan hidup. Acuan yang digunakan dengan demikian adalah dokumen AMDAL yang
pada bagian akhirnya menjelaskan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL
(Rencana Pemanfaatan Lingkungan), pada tingkatan kegiatan budidaya rinci (jika
dibutuhkan) dan pada tingkat kawasan. Persetujuan RKL dan RPL diterbitkan oleh
Menteri Lingkungan Hidup
(Kawasan terpadu), dan Menteri terkait atau Walikota tergantung karakteristik kawasan
yang dimohon setelah melalui komisi AMDAL terkait.
Berdasarkan tingkat kedalaman penataan/pengaturannya, materi RDTR di Kawasan
Pariwisata Ende-Kelimutu ini dapat dijadikan acuan pada tingkat penerbitan ijin lokasi bagi kegiatan
yang sesuai dengan rencana pemanfaatan ruangnya. Untuk ijin-ijin yang lebih teknis harus mengacu
kepda rencana yang lebih teknis sifatnya. Setiap kegiatan yang memohonkan ijin lokasinya perlu
memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatannya dengan RDTR ini, sehingga pengembangan kegiatan
tersebut berlokasi pada ruang yang sesuai atau tidak menyimpang dari fungsi atau pemanfaatan
ruang yang telah ditetapkan dalam RDTR ini.
Sehubungan dengan itu perlu diperhatikan bahwa RDTR ini mengatur atau menetapkan
struktur dan pola pemanfaatan ruang menurut kawasan secara fungsioanl (atau fungsi dominan
dalam kawasan tersebut) dan dijelaskan pula fungsi-fungsi atau kegiatan yang tercakup dalam
kawasan tersebut. Oleh karena itu, kegiatan yang memohon ijin lokasi dalam kawasan yang
bersangkutan harus dilihat konsistensinya dengan fungsi-fungsi yang ada dalam kawasan (baik yang
dominan maupun bukan dominan), dan tidak sampai menggangu fungsi dominan kawasan tersebut.
Sebagai kelengkapan dari ijin lokasi tersebut, guna melihat sejauh mana gangguan terhadap fungsi
kawasan dan juga lingkungan, perlu dilengkapi dengan analisis mengenai dampak penting terhadap
lingkungan dari pengembangan kegiatan tersebut.
Tahun 2023-2042
Program Prioritas Waktur Pelaksanaan
PJM-2 PJM-3 PJM-4 Sumber Instansi
No Lokasi Volume PJM-1 (2023-2027)
Aspek Program Kegiatan (2028- (2033- (2038- Dana Pelaksana
Th 2023 Th 2024 Th 2025 Th 2026 Th 2027 2032) 2037) 2042)
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
Rencana
A.1 Pengembangan
Pusat Pelayanan
Penataan dan
Pengembangan Penyusunan
pengembangan SWP II E Kementerian
A.1.1 Pusat Pelayanan Masterplan Kawasan 1 Paket APBN
kawasan perkotaan Blok E.3 PUPR
Perkotaan Perkotaan Bokasape
Bokasape
