Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN HIDUNG (INDERA PENGHIDU)

1. MIMISAN
Mimisan adalah perdarahan yang terjadi dari dalam dinding saluran
hidung. Kondisi ini sangat umum terjadi. Menurut Cleveland Clinic,
diperkirakan 60% orang setidaknya pernah mengalami mimisan satu kali
seumur hidupnya. Perdarahan dari hidung terjadi ketika pembuluh-
pembuluh darah kecil/kapiler (Pleksus Kiesselbach) yang terdapat di
dinding saluran hidung mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut
biasanya disebabkan oleh udara kering, kebiasaan mengupil, pilek, serta
meniup ingus terlalu keras

2. RHINITIS
Kondisi ini terbagi dalam 2 jenis, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis non-
alergi (vasomotor). Pemicu pada rhinitis alergi dapat meliputi alergen,
seperti bulu binatang dan debu. Sementara itu, rhinitis non-alergi
biasanya disebabkan oleh paparan iritan dan perubahan cuaca, meski
hingga saat ini penyebab pastinya belum diketahui.

3. PILEK
Pilek biasanya disebabkan oleh infeksi rhinovirus. Gejala pilek biasanya
muncul 1-3 hari setelah terpapar virus tersebut. Virus ini dapat menyebar
melalui tetesan air liur (droplet) yang menyembur di udara saat
seseorang batuk, berbicara, atau bersin. Kemudian, rhinovirus masuk ke
tubuh orang sehat melalui mulut, mata, atau hidungnya. Selain hidung
ingusan dan tersumbat, gejala pilek bisa termasuk sakit tenggorokan,
bersin-bersin, demam ringan, badan pegal linu, dan sakit kepala. Pilek
biasanya tidak berbahaya, tapi terkadang bisa juga menjadi gejala dari
penyakit tertentu.
4. FLU
Influenza atau flu biasa disebabkan oleh tiga jenis virus flu, yaitu
influenza A, influenza B, dan inluenza C. Jika pilek bisa terjadi kapan
saja di sepanjang tahun, penyebaran flu biasanya lebih musiman. Gejala
flu sering datang tiba-tiba dan bisa berlangsung selama 7-10 hari, tapi
flu bisa sembuh sepenuhnya dan tidak berbahaya. Namun, beberapa
orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah bisa mengalami gejala flu
yang cukup parah dan mungkin mengancam jiwa akibat komplikasinya.
Jenis lain dari flu adalah flu burung (H5N1, H7N9) dan flu babi (H1N1).

5. DEVIASI SEPTUM / KELAINAN STRUKTUR SEPTUM HIDUNG


Deviasi septum adalah gangguan di mana dinding tipis (septum)
pemisah bagian kiri dan kanan hidung mengalami kelainan struktur,
seperti terlalu bengkok. Kondisi ini dapat menyebabkan salah satu
saluran hidung lebih sempit, sehingga memengaruhi aliran udara yang
masuk dan keluar. Akibat dari deviasi septum, hidung berisiko
mengalami berbagai gangguan serta penyakit, mulai dari obstruksi
(penyumbatan), pembengkakan, hingga kesulitan bernapas di malam
hari.

6. SINUSITIS

Sinusistis adalah penyakit hidung yang terjadi akibat peradangan pada


rongga sinus, yaitu rongga di sekitar saluran hidung di belakang tulang
wajah yang berisi udara. Gejala sinusitis dapat terjadi secara tiba-tiba
dan berlangsung hanya dalam waktu singkat (biasanya 4 minggu).
Sinusitis ini biasanya disebut sinusitis akut. Namun jika gejalanya terjadi
dalam waktu yang lebih lama, sekitar 3 bulan dan sering kambuh, ini
disebut sinus kronis. Peradangan pada sinus bisa disebabkan oleh infeksi
virus, bakteri, atau jamur. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
lemah, memiliki alergi, asma, atau penyumbatan struktural pada hidung
atau sinus lebih mungkin mengalami sinusitis.

7. TRAUMA HIDUNG

Saat Anda terkena pukulan atau benturan yang mengenai hidung, Anda
bisa mengalami trauma pada hidung. Kondisi ini memang tidak umum
dikaitkan dengan penyakit, namun biasanya Anda akan mengalami
gejala-gejala seperti mimisan, memar, serta bengkak pada hidung.
Trauma pada hidung biasanya menyebabkan perubahan pada bentuk
hidung, seperti septum atau tulang hidung yang patah. Kerusakan pada
struktur hidung dapat bersifat ringan hingga parah.

8. ISPA (INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS)

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah infeksi akut yang


menyerang satu komponen saluran pernapasan bagian atas. Organ yang
termasuk ke dalam sistem saluran pernapasan atas meliputi hidung,
sinus, faring (tenggorokan), dan laring (kotak suara). Penyebab ISPA
adalah virus atau bakteri. Virus utama penyebab ISPA adalah rhinovirus
dan coronavirus. Gejala ISPA yang umum muncul antara lain batuk
kering tanpa dahak, demam ringan, sakit tenggorokan, serta sesak napas.

9. POLIP HIDUNG

Polip hidung adalah tumor kecil yang terdapat pada hidung. Ini
merupakan tumor jinak yang bisa menjadi berbahaya dan merupakan
suatu massa patologis yang terdapat pada rongga sinus hidung yang licin
dan lunak.
10. ANOSMIA DAN DINOSMIA

Anosmia merupakan salah satu kelainan pada hidung yang berhubungan


dengan indera penciuman. Saat mengidap anosmia, seseorang tidak
dapat mencium bau sebagian atau sama sekali. Penyakit ini biasanya
disebabkan oleh kecelakaan serta gangguan saluran hidung lainnya
misalnya seperti yang dialami oleh pasien Covid-19.

Penyakit dinosmia adalah keadaan dimana seseorang merasa selalu


mencium bau yang tidak sedap. Ini terjadi karena terdapat kelainan
dalam rongga hidung, infeksi pada sinus, dan kerusakan parsial pada
saraf olfaktori

Anda mungkin juga menyukai