Biasa juga disebut gerak parabolik merupakan gerak yang terdiri dari gabungan GLB pada
arah sumbu horizontal dan GLBB pada arah sumbu vertikal. Jadi untuk setiap benda yang
diberi kecepatan awal sehingga menempuh lintasan gerak yang arahnya dipengaruhi oleh
gaya gravitasi yang bekerja terhadapnya .Kecepatan awal diuraikan menjadi komponen
horizontal V0x dan V0y yang besarnya:
x = π0 πππ π. π‘
π₯
t=
π0 πππ π
1 1
y = π0π¦ π‘ β ππ‘ 2 = π0π¦ π‘ β ππ‘ 2
2 2
1
= π0 π ππ π. π‘ - ππ‘ 2
2
π₯ 1 π₯
= π0 π ππ π . -2 π ( )2
π0 πππ π π0 πππ π
π πππ 1 π
y=( ) x -( )π₯ 2
πππ π 2 π£π2 πππ 2 π
ππ¦ = π0 π ππ π β ππ‘
0 = π0 π ππ π β ππ‘
π0 π ππ π
tmax = π
1
ymax = π0π¦ π‘ β 2 ππ‘ 2
π0 π ππ π 1 π0 π ππ π 2
= π0 π ππ π. β π( )
π 2 π
π½ππ ππππ π½
ππππ =
ππ
π0 π ππ π
=2
π
ππ = π0 πππ π. π‘
π0 π ππ π
ππ = π0 πππ π. 2 π
π½ππ π¬π’π§ ππ½
πΏπ =
π
Contoh
Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 37o dan kecepatan awal 20 m/s, berapa:
a. Tinggi maksimum
b. Waktu tempuh bola sesaat sebelum menyentuh tanah
c. Jarak bola jatuh menyentuh tanah jika diukur dari titik awal bola tersebut ditendang
Diket: π = 37π
ππ = 20 πβπ
g = 9,8 m/s
Ditanya:
a. ymax
b. t =
c. xm =
b. t=2 π0 π ππ
π
π
=
2.20 sin 37
9,8
40
= 9,8 = 2,46 πππ‘
ππ2sin 2π
c. ππ =
π
202 π ππ2.37 400 sin 74 400.0,961
ππ = 9,8
= 9,8
= 9,8
= 39,23 πππ‘ππ
Gerak Melingkar
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa mampu:
β’ menghitung percepatan sentripetal, percepatan tangensial dan percepatan total pada gerak
melingkar
β’ membedakan besaran linier dari besaran angular
β’ menghitung besaran angular dari besaran linier atau sebaliknya
Sebuah benda yang bergerak membentuk lingkaran dikatakan bahwa benda tersebut
mengalami gerak melingkar. Pada gerak lurus dikenal: besaran perpindahan, kecepatan dan
percepatan yang semuanya linear, maka pada gerak melingkar dikenal: besaran perpindahan
sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Perpindahan sudut merupakan perpindahan partikel pada lintasan gerak yang
melingkar.Gambar berikut memperlihatkan posisi sebuah partikel dari titik A ke B, sehingga
partikel tersebut telah menempuh perpindahan sudut π (π ππ‘π’ππππ¦π ππππππ). Besar sudut π
2π
1π = 360 πππ
Arah perpindahan sudut berlawanan dengan putaran arah jarum jam, umumnya bertanda positif
dan berlaku sebaliknya untuk searah jarum jam (-).
Kecepatan sudut (π) umumnya dinyatakan dalam rotasi per menit (rpm) dan disebut
kecepatan anguler.
Μ
Μ
Μ
Μ
, adalah:
Kecepatan sudut rata-rata (π)
2)
Dengan
Μ
Μ
Μ
Μ
= kecepatan sudut rata-rata (rad/s
(π)
= perpindahan sudut (rad)
= waktu (s)
Kecepatan sudut sesaat (π), perpindahan sudut dalam selang waktu (βπ‘ ππππππππ‘π πππ)
Pada gerak melingkar, kecepatan tangensial (vT), adalah kecepatan yang mengelilingi suatu
lingkaran, arahnya selalu menyinggung lintasan gerak benda yang melingkar.
βπ πβπ
π£π = βπ‘ = = ππ 3)
βπ‘
Percepatan sudut (πΆ) adalah perubahan kecepatan sudut pada selang waktu tertentu.
πππ
Percepatan sudut rata-rata satuannya .
