Anda di halaman 1dari 10

Adi Suarman Situmorang Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, september 2014


Halaman 1-10

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN BASED LEARNING DALAM PENINGKATAN


KEMAMPUAN KONSEP MAHASISWA SEMESTER TIGA JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP-UHN MEDAN

Adi Suarman Situmorang


Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas HKBP Nommensen.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendisain sebuah model pembelajaran
berbasis masalah yang dapat meningkatkan pemahaman konsep serta
menyelidiki sejauh mana model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematika mahasiswa semester tiga
Jurusan Pendidikan Matematika FKIP-UHN Medan. Penelitian ini
dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Matematika FKIP-UHN dengan
populasi sebanyak 147 orang mahasiswa, melalui teknik random sampling
diperoleh sebanyak 96 orang sebagai sampel yang terdiri dari 44 orang kelas
kontrol dan 52 orang kelas eksperimen. Penelitian ini merupakan suatu studi
eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design.
Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis
(KAM), tes kemampuan pemahaman konsep matematika, tes kemampuan
kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan pemahaman
konsep matematika kelas eksperimen adalah 34,64 dan kelas kontrol adalah
22,71 dengan nilai sig = 0,00 dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan
kemampuan Pemahaman matematik siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan Pendekatan Pembelajaran
Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,065, karena 0,065 > 0,05 maka
tidak adanya interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan
awal siswa terhadap perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa. Proses penyelasaian masalah yang dibuat oleh siswa dalam
menyelesaikan masalah pada Model Pembelajaran (PBL) lebih bervariasi
daripada Pendekatan Pembelajaran Konvensional. Temuan penelitian
merekomendasikan PBL dijadikan salah satu pendekatan pembelajaran yang
digunakan di sekolah utamanya untuk mencapai pemahaman konsep yang
tinggi.
Kata Kunci: Desain Model Pembelajaran, Model Pembelajaran Based Learning
(PBL), Pemahaman Konsep

PENDAHULUAN terus berkesinambungan mulai dari generasi


Pendidikan mempunyai peranan yang lampau, generasi kini sampai generasi
sangat penting bagi umat manusia, sekaligus mendatang. Pendidikan merupakan sarana
sebagai bukti faktual-fenomenal, yang untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan
bahwasanya pendidikan itu tidak hanya akan Negara, dengan pendidikan yang bermutu,
berhenti pada satu generasi melainkan akan akan tercipta sumber daya manusia yang

