Anda di halaman 1dari 46

GELOMBANG BERJALAN

MAKALAH
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Gelombang)

Disusun Oleh :

Neneng Imas Wati (1211207054)

Risma Ummi Dalfa (1211207065)

Rizka Nurjanah Sutisna ( 1211207067)

Sali Rosalina (1211207069)

Siti Nurajizah (1211207077)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

1
2013

2
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam


selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah
ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gelombang,dan
lebih lanjut semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta
menambah pengetahuan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit


hambatan yang penulis hadapi. Namun, penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen mata kuliah
gelombang, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui materi


mengenai Gelombang Berjalan, yang kami sajikan berdasarkan
pengetahuan dari berbagai sumber informasi serta referensi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan,
baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih


luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa fisika.Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing penulis meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.

3
Bandung, 20
September 2013

Pe
nyusun

4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.....................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................4
C. Tujuan...................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN......................................................................5
A. Definisi Gelombang..............................................................5
B. Gelombang Berjalan.............................................................5
C. Transmisi dan refleksi gelombang........................................6
1. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang Mekanik.............7
2. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang elektromagnetik 8
3. Propagasi gelombang tegangan dan arus.......................10
4. Impedansi Karakteristik dari Transmission Line...............12
5. Refleksi dari Akhir dari Garis Transmissi.........................14
6. Hubung singkat Garis Transmissi (ZL = 0)........................15
7. Garis Transmissi sebagai Filter........................................17
8. Pengaruh Perlawanan dalam Garis Transmissi................18
D. Pantulan dan Transmisi Gelombang...................................23
E. Pemantulan Dan Transmisi Gelombang Pada Batas Medium
25
1. Perumusan soal syarat batas..........................................25
2. Transmisi Energi dan Impedansi Gelombang...................26
F. Gelombang Pantul Pada Batas Tetap.................................28
G. Gelombang Pantul pada Batas Bebas................................29
BAB III PENUTUP.........................................................................31
A. Kesimpulan.........................................................................31
B. Saran..................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................32

5
6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak gelombang muncul di dalam hampir tiap-tiap cabang
fisika. Kita semuanya telah mengenal gelombang air. Ada juga
gelombang bunyi, seperti juga gelombang cahaya, gelombang
radio, dan gelombang elektromagnet lain. Sebuah perumusan
mengenai atom dan partikel-partikel sub-atomik dinamakan
mekanika gelombang. Jelaslah bahwa sifat-sifat gelombang
adalah sangat penting di dalam fisika.
Gelombang mekanis (mechanical waves) berasal di dalam
pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari kedudukan
normalnya. Karena sifat-sifat elastis dari medium, maka
gangguan tersebut ditransmisikan dari satu lapis ke lapis
berikutnya. Gangguan ini, atau gelombang, akibatnya akan
bergerak maju melalui medium tersebut.
Untuk mentransmisikan gelombang mekanis maka kita
perlu mempunyai sebuah medium bahan. Akan tetapi, kita
tidak memerlukan sebuah medium seperti itu untuk
mentransmisikan gelombang elektromagnet, dan cahaya akan
lewat dengan bebas, misalnya, melalui ruang yang hampir
vakum dari bintang-bintang.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan dibahas dengan rinci mengenai
hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana gelombang berjalan pada garis transmisi?
2. Bagaimana refleksi (pemantulan) pada gelombang
berjalan?
3. Bagaimana gelombang berjalan untuk transmisi pada
daerah batas?

7
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca
dapat lebih memahami materi-materi dalam mata kuliah
gelombang khususnya mengenai gelombang berjalan yang
diantaranya membahas tentanggaris transmisi, refleksi dan
transmisi pada daerah batas.

BAB II
PEMBAHASAN

A Definisi Gelombang
Gelombang adalah gejala perambatan suatu gangguan
melewati suatu ruang, dimana setelah gangguan tersebut lewat
keadaan ruang akan kembali ke keadaan semula seperti sebelum
gangguan itu datang. Gelombang merupakan salah satu cara
perpindahan energi. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide. Gelombang memiliki sifat dualisme,
yaitu dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang. Gerak
gelombang sangat erat kaitannya dengan gerak osilasi.
Karakteristik gerak osilasi atau gerak yang berulang-ulang
tersebut merupakan gerak yang bersifat periodik.

Gelombang terjadi karena adanya usikan yang


merambat.Menurut konsep fisika, cerminan gelombang
merupakan rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi,
gelombang merupakan rambatan pemindahan energi tanpa
diikuti pemindahan massa medium.

D. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya
tetap pada titik yang dilewatinya. Gelombang berjalan bisa juga

8
disebut sebagai gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di
setiap titik yang dilalui gelombang.
Persamaan untuk gelombang berjalan adalah sebagai berikut :
y = A sin 2π/T t
Keterangan :
A : amplitudo gelombang (m)
T : periode gelombang (s)
t : lamanya titik 0 (sumber getar) bergetar (s)
y : simpangan (m)
π : 22 / 7 atau 3,14

E. Transmisi dan refleksi gelombang


Jika gelombang merambat dari medium 1 ke medium 2 yang
berbeda jenisnya, maka akan terjadi Gelombang Transmisi dan
Gelombang Refleksi.
• Transmisi Gelombang adalah Gelombang yang diteruskan ke
medium 2
• Refleksi Gelombang adalah Gelombang yang dipantulkan
kembali ke medium 1

Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas


yang memisahkan dua daerah dengan laju gelombang yang
berbeda, maka sebagian gelombang akan dipantulkan (refleksi)
dan sebagian lain akan ditransmisikan. Berkas yang terpantul
membentuk sudut dengan garis normal permukaan yang
besarnya sama dengan sudut berkas datang (berlaku untuk
semua gelombang). Berkas yang ditransmisikan akan dibelokkan
mendekat atau menjauh dari garis normal-bergantung pada
apakah laju gelombang pada medium kedua lebih kecil atau lebih
besar daripada laju gelombang dalam medium datang.
Pembelokan berkas yang ditransmisikan disebut refraksi
(pembiasan) (berlaku untuk semua gelombang).

9
Pada proses pemantulan dan pembiasan gelombang dapat
terpolarisasi sebagian atau seluruhnya oleh refleksi.
Perbandingan intensitas cahaya yang dipantulkan dengan cahaya
yang datang disebut reflektansi (R), sedangkan perbandingan
intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan cahaya datang
disebut transmitansi (T).Fresnel menyelidiki dan merumuskan
suatu persamaan koefisien refleksi dan koefisien transmisi yang
dihasilkan oleh pemantulan dan pembiasan (Pedrotti, 1993).

