MAKALAH
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Gelombang)
Disusun Oleh :
1
2013
2
KATA PENGANTAR
3
Bandung, 20
September 2013
Pe
nyusun
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.....................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................4
C. Tujuan...................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN......................................................................5
A. Definisi Gelombang..............................................................5
B. Gelombang Berjalan.............................................................5
C. Transmisi dan refleksi gelombang........................................6
1. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang Mekanik.............7
2. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang elektromagnetik 8
3. Propagasi gelombang tegangan dan arus.......................10
4. Impedansi Karakteristik dari Transmission Line...............12
5. Refleksi dari Akhir dari Garis Transmissi.........................14
6. Hubung singkat Garis Transmissi (ZL = 0)........................15
7. Garis Transmissi sebagai Filter........................................17
8. Pengaruh Perlawanan dalam Garis Transmissi................18
D. Pantulan dan Transmisi Gelombang...................................23
E. Pemantulan Dan Transmisi Gelombang Pada Batas Medium
25
1. Perumusan soal syarat batas..........................................25
2. Transmisi Energi dan Impedansi Gelombang...................26
F. Gelombang Pantul Pada Batas Tetap.................................28
G. Gelombang Pantul pada Batas Bebas................................29
BAB III PENUTUP.........................................................................31
A. Kesimpulan.........................................................................31
B. Saran..................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................32
5
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak gelombang muncul di dalam hampir tiap-tiap cabang
fisika. Kita semuanya telah mengenal gelombang air. Ada juga
gelombang bunyi, seperti juga gelombang cahaya, gelombang
radio, dan gelombang elektromagnet lain. Sebuah perumusan
mengenai atom dan partikel-partikel sub-atomik dinamakan
mekanika gelombang. Jelaslah bahwa sifat-sifat gelombang
adalah sangat penting di dalam fisika.
Gelombang mekanis (mechanical waves) berasal di dalam
pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari kedudukan
normalnya. Karena sifat-sifat elastis dari medium, maka
gangguan tersebut ditransmisikan dari satu lapis ke lapis
berikutnya. Gangguan ini, atau gelombang, akibatnya akan
bergerak maju melalui medium tersebut.
Untuk mentransmisikan gelombang mekanis maka kita
perlu mempunyai sebuah medium bahan. Akan tetapi, kita
tidak memerlukan sebuah medium seperti itu untuk
mentransmisikan gelombang elektromagnet, dan cahaya akan
lewat dengan bebas, misalnya, melalui ruang yang hampir
vakum dari bintang-bintang.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan dibahas dengan rinci mengenai
hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana gelombang berjalan pada garis transmisi?
2. Bagaimana refleksi (pemantulan) pada gelombang
berjalan?
3. Bagaimana gelombang berjalan untuk transmisi pada
daerah batas?
7
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca
dapat lebih memahami materi-materi dalam mata kuliah
gelombang khususnya mengenai gelombang berjalan yang
diantaranya membahas tentanggaris transmisi, refleksi dan
transmisi pada daerah batas.
BAB II
PEMBAHASAN
A Definisi Gelombang
Gelombang adalah gejala perambatan suatu gangguan
melewati suatu ruang, dimana setelah gangguan tersebut lewat
keadaan ruang akan kembali ke keadaan semula seperti sebelum
gangguan itu datang. Gelombang merupakan salah satu cara
perpindahan energi. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Gelombang memiliki sifat dualisme,
yaitu dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang. Gerak
gelombang sangat erat kaitannya dengan gerak osilasi.
Karakteristik gerak osilasi atau gerak yang berulang-ulang
tersebut merupakan gerak yang bersifat periodik.
D. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya
tetap pada titik yang dilewatinya. Gelombang berjalan bisa juga
8
disebut sebagai gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang.
Persamaan untuk gelombang berjalan adalah sebagai berikut :
y = A sin 2π/T t
Keterangan :
A : amplitudo gelombang (m)
T : periode gelombang (s)
t : lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
y : simpangan (m)
π : 22 / 7 atau 3,14
9
Pada proses pemantulan dan pembiasan gelombang dapat
terpolarisasi sebagian atau seluruhnya oleh refleksi.
