Anda di halaman 1dari 2

Biografi Singkat Imam Bukhari

Imam Bukhari adalah ahli hadis termasyur Imam Bukhari lahir pada 13 Syawal 194 H. Di
Bukhara, yang bertepatan dengan tanggal 21 Juli 810 M, Imam Bukhari atau yang sering
dipanggil Amirul Mukminin Fil Hadits atau pemimpin kaum mukmin dalam hal ilmu
Hadist, Beliou memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim
bin Al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi,

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail telah kehilangan ayahnya sewaktu beliou masih
usia dini, tak lama setelah ditinggal wafat ayahnya Abu Abdullah Muhammad mendapat
cobaan yang sangat berat, Abu Abdullah Muhammad mengalami sakit yang teramat
dikedua matanya, hingga menyebabkan beliou menjadi tuna netra.

Dengan doa ibu yang sangat kyusuk, dan atas ijin Allah saw Kunfayakun, Alhamdulillah
Abu Abdullah Muhammad dapat melihat lagi seperti dahulu kala.

Sekitar usia 16 tahun Abu Abdullah Muhammad telah menghafal banyak kitab dari
ulama yang terkenal, selain menghafal hadits para ulama tersebut Abu Abdullah
Muhammad juga mempelajari biografi seluruh periwayatan dari hadits tersebut. Dari
tanggal kelahirannya, tempat lahirnya, wafatnya dan apa saja yang penting dalam
kehidupan ulama tersebut.

Pada usia ini ( 16 tahun) Abu Abdullah Muhammad pergi ke Mekkah bersama kakak dan
ibunya untuk menunaikan ibadah haji, setelah ibadah haji selesai Abu Abdullah
Muhammad tidak ikut pulang ke kampung halamanya bersama ibu dan kakak nya, beliou
tetap tinggal di Mekkah untuk menuntut ilmu. Disinilah Abu Abdullah Muhammad
mendalami hadist dari tokoh-tokoh ahli hadits seperti Al-Walid, Al-Azraqi, Ismail bin
Salim, Al-Saiqh, dan lain lain.

Abu Abdullah Muhammad mulai menulis kitab  Qadlaya Al-Sahabah wa Al-Tabi’in pada
usia 18 tahun, dan pada usia inilah beliou mulai hijrah ke Madinah untuk memperdalam
hadist – hadits dari para ulama besar disana.

Salah satu kitab yang oleh Abu Abdullah Muhammad di Madinah ialah kitab At-Tarikh Al-
Kabir. Abu Abdullah Muhammad menulis biografi lebih dari 1.000 an ulama dalam buku
At-Tarikh tersebut, Abu Abdullah Muhammad selalu sholad 2 rakaat setiap selesai
menulis biografi ulama,
 

Anda mungkin juga menyukai