Transmisi gelombang merupakan sisa energi gelombang


setelah melewati/menembus suatu struktur penahan
gelombang.Gelombang transmisi sangat dipengaruhi pada
karakteristik gelombang.Koefisien transmisi (t) adalah
perbandingan amplitudo gelombang yang ditransmisikan
dibandingkan gelombang datang.

Pembelokan berkas yang ditransmisikan disebut refraksi


(pembiasan).Pembiasan terjadi karena gelombang memasuki
medium yang berbeda dan kecepatan gelombang pada medium
awal dan medium yang dimasuki berbeda.Jika arah datang
gelombang tidak sejajar dengan garis normal maka pembiasan
menyebabkan pembelokan arah rambat gelombang.Gelombang
air yang melalui daerah yang lebih dangkal mengalami
perubahan kecepatan, sehingga terjadi pembiasan.Cahaya yang
bergerak dari udara ke air mengalami pembiasan karena
perbedaan kecepatan cahaya di udara dan di air.

Pemantulan gelombang (Refleksi), terjadi pada saat sebuah


gelombang yang merambat dalam suatu media sampai di bidang
batas medium tersebut dengan media lainnya.Dengan demikian,
Pemantulan (refleksi) sebuah gelombang adalah bidang batas
antara dua medium yang berbeda.Koefisien refleksi (r) adalah

10
perbandingan amplitudo gelombang pantul dibandingkan
amplitudo gelombang datang.

1. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang Mekanik

Gelombang pada Tali/kawat

Gelombang mekanik dapat menjalar sepanjang tali atau


kawat bila direntangkan (diberi tegangan).Pada saat
gelombang menjalar, setiap bagian tali melakukan gerakan
vertikal.

Gelombang tali yang merambat dan mencapai ujung tali


memantul kembali ke arah yang berlawanan dengan
gelombang datangnya, namun bentuk gelombang tidak
berubah. Peristiwa ini disebut refleksi tali yang merambat
ke medium yang berbeda sebagian akan direfleksikan dan
sebagian lainnya akan ditransmisikan. sebuah tali yang
ringan diikat ke tali yang lebih berat. Dapat dilihat bahwa
sebagian energi dari gelombang datang direfleksikan dan
sebagian lainnya ditransmisikan, dimana sebagian energi
melewati batas medium (ikatan antara kedua tali).

Pantulan dan transmisi pada ujung terikat dan ujung bebas

ujung terikat : Ketika gelombang berjalan mencapai ujung,


beberapa atau semua gelombang dipantulkan; Ketika
gelombang dipantulkan dari ujung terikat, pulsa
gelombang akan dibalikkan (ada pembalikan fase);
gelombang pantul mengalami pembalikan fasa 180o

Yd = Asin (kx-wt)
Yp = Asin(-kx- wt+1800)
Ytotal = 2Acos wt sin kx

Ujung Bebas : Ketika gelombang berjalan mencapai ujung,


beberapa atau semua pulsa gelombang dipantulkan ;
Ketika gelombang dipantulkan dari ujung bebas, pulsa
gelombang tidak dibalikkan (tidak ada pembalikan fase)

11
Yd= A sin(kx-wt)
Yp = A sin(-kx- wt)
Ytotal = -2A cos kx sin wt

Gelombang Bunyi

Berbicara, tentang substansi yang menjalar apabila


gelombang bunyi mencapai tapal batas maka gelombang
bunyi tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi
ditransmisikan/diteruskan dan sebagian lagi
direfleksikan/dipantulkan. Suatu penelitian mengenai
terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi dan penggunaan
bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan
pengalihan energi mekanik (Giancoli, 1998). Gambar
dibawah ini adalah perambatan gelombang bunyi pada
kondisi medium yang berbeda.

2. Transmisi dan Refleksi pada Gelombang elektromagnetik


Gelombang elektromagnetik yang bersumber dari matahari
dan bergerak menuju permukaan bumi dimanfaatkan sebagai
dasar pengenalan obyek pada sistem penginderaan jauh pasif.
Gelombang yang jatuh pada suatu permukaan obyek akan
mengalami beberapa kejadian terhadap gelombang
elektromagnetik tersebut. Sebagian dari gelombang
elektromagnetik akan dipantulkan oleh permukaan obyek.
Sebagian akan dihamburkan ke atmosfer yang berada di
atasnya. Sebagian lagi akan diserap dan ditransmisikan ke balik
permukaan obyek tersebut sebagai panas.

Nilai pantulan, serapan, dan transmisi banyak dipengaruhi


oleh sifat obyek atau benda.Pada benda hitam (black bodies),
nilai serapan lebih besar dari pada nilai energi yang
dipantulkan.Kebalikannya, pada benda putih, nilai energi yang
diserap lebih sedikit daripada energi yang dipantulkan.Energi
yang dihamburkan oleh obyek sangat dipengaruhi oleh tingkat
kekasaran permukaan obyek. Pada permukaan obyek yang kasar,
dimana tingkat kekasarannya lebih besar dari panjang

12
gelombang yang jatuh pada permukaan tersebut, maka
gelombang akan di hamburkan ke segala arah. Gelombang yang
jatuh pada permukaan obyek dengan tingkat kekasaran
permukaan lebih kecil dari panjang gelombang, maka akan
terjadi pemantulan specular.

Kondisi kekasaran dan sudut permukaan obyek


mempengaruhi tipe pantulan yang akan terjadi. Beberapa tipe
pantulan dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Tipe Specular

Pantulan tipe ini terjadi ketika gelombang elektromagnetik


yang datang jatuh pada sebuah bidang datar dengan
permukaan yang halus. Sudut pantulan memiliki besaran
yang sama dengan sudut datang gelombang
elektromagnetik tersebut pada permukaan.

b. Tipe Lambertian (Diffuse)

Pada tipe ini, gelombang elektromagnetik dipantulkan ke


segala arah.Pantulan pada tipe ini terjadi ketika gelombang
elektromagnetik jatuh pada permukaan yang kasar dengan
permukaan yang menghadap ke segala arah.