Perbandingan intensitas cahaya yang dipantulkan dengan cahaya
yang datang disebut reflektansi (R), sedangkan perbandingan
intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan cahaya datang
disebut transmitansi (T).Fresnel menyelidiki dan merumuskan
suatu persamaan koefisien refleksi dan koefisien transmisi yang
dihasilkan oleh pemantulan dan pembiasan (Pedrotti, 1993).
10
perbandingan amplitudo gelombang pantul dibandingkan
amplitudo gelombang datang.
Yd = Asin (kx-wt)
Yp = Asin(-kx- wt+1800)
Ytotal = 2Acos wt sin kx
11
Yd= A sin(kx-wt)
Yp = A sin(-kx- wt)
Ytotal = -2A cos kx sin wt
Gelombang Bunyi
12
gelombang yang jatuh pada permukaan tersebut, maka
gelombang akan di hamburkan ke segala arah. Gelombang yang
jatuh pada permukaan obyek dengan tingkat kekasaran
permukaan lebih kecil dari panjang gelombang, maka akan
terjadi pemantulan specular.
a. Tipe Specular
13
gelombang. Muka gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik
yang memiliki fase yang sama pada gelombang. Sinar
gelombang adalah arah merambat suatu gelombang yang selalu
tegak lurus pada muka gelombang.Dengan menggunakan model
sinar, kita dapat menyelidiki dua aspek paling penting mengenai
perambatan gelombang cahaya yaitu Refleksi dan Refraksi. Bila
sebuah gelombang cahaya menumbuk sebuah antar muka
(interface) halus yang memisahkan dua material transparan,
maka pada umumnya gelombang sebagian direfleksikan dan
sebagaian direfraksikan ( pembelokan berkas yang
ditransmisikan )
14
bervariasidari seorangkabelosiloskopdi bangkulaboratorium
untukjalur distribusitenaga listrikdidukungpada
tiangselamaratusan milatau kabeltelekomunikasikapal
selamberbohongpadadasar laut.Setiapsaluran transmisidapat
hanyadiwakili olehsepasang kabelparalel kesalah satu
ujungdarimana kekuasaandiberi makanoleha.c.Generator.
Gambar7.1amenunjukkan garissepertipada saat
yangketikaterminalgenerator adalahpositifterhadap terminalB,
denganarus yang mengalirkeluar dari terminalA danBke
terminalsebagaigeneratoryang melakukan pekerjaan.
Sebuahsiklussetengah kemudianposisidibalik danBadalahterminal
positif, hasil bersihadalah bahwasepanjang masing-masingdua
kawatakan adadistribusimuatanseperti yang ditunjukkan,
membalikkandalam tandapada
setiapsetengahsikluskarenaberosilasigerak harmonik
sederhanadaripembawa muatan(Gambar 7.1b).Operator-
operatorbergerakjarak yang sama dengansebagian kecil
daripanjang gelombangdi kedua sisimerekaposisi keseimbangan.
Sebagaimuatanbergerakarus mengalir, memiliki nilai
maksimumdi manaproduk daridensitas muatandan
kecepatanyang terbesar.
15
Gambar1
16
kapasitansi listrik C0per satuan panjangdiukurdalam faradper
meter. Dengan tidak adanyaperlawanandi bariskedua
parameterbenar-benar menggambarkangaris, yang dikenal
sebagaiideal ataulossless.
2π 2π
+¿=V 0 sin ( vt−x) +¿=I 0 sin ( vt−x )
λ dan λ
V¿ I¿
∂V ∂I
=−L0
positifarah. Persamaan(7.1), ∂x ∂t , sehingga
+¿
+¿=−v L0 I ' ¿
memberikan di manasuperscriptmengacu
−V '¿
padadiferensiasisehubungan denganbraket(vt-x).