Penyusunan RTBL
SWP II E Kementerian
Kawasan Perkantoran 1 Paket APBN
Blok E.2 PUPR
Bokasape
Penataan dan Penyusunan Dinas
Pengembangan
Pengembangan Sub Masterplan Kawasan Pekerjaan
Sub Pusat SWP II E
A.1.2 Pusat Pelayanan Perdagngan Jasa di 1 Paket APBD II Umum dan
Pelayanan Blok E.3
Perkotaan Sepanjang Koridor Pentaan
Perkotaan
Nakambara Jalan Nakambara Ruang
Penataan dan
Penyusunan
Pengembangan Sub Kementerian
Masterplan Pariwisata SWP II C 1 Paket APBN
Pusat Pelayanan PUPR
Koanara-Woloara
Perkotaan Koanara
SWP II C
Penyusunan RTBL
Blok C.1 Kementerian
Koridor Jalan 2 Paket APBN
dan Blok PUPR
Kelimutu-Moni
C.2
Penyusunan
SWP II Blok Kementerian
Masterplan pasar 1 Paket APBN
C.2 PUPR
Wisata Koanara
Rencana Jaringan
A.2
Transportasi
Jaringan
Jalan Arteri
Primer
pada WP
(Ruas
Wolowaru-
Junction
pada SWP
II.A pada
Blok II.A.3;
SWP II.C
pada Blok
Preservasi Jalan Arteri II.C.1; SWP
A.2.1 Jalan Arteri Primer Peningkatan Jalan 2 Paket APBN Kemen PUPR
Primer II.D pada
Blok II.D.1,
dan SWP
II.E pada
Blok II.E.2
dan Blok
II.E.1; Ruas
Wologai-
Junction
pada SWP
II.A pada
Blok II.A.1;
SWP II.B
Jaringan
Jalan
Kolektor
Primer
pada WP
(Ruas
Junction-
Jalan Kolektor Jalan Kolektor Preservasi Jalan
A.2.2 Kelimutu 1 paket APBN Kemen PUPR
Primer Primer Kolektor Primer
pada SWP
II.B pada
Blok II.B.1
dan Blok
II.B.2, dan
SWP II.C
Blok II.C.1)
Jalan Lokal Dinas
Peningkatan Jalan
Primer di Pekerjaan
Jalan Kolektor Jalan Kolektor Lokal Primer Bokasape
A.2.3 SWP II.E 1 paket APBD II Umum dan
Sekunder Sekunder menjadi Kolektor
pada Blok Penataan
Sekunder
II.E.3 Ruang
h. ruas
jalan
Manukako-
Pemo
melalui:
1. SWP II.B
pada Blok
II.B.3, Blok
B.4; dan
2. SWP II.C
pada Blok
II.C.2, Blok
II.C.3.
i. ruas jalan
Wolooja -
Nggela
melalui
SWP II.F
pada Blok
II.F.1
Dinas
Peningkatan dan Pekerjaan
Seluruh
A.2.5 Jalan Lingkungan Jalan Lingkungan pembangunan Jalan 6 Paket APBD II Umum dan
SWP
Lingkungan Penataan
Ruang
SWP II.A
Dinas
Penyusunan DED pada Blok 1 Paket APBD II
Perhubungan
II.A.1
SWP II.A
Pembangunann Dinas
pada Blok 1 Paket APBD II
Terminal Tipe C Perhubungan
II.A.1
a.
Jembatan
Detuena di
SWP II.A
pada Blok
II.A.3;
b.
Jembatan
Watugana
di SWP II.C
pada Blok
Dinas
II.C.2;
Peningkatan dan Pekerjaan
c.
A.2.9 jembatan jembatan Pembangunan 6 Paket APBD II Umum dan
Jembatan
Jembatan Penataan
Woloara di
Ruang
SWP II.C
pada Blok
II.C.3;
d.
Jembatan
Lise Pu’u di
SWP II.D
pada Blok
II.D.2;
e.