c. Tipe Corner Reflector

Pantulan gelombang elektromagnetik akan berbalik


kembali ke asal sumber gelombang tersebut. Pantulan ini
terjadi ketika gelombang elektromagnetik jatuh pada dua
bidang datar dan halus yang saling tegak lurus membentuk
sudut 90 derajat.
Transmisi dan refleksi pada Gelombang Cahaya. James Clerk
Maxwell pada akhir abad ke-19, menyebut bahwa gelombang
cahaya adalah gelombang elektromagnet, ia tidak memerlukan
medium untuk merambat. Pada saat kita melakukan kajian
tentang perambatan cahaya, maka cahaya diperlakukan sebagai
gelombang.Untuk menjelaskan perambatan gelombang, kita
gunakan konsep muka gelombang (wave front) dan sinar

13
gelombang. Muka gelombang adalah tempat kedudukan titik-titik
yang memiliki fase yang sama pada gelombang. Sinar
gelombang adalah arah merambat suatu gelombang yang selalu
tegak lurus pada muka gelombang.Dengan menggunakan model
sinar, kita dapat menyelidiki dua aspek paling penting mengenai
perambatan gelombang cahaya yaitu Refleksi dan Refraksi. Bila
sebuah gelombang cahaya menumbuk sebuah antar muka
(interface) halus yang memisahkan dua material transparan,
maka pada umumnya gelombang sebagian direfleksikan dan
sebagaian direfraksikan ( pembelokan berkas yang
ditransmisikan )

3. Propagasigelombangtegangan dan arus


Dalam gerakan gelombang dibahas sejauh empat poin utama
telah muncul. Mereka adalah:

1. Partikel individudalam mediumberosilasitentangposisi


keseimbanganmereka dengangerak harmoniksederhana
tapitidakmerambat melaluimedium.
2. Puncakdan palungdansemua pesawatdarifaseyang
samaditransmisikanmelalui mediauntukmemberikangerak
gelombang.
3. Kecepatan gelombangatau fasediatur olehproduk
dariinersiamediumdan
kapasitasnya untuk menyimpanenergi potensial, yaitu
elastisitas.
4. Impedansi darimedia untukgelombanggerakandiatur
olehrasioinersiauntukelastisitas(Lihat tabel dihal.546).

Dalam bab ini


kitainginmenyelidikipropagasigelombangtegangan dan
arusdankita akan melihat bahwaciri-ciri fisikyang samalebih
dominan.Gelombangtegangan dan arusbiasanyadikirim
bersamakonfigurasigeometriskawat dan kabeldikenal sebagai
transmisibaris. Skalafisik atauurutan besarnyagarisini dapat

14
bervariasidari seorangkabelosiloskopdi bangkulaboratorium
untukjalur distribusitenaga listrikdidukungpada
tiangselamaratusan milatau kabeltelekomunikasikapal
selamberbohongpadadasar laut.Setiapsaluran transmisidapat
hanyadiwakili olehsepasang kabelparalel kesalah satu
ujungdarimana kekuasaandiberi makanoleha.c.Generator.
Gambar7.1amenunjukkan garissepertipada saat
yangketikaterminalgenerator adalahpositifterhadap terminalB,
denganarus yang mengalirkeluar dari terminalA danBke
terminalsebagaigeneratoryang melakukan pekerjaan.
Sebuahsiklussetengah kemudianposisidibalik danBadalahterminal
positif, hasil bersihadalah bahwasepanjang masing-masingdua
kawatakan adadistribusimuatanseperti yang ditunjukkan,
membalikkandalam tandapada
setiapsetengahsikluskarenaberosilasigerak harmonik
sederhanadaripembawa muatan(Gambar 7.1b).Operator-
operatorbergerakjarak yang sama dengansebagian kecil
daripanjang gelombangdi kedua sisimerekaposisi keseimbangan.
Sebagaimuatanbergerakarus mengalir, memiliki nilai
maksimumdi manaproduk daridensitas muatandan
kecepatanyang terbesar.

15
Gambar1

Keberadaan sepanjang kabel nilai arus maksimum dan


minimum bervariasi harmonis sederhana dalam ruang dan waktu
menggambarkan gelombang arus sepanjang kabel. Terkait
dengan arus ini ada gelombang tegangan (Gambar 1. a), dan jika
tegangan dan arus di generator selalu dalam fase maka daya
terus dimasukkan ke dalam saluran transmisi dan gelombang
akan selalu membawa energi dari generator. Di laboratorium
yang tegangan dan arus gelombang dapat ditampilkan pada
Lecher Kawat sysem (Gambar 1. c).
Dalam menurunkan persamaan gelombang untuk kedua
tegangan dan arus untuk mendapatkan kecepatan gelombang
propagasi kita akan memusatkan perhatian kita pada elemen
pendek garis memiliki panjang sangat jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan gelombang. Selama elemen ini kita dapat
mempertimbangkan variabel untuk mengubah linear ke urutan
pertama dan kita bisa menggunakan perbedaan.
Arus yang mengalir akan menghasilkan garis-garis fluks
magnetik yang benang daerah antara kabel, sehingga
menimbulkan induktansi L0 diri per satuan panjang diukur dalam
henries per meter. Tersirat, yang membentuk kondensor, ada

16
kapasitansi listrik C0per satuan panjangdiukurdalam faradper
meter. Dengan tidak adanyaperlawanandi bariskedua
parameterbenar-benar menggambarkangaris, yang dikenal
sebagaiideal ataulossless.

4. Impedansi Karakteristik dari Transmission Line


Solusiuntuk persamaan(7.3) dan(7.4), tentu saja,

2π 2π
+¿=V 0 sin ( vt−x) +¿=I 0 sin ( vt−x )
λ dan λ
V¿ I¿

di manaV0dan saya I0adalah nilai-nilaimaksimum dandi


mana+subscriptmengacu padagelombangbergerakdix

∂V ∂I
=−L0
positifarah. Persamaan(7.1), ∂x ∂t , sehingga

+¿
+¿=−v L0 I ' ¿
memberikan di manasuperscriptmengacu
−V '¿

padadiferensiasisehubungan denganbraket(vt-x).

Integrasipersamaan inimemberikan

+¿
+¿=vL0 I ¿
V¿

dimana konstanta integrasi tidak memiliki arti karena kita hanya


mempertimbangkan nilai osilasi tegangan dan arus sementara
konstan akan berubah hanya tingkat dc.

rasio

17
I +¿ =vL0=

V +¿
√ L0
C0
Ω

¿
¿

dan nilai √ L0
C0 , Ditulis sebagai Z0, adalah konstan untuk saluran

transmisi yang diberikan

sifat dan disebut impedansi karakteristik. Perhatikan bahwa itu


adalah perlawanan murni (ada dimensi panjang yang terlibat)
dan itu adalah impedansi dilihat oleh gelombang sistem
menyebarkan sepanjang garis panjang tak terhingga, hanya
sebagai gelombang akustik mengalami spesifik impedansi

akustik ρc . Korespondensi fisik antara ρc dan

L0 v=√ L0 /C0 =Z 0 segera jelas.