JSP | FKIP | UHN |hal 1

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

berkualitas. Untuk menghadapi tantangan dapat mengembangkan pemikiran kritis,


perkembangan IPTEK dalam era globalisasi kreatif, sistematis, dan logis, semestinya
saat ini diperlukan sumberdaya yang merupakan suatu materi pembelajaran yang
memiliki ketrampilan tinggi yang melibatkan paling mudah dipahami oleh setiap peserta
motivasi, komitmen organisasi, kepuasan didik (Afrilianto, 2012).
pelanggan, saling ketergantungan, kerjasama Namun kenyataan di lapangan
tim (Poernomo, 2006). menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan
Matematika merupakan ilmu yang sekolah kurang mampu menyesuaikan diri
diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan dan dengan perubahan maupun perkembangan
kemajuan teknologi selalu dibantu dengan teknologi, sulit untuk dilatih kembali, kurang
peranan matematika. Melihat pentingnya bisa mengembangkan diri dan kurang dalam
peranan matematika dalam ilmu dan berkarya artinya tidak memiliki kreativitas
teknologi serta dalam kehidupan sehari-hari (Trianto, 2010). Kesulitan belajar yang
sehingga matematika menjadi salah satu dialami oleh siswa ini disebabkan oleh siswa
bidang studi yang diajarkan pada setiap tidak sepenuhnya memahami konsep
jenjang pendidikan baik dari jenjang (Situmorang, A.S., 2013). Selain itu, kondisi
pendidikan dasar sampai jenjang perguruan pendidikan di seluruh Indonesia
tinggi. Matematika merupakan salah satu memperlihatkan profil yang sangat tidak
bidang studi yang diajarkan setiap jenjang sama. Ada yang bagus. Ada yang tidak
pendidikan yang juga faktor pendukung begitu bagus, tapi masih memenuhi serta ada
untuk tercapainya mutu pendidikan yang yang jelek sekali. Propil dalam hal ini bukan
baik. Matematika merupakan ilmu yang dalam arti fisik tetapi dalam kaitannya
membahas pola atau keteraturan. dengan kualitas yang tidak hanya dapat
matematika dapat dilihat sebagai bahasa diukur dengan hal-hal yang sifatnya fisik, itu
yang menjelaskan tentang pola, baik pola masih banyak kekurangan-kekurangannya
di alam dan maupun pola yang ditemukan (Semiawan, 2009).
melalu pikiran. Di sisi lain, matematika Penyebab dari rendahnya hasil, minat
merupakan salah satu disiplin ilmu dalam dan motivasi belajar tersebut adalah suatu hal
dunia pendidikan yang memegang peranan yang wajar dimana selama ini fakta di
penting dalam perkembangan sains dan lapangan menunjukkan proses pembelajaran
teknologi dapat digunakan dalam yang terjadi masih konvensional dan berpusat
mengembangkan bidang ilmu lain, karena pada guru dan siswa hanya pasif, guru lebih

JSP | FKIP | UHN |hal 2

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

sering hanya diberikan rumus-rumus yang dan prinsip sangat berguna untuk dapat
siap pakai tanpa memahami makna dari memecahkan masalah secara maksimal
rumus-rumus tersebut sehingga menghambat sehingga guru sebagai salah satu orang yang
pemahaman dan kreativitas matematis siswa menekuni suatu bidang ilmu mempunyai
(Makmur, 2011). Merosotnya pemahaman peran dalam meningkatkan hasil belajar
matematik siswa di kelas karena guru sering siswa sehingga guru perlu waspada dalam
mencontohkan pada siswa bagaimana menyampaiakn suatu materi pelajaran, guru
menyelesaikan soal, siswa cenderung harus terbeban dalam menciptakan atau
mendengar dan menonton guru mengerjakan mendesain suatu model pembelajaran yang
persoalan matematik sedangkan guru dapat membantu guru mengembangkan
memecahkannya sendiri, selanjutnya pada topik pembelajaran sehingga meningkatkan
saat mengajar matematika, guru langsung pemahaman dan kreativitas matematis siswa
menjelaskan topik yang akan dipelajari (Doerr dan Thompson dalam Rajagukguk
dengan pemberian contoh, dan soal untuk waminton, 2007). Hal ini sesuai dengan apa
latihan (Antasari dalam Makmur Agus, yang dikemukakan oleh Slameto (2007)
2011). Selama ini, banyak sekali guru yaitu, guru memegang peranan penting
matematika yang menggunakan waktu dalam peningkatan kualitas siswa dalam
pembelajaran dengan kegiatan membahas belajar matematika dan guru harus benar-
tugas-tugas lalu, memberi pelajaran baru, benar memperhatikan, memikirkan dan
memberi tugas kepada siswa. Pembelajaran sekaligus merencakan proses belajar
seperti di atas yang rutin dilakukan hampir mengajar yang menarik bagi siswa, agar
tiap hari dapat dikategorikan sebagai 3M, siswa berminat dan semangat belajar dan
yaitu membosankan, membahayakan, dan mau terlibat dalam proses belajar mengajar,
merusak seluruh minat siswa. Apabila sehingga pengajaran tersebut menjadi efektif.
pembelajaran seperti ini terus dilaksanakan Untuk penguasaan konsep yang baik
maka kompetensi dasar dan indikator dibutuhkan komitmen siswa dalam memilih
pembelajaran tidak akan dapat tercapai belajar sebagai suatu yang bermakna, lebih
secara maksimal (Sobel dan Maletsky dalam dari hanya menghafal, yaitu memebutuhkan

