ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendisain sebuah model pembelajaran
berbasis masalah yang dapat meningkatkan pemahaman konsep serta
menyelidiki sejauh mana model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa semester tiga
Jurusan Pendidikan Matematika FKIP-UHN Medan. Penelitian ini
dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Matematika FKIP-UHN dengan
populasi sebanyak 147 orang mahasiswa, melalui teknik random sampling
diperoleh sebanyak 96 orang sebagai sampel yang terdiri dari 44 orang kelas
kontrol dan 52 orang kelas eksperimen. Penelitian ini merupakan suatu studi
eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design.
Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis
(KAM), tes kemampuan pemahaman konsep matematika, tes kemampuan
kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan pemahaman
konsep matematika kelas eksperimen adalah 34,64 dan kelas kontrol adalah
22,71 dengan nilai sig = 0,00 dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan
kemampuan Pemahaman matematik siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan Pendekatan Pembelajaran
Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,065, karena 0,065 > 0,05 maka
tidak adanya interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan
awal siswa terhadap perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa. Proses penyelasaian masalah yang dibuat oleh siswa dalam
menyelesaikan masalah pada Model Pembelajaran (PBL) lebih bervariasi
daripada Pendekatan Pembelajaran Konvensional. Temuan penelitian
merekomendasikan PBL dijadikan salah satu pendekatan pembelajaran yang
digunakan di sekolah utamanya untuk mencapai pemahaman konsep yang
tinggi.
Kata Kunci: Desain Model Pembelajaran, Model Pembelajaran Based Learning
(PBL), Pemahaman Konsep
sering hanya diberikan rumus-rumus yang dan prinsip sangat berguna untuk dapat
siap pakai tanpa memahami makna dari memecahkan masalah secara maksimal
rumus-rumus tersebut sehingga menghambat sehingga guru sebagai salah satu orang yang
pemahaman dan kreativitas matematis siswa menekuni suatu bidang ilmu mempunyai
(Makmur, 2011). Merosotnya pemahaman peran dalam meningkatkan hasil belajar
matematik siswa di kelas karena guru sering siswa sehingga guru perlu waspada dalam
mencontohkan pada siswa bagaimana menyampaiakn suatu materi pelajaran, guru
menyelesaikan soal, siswa cenderung harus terbeban dalam menciptakan atau
mendengar dan menonton guru mengerjakan mendesain suatu model pembelajaran yang
persoalan matematik sedangkan guru dapat membantu guru mengembangkan
memecahkannya sendiri, selanjutnya pada topik pembelajaran sehingga meningkatkan
saat mengajar matematika, guru langsung pemahaman dan kreativitas matematis siswa
menjelaskan topik yang akan dipelajari (Doerr dan Thompson dalam Rajagukguk
dengan pemberian contoh, dan soal untuk waminton, 2007). Hal ini sesuai dengan apa
latihan (Antasari dalam Makmur Agus, yang dikemukakan oleh Slameto (2007)
2011). Selama ini, banyak sekali guru yaitu, guru memegang peranan penting
matematika yang menggunakan waktu dalam peningkatan kualitas siswa dalam
pembelajaran dengan kegiatan membahas belajar matematika dan guru harus benar-
tugas-tugas lalu, memberi pelajaran baru, benar memperhatikan, memikirkan dan
memberi tugas kepada siswa. Pembelajaran sekaligus merencakan proses belajar
seperti di atas yang rutin dilakukan hampir mengajar yang menarik bagi siswa, agar
tiap hari dapat dikategorikan sebagai 3M, siswa berminat dan semangat belajar dan
yaitu membosankan, membahayakan, dan mau terlibat dalam proses belajar mengajar,
merusak seluruh minat siswa. Apabila sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif.
pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan Untuk penguasaan konsep yang baik
maka kompetensi dasar dan indikator dibutuhkan komitmen siswa dalam memilih
pembelajaran tidak akan dapat tercapai belajar sebagai suatu yang bermakna, lebih
secara maksimal (Sobel dan Maletsky dalam dari hanya menghafal, yaitu memebutuhkan
FKIP-UHN Medan?. Tujuan dari penelitian langkah untuk menghasilkan data penelitian
ini adalah untuk mengetahui disain model ini diperlihatkan pada Gambar 3.1
yang baik yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep mahasiswa semester tiga
jurusan pendidikan matematika FKIP-UHN
Medan.
METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum metodologi penelitian
yang direncanakan ini adalah menggunakan Gambar 3.1. Rancangan penelitian meliputi
pendekatan empiris (empirical approach) kemampuan dosen, ketrampilan
siswa, pembelajaran inovatif, dan
yang menekankan pada pengumpulan dan hasil penelitian
analisis data. Metode yang digunakan adalah Penelitian direncanakan akan dilakukan
metode komprehensif, yaitu gabungan di Universitas HKBP Nommensen pada
metode survey dan metode intervensi melalui tahun 2013, dan yang menjadi objek
field experiment. Metode survey digunakan penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti
untuk memperoleh gambaran kemampuan mata kuliah himpunan dan logika. Sebagai
dosen dalam proses pembelajaran dan teknik populasi adalah mahasiswa yang mengikuti
penilaian yang dipakai untuk menggalakkan mata kuliah himpunan dan logika di
kemampuan kreativitas matematis siswa. Universitas HKBP Nommensen. Sampel
Metode intervensi dilakukan untuk perguruan tinggi dipilih berdasarkan teknik
mengembangkan kemampuan mengajar stratifikasi random sampling. Sedangkan
dosen dengan mengunakan model untuk intervensi pembelajaran sampel
pembelajaran berbasis masalah dengan penelitian adalah Mahasiswa yang dipilih
menggunakan media pempelajaran. secara purposif, kemudian maha siswa
Perguruan tinggi yang terlibat dalam dikelompokkan berdasarkan tingkat
penelitian ini dilakukan Universitas HKBP kemampuan dasar akademik siswa yang
Nommensen Medan. Sampel perguruan dilihat dari pencapaian indeks prestasi
tinggi dipilih berdasarkan teknik stratifikasi kumulatif (IPK), sehingga siswa
random sampling. Dosen yang menjadi dikelompokkan menjadi (a) siswa dengan
sampel penelitian mewakili dosen kemampuan akademik tinggi (KT) apabila
Pendiudikan Matematika UHN. Langkah- memiliki nilai IPK relatif tinggi, dan (b)
siswa dengan kemampuan akademik tinggi
(KR) apabila memiliki nilai IPK relatif Siswa untuk Kelompok PBL dan
Kelompok Konvensional
rendah. Teknik pengambilan sampel yang
akan dijadikan menjadi data penelitian adalah
disesuaikan dengan tujuan penelitian, akan
tetapi perlakuan pengajaran dilakukan secara
murni tanpa diskriminasi di dalam kelas.
Untuk selanjutnya pengolahan data diawali
dengan menguji persyaratan statistik yang
diperlukan sebagai dasar dalam pengujian Dari tabel 1 di ats terlihat bahwa hasil
hipotesis antara lain uji normalitas dan perhitungan nilai t untuk semua indikator
homogenitas, selanjutnya dilakukan ANOVA pemahaman konsep matematika untuk PBL
2 jalur untuk menguji hipotesis yang berturut-turut adalah (28,561, 32,553,
disesuaikan dengan permasalahannya. 28,528, 30,260) dan Konvensional untuk
Seluruh perhitungan statistik menggunakan masing-masing indikator adalah (10,570,
bantuan komputer yakni program SPSS 17. 10,570, 19,287, 13,835). Dari tabel 4.11. juga
terlihat perbedaaan rata-rata peningkatan
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN kemampuan pemahaman konsep matematika,
Analisis Statistik ANOVA Dua Jalur dimana nilai rata-rata peningkatan
Kemampuan Pemahaman konsep
matematika pemahaman konsep matematika untuk
hipotesis statistik yang akan diuji adalah. masing-masing indikator kelas pembelajaran
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2 PBL adalah (0,6319, 0,6330, 0,6303, 0,6197)
μ1 = Peningkatan kemampuan Pemahaman lebih besar dari rata-rata peningkatan
konsep matematika siswa yang diajar
dengan pembelajaran model based pemahaman konsep matematika untuk
learning masing-masing indikator kelas pembelajaran
μ1 = Peningkatan kemampuan Pemahaman
konsep matematika siswa yang diajar konvensional (0,3115, 0,3115, 0,3396,
dengan pembelajaran konvensional 0,3209), sehingga kalau dihitung selisih
Secara Deskriptif Hasil perhitungan dari uji
perbedaannya untuk masing-masing indikator
signifikansi peningkatan KPM kedua
dan kumulatif pkemampuan pemahaman
kelompok pembelajaran dengan
konsep matematika adalah (0,3204, 0,3215,
menggunakan uji-t tunggal dapat dilihat pada
0,2907, 0,2988). Sekarang makin jelas
sebagai berikut.