Nilai Z0 untuk kabel koaksial dianggap sebelumnya dapat


terbukti

Z0=
1
2π √ μ
ε
r
log e 2
r1

Gelombang elektromagnetik dalam pengalaman ruang bebas

sebuah Z 0 =√ μ 0 /ε 0=376.6 Ω. Sejauh ini kita telah

mempertimbangkan gelombang bepergian hanya dalam arah x.


Gelombang yang melakukan perjalanan dalam arah x negatif
akan diwakili (dari memecahkan persamaan gelombang) oleh


−¿=V 0 −sin ( vt+ t)
λ
V¿

18
dan


−¿=I 0−sin (vt +t)
λ dimanasubskripnegatifmenunjukkannegatifx
I¿

-arah propagasi.Persamaan(7.1) kemudianmenghasilkan

L−¿=−v L0=−Z 0
V −¿
¿ sehingga, yang sama denganimpedansi
¿

akustiktertentu,tanda negatifdiperkenalkan kerasioketika


gelombangbepergiandalamarah xnegatif.Ketika
gelombangbepergiandi kedua arahsepanjang saluran
transmisitegangan totaldan aruspada setiap titikakan diberikan
oleh

−¿
+¿+V ¿
V =V ¿

dan

−¿
+¿+ I ¿
I =I ¿

Ketikasaluran transmisimemiliki ombakhanya dalam


arahpositiftegangan dan arusgelombangselalu dalamfase,
energidisebarkandan kekuasaanyang dimasukkan
kebarisolehGeneratorsetiap saat. Situasi inihancur
ketikagelombangperjalanan dikedua arah;

Refleksi dari Akhir dari Transmission Line

Gelombang diarah xnegatifyangdihasilkan olehrefleksipada


batasketikagarisadalahdihentikan atautidak cocok, kita
sekarangakan mempertimbangkanrefleksi tersebut.

19
(Masalah 7.1, 7.2)

5. Refleksi dari Akhir dari Garis Transmissi


Misalkan garis transmisi impedansi karakteristik Z 0 memiliki
panjang terbatas dan bahwa ujung yang generator diakhiri oleh
beban impedansi ZL seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7.3.

+¿
+¿ , I ¿
Sebuah gelombang berjalajan ke kanan V ¿ dapat
¿

tercermin untuk menghasilkan gelombang (V ¿ , I ¿ ) .

+¿=V L
Kondisi batas di ZL harus +¿ ,V ¿ , di mana VL adalah
V¿

I −¿=−Z0

+¿=I L V −¿ /¿
+¿ , I ¿ , I +¿ =Z 0 , ¿
tegangan memuat dan Selain dan
I¿ V +¿
¿
¿

V L / I L =Z L
. Hal ini mudah menunjukkan bahwa persamaan ini

menghasilkan

Z L −Z 0
V +¿=
Z L+ Z 0
V −¿ (amplitudo tegangan koefisien refleksi)
¿
¿

Z L−Z 0
I +¿ =
Z L+ Z 0
I −¿
¿
¿

20
(koefisien refleksi amplitudo arus),

2 ZL 2 Z0
V +¿= I +¿ =
Z L+ Z 0 Z L + Z0
VL dan IL
¿ ¿

dalam korespondensilengkapdenganrefleksi dan


transmisikoefisienkita bertemusejauh ini.(Lihat
Ringkasanhal.546.)

Gambar 2

Gambar 2Transmisi barisdiakhiri olehimpedansiZLuntuk


menghasilkangelombangtercerminkecualiZL=Z0,
impedansikarakteristik .

Kita melihat bahwa jika baris diakhiri oleh beban Z L = Z0,


impedansi karakteristik, yang baris yang cocok, semua energi
menyebarkan bawah garis diserap dan tidak ada gelombang
yang dipantulkan. Ketika ZL = Z0, oleh karena itu, gelombang ke
arah positif terus bersikap seolah-olah saluran transmisi yang
panjang tak terhingga.

6. Hubung singkat Garis Transmissi (ZL = 0)


Jika ujung garis transmisi hubung singkat (Gambar 7.4), Z L = 0,
dan kami memiliki

21
−¿=0
+¿+ V ¿
V L =V ¿

−¿ ,
sehingga +¿=−V ¿ dan ada refleksi total dengan perubahan fase
V¿

π , Tapi ini adalahkondisi, seperti yang kita lihat pada bab

sebelumnya, untuk keberadaan gelombang berdiri, kita akan


melihatbahwa gelombang tersebut ada pada saluran transmisi.

Pada setiap posisi x pada baris kita dapat mengekspresikan


dua gelombang tegangan dengan

+¿=V 0+e i(ωt−kx )

+¿=Z 0 I ¿
V¿

dan

−¿=V 0−e i(ωt−kx )

−¿=−Z 0 I ¿
V¿

0−¿
mana, denganrefleksi totaldan π perubahan fase, 0+¿=−V ¿ .
V¿

Tegangan totalpada xadalah

−¿
+¿+V ¿
0+¿ sin kxe iωt
0+¿ ( e−ikt −e ikt ) eiωt = (−i ) V ¿ danarus totalpada xadalah
V ¿ =V ¿
V x =¿

22
−¿
+¿+ I ¿
V 0+¿
2 +cos kxe iωt
Z0
V 0+¿ −ikt ikt iωt
( e −e ) e =¿
Z0
I ¿ =¿
I x =¿

Kitalihat, bahwapada setiap titikxsepanjang


garisyangVxteganganbervariasisebagai sinkxdansaat ini
Ixbervariasicoskx, sehinggategangan dan arus900keluar dari
fasedalam ruang. DiSelain itu–i faktordalam
ekspresiteganganmenunjukkanbahwa tegangantertinggal900saat
inidalam waktu,sehingga jikakita mengambilteganganbervariasi
iωt
dengancos ω tdari e panjang,makasaat ini

Gambar 3

Gambar 3. pendek saluran transmisi hubung panjang (2n+1)λ/4


menghasilkan gelombang berdiri dengan maksimum arus dan
tegangan nol pada akhir baris.

Garis Transmisi sebagaiFilter

Akan berbeda dengan –sin ω t. Jikakita mengambilvariasi

waktuteganganmenjadi sepertidosa! Tarusakan berubah

dengancos ω t.