Mansur, 2008). kemauan siswa mencari hubungan


konseptual antara pengetahuan yang dimiliki
Dalam pembelajaran matematika
dengan yang sedang dipelajari di dalam kelas
perlu ditekankan tentang pemahaman konsep.
(Dahar 1989). Salah satu cara yang dapat
Pemahaman siswa terhadap berbagai konsep
mendorong siswa untuk belajar secara

JSP | FKIP | UHN |hal 3

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

bermakna adalah model pembelajaran yang belajar memecahkan suatu masalah


berbasis masalah karena model pembelajaran maka mereka akan menerapkan pengetahuan
berbasis masalah (PBM) merupakan inovasi yang dimilikinya atau berusaha mengetahui
dalam pembelajaran karena dalam PBM pengetahuan yang diperlukan. Artinya belajar
kemampuan berpikir siswa betul-betul tersebut ada pada konteks aplikasi konsep.
dioptimalisasikan melalui proses kerja Belajar dapat semakin bermakna dan dapat
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga diperluas ketika siswa berhadapan dengan
siswa dapat memberdayakan, mengasah, situasi di mana konsep diterapkan; (2) Dalam
menguji, dan mengembangkan kemampuan situasi Pembelajaran Berbasis Masalah, siswa
berpikirnya secara berkesinambungan (Tan mengintegrasikan pengetahuan dan
dalam Rusman, 2012: 229). Dalam model ketrampilan secara simultan dan
pembelajaran berbasis masalah, pebelajar mengaplikasikannya dalam konteks yang
tidak saja harus memahami konsep yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan
relevan dengan masalah yang menjadi pusat sesuai dengan keadaan nyata bukan lagi
perhatian tetapi juga memperoleh teoritis sehingga masalah-masalah dalam
pengalaman belajar yang berhubungan aplikasi suatu konsep atau teori mereka akan
dengan keterampilan menerapkan metode temukan sekaligus selama pembelajaran
ilmiah dalam pemecahan masalah dan berlangsung; dan (3) Pembelajaran Berbasis
menumbuhkan pola berpikir kritis Masalah dapat meningkatkan kemampuan
(Ngalimun, 2012). berpikir kreatif, menumbuhkan inisiatif siswa
Ada tiga hasil belajar (outcomes) dalam bekerja, motivasi internal untuk
yang diperoleh siswa yang diajar dengan belajar, dan dapat mengembangkan
model pembelajaran berbasis masalah (PBM) hubungan interpersonal dalam bekerja
yaitu: (1) inkuiri dan ketrampilan melakukan kelompok.
pemecahan masalah, (2) belajar model Berdasarkan masalah dan gambaran
peraturan orang dewasa (adult role umum yang telah dipaparkan di atas maka
behaviors), dan (3) ketrampilan belajar yang menjadi rumusan masalah dalam
mandiri (Arends, 2004). Model pembelajaran penelitian ini adalah bagaimana suatu disain
berbasis masalah (PBM) akan dapat model pembelajaran berbasis masalah yang
diterapkan bila didukung lingkungan belajar
dapat meningkatkan pemahaman konsep
yang konstruktivistik, sehingga model
serta seberapa besar peningkatan yang
pembelajaran berbasis masalah sebaiknya
diberikan model tersebut terhadap
digunakan dalam pembelajaran karena: (1)
kemampuan pemahaman konsep mahasiswa
Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah
semester tiga jurusan pendidikan matematika
akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswa

JSP | FKIP | UHN |hal 4

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

FKIP-UHN Medan?. Tujuan dari penelitian langkah untuk menghasilkan data penelitian
ini adalah untuk mengetahui disain model ini diperlihatkan pada Gambar 3.1
yang baik yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep mahasiswa semester tiga
jurusan pendidikan matematika FKIP-UHN
Medan.