Jembatan
Pembuatan trayek
Dinas
angkutan umum antar Seluruh WP 1 Paket APBD II
Perhubungan
wilayah
Dinas
Perencanaan
Rencana Jaringan Pekerjaan
Penyusunan masterplan dan DED
A.2.12 Infrastruktur Seluruh WP 1 Paket APBD II Umum dan
dokumen Jaringan Jalan dan
Transportasi Jalan Penataan
jembatan
Ruang
Rencana Jaringan
A.3
Energi
Perecanaan PT. PLN Area
Jaringan Energi Penyusunan
A.3.1 Masterplan dan DED Seluruh WP 1 Paket APBD II Kabupaten
Listrik Dokumen
Energi Listrik Ende
Rencana Sumber
A.5
Daya Air
SWP II.C.1, Dinas
Jaringan Irigasi Blok C.3 Pekerjaan
Penyusunan Perencanaan Jaringan
A.5.1 dan Sumber daya dan SWP 2 Paket APBD II Umum dan
Dokumen Irigasi dan SDA
Air II.F Blok Penataan
F.1, Blok F2 Ruang
SWP II.C.1, Dinas
Peningkatan dan
Blok C.3 Pekerjaan
Pembangunan Peningkatan dan Peningkatan Jaringan
A.5.2 dan SWP 2 Paket APBD II Umum dan
Jaringan Irigasi pembangunan Irigasi Primer
II.F Blok Penataan
Primer
F.1, Blok F2 Ruang
SWP II.C.1, Dinas
Peningkatan dan
Blok C.3 Pekerjaan
Pembangunan Peningkatan dan Peningkatan Jaringan
A.5.3 dan SWP 2 Paket APBD II Umum dan
Jaringan Irigasi pembangunan Irigasi Sekunder
II.F Blok Penataan
Sekunder
F.1, Blok F2 Ruang
Dinas
Penyusunan Rencana
Pekerjaan
Teknis dan Dokumen
Umum dan
Lingkungan Hidup
Pengelolaan Sumber Penataan
Untuk Konstruksi Seluruh WP 1 Paket APBD I
Daya Air Ruang
Pengendali
Provinsi Nusa
Banjir, Lahar, Drainase
Tenggara
Utama Perkotaan
Timur
Dinas
Pekerjaan
Penyusunan Pola dan Umum dan
Rencana Pengelolaan Penataan
Seluruh WP 1 Paket APBD I
SDA WS Kewenangan Ruang
Kabupaten/Kota Provinsi Nusa
Tenggara
Timur
Rencana Jaringan
A.6
Air Minum
Dinas
Master Plan dan Pekerjaan
Penyusunan Master Plan dan DED
A.6.1 DED Jaringan Air Seluruh WP 1 Paket APBD II Umum dan
Dokumen Jaringan Air Bersih
Bersih Penataan
Ruang
a. SWP II.A
pada Blok Dinas
Pembangunan Peningkatan dan
II.A.2, Pekerjaan
Bangunan Peningkatan dan Pembangunan
A.6.3 b. SWP II.C 1 Paket APBD II Umum dan
Pengambilan Air pembangunan Bangunan
pada Blok Penataan
Baku Pengambilan Air Baku
II.C.2, Ruang
c. SWP II.D
SWP II.A
Blok A2,
SWP II.B
Blok
B1,SWP II.C Dinas
Peningkatan dan
Blok Pekerjaan
Peningkatan dan Pembangunan
C1,Blok C2: 1 Paket APBD II Umum dan
pembangunan Jaringan Transmisi Air
SWP II.D Penataan
Baku
Blok D4, Ruang
SWP II.E
Blok
E1,Blok E2,
Blok E3.