Tegangan dan arusdi semua titikadalah 900keluar dari


fasedalam ruang dan waktu, dan kekuatanFaktor

23
cos ∅=cos 90 °=0 sehingga tidak adadaya yang dikonsumsi.

Sebuah sistemgelombangberdiriadadenganenergi yang


samadisebarkandi setiap arahdanpropagasitotal
energisebesarnol.Nodetegangan dan arusdiberi jaraksepanjang
saluran transmisiseperti yang ditunjukkan padaGambar 7.4,
denganI selalumaksimalmanaV= 0dan sebaliknya.

Jikasaat ini Ibervariasi dengancostakanmaksimalketikaV=0,


ketika Vadalahmaksimum saat iniadalah nol. Energidari
sistemkarena itubenar-benardipertukarkansetiap

1 2
sikluskuartalantaramagnetinersiaenergi 2 L0 I dan potensial

1 2
listrikenergi 2 C0 V

7. Garis Transmissi sebagai Filter


Saluran transmisi adalah jaringan terus menerus impedansi
secara seri dan paralel kombinasi. Bagian unit ditunjukkan pada
Gambar 4 (a) dan jaringan terus menerus Gambar 4 (b).

24
Gambar 4

Gambar Sebuahseri
terbatasunitelemenetarymenyajikanimpedansiZ0karakteristikuntu
kgelombang berjalanmenyusuri jalur transmisi.
Menambahkanunittambahan padaterminalmasukandaunZ0tanpa
perubahan

Jika kita menambahkan rangkaian tak terbatas bagian


seperti gelombang merambat di dalam garis akan bertemu nya
impedansi karakteristik Z0. Gambar 7.6 menunjukkan bahwa,
menambahkan bagian ekstra ke awal baris tidak berubahZ 0.
Impedansi pada Gambar 7.6 adalah

1 1 −1
Z =Z 1 +( + )
Z2 Z0

Atau

Z 2 Z0
Z =Z 1 + =Z0
Z 2+ Z 0

sehingga impedansi karakteristik

25
Z1
Z0= +
2
Z 21
4 √+ Z1 Z2

Perhatikan bahwa Z1 / 2 adalah setengah nilai impedansi


pertama di baris jadi jika kita mengukur impedansi dari titik
setengah jalan sepanjang impedansi ini kita harus

Z 21 1 /2
Z 0 =( + Z 1 Z 2)
4

Untuk menggunakan nilai yang lebih besar dari Z 0 dalam apa


yang berikut.

Pada Gambar7.7kitasekarang mempertimbangkanarus


dantegangan padaujungtransmisiline.SetiapVnkarena di
seberangZ0diberikan olehVn = InZ0selain itu

Z1
V n−V n +1=I n Z n=V n
Z2

8. Pengaruh Perlawanan dalam Garis Transmissi


Pembahasan sejauh ini berkonsentrasi pada jalur transmisi
hanya memiliki induktansi dan

kapasitansi, yaitu komponen wattless yang tidak mengkonsumsi


listrik. Dalam prakteknya, tentu saja, tidak ada. Gambar
7.9nyataelemensaluran transmisitermasukserangkaian

R0 Ω
perlawanan per satuan panjangdan

G0 S
shuntkonduktansi per satuan panjangbaris tersebut ada:

selalu ada perlawanan di kabel yang akan bertanggung jawab


untukkerugian energi. Kami akan mengambil perlawanan
memperhitungkan dengan mengandaikan bahwa transmisibaris

26
R0 Ω
memiliki serangkaian perlawanan per satuan panjang dan

hubungan arus pendek atau shunting resistensiantara kabel yang


kita tunjukkan sebagai konduktansi shunt (kebalikan dari

G0 G0
resistensi) yang ditulissebagai , di mana memiliki

dimensi siemens per meter. Model kami dari elemen


pendekpanjang dx dari saluran transmisi sekarang muncul di

R0
Gambar 7.9, dengan resistansi dx diseri dengan L0 dx dan

G0 C0
konduktansi dx shunting kapasitansi dx . saat ini

akansekarang bocor di saluran transmisi karena dielectric tidak


sempurna. Kita telah melihatbahwa waktu pada variasi tegangan
dan arus sepanjang jalur transmisidapat ditulis

iωt iωt
V =V 0 e dan I =I 0 e

sehingga

∂I ∂V
L0 =iω L0 I dan V 0 =iωC 0 V
∂t ∂t

Tegangan dan arus perubahan seluruh elemen garis panjang dx


yang sekarang diberikan oleh

∂V ∂I
=−L0 −R 0 I =−( R0 +iω L0 ) I
∂x ∂t

∂I ∂V
=−C0 −G 0 V =−( G0 +iω C0 ) V
∂x ∂t

karena (G0 dx) V adalah arus didorong di kondensor.

Memasukkan ∂/ ∂ x persamaan

27
(7.1a) ke dalam persamaan(7.2a) memberikan

2
∂V ∂I
2
=−( R0 +iω L0 ) = ( R0 +iω L0 ) ( G0 +iωC 0 ) V =γ 2 V
∂x ∂ x

2
dimana γ =( R0 +iω L0 )( G 0+ iωC 0 ) , sehingga γ adalah

besarankompleksyang mungkin
tertulis

γ =α +i k

PengaruhPerlawanandalamTransmission Line

Memasukkan ∂/ ∂ x persamaan (7.2a) ke dalam persamaan

(7.1a) memberikan

2
∂ I ∂V
2
=−( G0+ iωC 0 ) =( R0 +iω L0 )( G0+ iωC 0 ) V =γ 2 I
∂x ∂ x

persamaan serupa dengan V.

∂2 V 2
2
=γ V =0
∂x

memiliki solusi untuk x-ketergantungan V bentuk

−γx +γx
V=Ae ∨V =B e

di mana A dan B adalah konstanta.

iωt
Kita sudah tahu bahwa waktu pada V adalah dari bentuk e ,

sehingga lengkap

solusi untuk V dapat ditulis

28
V =( A e−γx +B eγx ) eiωt

atau, karena γ =α +i k

V =( Ae−ax e−ikx + Beax e +ikx ) e iωt

¿ Ae−ax e i (ωt−ωk ) + Beax e i (ωt −ωk )

SebuahPerilaku V ditunjukkan pada Gambar 7.10-a gelombang


bepergian ke kanan denganamplitudo membusuk secara

eksponensial dengan jarak karena istilah e−ax dan

gelombangbepergian ke kiri dengan amplitudo membusuk secara


ax
eksponensial dengan jarak karena Istilah e . Dalamekspresi

γ =α i k , γ disebutkonstanta propagasi, αdisebutredamanatau

penyerapankoefisiendan k adalahbilangan gelombang

Gambar 7.10 Tegangan dan gelombang saat ini di kedua arah


sepanjang jalur transmisi dengan resistensi.

