Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI (LEARNING JOURNAL)

Program Pelatihan : Diklat Hidrologi untuk Alokasi Air (Distance Learning)


: Kelembagaan, Koordinasi Pengelolaan Alokasi Air serta
Nama Mata Pelatihan Monitoring dan Evaluasi (Bapak Ir, Agus Suprapto
Kusmulyono, M.Eng., Ph.D)
Nama Peserta : Rahmad Parmadhi S.T., M.T
Nomor Daftar Hadir : 27
Nama Balai Penyelenggara
: Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wil. II Palembang
Pelatihan
Tugas
1. Jelaskan Lembaga-Lembaga pendukung penyelenggaraan Alokasi Air dan apa peran dan
tanggung jawab masing-masing ?
Jawaban:
Lembaga lembaga pendukung penyelenggaraan alokasi air terdiri atas Unsur Pemerintah dan
Non Pemerintah dengan peran masing masing sebagai berikut:
- Unsur Pemerintah
No Nama Institusi Peran dan tanggungjawab
1 Bapeda Propinsi/ Ketua merangkap anggota dalam TKPSDA,
Kabupaten/Kota koordinator dan menyusun program kegiatan
pembangunan di wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota
2 Dinas PU Propinsi/ Ketua Harian merangkap anggota TKPSDA dan
Kabupaten/Kota sebagai anggota Komir (Komisi Irigasi) ikut
bertanggungjawab menyusun pola tanam, dan
pengelola sungai di wilayah Provinsi
Kabupaten/Kota
3 Dinas Pertanian, Sebagai Anggota TKPSDA dan Komir (Komisi
Perikanan, Perkebunan Irigasi) ikut bertanggungjawab dalam menyusun
Propinsi Kabupaten/ Kota pola tanam dan target pencapaian pangan di
wilayah Provinsi Kabupaten/Kota
4 Dinas Kehutanan dan Sebagai anggota TKPSDA, menyusun menjaga
Lingkungan Hidup Konservasi dan ecosytem DAS
Propinsi,Kabupaten/ Kota
5 Balai Wilayah Sungai/ Sebagai anggota TKPSDA, pengelola wilayah
UPTD Propinsi, sungai dan penyelenggara alokasi air di wilayah
Kabupaten/Kota sungai kewenangan Pusat, Provinsi ,Kabupaten
/Kota
6 Perum Jasa Tirta (PJT) Sebagai anggota TKPSDA, dan operator dalam
pengelolaan sungai
7 BMKG Penyedia data hidroklimatologi dan hidrologi
dalam penyelenggaraan alokasi air.

- Unsur Non Pemerintah


No Nama Institusi Peran dan tanggungjawab
1 P3A, GP3A, IP3A Sebagai anggota TKPSDA, dan pengguna air
irigasi
2 PDAM Sebaga anggota TKPSDA, dan pengguna air
minum

3 Kelompok pengguna air Sebagai anggota TKPSDA, dan pengguna air


Industri industri

4 PLN Sebagai anggota TKPSDA, dan pengguna air


sungai
5 Usaha Transportasi Sebagai anggota TKPSDA, dan pengguna air
sungai
6 Pariwisata Sebagai anggota TKPSDA, dan pengguna air
sungai/danau dan sumber air lainnya

2. Jelaskan koordinasi apa saja yang dilakukan oleh Pengelola Wilayah Sungai dalam menyusun
RAAT ?
Jawaban:
- Koordinasi internal
Koordinasi dan kerjasama dengan unit lain untuk mendapatkan input dan data terbaru
misalnya mengenai inventarisasi data pengamatan hidrologi (pengukuran debit dan curah
hujan), data bangunan penyedia air dan pengguna air, monitoring tahunan neraca air WS
serta permasalahan lain seperti catatan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan alokasi
air tahun sebelumnya yang perlu diperbaiki dalam perencanaan alokasi air yang akan
datang.
- Koordinasi eksternal
Koordinasi dengan instansi lain dan para pengguna adalah untuk mendapatkan
pernecanaan alokasi air yang lebih menyeluruh sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
Koordinasi diperlukan agar ada kesamaan pandang tentang metodologi dan antisipasi
terhadap permasalahan permasalahan yang nantinya timbul dilapangan.dan
Implementasinya bisa dilakukan kerjasama operasional (KSO) yang menghasilkan
pembagian tanggung jawab masing masing instansi tersebut.