1. SWP II.A
pada Blok
II.A.1 dan
Blok II.A.2;
2. SWP II.B
pada Blok
II.B.1, blok
B.2 dan
Dinas
blok B.4;
Pembangunan Pembangunan Pekerjaan
Peningkatan dan 3. SWP II.C
A.6.4 Bangunan Bangunan Penampung 1 Paket APBD II Umum dan
pembangunan pada Blok
Penampung Air Air Penataan
C.1
Ruang
4. SWP II.D
pada Blok
II.D.1,2,3;
5. SWP II.E
pada Blok
II.E.3; dan
6. SWP II.F
pada Blok
Dinas
Peningkatan dan Pekerjaan
Peningkatan dan Seluruh
PembangunanJaringan 1 Paket APBD II Umum dan
pembangunan SWP
Distribusi Pembagi Penataan
Ruang
Dinas
Peningkatan dan Peningkatan dan SWP II.E Pekerjaan
Peningkatan
A.6.7 Pemeliharaan IPA Pemeliharaan IPA pada Blok 1 Paket APBD II Umum dan
Instalasi Produksi
10l/dt Wolowaru 10l/dt Wolowaru II.E.3 Penataan
Ruang
Rencana Dinas
Peningkatan Rencana Peningkatan Pekerjaan
A.6.8 Layanan Peningkatan Layanan Sambungan Seluruh WP 1 Paket APBD II Umum dan
Sambungan Rumah Penataan
Rumah Ruang
Penerapan sistem
limbah komunal di
Kawasan Dinas
perkantoran, Pekerjaan
pendidikan, Pembangunan IPAL Seluruh WP 1 Paket APBD II Umum dan
pemerintahan, dan Penataan
kawasan komersil Ruang
serta kawasan
perumahan
Dinas
Pembangunan
Pekerjaan
jaringan perpipaan Pembangunan
Seluruh WP 1 Paket APBD II Umum dan
(Induk dan pipa Jaringan Pipa IPAL
Penataan
tinja)
Ruang
Dinas
Penerapan sistem
Pekerjaan
on-site dengan Pembangunan IPAL
Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
penyedotan secara On-site
Penataan
berkala
Ruang
Pengelolaan dan
Supervisi Dinas
Pengembangan
Pembangunan/Rehabil Pekerjaan
Sistem Air Limbah
itasi/Peningkatan Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Domestik dalam
Sistem Pengelolaan Penataan
Daerah
Air Limbah Domestik Ruang
Kabupaten/Kota
Dinas
Rehabilitasi Sistem Pekerjaan
Pengelolaan Air Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Limbah Domestik Penataan
Ruang
Peningkatan Sistem Dinas
Pengelolaan Air Seluruh WP 6 Paket APBD II Pekerjaan
Limbah Domestik Umum dan
Dinas
Penyediaan Sarana Pekerjaan
Sistem engelolaan Air Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Limbah Domestik Penataan
Ruang
Dinas
Pembinaan Teknik Pekerjaan
Pengelolaan Air Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Limbah Domestik Penataan
Ruang
Sosialisasi dan
Dinas
Pemberdayaan
Pekerjaan
Masyarakat Rangka
Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Penyediaan Sistem
Penataan
Pengelolaan Air
Ruang
Limbah Domestik
Dinas
Pengembangan SDM
Pekerjaan
dan Kelembagaan
Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Pengelolaan Air
Penataan
Limbah Domestik
Ruang
Dinas
Operasi dan
Pekerjaan
Pemeliharaan Sistem
Seluruh WP 6 Paket APBD II Umum dan
Pengelolaan Air
Penataan
Limbah Domestik
Ruang
Dinas
Pengelolaan dan Pembangunan SWP II.E Pekerjaan
Pembangunan SPAL
A.7.2 Pengembangan instalasi pengolahan pada Blok 1 Paket APBD II Umum dan
Puskesmas Wolowaru
Limbah B3 air limbah (IPAL) B3 II.E.1 Penataan
