Anda di halaman 1dari 20

Ledakan penduduk masih menjadi masalah di beberapa negara dan penggunaan kontrasepsi

merupakan salah satu solusi untuk membatasi kelahiran. Pengetahuan mengenai cara memilih
jenis kontrasepsi yang tepat sangatlah penting, tidak hanya bagi keberhasilannya dalam
mencegah kehamilan tetapi juga hubungannya dengan kesehatan reproduksi pasangan itu sendiri,
serta penurunan angka kejadian gangguan kesehatan akibat efek samping kontrasepsi.

Kontrasepsi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu


kontrasepsi hormonal dan non-hormonal. Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil, suntik atau
susuk/implan, semuanya mengandung hormon di dalamnya. Sediaanpil dapat dibagi lagi
menjadi 3, yaitu pil tipe kombinasi (terdiri atas campuran derivat estrogen dan progestin), pil
tipe sekuensial (terdiri atas 15 – 16 pil berisi derivat estrogen saja dan 6 – 5 pil berisi derivat
estrogen dan progestin) dan pil yang hanya berisi derivat progestin saja. Yang paling banyak
dipakai saat ini adalah tipe kombinasi karena tipe ini dianggap paling aman. Tipe sekuensial
sering menimbulkan kegagalan karena kadang-kadang pada pertengahan siklus justru terjadi
perangsangan LH (Luteinizing Hormone) hingga terjadi ovulasi. Tipe ketiga juga sering
menimbulkan kegagalan, karena ovulasi masih dapat terjadi dan lebih sering menimbulkan
menstruasi yang tidak teratur. Tetapi, tipe kombinasi juga bukannya tanpa efek samping. Efek
samping yang mungkin timbul akibat penggunaan pil ini sangat bervariasi, dari yang ringan
sampai yang berat. Gangguan yang paling sering muncul antara lain keluhan enek, muntah,
vertigo, sakit kepala, sakit pada bagian perut dan bertambahnya berat badan. Pil juga sering
dikaitkan dengan menurunnya libido wanita yang menggunakannya.

Suntik sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai
dengan jenis suntiknya). Suntik KB dapat digunakan pada wanita berbagai golongan umur, baik
yang sudah maupun yang belum mempunyai anak. Selain aman digunakan pada masa menyusui,
juga membantu mecegah kanker rahim dan kehamilan di luar rahim. Gangguan perdarahan,
seperti flek-flek dan perdarahan ringan diantara 2 masa haid, biasa terjadi. Tersedia 3 macam
susuk/implan, yang terdiri dari 1 batang, 2 batang dan 6 batang, yang dimasukkan di bawah
kulit pada lengan bagian atas. Sangat efektif untuk masa 3 atau 5 tahun dan bila diinginkan susuk
dapat diangkat kapan saja serta perubahan pola haid masih dalam batas normal. Tapi ada
kemungkinan pemakainya merasakan rasa tidak nyaman pada tempat penanaman implan.
Kontrasepsi nonhormonal terbagi menjadi 3, Yang pertama adalah kontrasepsi teknik,
contohnya adalah sistem kalender, metode pemberian ASI (metode LAM – Lactational
Amenorrhoe Methode) dan sanggama terputus. Untuk sistem kalender, wanita harus mengetahui
dengan pasti masa suburnya dalam siklus haidnya, sehingga pada masa ini pasangan tidak
berhubungan seks. Pasangannya yang menggunakan metode ini perlu kerjasama yang baik,
karena sulit untuk menghindari hubungan seksual dalam waktu yang lama. Cara ini dapat efektif
bila dilakukan dengan benar, namun pada kenyataannya metode ini sering kurang efektif.
Kelebihan dari metode ini adalah tidak adanya efek samping fisik. Cara ini dianjurkan pada
wanita setelah melahirkan dan pada waktu menyusui atau apabila metode kontrasepsi lain sulit
dipergunakan. Metode LAM adalah cara kontrasepsi melalui menyusui eksklusif (menyusui
bayi dari 0 s/d 4 bulan tanpa makanan tambahan). Menyusui 24 jam (full breast-feeding) selama
6 bulan pertama usia bayi akan berpengaruh pada pencegahan ovulasi. Metode LAM akan efektif
apabila wanita menyusui belum mendapat haid.

