pengertian kinerja disebutkan sebagai daya operasional atau kemampuan kerja. Jadi,
kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-
tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam penelitian ini, yang dimaksud kinerja karyawan
adalah kemampuan karyawan Bank Aceh dalam melaksanakan tugas-tugas yang diembankan
kepada mereka.
Hubungan antara kinerja karyawan dengan pengembangan suatu organisasi sangatlah erat
kaitannya, terlebih bagi sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang jasa seperti perbankan.
Secara logika, dalam sebuah organisasi perbankan, faktor kinerja karyawan dapat berpengaruh
secara positif maupun negatif terhadap pengembangannya di masa yang akan datang. Pengaruh
positif kinerja karyawan secara langsung dirasakan oleh nasabah. Kepuasan nasabah dapat
mempengaruhi faktor-faktor pengembangan sebuah bank seperti peningkatan terhadap aset, dana
pihak ketiga, pembiayaan, jumlah nasabah, laba, dan lain-lain.
Bagi sebuah bank, apalagi dengan skala Bank Aceh, pengembangan ke depan merupakan
jaminan bagi keberlangsungan hidupnya. Untuk itu, item-item kinerja karyawan harus menjadi
fokus perhatian karena item-item tersebut merupakan pemicu yang menentukan bagi faktor-
faktor pengembangan bagi Bank Aceh tersebut.
Penilaian kinerja karyawan khususnya dalam bidang jasa dapat disimpulkan sebagai berikut :
2.2 Pelayanan
Kualitas pelayanan (service quality) merupakan konsepsi yang abstrak dan sukar dipahami,
karena kualitas pelayanan memiliki karakteristik tidak berwujud (intangiability), bervariasi
(variability),tidak tahan lama (perishability), serta produksi dan konsumsi jasa terjadi secara
bersamaan (inseparitibiliity)
(Parasuraman et. Al.,Supriyatmini, 2005 : 16). Konsep kualitas pelayanan dapat dipahami
melalui perilaku pelanggan (consumer behavior), yaitu suatu perilaku yang dimainkan oleh
konsumen dalam mencari, membeli,menggunakan, mengevaluasi suatu produk maupun
pelayanan yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Ibrahim(2008:22),
kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan dimana penilaian kualitasnya ditentukan pada saat terjadinya
pemberian pelayanan tersebut.
Karyawan yang kurang optimal dapat merusak citra bank, apabila ingin menumbuhkan
kesetiaan nasabah kepuasan nasabah adalah tujuan utama yang paling penting. Terkait dengan
penelitian ini, perkembangan sebuah perusahaan jasa seperti bank syariah juga sangat berkaitan
dengan 27 Bambang Tri Cahyono, Kasus-Kasus Manajemen Umum, (Jakarta: Badan Penerbit
IPWI, 1999), 250. 24. 18 kepuasan nasabah. Faktor-faktor yang menjadi indikasi perkembangan
sebuah bank syariah seperti perkembangan aset, jumlah dana pihak ketiga, besaran pembiayaan,
kuantitas nasabah, tinggi rendahnya laba, tingkat rentabilitas dan pembiayaan macet atau Non
Performing Financing (NPF), berkaitan langsung dengan tingkat kepuasan nasabah. Peningkatan
aset sebuah bank syariah ditentukan oleh berapa besar dana nasabah yang dikelola. Besaran dana
yang dikelola dipengaruhi langsung oleh tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank syariah
yang bersangkutan.
Hal ini juga berlaku pada jumlah dana pihak ketiga di mana semakin tinggi kepuasan
nasabah semakin tinggi pula keinginan untuk menempatkan dananya di bank syariah yang
bersangkutan. Banyaknya dana pihak ketiga dalam sebuah bank berimplikasi kepada besarnya
jumlah laba yang diperoleh dengan rentablitas yang tinggi. Di samping itu, tingginya tingkat
kerpuasan nasabah juga berefek kepada penurunan tingkat pembiayaan macet (NPF). Dalam
beberapa penelitian ditemukan bahwa semakin tinggi kepercayaan atau kepuasan nasabah
terhadap sebuah bank, semakin besar pula keinginan nasabah tersebut untuk terus dengan
berhubungan dengan bank yang bersangkutan.
Ciri-ciri atau atribut yang menentukan kualitas pelayanan (Tjiptono, 1995:25) adalah:
1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu proses.
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan.
5. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, dan
6. Atribut pendukung pelayanan lainnya.
Dari pembahasan diatas, dapat dirangkai suatu kerangka teori dalam bentuk model
penelitian seperti pada gambar.
KINERJA
KARYAWAN
PELAYANAN
KARYAWAN
4. Pemulihan.
Seringkali perusahaan membuat keadaan lebih buruk, karena mereka kurang mendorong
pelanggan mencoba memecahkan masalah yang ada, serta tidak memberikan otoritas
pada karyawan.
2.3 Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dalam memberi makna dari proposal ini, peneliti akan
memberi beberapa definisi yang dianggap penting dan sering muncul dalam penelitian ini yaitu ;
(1) Kinerja; (2) Pelayanan karyawan; dan (3) Kepuasan Nasabah.
2.4 Kinerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian kinerja disebutkan sebagai daya
operasional atau kemampuan kerja. Jadi, kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan
karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud kinerja karyawan adalah kemampuan karyawan Bank Aceh
dalam melaksanakan tugas-tugas yang diembankan kepada mereka.
Dengan demikian, hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai.
Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan dan kinerja karyawan.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang
kuat dengan perusahaan.Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan
dimana mutu tersebut mempunyai dampak langsung kepada prestasi produk Dengan demikian,
hanya perusahaan yang berkualitas yang dapat bersaing dan menguasai. Kualitas memiliki
hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan dan kinerja karyawan. Kualitas memberikan
suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan
perusahaan.Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dimana
mutu tersebut mempunyai dampak langsung kepada prestasi produk demikian juga dengan
keputusan pelanggan. Kinerja karyawan dalam hal pelayanan juga merupakan suatu hal yang
penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena karyawan dalam bidang pelayanan
berhubungan langsung dengan pelanggan. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang
menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan.
2.7 Hipotesis
H0 tidak terdapat perbedaan tingkat kinerja karyawan dan pelayanan bank aceh cabang
lhokseumawe sebelum dan pasca konversi.
H1 terdapat perbedaan tingkat kinerja tingkat kinerja karyawan dan pelayana bank aceh cabang
lhokseumawe sebelum dan pasca konversi.