Ruang
Dinas
Pekerjaan
DED Dinding Pemeliharaan dan Pemeliharaan dan
Seluruh WP 1 Paket APBD II Umum dan
Penahan Pembangunan Pembangunan
Penataan
Ruang
sepanjang
Kementerian
Pembangunan jalan arteri
pekerjaan
dinding penahan Pemeliharaan dan Pemeliharaan dan primer
6 Paket APBN umum dan
sepanjang jalan Pembangunan Pembangunan wologai –
Perumahan
arteri junction
rakyat
dan
sepanjang
Kementerian
Pembangunan jalan
pekerjaan
dinding penahan Pemeliharaan dan Pemeliharaan dan kolektor
6 Paket APBN umum dan
sepanjang jalan Pembangunan Pembangunan primer
Perumahan
Kolektor junction –
rakyat
kelimutu
Tahun 2023-2042
Program Prioritas Waktur Pelaksanaan
Penyusunan perda
penindakan Dinas Pekerjaan
penyalahgunaan Umum dan
Seluruh WP 1 Paket APBD II
pemanfaatan ruang Penataan Ruang
pada zona Kabupaten Ende
perlindungan setempat
a. SWP II.A
pada Blok
II.A.1, Blok
II.A.2, dan Blok
II.A.3;
b. SWP II.B
pada Blok II.B.1,
Blok II.B.2, Blok
II.B.3, dan Blok Dinas Pekerjaan
Pelaksanaan Reboisasi
II.B.4; Umum dan
Mempertahankan kawasan sempadan
c. SWP II.C pada 1 Paket APBD I Perumahan
fungsi sungai dan sekitar
Blok II.C.1, Blok Rakyat Provinsi
mata air
II.C.2, dan Blok NTT
II.C.3;
d. SWP II.D
pada Blok
II.D.1, Blok
II.D.2, Blok
II.D.3, dan Blok
II.D.4;
e. SWP II.E pada
a. SWP II.A
pada Blok
II.A.1, Blok
II.A.2, dan Blok
II.A.3;
b. SWP II.B
pada Blok II.B.1,
Blok II.B.2, Blok
II.B.3, dan Blok
II.B.4;
c. SWP II.C pada
Dinas Pekerjaan
Penataan kembali Blok II.C.1, Blok
Umum dan
kawasan kritis di II.C.2, dan Blok
1 Paket APBD I Perumahan
sempadan sungai dan II.C.3;
Rakyat Provinsi
sekitar mata air d. SWP II.D
NTT
pada Blok
II.D.1, Blok
II.D.2, Blok
II.D.3, dan Blok
II.D.4;
e. SWP II.E pada
Blok II.E.1, Blok
II.E.2; dan
f. SWP II.F pada
Blok II.F.1, Blok
II.F.2.
Pembentukan dan
Peningkatan dan
Perwujudan Zona penguatan Pokdarwis Dinas Pariwisata
B.2.6 Pengembangan Daya Seluruh WP 1 Paket APBD II
Pariwisata di masing-masing desa Kabupaten Ende
Tarik Wisata
dan kecamatan
Pembangunan atraksi
Dinas Pertanian
wisata pertanian dan Seluruh WP 1 Paket Swasta
dan Perkebunan
perkebunan
Pemberdayaan
masyarakat dalam Dinas Pariwisata
Seluruh WP 1 Paket APBD II
pengembangan atraksi Kabupaten Ende
wisata
Penyusunan dokumen
Dinas Pariwisata
perencanaan wisata SWP II.F.1 1 Paket APBD II
Kabupaten Ende
sungai
Penyusunan
Kementerian
Masterplan Geosite
SWP A.2; SWP PUPR dan
sebagai Pusat Objeck 1 Paket APBN
D.2 Kementerian
Penelitian, Pendidikan
ESDM
dan Kebumian
Kementerian
Pembangunan Pasar PUPR dan
Peningkatan Amenitas SWP II. C.3 1 Paket APBN
Souvenir Kementerian
ESDM
DPMPTS, Dinas
Pekerjaan
Penataan bangunan
Seluruh WP 1 Paket Swasta Umum dan
hotel/penginapan
Penataan Ruang
Kabupaten Ende
Peningkatan sarana
SWP C; SWP E Dinas Pariwisata
penunjang (ATM, 1 Paket Swasta
dan SWP D.3 Kabupaten Ende
rentcar dll)
Penyusunan dan
Peningkatan Branding pembuatan Branding Dinas Pariwisata