terlihat bahwa nilai significant (sig) untuk
Tabel1. Uji Signifikansi Peningkatan
Kemampuan Kreativitas Matematis semua indikator pemahaman konsep
hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak yang Pembelajaran dan KAM Siswa Terhadap
diterima, yang berarti tidak terdapat interaksi kemampuan tinggi sebesar 0,3118.
Berdasarkan selisih rata-rata tersebut,
yang signifikan antara model pembelajaran
tampak siswa dengan kategori KAM tinggi
dengan tingkat kemampuan matematika
mendapat “ keuntungan lebih besar” yaitu
siswa terhadap peningkatan kemampuan
dengan selisih skor 0,3144 sementara itu
pemahaman konsep matematika siswa.
selisih skor untuk siswa berkategori KAM
Secara grafik disajikan dalam gambar 4.16
tinggi 0,3118 dan berkategori KAM sedang
berikut.
0,2370. Hal ini, berarti bahwa tidak terdapat
peningkatan secara bersamaan yang
disumbangkan oleh pembelajaran dan KAM
dan kemampuan awal matematika siswa
terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa. Dengan melihat
Berdasarkan gambar 4.16 diatas selisihnya, ternyata dengan menggunakan
terlihat bahwa tidak ada interaksi antara PBL sangat peningkatan kemampuan
pembelajaran dengan KAM (tinggi, sedang pemahaman konsep matematika siswa untuk
dan rendah) terhadap peningkatan kumulatif kategori rendah.
kemampuan pemahaman konsep matematika
KESIMPULAN
siswa. Dari rata-rata gain ternormalisasi
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
terlihat bahwa kemampuan pemahaman
dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-
konsep matematika siswa yang menggunakan
hal berikut:
PBL yaitu: kemampuan tinggi (0,6331),
1. Peningkatan pemahaman konsep
kemampuan sedang (0,5903) dan
matematika siswa yang diajarkan dengan
kemampuan rendah (0,6591) lebih besar jika
Model based learning (PBL) lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang
DAFTAR PUSTAKA
Afrilianto, M. (2012). Peningkatan Terhadap Kinerja Manajer pada PT.
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Jesslyn K Cakes Indonesia Cabang
Strategis Matematis Siswa Smp Surabaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi,
Dengan Pendekatan Metaphorical Surabaya, 1(2):(102-108).
Thinking. INFINITY Jurnal Ilmiah Rajagukguk, waminton dkk. (2007). Inovasi
Program Studi Matematika STKIP Pembelajaran Matematika Berdasarkan
Siliwangi Bandung. Bandung: 1(1): (1– Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
125). (KTSP) untuk Meningkatkan Hasil
Dahar, R.W., (1996), Teori-teori Belajar, Belajar Siswa SMP. Medan, Penelitian
Jakarta: P2LPTK. Hibah Bersaiang UNIMED.
Makmur, Agus. (2011). Upaya Semiawan, Conny R. (2009). Kreativitas
Meningkatkan Pemahaman Konsep keberbakatan. Jakarta: PT. Macana
Dan Kreativitas Siswa SMP Dengan Jaya Cemerlang.
Menerapkan Model based learning. Situmorang, A.S., (2013), Peningkatan
Thesis tidak diterbitkan, Medan: PPS- Kemampuan Pemahaman dan
UNIMED Kreativitas Matematis Siswa dengan
Mansur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Menggunakan Model Pencapaian
Kompetensi dan Kontekstual. Penerbit Konsep, Jurnala Penelitian Bidang
Bumi Aksara. Jakarta. Pendidikan Lembaga Penelitian
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Universitas Negeri Medan, Medan,
Pembelajaran. Penerbit Aswaja 19(1): (52-59).
Pressindo. Yogyakarta. Trianto, (2010), Mendesain Model
Poernomo, Eddy. (2006). Pengaruh Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kreativitas dan Kerjasama Tim Kencana.