Integrasipersamaan inimemberikan
+¿
+¿=vL0 I ¿
V¿
rasio
17
I +¿ =vL0=
V +¿
√ L0
C0
Ω
¿
¿
dan nilai √ L0
C0 , Ditulis sebagai Z0, adalah konstan untuk saluran
Z0=
1
2π √ μ
ε
r
log e 2
r1
2π
−¿=V 0 −sin ( vt+ t)
λ
V¿
18
dan
2π
−¿=I 0−sin (vt +t)
λ dimanasubskripnegatifmenunjukkannegatifx
I¿
L−¿=−v L0=−Z 0
V −¿
¿ sehingga, yang sama denganimpedansi
¿
−¿
+¿+V ¿
V =V ¿
dan
−¿
+¿+ I ¿
I =I ¿
19
(Masalah 7.1, 7.2)
+¿
+¿ , I ¿
Sebuah gelombang berjalajan ke kanan V ¿ dapat
¿
+¿=V L
Kondisi batas di ZL harus +¿ ,V ¿ , di mana VL adalah
V¿
I −¿=−Z0
+¿=I L V −¿ /¿
+¿ , I ¿ , I +¿ =Z 0 , ¿
tegangan memuat dan Selain dan
I¿ V +¿
¿
¿
V L / I L =Z L
. Hal ini mudah menunjukkan bahwa persamaan ini
menghasilkan
Z L −Z 0
V +¿=
Z L+ Z 0
V −¿ (amplitudo tegangan koefisien refleksi)
¿
¿
Z L−Z 0
I +¿ =
Z L+ Z 0
I −¿
¿
¿
20
(koefisien refleksi amplitudo arus),
2 ZL 2 Z0
V +¿= I +¿ =
Z L+ Z 0 Z L + Z0
VL dan IL
¿ ¿
Gambar 2
21
−¿=0
+¿+ V ¿
V L =V ¿
−¿ ,
sehingga +¿=−V ¿ dan ada refleksi total dengan perubahan fase
V¿
+¿=Z 0 I ¿
V¿
dan
−¿=−Z 0 I ¿
V¿
0−¿
mana, denganrefleksi totaldan π perubahan fase, 0+¿=−V ¿ .
V¿
−¿
+¿+V ¿
0+¿ sin kxe iωt
0+¿ ( e−ikt −e ikt ) eiωt = (−i ) V ¿ danarus totalpada xadalah
V ¿ =V ¿
V x =¿
22
−¿
+¿+ I ¿
V 0+¿
2 +cos kxe iωt
Z0
V 0+¿ −ikt ikt iωt
( e −e ) e =¿
Z0
I ¿ =¿
I x =¿
Gambar 3
dengancos ω t.
23
cos ∅=cos 90 °=0 sehingga tidak adadaya yang dikonsumsi.
1 2
sikluskuartalantaramagnetinersiaenergi 2 L0 I dan potensial
1 2
listrikenergi 2 C0 V
24
Gambar 4
Gambar Sebuahseri
terbatasunitelemenetarymenyajikanimpedansiZ0karakteristikuntu
kgelombang berjalanmenyusuri jalur transmisi.