Seluruh WP 1 Paket APBD II
dan Marketing Wisata Kelimutu- Kabupaten Ende
Wolowaru
Penyusunan Kalender
Dinas Pariwisata
event/festifal kegiatan Seluruh WP 1 Paket APBD II
Kabupaten Ende
wisata
Pemasaran wisata
Kelimutu-Wolowaru
Dinas Pariwisata
baik digital maupun Seluruh WP 1 Paket APBD II
Kabupaten Ende
konvensional secara
internasional
Pengembangan
advertising/periklanan Dinas Pariwisata
Seluruh WP 1 Paket APBD II
pariwisata Kelimutu- Kabupaten Ende
Wolowaru
Pengembangan
Dinas Pariwisata
kemitraan industri Seluruh WP 1 Paket APBD II
Kabupaten Ende
pariwisata
Peningkatan kapasitas
SDM, peningkatan soft Dinas Pariwisata
Seluruh WP 1 Paket APBD II
skill pelaku industri Kabupaten Ende
pariwisata
Dinas Pekerjaan
Perwujudan Zona Pengendalian dan Penyusunan Umum dan
B.2.7 Seluruh WP 1 Paket APBD II
Perumahan pemanfaatan masterplan perumahan Penataan Ruang
Kabupaten Ende
Pengendalian Dinas Pekerjaan
pembangunan Umum dan
Seluruh WP 1 Paket APBD II
perumahan sesuai luas Penataan Ruang
kavling minimal Kabupaten Ende
Pembangunan dan
Penyelenggaraan
Pengembangan Dinas
Infrastruktur pada
Infrastruktur Seluruh WP 1 Paket APBD II Perumahan
Permukiman di Daerah
Kawasan Permukiman Kabupaten Ende
Kabupaten/Kota
di Daerah Kab/Kota
Pemanfaatan dan
Pemeliharaan Dinas
Infrastruktur Seluruh WP 1 Paket APBD II Perumahan
Kawasan Permukiman Kabupaten Ende
di Daerah Kab/Kota
Pengawasan dan
Dinas
Pengendalian
Seluruh WP 1 Paket APBD II Perumahan
Infrastruktur
Kabupaten Ende
Kawasan Permukiman
Pembinaan
Penyelenggaraan Dinas
Infrastruktur Seluruh WP 1 Paket APBD II Perumahan
Kawasan Permukiman Kabupaten Ende
di Daerah Kab/Kota
a. SWP II.B
pada Blok II.B.1;
b. SWP II.C
pada Blok II.C.1,
Blok II.C.2, dan
Blok II.C.3;
Penataan dan
c. SWP II.D Dinas Pekerjaan
Perwujudan Sub Zona pengendalian
B.2.7. pada Blok Umum dan
Perumahan pemanfaatan ruang di 1 Paket APBD II
1 II.D.4; Penataan Ruang
Kepadatan Sedang perumahan kepadatan
d. SWP II.E Kabupaten Ende
sedang
pada Blok II.E.1,
Blok II.E.2, dan
Blok II.E.3; dan
e. SWP II.F pada
Blok II.F.1dan
Blok II.F.2;
a. SWP II.B
pada Blok II.B.1;
b. SWP II.C
pada Blok II.C.1,
Blok II.C.2, dan
Blok II.C.3;
c. SWP II.D
Peningkatan kualitas
pada Blok Kementerian
permukiman pada 1 Paket APBN
II.D.4; PUPR
kepadatan sedang
d. SWP II.E
pada Blok II.E.1,
Blok II.E.2, dan
Blok II.E.3; dan
e. SWP II.F pada
Blok II.F.1dan
Blok II.F.2;
a. SWP II.A
pada Blok
II.A.1, dan Blok
II.A.3;
b. SWP II.B
pada Blok II.B.1,
Blok II.B.2 dan
Blok II.B.3;
c. SWP II.C pada
Blok II.C.1, Blok
II.C.2, dan Blok
Pembangunan Dinas Pekerjaan
II.C.3;
Peningkatan sarana Umum dan
d. SWP II.D 1 Paket APBD II
peribadatan skala Penataan Ruang
pada Blok
kelurahan Kabupaten Ende
II.D.1, Blok
II.D.2, Blok
II.D.3, dan Blok
II.D.4;
e. SWP II.E pada
Blok II.E.1, Blok
II.E.2, dan Blok
II.E.3; dan
f. SWP II.F Blok
pada II.F.1 dan
Blok II.F.2.