METODOLOGI PENELITIAN
Secara umum metodologi penelitian
yang direncanakan ini adalah menggunakan Gambar 3.1. Rancangan penelitian meliputi
pendekatan empiris (empirical approach) kemampuan dosen, ketrampilan
siswa, pembelajaran inovatif, dan
yang menekankan pada pengumpulan dan hasil penelitian
analisis data. Metode yang digunakan adalah Penelitian direncanakan akan dilakukan
metode komprehensif, yaitu gabungan di Universitas HKBP Nommensen pada
metode survey dan metode intervensi melalui tahun 2013, dan yang menjadi objek
field experiment. Metode survey digunakan penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti
untuk memperoleh gambaran kemampuan mata kuliah himpunan dan logika. Sebagai
dosen dalam proses pembelajaran dan teknik populasi adalah mahasiswa yang mengikuti
penilaian yang dipakai untuk menggalakkan mata kuliah himpunan dan logika di
kemampuan kreativitas matematis siswa. Universitas HKBP Nommensen. Sampel
Metode intervensi dilakukan untuk perguruan tinggi dipilih berdasarkan teknik
mengembangkan kemampuan mengajar stratifikasi random sampling. Sedangkan
dosen dengan mengunakan model untuk intervensi pembelajaran sampel
pembelajaran berbasis masalah dengan penelitian adalah Mahasiswa yang dipilih
menggunakan media pempelajaran. secara purposif, kemudian maha siswa
Perguruan tinggi yang terlibat dalam dikelompokkan berdasarkan tingkat
penelitian ini dilakukan Universitas HKBP kemampuan dasar akademik siswa yang
Nommensen Medan. Sampel perguruan dilihat dari pencapaian indeks prestasi
tinggi dipilih berdasarkan teknik stratifikasi kumulatif (IPK), sehingga siswa
random sampling. Dosen yang menjadi dikelompokkan menjadi (a) siswa dengan
sampel penelitian mewakili dosen kemampuan akademik tinggi (KT) apabila
Pendiudikan Matematika UHN. Langkah- memiliki nilai IPK relatif tinggi, dan (b)
siswa dengan kemampuan akademik tinggi

JSP | FKIP | UHN |hal 5

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

(KR) apabila memiliki nilai IPK relatif Siswa untuk Kelompok PBL dan
Kelompok Konvensional
rendah. Teknik pengambilan sampel yang
akan dijadikan menjadi data penelitian adalah
disesuaikan dengan tujuan penelitian, akan
tetapi perlakuan pengajaran dilakukan secara
murni tanpa diskriminasi di dalam kelas.
Untuk selanjutnya pengolahan data diawali
dengan menguji persyaratan statistik yang
diperlukan sebagai dasar dalam pengujian Dari tabel 1 di ats terlihat bahwa hasil
hipotesis antara lain uji normalitas dan perhitungan nilai t untuk semua indikator
homogenitas, selanjutnya dilakukan ANOVA pemahaman konsep matematika untuk PBL
2 jalur untuk menguji hipotesis yang berturut-turut adalah (28,561, 32,553,
disesuaikan dengan permasalahannya. 28,528, 30,260) dan Konvensional untuk
Seluruh perhitungan statistik menggunakan masing-masing indikator adalah (10,570,
bantuan komputer yakni program SPSS 17. 10,570, 19,287, 13,835). Dari tabel 4.11. juga
terlihat perbedaaan rata-rata peningkatan
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN kemampuan pemahaman konsep matematika,
Analisis Statistik ANOVA Dua Jalur dimana nilai rata-rata peningkatan
Kemampuan Pemahaman konsep
matematika pemahaman konsep matematika untuk
hipotesis statistik yang akan diuji adalah. masing-masing indikator kelas pembelajaran
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 > μ2 PBL adalah (0,6319, 0,6330, 0,6303, 0,6197)
μ1 = Peningkatan kemampuan Pemahaman lebih besar dari rata-rata peningkatan
konsep matematika siswa yang diajar
dengan pembelajaran model based pemahaman konsep matematika untuk
learning masing-masing indikator kelas pembelajaran
μ1 = Peningkatan kemampuan Pemahaman
konsep matematika siswa yang diajar konvensional (0,3115, 0,3115, 0,3396,
dengan pembelajaran konvensional 0,3209), sehingga kalau dihitung selisih
Secara Deskriptif Hasil perhitungan dari uji
perbedaannya untuk masing-masing indikator
signifikansi peningkatan KPM kedua
dan kumulatif pkemampuan pemahaman
kelompok pembelajaran dengan
konsep matematika adalah (0,3204, 0,3215,
menggunakan uji-t tunggal dapat dilihat pada
0,2907, 0,2988). Sekarang makin jelas
sebagai berikut.
terlihat bahwa nilai significant (sig) untuk
Tabel1. Uji Signifikansi Peningkatan
Kemampuan Kreativitas Matematis semua indikator pemahaman konsep