Menambahkanunittambahan padaterminalmasukandaunZ0tanpa
perubahan
1 1 −1
Z =Z 1 +( + )
Z2 Z0
Atau
Z 2 Z0
Z =Z 1 + =Z0
Z 2+ Z 0
25
Z1
Z0= +
2
Z 21
4 √+ Z1 Z2
Z 21 1 /2
Z 0 =( + Z 1 Z 2)
4
Z1
V n−V n +1=I n Z n=V n
Z2
R0 Ω
perlawanan per satuan panjangdan
G0 S
shuntkonduktansi per satuan panjangbaris tersebut ada:
26
R0 Ω
memiliki serangkaian perlawanan per satuan panjang dan
G0 G0
resistensi) yang ditulissebagai , di mana memiliki
R0
Gambar 7.9, dengan resistansi dx diseri dengan L0 dx dan
G0 C0
konduktansi dx shunting kapasitansi dx . saat ini
iωt iωt
V =V 0 e dan I =I 0 e
sehingga
∂I ∂V
L0 =iω L0 I dan V 0 =iωC 0 V
∂t ∂t
∂V ∂I
=−L0 −R 0 I =−( R0 +iω L0 ) I
∂x ∂t
∂I ∂V
=−C0 −G 0 V =−( G0 +iω C0 ) V
∂x ∂t
Memasukkan ∂/ ∂ x persamaan
27
(7.1a) ke dalam persamaan(7.2a) memberikan
2
∂V ∂I
2
=−( R0 +iω L0 ) = ( R0 +iω L0 ) ( G0 +iωC 0 ) V =γ 2 V
∂x ∂ x
2
dimana γ =( R0 +iω L0 )( G 0+ iωC 0 ) , sehingga γ adalah
besarankompleksyang mungkin
tertulis
γ =α +i k
PengaruhPerlawanandalamTransmission Line
(7.1a) memberikan
2
∂ I ∂V
2
=−( G0+ iωC 0 ) =( R0 +iω L0 )( G0+ iωC 0 ) V =γ 2 I
∂x ∂ x
∂2 V 2
2
=γ V =0
∂x
−γx +γx
V=Ae ∨V =B e
iωt
Kita sudah tahu bahwa waktu pada V adalah dari bentuk e ,
sehingga lengkap
28
V =( A e−γx +B eγx ) eiωt
atau, karena γ =α +i k
−ax 2
daya yang hilangdenganjarakbervariasi sebagai ( e ) yaitu,
−2 ax
sebagai e .
29
osilasi. Ketikasifatsaluran transmisiadalah murniinduktif(inersia)
dan
capacitative(elastis),
persamaangelombangmurnidengansinusataucosinussolusiakan
mengikutiitupengenalanelemenresistifatau
kerugianmenghasilkanpeluruhan
eksponensialdenganjaraksepanjang saluran transmisidengan
cara yang persissama sepertiosilatorteredam dengan
waktu.Mekanismekerugian,resistif, kental,gesekanataudifusi,akan
selalu menghasilkankehilangan energi darigelombangmerambat.
Ini semua adalah contohdaritabrakanacakprosesyang
beroperasihanya dalam satu arahdalam arti
bahwamerekatermodinamikaireversibel. Padaakhir babini kita
akan membahasefek merekasecara lebih rinci.
ImpedansiKarakteristikLineTransmisidenganPerlawanan
I +¿ =Z 0=√ L0 /C 0=Z 0 Ω
V +¿
Dalam garislosslesskita melihat bahwarasio ¿
¿
∂2 I 2
Solusi untukpersamaan ∂ x 2 =γ I dapat ditulis(untukx-
ketergantunganI)sebagai
−γx
30
∂I
=−( G0 +iωC 0 ) V
∂x
memberi
−γx
−γ ( A + B e )=−( G0 +iω C0 ) V
'e ' γx
atau
−¿
+¿+V ¿
√( R 0+iω L0 ) ( G0 +iωC 0 ) ( A 'e + B' e γx ) =V =V ¿
−γx
G 0 +iω C0
+¿
' e−γx
A =I ¿
+¿
√ ( R 0+ iω L0 )
( G0 +iω C0 )
I +¿ V ¿
atau
I +¿ =
√ ( R0 +iω L0 )
( G0+ iωC 0 )
V +¿
=Z ' 0
¿
¿
31
I −¿ =
√ ( R0 +iω L0 )
( G0+ iωC 0 )
V −¿
=−Z ' 0
¿
¿
2 1 1 2 1
0
x 2 v12 t 2
Untuk x ≤ 0.