Yang kedua adalah kontrasepsi mekanik, contohnya adalah penggunaan kondom, spiral (IUD –
Intra Uterine Device / AKDR – Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), metode vaginal. Selain
mencegah kehamilan, kondom juga dapat melindungi dari infeksi penyakit menular seksual
(PMS) termasuk HIV/AIDS. Walaupun kondom termasuk alat kotrasepsi yang efektif (jika
digunakan dengan benar), banyak pasangan merasa bahwa kondom mengganggu hubungan seks
dan mengurangi kenikmatan. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Pemakaian IUD sering dikeluhkan
menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit di sekitar bagian perut. IUD tidak disarankan pada
wanita yang mengidap PMS karena kemungkinan terjadi infeksi panggul cenderung lebih besar
dibanding wanita yang tidak mengidap. Metode vaginal adalah dengan menggunakan spermisid
vaginal/tissue KB, diafragma dan kap. Alat ini harus dimasukkan ke dalam vagina setiap kali
sebelum berhubungan. Tetapi pengguna alat ini cenderung untuk terkena infeksi saluran kencing.

Yang ketiga adalah metode sterilisasi, yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung
telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Pasangan yang memilih
kontrasepsi jenis ini haruslah mantap dalam keputusannya, karena ini adalah kontrasepsi
permanen. Hasilnya sangat efektif, komplikasi serius karena operasi jarang terjadi, tidak ada efek
samping jangka panjang dan cara ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan
seksual.

Dalam memilih jenis kontrasepsi yang tepat, pasangan harus mendapatkan dari informasi yang
akurat, lengkap dan benar, sehingga pilihan yang diambil adalah pilihan yang rasional, serta
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensinya. Penggunaan kontrasepsi harus dilandasi
keinginan yang jelas, apakah untuk menunda kelahiran anak pertama (postponing),
menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan. Misalnya
saja jika ditujukan untuk menjarangkan kelahiran anak dalam beberapa bulan saja, maka bukan
metode susuk atau IUD, tetapi pil yang dianggap rasional, karena metode susuk dan IUD bersifat
jangka panjang, dan pada metode susuk kembalinya kesuburan relatif lebih lama dibandingkan
pil. Penggunaan kontrasepsi juga harus mempertimbangkan kriteria penerimaan dari aspek
medis. Sebagai contoh, wanita usia 35 tahun keatas (apalagi perokok), menderita penyakit
tekanan darah tinggi > dari 180/110 mmHg  hendaknya tidak menggunakan pil kombinasi
estrogen dan progesteron karena meningkatkan resiko menderita penyakit pembuluh darah.
Selain rasional, pemilihan kontrasepsi juga harus efektif. Efektifitas ini dilihat dari angka
kegagalan masing-masing jenis kontrasepsi. Pilihan yang didasarkan dari informasi yang lengkap
tersebut pada akhirnya akan menghasilkan pilihan metode kontrasepsi yang bersifat rasional,
efektif dan efisien. -titiez-
Kontrasepsi Mekanik
Sifatnya sebagai pelindung. Dalam arti untuk mencegah bertemunya sperma dengan sel

telur dalam rahim. Sesuai namanya, kontrasepsi mekanik menggunakan alat yang melekat di

tubuh. Berikut macam-macam alat kontrasepsi mekanik:

Kondom: Terbuat dari karet tipis elastis, serta berbentuk kantong. Fungsinya

menampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Tapi tidak semua orang cocok dengan

kondom, misalnya karena alergi karet. Banyak juga yang pakai kondom tapi tetap hamil karena

kondom yang digunakan bocor, maklum bahannya sangat tipis.

