- Pendekatan frekuensi menyatakan bahwa banyaknya latihan menulis atau mengarang, sekalipun tidak di koreksi, akan mempertinggi keterampilan menulis seseorang. Contoh : Menulis buku harian atau surat. - Pendekatan gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan atau penguasaan seseorang akan struktur bahasa akan mempercepat kemahirannya dalam menulis. Contoh : Seorang mahaiswa jurusan bahasa Indonesia akan lebih cepat dan mahir dalam menulis dibandingkan dengan mahasiswa jurusan kimia. - Pendekatan koreksi berkeyakinan bahwa banyaknya koreksi atau masukan yang diperoleh seseorang akan tulisnnya dapat mempercepat penguasaan kemampuannya dalam menulis. Contoh : Menulis sebuah tugas membuat karangan di sekolah. - Pendekatan formal mengungkapkan bahwa perolehan keterampilan menulis terjadi bila pengetahuan bahasa, pengalineaan, pewacanaan, serta konvensi atau aturan penulisan dikuasai dengan baik (Proett dan Gill, 1986) Contoh : seorang penulis buku cerita mengarang cerita-cerita fiksi untuk judul baru cerita di buku karangannya..
2. Langkah – langkah mengarang :
- Tahap prapenulisan : a. Menentukan topik. Topik adalah pokok persoalan atau inti permasalahan yang menjiwai seluruh karangan. Untuk mencari topic karangan biasannya kita mengajukan pertanyaan seperti, “saya mau menulis tentang apa? Apakah yang akan saya tulis?”. b. Menentukan tujuan menulis. Untuk memperoleh tujan penulisan, anda dapat melontarkan pertanyaan, “mengapa saya menulis dengan topic ini ? dalam rangka apa saya menulis topic ini ? apa tujuan saya menulis dengan topic ini?” c. Memperhatikan sasaran karangan. Kita harus mengetahui dan memperhatikan siapa pembaca tulisan kita. Kita harus mengetahui bagaimana tingkat pendidikan dan status sosialnya, serta apa yang di perlukannya. d. Mengumpulkan Informasi pendukung. Karena apa yang akan ditulis tidak selalu siap dan lengkap maka sebelum menulis kita perlu mencari, mengumpulkan, mempelajari dan memilih informasi yang dapat memperluas, memperdalam dan memperkaya isi tulisan. Sumber bias saja dari buku, majalah, surat kabar, jurnal, hasil penelitian, atau internet, bertanya, berdiskusi, serta melakukan wawancara. e. Mengorganisasikan ide dan informasi. Menyusun kerangka karangan tidak selalu sekali jadi namun harus di susun diulang, diperbaiki, dikaji lagi, diperbaiki dan begitu seterusnya hingga kerangka karangan dianggap baik. - Tahap penulisan Mulailah menulis dengan mengembangkan gagasan atau butir demi butir pokok pikiran yang terdapat dalam kerangka karangan. - Tahap pasca penulisan Merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan karangan. Fase ini di lakukan kegiatan penyuntingan dan perbakan.