JSP | FKIP | UHN |hal 6

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

matematika dan kumulatif pemahaman lebih tinggi dibanding dengan ketuntasan


konsep matematika lebih kecil dari nilai  = dengan pembelajaran biasa.
0,05 dan juga diperoleh bahwa nilai μ1 > μ2, Analisis Interaksi Antara Faktor

hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak yang Pembelajaran dan KAM Siswa Terhadap

berarti bahwa ada peningkatan kemampuan Pemahaman konsep matematika


Hipotesis H0 yang diuji adalah sebagai
kreativitas matematis berdasarkan
berikut:
pembelajaran PBL, konvensional dan secara
H0:µ ppxKAM (pemahaman konsep matematika)
keseluruhan.
=0
Dari segi ketuntasan atau siswa yang
Ha:µ ppxKAM (pemahaman konsep matematika)
mencapai skor 65 atau lebih sesuai dengan
≠0
ketetapan yang berlaku di sekolah tempat
Keterangan:
penelitian ditemukan bahwa siswa yang
H0: µ ppxKAM adalah interaksi antara proses
memeproleh pembelajaran PBL ada sebesar
pembelajaran dengan KAM terhadap
75% (30 orang dari 40 orang) yang telah
kemampuan pemahaman konsep matematika
tuntas belajar untuk indikator translasi, 75%
Kriteria pengujian adalah
(30 orang dari 40 orang) yang telah tuntas
- Jika nilai sig. > 0,05, H0 diterima, artinya
belajar untuk indikator interpretasi, 75% (30
tidak terdapat interkasi antara model
orang dari 40 orang) yang telah tuntas belajar
pembelajaran (PBL,PK) dengan KAM
untuk indikator ekstrapolasi, dan 75% (30
(Tinggi, Sedang, Rendah) terhadap
orang dari 40 orang) yang telah tuntas belajar
kemampuan pemahaman konsep
untuk kumulatif indikator. Hal ini lebih
matematika
banyak daripada pembelajaran biasa sebesar - Jika nilai sig. < 0,05, H0 ditolak artinya
32,5% (13 orang dari 40 orang) untuk terdapat interkasi antara model
indikator translasi, 32,5% (13 orang dari 40 pembelajaran (PBL,PK) dengan KAM
orang) untuk indikator interpretasi, 35% (14 (Tinggi, Sedang, Rendah) terhadap
orang dari 40 orang) untuk indikator kemampuan pemahaman konsep
ekstrapolasi dan 30% (12 orang dari 40 matematika
orang) untuk kumulatif indikator. Hal ini Tabel 3 Anova Dua Jalur Kemampuan
menunjukkan bahwa model based learning Pemahaman konsep matematika.
dan pembelajaran biasa efektif untuk
digunakan dan ketuntasan belajar dengan
menggunakan model based learning (PBL)

