Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman fungsi dan prinsip komunikasi

A. Fungsi Komunikasi

Secara umum fungsi Komunikasi adalah :

1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan

2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan

3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu

4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan

5. Dapat mengenal diri sendiri

6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.

7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang

8. Dapat mengisi waktu luang

9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan

10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku sebagaimana
diharapkan.

B. Prinsip – Prinsip Komunikasi

Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry A. Samovar dan
Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu
prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh
dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :

Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis,
sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.

Prinsip 2 : Setiap prilaku mempunyai potensi komunikasi. Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang
tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang
tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non
verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.

Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan. Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi
dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak
yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan
mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.

Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. Setiap tindakan komunikasi
yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan
komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan
secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan
mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)

Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh
pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses
komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.

Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Tidak dapat dibayangkan jika orang
melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita
dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa
seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang
menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.

Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik. Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang
dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga
dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.

Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi. Jika dua orang
melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua
pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai
makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.

Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial. Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak
berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
diterima dan dimengerti.

Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. Konsekuensi dari prinsip bahwa
komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling
memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.

Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible. Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat
mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi
tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak
akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.

Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasehat untuk menyelesaikan berbagai masalah. Dalam arti bahwa
komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

C. Hakekat Komunikasi

Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung.

Menurut Anwar Arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi-makna. Makna
komunikasi dapat dibedakan berdasarkan:

Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para
ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum
menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku
Harold D. Lasswell meneliti masalah identifikasi simbol dan image yang bertolak belakang dengan
realitas/efek pada opini publik. Berkaitan dengan efek-efek teknik propaganda pada perang dunia 1
(1927).

Kurt Lewin meneliti fungsi-fungsi komunikasi pada kelompok sosial informal.

Carl Hovland meneliti kredibilitas sumber (komunikator) hubungannya dengan efek persuasi (perubahan
sikap).

PERTEMUAN TAKTERDUGA

Pertemuan adalah tempat bertemu berkumpul, dan sebagainya. pertemuan biasah terjadi dimana saja
dan kapan saja, contoh nya dua orang individu saling ketemu atau beberapa kelompok yang saling
berjumpa.

Cerita kali ini membahas pertemuan antara seorang pria dan wanita, pria bernama Firman dan wanita
bernama Lili, pada saat itu Lili berada di dalam Damri menuju ke kampung halaman nya di sepanjang
perjalanan Lili menikmatinya, dengan pemandangan yang sangat indah. Di pertengahan jalan Damri
berhenti dan seorang pria naik ke Damri tersebut. Pria tersebut duduk di samping Lili, pria tersebut
bernama Firman. Setelah itu damripun melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan Firman mengajak Lili
berkenalan dan bercerita. Tanpa di sengaja Firman mempunyai tujuan yang sama dengan Lili. Mereka
saling bertukar pikiran dan hobi mereka, dengan waktu yang cukup singkat mereka semakin akrab.
Sesampainya di halte merekapun turun,tetapi rumah Lili lumyan jauh dengan rumah Firman, akhirnya
merekapun saling bertukar nomor ponsel agar dapat saling membantu nantinya karena mereka
mempunyai hobi yang sama, yaitu mendaki.

Di suatu hari Lili menghubungi Firman, mereka berencana untuk mendaki di sebuah gunung di kampung
halaman mereka. Satu hari sebelum mendaki, mereka bertemu untuk bersama sama pergi mencari alat
alat yang di butuhkan pada saat mendaki. Setelah itu Firman menghubungi teman sesama pendakinya
agar dapat menjadi penunjuk jalan pada saat mendaki.

Haripun berganti Merekapun bersiap untuk mendaki pada sore hari. Pukul 16:30 mereka mulai mendaki
dari kaki gunung. Selama perjalanan Lili selalu memperhatikan Firman dengan sikap Firman yang sangat
perhatian pada Lili, sikap Firman itulah yang membuat Lili semakin kagum pada Firman. Pukul 19:00
merekapun Sampai ke puncak gunung, Firman lalu bergegas untuk sholat. Steleah itu Merekapun
mendirikan 2 buah tenda. Kemudia mereka menyalakan api unggun. Di sana mereka sangaat menikmati
pemandangan malam yang begitu indah di sajikan oleh alam. Firman memulai obrolan dengan
menceritakan masa SMA nya bersama sahabatnya tadi. Saking asiknya Firman bercerita sampai dia lupa
waktu. Pukul 23:45 mereka memutuskan untuk istrahat. Pukul 03:00 Lili terbangun dari tidurnya tanpa
sengja dia melihat Firman yang sedang sholat, seketika rasa penasaran Lili pada Firman semakin menjadi.
Diapun terbangun sambil membuatkan Teh hangat untuknya dan Firman. Setelah Firman sholat mrkapun
bercerita sambil menunggu datangnya fajar, di situ lili menceritakan alasan mengapa dia pulang ke
kampung halamnnya, yaitu untuk menenangkan pikirannya dari masalah yang dia hadapi bersama
pacarnya yang belum lama putus dia putuskan. Sembari mendengarkan cerita Lili, Firman memberikan
motivasi serta semangat agar Llili menjadi lebih Tegar. Tanpa di sadar Fajarpun tiba dan Firman segera
beranjak untuk sholat Subuh. Selepasnya sholat subuh Mereka memandangi matahari yang perlahan
terbit Indahnya suguhan alam itu membuat Lili semakin merasa nyaman bersama di dekat Firman.
Ditambah musik romance yang di mainkan sahabat firman semakin membuat suasana nyaman.

Kisah diatas menganut beberapa fungsi komunikasi yaitu:

- Menyanyikan pikiran atau perasaan


- Mengejar kan atau memberikan sesuatu
- Mengisi waktu luang, dan
- Mengetahui atau mempelajari peristiwa di lingkungan

Anda mungkin juga menyukai