3. Bagaimana Pengelola Wilayah Sungai dapat melaksanakan pelaksanaan alokasi air dengan
tepat waktu ? Apa saja yang harus dilakukan ?
Jawaban:
Sebelum melaksanaan kegiatan pengelola wilayah sungai persiapan perlu mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
a. Organisasi kerja,
b. Penyusunan petunjuk pelksanaan
c. SDM
d. Peralatan pengukuran/pemantauan
e. Pendanaan

4. Perlukah melakukan koordinasi dengan pihak lain dalam pelaksanaan alokasi air ini ? Apakah
pengelola wilayah sungai dapat melakukannya sendiri ? Jelaskan !
Jawaban :
Perlu, Pengelola Wilayah Sungai dalam melaksanakan alokasi air dilapangan hampir tidak
dapat melakukannya sendiri mermbutuhan kerjasama dengan pihak pihak lain yang mungkin
diluar dari kewenangannya misalnya dalam suatu WS/ DAS kewenangan Pusat terdapat areal
irigasi yang menjadi kewenangannya Dinas Provinsi atau Kabupaten sehingga perlu ada
koordinasi dan sinkronisasi utamanya dalam pelaksanaan dan pelaporan pengarturan dan
pembagian air oleh juru maupun petugas pintu sesuai dengan perhitungan yang ditetapkan
dalam RAAR, Selain itu Pengelola perlu menyusun petunjuk pelaksanaan RAAR ini yang
mengakomodir semua kepentingan pengguna air. Petunjuk pelaksanaan tersebut berisi tata
cara penyelenggaraan alokasi air.dan disepakati bersama termasuk pemberitahuan bilamana
terjadi atau diperkirakan akan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.

5. Apa tujuan dari pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air ? Kapan pengawasan
dan pengendalian pelaksanaan alokasi air dilakukan?
Jawaban:
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air bertujuan agar pelaksanaannya sesuai
dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan dan dapat mengurangi terjadinya
penyimpangan pelaksanaan alokasi air bagi seluruh pemanfaat air (baik yang
ilegal/mempunyai ijin maupun yang tidak mempunyai ijin).
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan alokasi air perlu dilakukan pada awal,
pertengahan dan akhir musim tanam bila penggunaan air dalam suatu WS hanya untuk irigasi
atau minimal dua kali dalam satu tahun yaitu pada awal musim hujan dan awal musim
kemarau.

6. Apa maksud dan tujuan dari monitoring dan evaluasi penyelenggaraan alokasi air ? Faktor-
faktor apa yang dimonitoring dan evaluasi ? Jelaskan !
Jawaban:
Monitoring dilakukan untuk memperoleh informasi penyelenggaraan alokasi air.
Evaluasi. Dilakukan bilamana terjadi ketidaksesuaian dengan rencana kegiatan maka perlu
dievaluasi penyebab terjadinya, akibat yang timbul dan dirumuskan sebagai masukan untuk
penyelenggaraan dikemudian hari/tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Faktor faktor yang dimonev adalah
a. Faktor organisasi, SDM, program kerja, penunjang dan pembiayaan
b. Faktor perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
c. Faktor prasarana penunjang
d. Faktor dampak dari kegiatan penyelenggaraan

7. Siapa yang melaksanakan monitoring dan evaluasi ini ? Berapa kali monev itu dilaksanakan ?
Jawaban:
Penanggung jawab dan pelaksana monev adalah pengelola wilayah sungai (BBWS, BWS
atau BPSDA) yang dilaksanakan oleh Tim yang ditunjuk oleh pengelola wilayah sungai.
Monev dilaksanakan secara periodik minimal setahun sekali pada akhir penyelenggaraan
alokasi.

8. Apa tolok ukur keberhasilan dalam penyelengaraan alokasi air secara umum ? Aspek apa saja
yang ditinjau ?
Jawaban:
Tolok ukur keberhasilannya adalah: bila penyelengaraan alokasi air sejak dari tahap
perencanaan dan pelaksanaan alokasi air dapat berjalan sesuai dengan rencana dan atau terjadi
penyimpangan kurang dari sepuluh persen (< 10%).
Aspek yang ditinjau adalah manajemen penyelenggaraannya.

Anda mungkin juga menyukai