JSP | FKIP | UHN |hal 7

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

menggunakan PK yaitu, kemampuan tinggi


(0,3187), kemampuan sedang (0,3533) dan
kemampuan rendah (0,3473). Selanjutnya,
selisih rata-rata gain kemampuan
kemampuan pemahaman konsep matematika
antara siswa yang diberi PBL (KKA) dan PK
Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa nilai (KKB) berturut-turut untuk siswa
significance (sig.) untuk level kelas yaitu berkemampuan tinggi sebesar 0,3144,
0,065 lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 kemampuan sedang sebesar 0,2370 dan

diterima, yang berarti tidak terdapat interaksi kemampuan tinggi sebesar 0,3118.
Berdasarkan selisih rata-rata tersebut,
yang signifikan antara model pembelajaran
tampak siswa dengan kategori KAM tinggi
dengan tingkat kemampuan matematika
mendapat “ keuntungan lebih besar” yaitu
siswa terhadap peningkatan kemampuan
dengan selisih skor 0,3144 sementara itu
pemahaman konsep matematika siswa.
selisih skor untuk siswa berkategori KAM
Secara grafik disajikan dalam gambar 4.16
tinggi 0,3118 dan berkategori KAM sedang
berikut.
0,2370. Hal ini, berarti bahwa tidak terdapat
peningkatan secara bersamaan yang
disumbangkan oleh pembelajaran dan KAM
dan kemampuan awal matematika siswa
terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa. Dengan melihat
Berdasarkan gambar 4.16 diatas selisihnya, ternyata dengan menggunakan
terlihat bahwa tidak ada interaksi antara PBL sangat peningkatan kemampuan
pembelajaran dengan KAM (tinggi, sedang pemahaman konsep matematika siswa untuk
dan rendah) terhadap peningkatan kumulatif kategori rendah.
kemampuan pemahaman konsep matematika
KESIMPULAN
siswa. Dari rata-rata gain ternormalisasi
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
terlihat bahwa kemampuan pemahaman
dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-
konsep matematika siswa yang menggunakan
hal berikut:
PBL yaitu: kemampuan tinggi (0,6331),
1. Peningkatan pemahaman konsep
kemampuan sedang (0,5903) dan
matematika siswa yang diajarkan dengan
kemampuan rendah (0,6591) lebih besar jika
Model based learning (PBL) lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang

JSP | FKIP | UHN |hal 8

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

dari pada peningkatan pemahaman konsep Pembelajaran Model based


matematika yang diajarkan dengan learning (PBL) pada kemampuan
Pembelajaran Konvensional (PK) dengan pemahaman konsep matematika siswa
selisih rata-rata peningkatan untuk dapat diterapkan pada semua kategori
translasi adalah 0,3204, interpretsi adalah KAM. Oleh karena itu hendaknya model
0,3215, ekstrapolasi adalah 0,2907. pembelajaran ini terus dikembangkan di
Sehingga jelas bahwa selisih rata-rata lapangan sehingga siswa terlatih
peningkatan pemahaman konsep membangun konsep dasar matematis
matematika lebih tinggi untuk indikator untuk meningkatkan kemampuan
interpretasi. pemahaman konsep matematika sehingga
2. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan dapat digunakan untuk menyelesaikan
pembelajaran pendekatan PBL dan PK permasalahan matematis. Peran guru
dan kemampuan awal matematika siswa sebagai fasilitator perlu didukung oleh
(tinggi, sedang dan rendah) terhadap sejumlah kemampuan antara lain
pemahaman konsep matematika kemampuan memandu diskusi di kelas, serta
matematik. Berdasarkan hasil penelitian kemampuan dalam menyimpulkan. Di
ditemukan bahwa interaksi pembelajaran samping itu kemampuan menguasai bahan
dengan menggunakan PBL sangat ajar sebagai syarat mutlak yang harus
mempengaruhi peningkatan kemampuan dimiliki guru. Untuk menunjang keberhasilan
pemahaman konsep matematika siswa implementasi pendekatan PBL diperlukan
untuk kategori rendah. bahan ajar yang lebih menarik dirancang
SARAN berdasarkan proses belajar induktif dan
Penelitian mengenai penerapan bermakna sehingga pembelajaran terasa
pembelajaran dengan Pendekatan PBL bermakna dan tidak membosankan.
ini, masih merupakan langkah awal dari 2. Kepada lembaga terkait
upaya meningkatkan kompetensi dari Pembelajaran dengan model
guru, maupun kompetensi siswa. Oleh pembelajaran (PBL), masih sangat asing
karena itu, berkaitan dengan temuan dan bagi guru dan siswa terutama pada guru
kesimpulan dari studi ini dipandang perlu dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu
agar rekomendasi-rekomendasi disosialisasikan oleh sekolah dengan
berikutnya dilaksanakan oleh guru harapan dapat meningkatkan kemampuan
matematika SMA, lembaga dan peneliti belajar siswa, khususnya meningkatkan
lain yang berminat. kemampuan pemahaman konsep
1. Kepada Guru matematika siswa yang tentunya akan
berimplikasi pada meningkatnya prestasi