Perwujudan Zona
B.2.9 Perdagangan dan
Jasa
a. SWP II.A
pada Blok II.A.2
dan Blok II.A.3;
b. SWP II.C
pada Blok II.C.1 Dinas Pekerjaan
Perwujudan Zona Pengendalian Penyusunan
B.2.9. dan Blok II.C.2; Umum dan
Perdagangan dan pemanfaatan zona Masterplan kawasan 1 Paket APBD II
1 c. SWP II.D Penataan Ruang
Jasa Skala WP perdagangan dan jasa perdagangan dan jasa
pada Blok Kabupaten Ende
II.D.1; dan
d. SWP II.E
pada Blok II.E.2
dan Blok II.E.3.
a. SWP II.A
pada Blok II.A.2
dan Blok II.A.3;
b. SWP II.C Dinas Pekerjaan
Penyusunan RTBL
pada Blok II.C.1 Umum dan
Kawasan Perdagangan 1 Paket APBD II
dan Blok II.C.2; Penataan Ruang
dan jasa
c. SWP II.D Kabupaten Ende
pada Blok
II.D.1; dan
d. SWP II.E
a. SWP II.A
pada Blok II.A.2
dan Blok II.A.3;
Pengaturan b. SWP II.C
pemanfaatan ruang pada Blok II.C.1 Dinas Pekerjaan
dan intensitas dan Blok II.C.2; Umum dan
1 Paket APBD II
bangunan pada c. SWP II.D Penataan Ruang
kawasan perdagangan pada Blok Kabupaten Ende
dan jasa II.D.1; dan
d. SWP II.E
pada Blok II.E.2
dan Blok II.E.3.
a. SWP II.A
pada Blok II.A.2
dan Blok II.A.3;
b. SWP II.C
Pengendalian pada Blok II.C.1 Dinas Pekerjaan
pemanfaatan ruang dan Blok II.C.2; Umum dan
1 Paket APBD II
pada zona c. SWP II.D Penataan Ruang
perdagangan dan jasa pada Blok Kabupaten Ende
II.D.1; dan
d. SWP II.E
pada Blok II.E.2
dan Blok II.E.3.
a. SWP II.A
pada Blok
II.A.2;
b. SWP II.C
pada Blok II.C.1,
Penataan dan Dinas Pekerjaan
Blok II.C.2, dan
pengendalian Umum dan
Blok II.C.3; 1 Paket APBD II
pemanfaatan ruang Penataan Ruang
c. SWP II.E pada
kawasan perkantoran Kabupaten Ende
Blok II.E.1, Blok
II.E.2, dan Blok
II.E.3; dan
d. SWP II.F pada
Blok II.F.1
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Perwujudan Zona Penyusunan dokumen Penataan Ruang
B.2.11 Penyusunan Dokumen Seluruh WP 1 Paket APBD II
Transportasi Tatralok Kabupaten Ende
dan Dinas
Perhubungan
Penyusunan dokumen
kelayakan peningkatan SWP II.E pada
kelas terminal Blok II.E.3
wolowaru
Peningkatan terminal
SWP II.E pada
Wolowaru dari Tipe C
Blok II.E.3
ke Tipe B
Pembangunan sarana
Kementerian
Perwujudan Zona Peningkatan Kawasan dan prasarana
SWP II.E pada PUPR,
B.2.12 Pertahanan dan Pertahanan dan pendukung kawasan 1 Paket APBN
Blok II.E.2. Kementerian
Keamanan Kemananan pertahanan dan
Pertahanan RI
keamanan
Penataan kawasan
SWP II.E pada
pertahanan dan
Blok II.E.2.
keamanan