Efek jangka disipasi ditunjukkan oleh gelombang eksponensial


membusuk di setiap arah.

Perilakugelombangsaat ini adalah persissama dankarena


dayaadalahprodukVI,

−ax 2
daya yang hilangdenganjarakbervariasi sebagai ( e ) yaitu,

−2 ax
sebagai e .

Kamiharapkanperilaku inidari diskusikamiteredamharmonik


sederhana

29
osilasi. Ketikasifatsaluran transmisiadalah murniinduktif(inersia)
dan
capacitative(elastis),
persamaangelombangmurnidengansinusataucosinussolusiakan
mengikutiitupengenalanelemenresistifatau
kerugianmenghasilkanpeluruhan
eksponensialdenganjaraksepanjang saluran transmisidengan
cara yang persissama sepertiosilatorteredam dengan
waktu.Mekanismekerugian,resistif, kental,gesekanataudifusi,akan
selalu menghasilkankehilangan energi darigelombangmerambat.
Ini semua adalah contohdaritabrakanacakprosesyang
beroperasihanya dalam satu arahdalam arti
bahwamerekatermodinamikaireversibel. Padaakhir babini kita
akan membahasefek merekasecara lebih rinci.

ImpedansiKarakteristikLineTransmisidenganPerlawanan

I +¿ =Z 0=√ L0 /C 0=Z 0 Ω
V +¿
Dalam garislosslesskita melihat bahwarasio ¿
¿

, murniresistifpanjang.Dengan cara apapengenalanperlawananke


dalam barismempengaruhiimpedansi karakteristik

∂2 I 2
Solusi untukpersamaan ∂ x 2 =γ I dapat ditulis(untukx-

ketergantunganI)sebagai
−γx

I =( A' e +B' e γx ) sehingga persamaan (7.2a)

30
∂I
=−( G0 +iωC 0 ) V
∂x

memberi

−γx

−γ ( A + B e )=−( G0 +iω C0 ) V
'e ' γx

atau

−¿
+¿+V ¿
√( R 0+iω L0 ) ( G0 +iωC 0 ) ( A 'e + B' e γx ) =V =V ¿
−γx

G 0 +iω C0

Tapi, kecuali untuk e iωt panjang,

+¿
' e−γx
A =I ¿

gelombang arus dalam arah x positif, sehingga

+¿

√ ( R 0+ iω L0 )
( G0 +iω C0 )
I +¿ V ¿

atau

I +¿ =
√ ( R0 +iω L0 )
( G0+ iωC 0 )
V +¿
=Z ' 0

¿
¿

Persamaan DifusidanPenyerapanEnergi dalamGelombang untuk


' γx
saluran transmisi dengan resistensi. Demikian B e =I ¿ dan

31
I −¿ =
√ ( R0 +iω L0 )
( G0+ iωC 0 )
V −¿
=−Z ' 0

¿
¿

Kehadiran istilah perlawanan di impedansi karakteristik kompleks


berarti bahwakekuasaan akan hilang melalui disipasi Joule dan
energi yang akan diserap dari gelombang sistem. Kita akan
membahas aspek ini dalam beberapa detail dalam bab
berikutnya pada gelombang elektromagnetik,tapi untuk saat ini
kita akan memeriksa serapan dari yang berbeda (meskipun
setara)sudut pandang.

(Masalah 7.13, 7.14)

F. Pantulan dan Transmisi Gelombang


Salah satu fenomena penting dalam perambatan gelombang
adalah fenomena pada batas dua medium rambat gelombang
yang berbeda. Perhatikan diagram gelombnag pantul dan
transmisi pada daerah batas dua medium berbeda sifat yang
diwakili oleh dua buah tali yang berbeda massa dan diikat ujung
keduanya.

Jika ψd adalah gelombang datang, ψr adalah gelombang


pantul dan ψt adalah gelombang transmisi, maka diperoleh
hubungan sebagai berikut:

 2 1 1  2 1
 0
x 2 v12 t 2

Untuk x ≤ 0.

 2 2 1  2 2
 2 0
x 2 v 2 t 2

32
Dengan menerapkan syarat batas ketersambungan pada x
= 0 diperoleh:

1  2
 1  2

t t
 1  2

x t

Persamaan 4 merupakan syarat ketersesuaian gerak, sedangkan


persamaan 5 merupakan syarat ketersambungan kemiringan.

Diperoleh hubungan:

 1   d  p
 1   do cos k1 x  1t    ro cos k1' x  1t 

1  2'
k1  k1' 
v1 v2
Dengan : dan

 2   t   to cos k 2 x   2 t 

2
k2 
v2
Dengan . Dari syarat batas maka diperoleh hubungan

1  1'   2  
dan k’1=k1

jadi:

33
 do   ro   to
atau
1 r  t
dengan
t 0
t
d 0
r 0
r
d 0

Dari syarat batas diperoleh:

2k1
k1  k 2
t=

k1  k 2
k1  k 2
r=

kasus 1: di tinjau dimana k2/k2 → , maka:

-1 ≤ r ≤ 1

Kasus 2 : di tinjau dimana k1=k2 → 0 , maka: 0 ≤t ≤2

Dari persamaan 14 dapat disimpulkan bahwa gelombang


pantul dapat menimbulkan pembalikan fase gelombang datang.

G. Pemantulan Dan Transmisi Gelombang Pada Batas


Medium

1 Perumusan soal syarat batas


Dalam sub bab ini akan ditinjau perumusan peristiwa yang
terjadi pada perbatasan antara dua media gelombang yang
berbeda sifat, misalnya dua tali yang berbeda kerapatan massa.
Dalam gambar tersebut medium tali bagian kiri (1) yang berawal
dari x = - ∞, bersambung dengan tali kedua pada x = 0. Tali

34
kedua (2) memanjang ke sebelah kanan tanpa batas. Untuk
sistem ini perumusan soalnya terdiri dari persamaan diferensial
untuk masing-masing daerah sebagai berikut:
2 2
∂ ᴪ1 1 ∂ ᴪ1
∂x
2 - v 2 ∂ t 2 = 0, x≤0;
1

(1)
2 2
∂ ᴪ2 1 ∂ ᴪ2
- = 0, x ¿ 0;
∂x
2
v 22 ∂ t 2

(2)

dengan syarat-syarat batas berupa syarat-syarat kontinuitas :