Femindom: Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan. Bentuknya seperti

topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Fungsinya sama

dengan kondom laki-laki, tapi ukurannya lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga

dapat mengikuti kontur vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam sebelum melakukan

hubungan seksual.  Berbentuk silinder, panjangnya 17 cm dan diameter sekitar 7 cm, di kedua

ujungnya satu terbuka dan satunya lagi tertutup, serta terdapat cincin latex di dalamnya yang

berguna untuk menutup mulut rahim. Pada bagian ujungnya yang tertutup terdapat busa halus

yang bisa merangsang klitoris dan penis sehingga bisa meningkatkan gairah seksual pemakai dan

pasangannya. Jika kondom laki-laki lebih praktis penggunaannya, sedangkan femidom agak

susah memakainya. Cincin di salah satu ujungnya dimasukkan dengan jari tangan ke dalam

vagina dan ditempelkan ke mulut rahim. Setelah berkali-kali latihan barulah akan terasa lebih

nyaman menggunakan femidom. Selain harganya yang relatif mahal jika dibandingkan kondom

laki-laki, saat bersenggama, sebaiknya posisi perempuan tidak di atas agar sperma tidak tumpah

Spiral: Istilah kedokteranya adalah IUD (Intra Uterin Device) atau alat kontrasepsi

dalam rahim. Bentuknya kecil dan banyak macamnya. Alat ini dimasukkan ke dalam rahim oleh

dokter dengan bantuan alat dan akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel
telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung

jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika seorang perempuan ingin hamil lagi. Setiap

bulan, setelah haid selesai, kata dr. Febri, pemakai spiral harus mememeriksanya. “Caranya

dengan meraba benang yang ada pada alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Jika benangnya

masih teraba, berarti masih aman. Tapi kalau tidak, bisa saja lepas ke dalam rahim atau keluar

karea terbawa darah haid,” jelas Febri. Artis Krisdayanti, Dewi Gita, dan Rieke Dyah Pitaloka

adalah diantara mereka yang menggunakan. Menurut mereka, menggunakan spiral lebih praktis

ketimbang alat kontrasepsi lainnya. Bedanya jika, Krisdayanti dan Dewi Gita menggunakan

spiral karena tidak ingin hamil, sementara Rieke justru karena ingin hamil. “Saya pakai spiral

untuk mengatur masa subur, karena siklus haid saya tidak teratur. Kata dokter, ada jalur yang

lengket sehingga harus ditahan, dan akhirnya saya pakai spiral untuk mengatasinya,” kata Rieke.

Spermisida: Alat ini merupakan senyawa kimia untuk melumpuhkan bahkan membunuh

sperma. Bisa berbetuk busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan

hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah 5-10 menit, hubungan seksual

baru dapat dilakukan.

 
Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan

progesteron. Dijelaskan dr. Febri, fungsi hormon progesteron antara lain mengentalkan cairan di

leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, dan membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis

serta tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi. Selain itu dapat mencegah pengeluaran sel

telur dari indung telur, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya

sperma dan sel telur. Berikut macam-macam alat kontrasepsi jenis ini:
Pil: Khasiatnya meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalisir

keluhan. “Berdasarkan penelitian, di Indonesia jenis kontrasepsi ini menduduki jumlah kedua

terbanyak dipakai setelah suntikan,” beritahu dr. Febri. Ditambahkannya, Pil KB ada yang hanya

mengandung hormon progesteron saja, ada juga kombinasi antara hormon progesteron dan

estrogen. Diminum setiap hari secara teratur denga sistem 28 atau 22/21. Untuk sistem 28, pil

diminum terus tanpa pernah berhenti (21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan

sistem 22/21, minum pil setiap hari kemudian dihentikan selama 7-8 hari supaya menstruasi.

Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui

penilaian pola menstruasi. Perempuan yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB

dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan perempuan dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil

dengan efek estrogen rendah. Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, haid menjadi

teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid. Kerugian penggunaan pil

secara teratur dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium, berat badan bertambah, juga

rasa mual sampai muntah, pusing, ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam, dan bisa saja lupa

minum.

Suntik: Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan dilakukan 2-3

kali dalam sebulan, ada juga yang setiap 3 bulan, setiap 10 minggu, dan setiap bulan. Salah satu

keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa

mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar. Jika tidak dikontrol dapat menyebabkan

obesitas karena nafsu makan meningkat. Lapisan lendir rahim juga menjadi tipis sehingga haid

sedikit atau tidak haid sama sekali.

Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan

kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan
ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Di

dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit

demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi

sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap

tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum

waktunya jika memang ingin hamil lagi.

 
Kontrasepsi Permanen
Kontrasepsi ini biasanya dipilih dengan alasan jumlah anak yang dimiliki sudah cukup.

Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk lelaki dan tubektomi untuk perempuan).

Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada lelaki dan saluran telur pada perempuan, sehingga

pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

KB Alami

Karena banyak metode kontrasepsi memiliki efek samping yang dapat menimbulkan rasa

kurang nyaman dan ada beberapa perempuan yang tingkat toleransi tubuhnya sangat rendah

terhadap efek samping alat kontrasepsi yang dipakainya, seperti mual, pusing, problema kulit,

obesitas, perdarahan, nyeri perut, resiko kebocoran dan repot. Mereka yang ingin menghindari

efek samping alat kontrasepsi, mereka lebih memilih KB alami, yaitu KB tanpa menggunakan

alat kontrasepsi. KB alami yang lama adalah dengan cara:

Penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi: Cara ini kurang dapat diandalkan

karena sperma bisa keluar sebelum orgasme. Selain itu memerlukan pengendalian diri yang

tinggi serta penentuan waktu yang tepat


Sistem kalender: Hitungan dan prediksi masa subur harus akurat. Senggama boleh

dilakukan dalam saat yang diyakini bukan masa subur sang perempuan. Namun tidak semua

orang cukup tekun untuk mempelajari metode penghitungannya.  *


Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat
sekarang ini. Macm-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah :
• Alat Kontarepsi Berupa Kondom
• Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma
• Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB
• Alat Kontarepsi Berupa Suntikan KB (KB Suntik)
• Alat Kontarepsi Berupa Pil KB

Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut.

ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM


Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ
intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak
terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang sering
di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari virus
HIV dan penyakit menular seksual. Tapi apakah pemakaian kondom cukup aman dan efektif
untuk melindungi Anda dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit?

Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan pencegah
penyebaran penyakit ternyata tergantung pada cara pemakaiannya. Jika kondom dipakai secara
tepat dan benar, maka kondom akan dapat melindungi Anda dan pasangan dari hal-hal tersebut.
Jika dipakai secara asal-asalan, ada kemungkinan kegagalan penggunaan kondom, yakni meski
sudah digunakan, tetap saja Anda dapat hamil atau terinfeksi penyakit menular seksual.

Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya pada organ intim pria yang ereksi.
Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk menampung sperma, caranya dengan
menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat memakai kondom tersebut. Setelah terjadi
ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh kondom tersebut, segera tarik penis dari vagina
selama penis masih ereksi. Karena kalau penis sudah tidak dalam keadaan ereksi, kondom akan
menjadi longgar dan sperma yang sudah tertampung tadi bisa merembes keluar dan dapat
membuahi.