2 2 1 2 2
2 0
x 2 v 2 t 2
32
Dengan menerapkan syarat batas ketersambungan pada x
= 0 diperoleh:
1 2
1 2
t t
1 2
x t
Diperoleh hubungan:
1 d p
1 do cos k1 x 1t ro cos k1' x 1t
1 2'
k1 k1'
v1 v2
Dengan : dan
2 t to cos k 2 x 2 t
2
k2
v2
Dengan . Dari syarat batas maka diperoleh hubungan
1 1' 2
dan k’1=k1
jadi:
33
do ro to
atau
1 r t
dengan
t 0
t
d 0
r 0
r
d 0
2k1
k1 k 2
t=
k1 k 2
k1 k 2
r=
-1 ≤ r ≤ 1
34
kedua (2) memanjang ke sebelah kanan tanpa batas. Untuk
sistem ini perumusan soalnya terdiri dari persamaan diferensial
untuk masing-masing daerah sebagai berikut:
2 2
∂ ᴪ1 1 ∂ ᴪ1
∂x
2 - v 2 ∂ t 2 = 0, x≤0;
1
(1)
2 2
∂ ᴪ2 1 ∂ ᴪ2
- = 0, x ¿ 0;
∂x
2
v 22 ∂ t 2
(2)
ᴪ1 ᴪ2
1) =
(3)
∂ᴪ 1 ∂ᴪ 2
2) ∂t = ∂t
(4)
∂ᴪ 1 ∂ᴪ 2
3) ∂x = ∂x
(5)
pada x = 0 dan pada setiap saat t. Syarat kedua menyatakan
sinkronisasi gerak pada titik temu kedua media. Syarat batas
ketiga menyatakan kontinuitas slope gelombang sesaat.
Membatasi diri pada gelombang harmonis, solusi untuk masing-
masing medium berbentuk umum:
ᴪ 1=ᴪ m + ᴪt = gelombang masuk + gelombang pantul
(refleksi)
΄
¿ ᴪ mo k
cos ( 1 x -
ω1 ¿
+ ᴪ¿ cos ( k 1 x + ω΄ 1 t)
(6)
Dengan
k1
=
ω1
/
v1
, k ΄1 = ω΄ 1 / v1
, dan
ᴪ2 ᴪt
= = gelombang yang diteruskan (transmisi)
35
¿ᴪ¿ k2 ω2 t ¿
cos ( x- ,
(7)
k2 ω2 v2
Dengan = / . Berlakunya syarat-syarat batas
ω1
tersebut untuk setiap t langsung menghasilkan pembatasan
= ω΄ 1 =
ω2
= ω , dan persamaan k ΄1 =
k1
. Penerapan
(10)
ᴪ ro
t= ᴪ mo : Koefisien transmisi
(11)
Penerapan syarat batas (2) ternyata memberikan hasil yang
sama. Selanjutnya penerapan syarat batas (3) menghasilkan
persamaan:
ᴪ
¿ ᴪ ro ) k1 ᴪ ¿ k2
¿ - =
¿
(12)
k2
1–r=t ( ) k1
(13)
Dari persamaan (8) dan (12)(13) di atas diperoleh rumus-rumus:
2 k1
t = k 1+ k 2 (14)
k 1−k 2
r= k 1 +k 2
(15)
36
Dari rumus t dan r di atas serta harganya untuk kasus ekstrim
k2 k1 → k2 k1 →
/ ∞ dan / 0 jelas berlaku batas kisaran
harga :
-1 ≤ r ≤ + 1 dan 0 ≤ t ≤ 2
Perhatikan bahwa pemantulan dapat menimbulkan pembalikan
fase gelombang. Selanjutnya dengan mengambil contoh
gelombang tali yang memenuhi hubungan:
ω ω
k1
= v1 = T0 ( )
Zi
, i = 1, 2
(16)
persamaan (14) dan (15) dapat dituangkan dalam bentuk:
2 Z1 Z 1−Z2
t = Z 1+ Z 2 , r = Z 1 +Z 2
(18)
37
⟨ Pt ⟩ Z2 2
Z2 2 k2 2
T= ⟨ Pm ⟩ = ( )
Z1
ᴪ ¿
2
ᴪ mo = ( )
Z1
t = ( )
k1
t
(18a)
Untuk kedua besaran ini jelas berlaku hubungan kekekalan energi
(Buktikan sendiri):
R+T=1 (19)
Selanjutnya akan dibahas hubungan antara kecocokan impedansi
dan efisiensi transmisi melalui beberapa kasus khusus. Untuk
ᴪ1
maksud tersebut kita tuliskan dalam bentuk umum:
ᴪ 1=ᴪ mo cos ( k 1 x - ωt ) + r ᴪ mo cos ( k 1 x + ω¿
(20)
a) Untuk kasus dengan kesesuaian (matching) impedansi yang
Z2 Z1
sempurna, = , maka :
r=0;R=0
t=0;T=1
ᴪ 1=ᴪ mo cos ( k 1 x - ωt ) = ᴪ2
(21)
Hasil ini jelas menggambarkan kasus transmisi total.