JSP | FKIP | UHN |hal 9

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.


Adi Suarman Situmorang Desain Model Pembelajaran Based Learning...........

ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, September 2014

siswa dalam penguasaan materi ditinjau dari segi ketuntasan belajar.


matematika. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya
3. Kepada peneliti yang berminat mengkaji apakah model pembelajaran ini
Berdasarhan hasil analisis efektif meningkatkan kreativitas
penelitian ditemukan bahwa proses matematis siswa untuk materi lain dan
pembelajaran dengan menggunakan apakah model pembelajaran ini efektif
model based learning efektif untuk untuk meningkatkan kemampuan
meningkatan kreativitas matematis lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Afrilianto, M. (2012). Peningkatan Terhadap Kinerja Manajer pada PT.
Pemahaman Konsep Dan Kompetensi Jesslyn K Cakes Indonesia Cabang
Strategis Matematis Siswa Smp Surabaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi,
Dengan Pendekatan Metaphorical Surabaya, 1(2):(102-108).
Thinking. INFINITY Jurnal Ilmiah Rajagukguk, waminton dkk. (2007). Inovasi
Program Studi Matematika STKIP Pembelajaran Matematika Berdasarkan
Siliwangi Bandung. Bandung: 1(1): (1– Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
125). (KTSP) untuk Meningkatkan Hasil
Dahar, R.W., (1996), Teori-teori Belajar, Belajar Siswa SMP. Medan, Penelitian
Jakarta: P2LPTK. Hibah Bersaiang UNIMED.
Makmur, Agus. (2011). Upaya Semiawan, Conny R. (2009). Kreativitas
Meningkatkan Pemahaman Konsep keberbakatan. Jakarta: PT. Macana
Dan Kreativitas Siswa SMP Dengan Jaya Cemerlang.
Menerapkan Model based learning. Situmorang, A.S., (2013), Peningkatan
Thesis tidak diterbitkan, Medan: PPS- Kemampuan Pemahaman dan
UNIMED Kreativitas Matematis Siswa dengan
Mansur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Menggunakan Model Pencapaian
Kompetensi dan Kontekstual. Penerbit Konsep, Jurnala Penelitian Bidang
Bumi Aksara. Jakarta. Pendidikan Lembaga Penelitian
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Universitas Negeri Medan, Medan,
Pembelajaran. Penerbit Aswaja 19(1): (52-59).
Pressindo. Yogyakarta. Trianto, (2010), Mendesain Model
Poernomo, Eddy. (2006). Pengaruh Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kreativitas dan Kerjasama Tim Kencana.

JSP | FKIP | UHN |hal 10

Alamat URL: akademik.uhn.ac.id/portal/public_html/JurnalSuluhPendidikan.

Anda mungkin juga menyukai