ᴪ1 ᴪ2
1) =

(3)
∂ᴪ 1 ∂ᴪ 2
2) ∂t = ∂t

(4)
∂ᴪ 1 ∂ᴪ 2
3) ∂x = ∂x

(5)
pada x = 0 dan pada setiap saat t. Syarat kedua menyatakan
sinkronisasi gerak pada titik temu kedua media. Syarat batas
ketiga menyatakan kontinuitas slope gelombang sesaat.
Membatasi diri pada gelombang harmonis, solusi untuk masing-
masing medium berbentuk umum:
ᴪ 1=ᴪ m + ᴪt = gelombang masuk + gelombang pantul

(refleksi)
΄
¿ ᴪ mo k
cos ( 1 x -
ω1 ¿
+ ᴪ¿ cos ( k 1 x + ω΄ 1 t)

(6)
Dengan
k1
=
ω1
/
v1
, k ΄1 = ω΄ 1 / v1
, dan
ᴪ2 ᴪt
= = gelombang yang diteruskan (transmisi)

35
¿ᴪ¿ k2 ω2 t ¿
cos ( x- ,

(7)
k2 ω2 v2
Dengan = / . Berlakunya syarat-syarat batas

ω1
tersebut untuk setiap t langsung menghasilkan pembatasan

= ω΄ 1 =
ω2
= ω , dan persamaan k ΄1 =
k1
. Penerapan

syarat batas (1) menghasilkan persamaan:


ᴪ mo=ᴪ ro + ᴪ ¿ (8)
atau :
1+r=t (9)
dengan definisi :
ᴪ ro
r = ᴪ mo : Koefisien pantul/refleksi

(10)
ᴪ ro
t= ᴪ mo : Koefisien transmisi

(11)
Penerapan syarat batas (2) ternyata memberikan hasil yang
sama. Selanjutnya penerapan syarat batas (3) menghasilkan
persamaan:

¿ ᴪ ro ) k1 ᴪ ¿ k2
¿ - =
¿

(12)
k2
1–r=t ( ) k1

(13)
Dari persamaan (8) dan (12)(13) di atas diperoleh rumus-rumus:
2 k1
t = k 1+ k 2 (14)

k 1−k 2
r= k 1 +k 2

(15)

36
Dari rumus t dan r di atas serta harganya untuk kasus ekstrim

k2 k1 → k2 k1 →
/ ∞ dan / 0 jelas berlaku batas kisaran

harga :
-1 ≤ r ≤ + 1 dan 0 ≤ t ≤ 2
Perhatikan bahwa pemantulan dapat menimbulkan pembalikan
fase gelombang. Selanjutnya dengan mengambil contoh
gelombang tali yang memenuhi hubungan:
ω ω
k1
= v1 = T0 ( )
Zi
, i = 1, 2

(16)
persamaan (14) dan (15) dapat dituangkan dalam bentuk:
2 Z1 Z 1−Z2
t = Z 1+ Z 2 , r = Z 1 +Z 2

9. Transmisi Energi dan Impedansi Gelombang


2 2
∂ᴪ 1 ∂ᴪ
Menurut persamaan P = Z ( ) ∂t = Z(T0
∂x ) rapat arus

energi sesaat di dalam masing-masing medium adalah :


2 2
Pm ∂ᴪm Pr ∂ᴪr
A =
Z1 ( )
∂t ; A = Z1 ∂ t ( )
(17)
2
Pt ∂ᴪt
A
=Z
2 ∂t
( )
(17a)
Sehubungan dengan perbandingan arus energi tersebut dikenal
definisi reflektansi serta transmitansi yang diungkapkan sebagai
berikut:
⟨ Pr⟩ ᴪ 2ro
R = ⟨ Pm ⟩ = = r2
ᴪ 2mo

(18)

37
⟨ Pt ⟩ Z2 2
Z2 2 k2 2
T= ⟨ Pm ⟩ = ( )
Z1
ᴪ ¿
2
ᴪ mo = ( )
Z1
t = ( )
k1
t

(18a)
Untuk kedua besaran ini jelas berlaku hubungan kekekalan energi
(Buktikan sendiri):
R+T=1 (19)
Selanjutnya akan dibahas hubungan antara kecocokan impedansi
dan efisiensi transmisi melalui beberapa kasus khusus. Untuk

ᴪ1
maksud tersebut kita tuliskan dalam bentuk umum:
ᴪ 1=ᴪ mo cos ( k 1 x - ωt ) + r ᴪ mo cos ( k 1 x + ω¿

(20)
a) Untuk kasus dengan kesesuaian (matching) impedansi yang

Z2 Z1
sempurna, = , maka :
r=0;R=0
t=0;T=1
ᴪ 1=ᴪ mo cos ( k 1 x - ωt ) = ᴪ2

(21)
Hasil ini jelas menggambarkan kasus transmisi total.
Z1 Z2
b) Untuk kasus / = 0 (infinite drag), maka :

r = -1 = e1 π (pembalikan fase); R = 1
t=0;T=0
ᴪ 1=ᴪ mo cos ( k 1 x - ᴪ mo
ωt ) - cos ( k 1 x +

ωt )

ωt
ωt
¿ sin ( k 1 x )
¿
( k 1 x ) +sin ¿
¿ cos ¿
cos ¿
¿ ᴪ mo ¿

38
ωt
ωt
¿ sin ( k 1 x )
¿
k x
( 1 ) −sin ¿
¿ cos ¿
cos ¿
−ᴪ mo ¿

ωt
¿
= 2 ᴪ sin k x sin ¿
mo ( 1 )

ᴪ0
= (x) sin ( ωt )

(22)

Dalam kasus ini, pemantulan total menghasilkan


gelombang berdiri dengan distribusi amplitude :

ᴪ0 ᴪ mo sin ( k 1 x )
(x) = 2

dan dengan ujung bebas :

ᴪ0 ᴪ0
(x) = (x) = 0, x = 0

Dari kasus-kasus di atas jelas terbaca bahwa kecocokan


impedansi antara dua media akan menentukan efisiensi
transmisi energi gelombang. Makin besar perbedaan impedansi
tersebut, makin rendah efisiensi transmisi energi yang
dicapai.Perhatikan pula bahwa proses pemantulan dapat
menimbulkan pembalikan fase pada gelombang pantul. Tidak
demikian halnya dengan proses transmisi.

H. Gelombang Pantul Pada Batas Tetap


Batas tetap digambarkan dengan ujjung tali yang terikat
tetap sehingga tidak dapat bergerak.Pada batas tetap

39
perpindahan Ψ adalah tetap nol sehingga gelombang pantul

berubah polaritasnya.