Z1 Z2
b) Untuk kasus / = 0 (infinite drag), maka :
r = -1 = e1 π (pembalikan fase); R = 1
t=0;T=0
ᴪ 1=ᴪ mo cos ( k 1 x - ᴪ mo
ωt ) - cos ( k 1 x +
ωt )
ωt
ωt
¿ sin ( k 1 x )
¿
( k 1 x ) +sin ¿
¿ cos ¿
cos ¿
¿ ᴪ mo ¿
38
ωt
ωt
¿ sin ( k 1 x )
¿
k x
( 1 ) −sin ¿
¿ cos ¿
cos ¿
−ᴪ mo ¿
ωt
¿
= 2 ᴪ sin k x sin ¿
mo ( 1 )
ᴪ0
= (x) sin ( ωt )
(22)
ᴪ0 ᴪ mo sin ( k 1 x )
(x) = 2
ᴪ0 ᴪ0
(x) = (x) = 0, x = 0
39
perpindahan Ψ adalah tetap nol sehingga gelombang pantul
berubah polaritasnya.
¿ Ψ 0 sin ( k x −ω❑ t)
Perpindahan total:
−¿
+¿+Ψ ¿
Ψ (x ,t )❑=Ψ ¿
α+β α+β
2 )cos( 2 ) maka:
sin β+ sinβ=sin ¿ ¿
40
Bentuk fungsi gelombang diatas merupakan bentuk dari
fungsi gelombang berdiri. Jadi, gelombang dari sinusoidal dengan
frekuensi dan panjang gelommbang sama, merambat
berlawanan akibat pantulan pada batastetap akan tersuperposisi
sehingga membentuk gelombang berdiri/tegak yang tidak
merambat, tetapi seakan-akan hanya bergetar (bolak-balik) pada
kedudukan kesetimbangan. Jadi, tidak ada energy yang dibawa
oleh gelombang, tetapi diserap oleh getaran diantara simpul-
simpul.
41
Ψ =Ψo sin ( kx−ω❑ t ) + A sin ( kx+ ω❑ t )
Pada x = 0
δΨ
T δx ∨x=0 T k( Ψo−A ¿ cos kx
k x sin ωt
¿−2Ψo cos ¿ ¿
42
Letak perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap dari
seperempat panjang gelombang.
43
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Gelombang mekanis (mechanical waves) berasal di
dalam pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari
kedudukan normalnya. Karena sifat-sifat elastis dari
medium, maka gangguan tersebut ditransmisikan dari satu
lapis ke lapis berikutnya. Gangguan ini, atau gelombang,
akibatnya akan bergerak maju melalui medium tersebut.
J. Saran
Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca,serta dosen pembimbing agar
penyusun dapat memperbaiki pembuatan makalah di
waktu yang akan datang.
44
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2008. Gelombang. Tersedia di :
http://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-181.pdf
(Diakses pada tanggal : 20 November 2008)
eprints.uny.ac.id/1778/1/PENERAPAN_METODE_PENYELESAIAN_GE
LOMBANG_BERJALAN.pdf (Diakses pada tanggal : 3 Januari 2010)
45
46