Kesalahan pemakaian kondom yang lain adalah membuat kondom robek, misalnya karena kena
kuku atau ikut robek saat membuka plastiknya. Kondom yang sobek tidak akan melindungi
dengan sempurna, karena itu Anda dan pasangan harus memperhatikan dengan baik instruksi
pemakaiannya. Selain itu ada kemungkinan juga kondom yang Anda gunakan bersama pasangan
memiliki cacat produksi, maka perhatikan dengan seksama sebelum digunakan. Kondom yang
sudah digunakan harus segera dibuang dan tidak boleh dipakai lagi. Perhatikan juga tanggal
kadaluarsanya, karena berkaitan dengan elastisitas kondom tersebut. Yang terakhir adalah Anda
lebih baik memilih kondom yang terbuat dari bahan lateks karena dapat melindungi lebih baik
dari bahan-bahan yang lain.

Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki kemungkinan kegagalan sebesar 2-3%. Berarti
dari 100 wanita yang pasangan yang menggunakan kondom saat bercinta, 2-3 wanitanya terbukti
hamil. Karena itu, untuk meningkatkan efektifitas kondom, lebih baik gunakan bersama-sama
dengan alat kontrasepsi lain, misalnya spermisida. Spermisida adalah senyawa kimia yang
berfungsi membunuh sperma, bentuknya bisa berupa jeli, krem, sampai busa atau tablet yang
harus dimasukkan ke dalam vagina.

Saat ini terdapat banyak kondom dengan bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi yang
dirancang untuk menambah kepuasan dan kenyamanan dalam bercinta. Silakan bereksperimen
dengan aneka kondom tersebut, namun tetap perhatikan cara pemakaiannya, agar Anda dan
pasangan terlindungi dengan maksimal.

ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA


Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah
kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin
to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G
Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan
alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya
relatif lebih mahal. Bentuk dan pemasangannya adalah sebagai berikut :

ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)


Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas,
alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.

Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung
jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya
ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun,
dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan
bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik
(lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek api. Jika Implant dicabut
kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan Implan hampir sama dengan
pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan oleh petugas kesehatan yang
terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa terlebih dahulu,dengan
tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan atau tidak.

Cara Kerja
Sama dengan pil namun susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan
mengandung progesteron yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh.
Efektifitas
• Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)

Indikasi Susuk KB
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain

Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan


Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat pelayanan kesehatan lainya, agar dapat dibantu
mengingatkan pada saat jatuh tempo pencabutannya. Sesudah pemasangan mungkin Ibu
mengalami sedikit nyeri dibekas tempat pemasangan, Ibu tidak usah khawatir, karena rasa nyeri
akan hilang dalam satu atau dua hari. Untuk mencegah terjadinya Infeksi dibekas pemasangan
Implant harus dijaga supaya tetap kering selama 3 hari, jika ibu akan mandi angkatlah tangan
tempat pemasangan Implant agar luka tidak terkena air, sebab jika luka menjadi basah dapat
menyebabkan Infeksi. Jangan segan untuk membicarakan dengan petugas lapangan KB dan
petugas kesehatan jika ada masalah dengan pemakaian Implant. Sesudah 5 Tahun Implan harus
dicabut dan apabila Ibu masih berniat memakai implant kembali maka implant dapat
dipasangkan lagi.

Keuntungan
• Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah
pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
• Melindungi wanita dari kanker rahim.
• Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.
• Tidak mengganggu aktivitas seksual.
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidak menggangu kegiatan senggama
• Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Mengurangi/memperbaiki anemia
• Melindungi terjadinya kanker endometrium
• Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
• Menurunkan angka kejadian endometriosis.

Kelemahan
Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab,
penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol
tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk, yang
tampak dari luar atau terasa bila diraba. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid
berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta
amenorea.

Keluhan-Keluhan Yang Dapat Timbul akibat Pemasangan


• Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual, pening/pusing
kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
• Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
• Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan
tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
• Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy
• Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)
• Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi.
• Hematoma/pembekakan dan nyeri.

Efek Samping
Gangguan pola Haid :
• Tidak haid
• Pendarahan yang tidak lama
• Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan
• Perdarahan
• Siklus menstruasi lebih panjang
• Rambut rontok
• Gairah seksual turín
• Jerawat dan depresi.