π 2
4)
Arahnya menyinggung lintasan gerak yang melingkar dan disebut percepatan tangensial
(π π )
βπ£ π βπ
ππ = = = π πΌ 5)
βπ‘ βπ‘
Percepatan sentripetal (ππ ), percepatan yang membuat bergerak melingkar. Arahnya selalu
tegak lurus terhadap kecepatan tangensial dan mengarah ke pusat lingkaran
π£π2
ππ = = π2 π 6)
π
Jika partikel atau benda bergerak melingkar beraturan, percepatan tangensialnya = 0, tetapi
masih mengalami percepatan sentripetal.Gerak melingkar yang sering dideskripsikan dalam
frekuensi (f) sebagai jumlah putaran per sekon. T periode dari sebuah benda yang berputar
membentuk lingkaran adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu putaran
1
T= π 7)
Untuk benda yang berputar membentuk suatu lingkaran dengan laju konstan v adalah:
8)
Hubungan kecepatan sudut dengan frekuensi
π = ππ
π
π
π=
ππ
Contoh
1.Sebuah benda bergerak melingkar pada sebuah lintasan yang memiliki diameter 200 cm. Jika
benda tersebut berputar sebanyak 1,5 kali putaran, tentukanlah jarak yang ditempuh benda
tersebut.
Diketahui: d = 200 cm = 2 m. Oleh karena jari-jari lingkaran adalah setengah dari panjang
diameter maka:
1
π =2 π₯2π =1π
Keliling sebuah lingkaran adalah 2Οr, sehingga jarak yang ditempuh oleh benda tersebut
adalah 1,5 kali keliling lingkaran, yakni
βπ = 2ππ
= 1,5 x2 x 3,14 x1
= 9,42 meter
Jadi, jarak yang telah ditempuh benda tersebut adalah sejauh 9,42 m.
2. Sebuah roda sepeda berputar sebanyak 10 kali putaran tiap 1 sekon dengan kecepatan linear
18 m/s. Tentukanlah panjang diameter roda sepeda tersebut.
π£ = 2πππ
18 = 2x 3,14 r x 10
18
r=
2π₯3,14π₯10
= 0,287 m
jari-jari sebuah lingkaran adalah setengah dari diameter maka:
π
r=
2
d=2r
= 2 x 0,287
= 5,74 m
Jadi, diameter roda sepeda tersebut adalah 5,74 cm.
3. Sebuah benda melakukan gerak melingkar dengan besar sudut yang ditempuh adalah 3 /4
putaran dalam waktu 1 sekon. Tentukanlah kelajuan sudut dari benda tersebut.
f = 3/ 4 /s = 0,75 Hertz.
π = ππ
π
= 2 x 3,14 x 0,75
= 4,71 rad/s
Besarnya nilai tersebut menunjukkan nilai kelajuan anguler dalam 3 /4 putaran
TUGAS
1. Tentukanlah percepatan sebuah benda yang bergerak melingkar dengan jari-jari
lintasan 3 m dan kelajuan 9 m/s.
2. Percepatan sentripetal maksimum yang dialami sebuah motor balap adalah 9,8 m/s2.
Lintasan yang dilaluinya berupa lingkaran yang memiliki jari-jari 5 m. Tentukanlah
kelajuan maksimum motor balap tersebut.
3. Jika Anda memutarkan sebuah benda yang terikat dengan tali yang memiliki panjang 1
m, berapa putaran permenit yang harus Anda buat supaya percepatan yang menuju pusat
lingkaran sama dengan percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s2 )
4. Kecepatan sudut sebuah pertikel yang bergerak melingkar beraturan adalah 20 rad/s.
Tentukanlah persamaan posisi sudut jika diketahui sudut awal ΞΈ0 = 2 rad.
5. Sebuah benda dapat melakukan satu putaran penuh dalam waktu 5 s. Jika jari-jari lintasan
1 m dan sudut awal ΞΈ0 = 1,5 rad, tentukanlah:
a. posisi sudut akhir pada saat t = 2 s, dan
b. percepatan sentripetal benda.
6. Percepatan sebuah bola yang diikat dengan tali dan bergerak melingkar beraturan adalah
9,8 m/s2. Jika diketahui panjang tali 50 cm dan posisi awal ΞΈ0 = 0, tentukanlah:
a. kecepatan sudut bola,
b. persamaan posisi sudut, dan
c. posisi sudut pada saat t = 5 s.