B. ONKOGEN
Onkogen ialah bentuk abnormal dari proto-onkogen yang mempunyai kemampuan tranformasi
sel menjadi ganas (Merleen et al., 2009). Onkogen berperan untuk menstimulasi pertumbuhan
sel menjadi kanker melalui aktivitas siklus sel, baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga sel berpoliferasi. Perubahan onkogen menghasilkan kondisi yang memacu poliferasi
[Type here]
sel dan cenderung dominan, biasanya mengenai satu alel tunggal sehingga satu dari kedua alel
sudah cukup efektif.
Terdapat tiga mekanisme yang dapat memproduksi onkogen dari proto-onkogen (Asmuddin,
2004) yaitu:
1. Point mutasi proto-onkogen hasil dari pengkodean produk protin
2. Reduplikasi lokal dari segmen DNA yang didalamnya terdapat protoonkogen
3. Translokasi kromosom yang menyebabkan pengontrol pembelahan sel menjadi tidak
terkontrol
Terdapat beberapa jenis onkogen yang diketahui berperan dalam karsinogenesisi (Rahmawati,
2021) yaitu:
1. Reseptor kinase, misalnya Epidermal Growth Factor (EGFR), VEGFR atau HER2/neu
yang berperan pada regulasi pertumbuhan dan diferesiansi dalam kondisi normal.
2. Tirosin kinase sitoplasma, SRC dan gen ABL yang berperan pada regulasi proliferasi
sel, diferensiasi, migrasi dan survival dalam kondisi normal.
3. Serin/treonin kinase sitoplasma, RAF atau Cyclin-dependent kinase (CDKs) yang
berperan pada regulasi proliferase diferensiasi, apoptosis, dan survival dalam kondisi
normal
4. Membrane linked GTPase, RAS yang berperan pada regulasi proliferasi sel dalam
kondisi normal
5. Faktor-faktor transkripsi, MYC yang berkaitan dengan regulasi proliferasi sel dalam
kondisi normaL.
Aktivasi onkogen dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu:
a. Amplifikasi gen.
b. Mutase titik
c. Trasnlokasi kromosom
[Type here]
D. Perkembangan kanker kolorektal
1) Chromosomal instability (CIN) Chromosomal instability (CIN)
CIN didefinisikan sebagai suatu kondisi berkurangnya atau bertambahnya struktur
kromosom yang menghasilkan beragam kariotipe dari sel ke sel.
Berikut ini jalur-jalur yang terkait dengan CIN:
Jalur RAS/BRAF/MAPK
Jalur Wnt/β-Catenin Jalur Wnt/β-catenin
Jalur p53
2) Microsatellite instability (MSI)
Microsatellite instabilitity (MSI) adalah pengulangan urutan DNA dengan panjang
sekitar 1-6 pasangan basa yang dapat ditemukan pada non-coding dan protein
pengkode DNA. Microsatellite instability diartikan juga sebagai suatu kondisi
perubahan genetik yang berkaitan dengan delesi dan insersi yang mengakibatkan
meningkatnya kondisi malformasi jaringan yang pada akhirnya menimbulkan kanker
3) CpG island methylation phenotype (CIMP)
CpG island adalah suatu bagian dari sekuen DNA yang didominasi oleh nukleotida
sitokin dan guanin secara linier dari arah 5’ ke 3’. CpG nukleotida dapat termetilasi
membentuk 5- methylcytosines dengan penambahan gugus metil oleh enzim DNA
methyltransferase.
[Type here]