Jika gelombang yang bergerak dari kiri ke kanan adalah:

+¿=Ψ 0 sin ⁡( k x −ωt )


Ψ¿

Maka gelombang pantulnya adalah:

−¿=−Ψ 0 sin ⁡( −k x −ω❑t )


Ψ¿

¿ Ψ 0 sin ⁡( k x −ω❑ t)

Perpindahan total:

−¿
+¿+Ψ ¿
Ψ (x ,t )❑=Ψ ¿

¿ Ψ 0 [sin ( kx−ω ❑t ) +sin ( kx−ω❑ t ) ]

Dari hubungan Trigonometri:

α+β α+β
2 )cos( 2 ) maka:
sin β+ sinβ=sin ⁡¿ ⁡¿

Ψ (x ,t )=2 Ψ 0 sin kx cos ω❑ t ¿

Fungsi diatas bukanlah bentuk fungsi gelombang berjalan

karena tidak mengandung factor kx−ω❑ t atau + ω❑ t . Jadi,

kita dipaksa untuk menerjemahkan sebagai berikut: “ada dua


gelombang merambat dalam arah berlawanan dan pada daerah
batas keduanya tidak metambat”.

40
Bentuk fungsi gelombang diatas merupakan bentuk dari
fungsi gelombang berdiri. Jadi, gelombang dari sinusoidal dengan
frekuensi dan panjang gelommbang sama, merambat
berlawanan akibat pantulan pada batastetap akan tersuperposisi
sehingga membentuk gelombang berdiri/tegak yang tidak
merambat, tetapi seakan-akan hanya bergetar (bolak-balik) pada
kedudukan kesetimbangan. Jadi, tidak ada energy yang dibawa
oleh gelombang, tetapi diserap oleh getaran diantara simpul-
simpul.

 Letak Perut dan Simpul pada Ujung Tetap


 Simpul adalah titik yang amplitudonya nol
 Perut adalah titik yang amplitudonya maksimum

Pada perambatan gelombang dengan ujung tetap, partikel


tidak dapat bergerak sehingadi ujungnya selalu terjadi simpul.
Rumus letak simpul dan perut untuk gelombang stasioner pada
ujung tetap adalah:
λ
x n+1=2 n × ; n=0,1,2 …
a. Letak simpul : 4

Letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari


seperempat panjang gelombang.
λ
x n+1=(2 n=1) ; n=0,1,2 …
b. Letak perut : 4

Letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari


seperempat panjang gelombang.

I. Gelombang Pantul pada Batas Bebas


Jika ujung tali di ikat bebas pada batas hingga tali bergerak
bebas (turun-naik), maka sifat pantulannya adalah sebagai
berikut.
Batas bebas tidak merubah polaritas gelombang datang.
Jadi, polaritas gelombang pantulsama dengan gelombang
dating.Jika gelombang datang dinyatakan dengan:

41
Ψ =Ψo sin ( kx−ω❑ t ) + A sin ( kx+ ω❑ t )

Dan gaya pulih dari gelombang tali:


δΨ
F = T δx

Maka gaya pulih vertical pada ujung tali adalah:


δΨ
T δx = T[ Ψok cos ( kx−ω❑ t ) + Ak cos ( kx +ω❑ t )

Pada x = 0
δΨ
T δx ∨x=0 T k( Ψo−A ¿ cos ⁡kx

Persamaan diatas adalah gaya pulih yang cenderung akan


mendorong balik simpangan tali ke posisi kesetimbangan. Pada
batas bebas gaya ini adalah nol. Jadi:
δΨ
T δx = 0 sehingga A = Ψo

Jadi, gelombang pantul akan memiliki polaritas yang sama


dengan gelombang datang.
Jila A = Ψo maka:
Ψ =2Ψo cos k x sin ⁡(−ωt)

k x sin ⁡ωt
¿−2Ψo cos ¿ ¿

Jadi, amplitudo gelombang tegak adalah 2Ψo , yaitu dua

kali amplitudo gelombang datang.


 Letak Simpul dan Perut pada Ujung Bebas
Karena ujungnya bebas, partikel bergerak bebas, sehingga
di ujung bebas selalu terjadi.
Rumus letak simpul dan perut untuk gelombang stasioner
pada ujung bebas adalah :
λ
x n+1=(2 n=1) ; n=0,1,2 …
a. Letak simpul : 4

Letak simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil dari


seperempatpanjang gelombang.
λ
x n+1=2 n × ; n=0,1,2 …
b. Letak perut : 4

42
Letak perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap dari
seperempat panjang gelombang.

43
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Gelombang mekanis (mechanical waves) berasal di
dalam pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari
kedudukan normalnya. Karena sifat-sifat elastis dari
medium, maka gangguan tersebut ditransmisikan dari satu
lapis ke lapis berikutnya. Gangguan ini, atau gelombang,
akibatnya akan bergerak maju melalui medium tersebut.

Jika salah satu tali kita ikatkan pada beban yang


tergantung pada pegas vertikal, dan pegas kita getarkan
naik turun, maka getaran pegas akan merambat pada tali.
Jika diamati secara seksama maka amplitudo (simpangan
maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali
selalu tetap. Gelombang seperti ini disebut gelombang
berjalan.
Salah satu fenomena penting dalam perambatan
gelombang adalah fenomena pada batas dua medium
rambat gelombang yang berbeda. Perhatikan diagram
gelombnag pantul dan transmisi pada daerah batas dua
medium berbeda sifat yang diwakili oleh dua buah tali yang
berbeda massa dan diikat ujung keduanya.

J. Saran
Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca,serta dosen pembimbing agar
penyusun dapat memperbaiki pembuatan makalah di
waktu yang akan datang.

44
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2008. Gelombang. Tersedia di :
http://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-181.pdf
(Diakses pada tanggal : 20 November 2008)

Siswanto.2010.GelombangBerjalan. Tersedia di : http://Tjia, M.O.


Gelombang. 1994. Solo: DABARA PUBLISHERS

eprints.uny.ac.id/1778/1/PENERAPAN_METODE_PENYELESAIAN_GE
LOMBANG_BERJALAN.pdf (Diakses pada tanggal : 3 Januari 2010)

Budi, Esman. 2013. Gelombang. Bandung : Rosda

Pain, H. J. 2005. The Physics Of Vibrations And Waves. England :


West Sussex PO19 8SQ

45
46

Anda mungkin juga menyukai