2. Jelaskan koordinasi apa saja yang dilakukan oleh Pengelola Wilayah Sungai dalam menyusun
RAAT ?
Jawaban:
- Koordinasi internal
Koordinasi dan kerjasama dengan unit lain untuk mendapatkan input dan data terbaru
misalnya mengenai inventarisasi data pengamatan hidrologi (pengukuran debit dan curah
hujan), data bangunan penyedia air dan pengguna air, monitoring tahunan neraca air WS
serta permasalahan lain seperti catatan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan alokasi
air tahun sebelumnya yang perlu diperbaiki dalam perencanaan alokasi air yang akan
datang.
- Koordinasi eksternal
Koordinasi dengan instansi lain dan para pengguna adalah untuk mendapatkan
pernecanaan alokasi air yang lebih menyeluruh sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
Koordinasi diperlukan agar ada kesamaan pandang tentang metodologi dan antisipasi
terhadap permasalahan permasalahan yang nantinya timbul dilapangan.dan
Implementasinya bisa dilakukan kerjasama operasional (KSO) yang menghasilkan
pembagian tanggung jawab masing masing instansi tersebut.
3. Bagaimana Pengelola Wilayah Sungai dapat melaksanakan pelaksanaan alokasi air dengan
tepat waktu ? Apa saja yang harus dilakukan ?
Jawaban:
Sebelum melaksanaan kegiatan pengelola wilayah sungai persiapan perlu mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Organisasi kerja,
b. Penyusunan petunjuk pelksanaan
c. SDM
d. Peralatan pengukuran/pemantauan
e. Pendanaan
4. Perlukah melakukan koordinasi dengan pihak lain dalam pelaksanaan alokasi air ini ? Apakah
pengelola wilayah sungai dapat melakukannya sendiri ? Jelaskan !
Jawaban :
Perlu, Pengelola Wilayah Sungai dalam melaksanakan alokasi air dilapangan hampir tidak
dapat melakukannya sendiri mermbutuhan kerjasama dengan pihak pihak lain yang mungkin
diluar dari kewenangannya misalnya dalam suatu WS/ DAS kewenangan Pusat terdapat areal
irigasi yang menjadi kewenangannya Dinas Provinsi atau Kabupaten sehingga perlu ada
koordinasi dan sinkronisasi utamanya dalam pelaksanaan dan pelaporan pengarturan dan
pembagian air oleh juru maupun petugas pintu sesuai dengan perhitungan yang ditetapkan
dalam RAAR, Selain itu Pengelola perlu menyusun petunjuk pelaksanaan RAAR ini yang
mengakomodir semua kepentingan pengguna air. Petunjuk pelaksanaan tersebut berisi tata
cara penyelenggaraan alokasi air.dan disepakati bersama termasuk pemberitahuan bilamana
terjadi atau diperkirakan akan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
5. Apa tujuan dari pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air ? Kapan pengawasan
dan pengendalian pelaksanaan alokasi air dilakukan?
Jawaban:
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air bertujuan agar pelaksanaannya sesuai
dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan dan dapat mengurangi terjadinya
penyimpangan pelaksanaan alokasi air bagi seluruh pemanfaat air (baik yang
ilegal/mempunyai ijin maupun yang tidak mempunyai ijin).
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air perlu dilakukan pada awal,
pertengahan dan akhir musim tanam bila penggunaan air dalam suatu WS hanya untuk irigasi
atau minimal dua kali dalam satu tahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim
kemarau.
6. Apa maksud dan tujuan dari monitoring dan evaluasi penyelenggaraan alokasi air ? Faktor-
faktor apa yang dimonitoring dan evaluasi ? Jelaskan !
Jawaban:
Monitoring dilakukan untuk memperoleh informasi penyelenggaraan alokasi air.
Evaluasi. Dilakukan bilamana terjadi ketidaksesuaian dengan rencana kegiatan maka perlu
dievaluasi penyebab terjadinya, akibat yang timbul dan dirumuskan sebagai masukan untuk
penyelenggaraan dikemudian hari/tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Faktor faktor yang dimonev adalah
a. Faktor organisasi, SDM, program kerja, penunjang dan pembiayaan
b. Faktor perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
c. Faktor prasarana penunjang
d. Faktor dampak dari kegiatan penyelenggaraan
7. Siapa yang melaksanakan monitoring dan evaluasi ini ? Berapa kali monev itu dilaksanakan ?
Jawaban:
Penanggung jawab dan pelaksana monev adalah pengelola wilayah sungai (BBWS, BWS
atau BPSDA) yang dilaksanakan oleh Tim yang ditunjuk oleh pengelola wilayah sungai.
Monev dilaksanakan secara periodik minimal setahun sekali pada akhir penyelenggaraan
alokasi.
8. Apa tolok ukur keberhasilan dalam penyelengaraan alokasi air secara umum ? Aspek apa saja
yang ditinjau ?
Jawaban:
Tolok ukur keberhasilannya adalah: bila penyelengaraan alokasi air sejak dari tahap
perencanaan dan pelaksanaan alokasi air dapat berjalan sesuai dengan rencana dan atau terjadi
penyimpangan kurang dari sepuluh persen (< 10%).
Aspek yang ditinjau adalah manajemen penyelenggaraannya.