Penanggulangan :
• Hubungan Petugas berwenang
• Hematoma (warna biru dan rasa nyeri) pada deerah pemasangan, kompres dengan air dingin
selama 2 hari, selanjutnya kompres dengan air panas/hangat sampai warna biru hilang.

Kontraindikasi
• Hamil atau diduga hamil, penderita jantung, strok, lever, darah tinggi dan kencing manis.
• Pendarahan Vagina tanpa sebab.
• Wanita dalam usia reproduksi
• Telah atau belum memiliki anak
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
• Pascapersalinan dan tidak menyusui
• Pascakeguguran
• Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
• Riwayat kehamilan ektopik
• Tekanan darah 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda
sampai haid lalu mulai suntikan.

Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up)


- Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan 3
bulan untuk Depo provera)
- Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
- Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom, spermisida,
sampai bisa datang untuk suntikan.

Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya
mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil.
Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan
KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan
kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.

Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa
menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih
bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita,
pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak
ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan
keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda
mengikuti program KB atas kesadaran sendiri. Bacalah penjelasan di bawah ini.

Manfaat-manfaat KB
Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi
kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa mencegah
sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya
bahaya-bahaya akibat :
1. Kehamilan terlalu dini : Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17
tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa? karena tubuhnya belum
sepenihnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula, bayinya
pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
2. Kehamilan terlalu “telat” : Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan
melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema
kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu
berdesakan jaraknya. Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh
perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat
memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian, menghadang.
3. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak
dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia
terus saja hamil dan bersalin lagi.

Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang
kami paparkan dalam halaman-halaman berikutnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman
ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan
menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin,
tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis.
anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di
banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang
berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan
keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan
menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak
mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu
tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.

Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang
sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara dengan
laki-laki dalam masyarakatnya.

Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih
sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas
penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB atau
sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya,
tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri.

Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang
paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari
untung-rugi tiap metoda lebih dahulu. Ada 5 corak metoda KB:
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari   pertemuan dengan sel
telur (merintangi pembuahan).
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit
pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang
tak dikehendaki.
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya untuk
mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda, sehingga Anda
dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak bisa lagi
memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.

ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL


Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception).
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif
karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan

Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%.
Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa
langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

MANFAAT TAMBAHAN OC
Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak
langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu
menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu
seperti:
1. Manfaat penyembuhan OC :
Menyembuhkan kelainan menstruasi. Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan
menstruasi umum antara lain:
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
2. Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko
terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.
3. Mengatasi masalah hiper-androgenisme

Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen.
Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh
wanita dalam jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah
seksual (libido).

Wanita usia reproduktif (± 15 – 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal


dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang
bisa menyebabkan:
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa
menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang
menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa
menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini
yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen
(dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo
dan ketombe bahkan jerawat.

Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati
infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah
produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam tubuh
untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa dilihat setelah
1-3 bulan pemakaian.
Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:
• Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%
• Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
• Benjolan jinak payudara, s/d 40%
• Kista ovarium, s/d 80%
• Infertilitas primer, s/d 40%
• Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%
CARA MINUM OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di
blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid,
misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu.
Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa.
Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil
ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst,
selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.
Dalam memilih kontrasepsi apa yang akan cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui
keuntungan dan kelemahan dari masing-masing metode yang ada, dan berdiskusilah dengan
pasangan anda karena yang terpenting adalah anda dan pasangan merasa aman dan nyaman
dengan pilihan kontrasepsi anda berdua.
Bila anda masih ragu jangan pernah malu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter anda
untuk memilih jenis metode kontrasepsi apa yang terbaik untuk anda.
Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih apa kontrasepsi atau
KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda mengetahui kebaikan dan kekurangan dari metode
KB ini.

Metode Perlindungan

Metode kontrasepsi jenis ini yang paling banyak digunakan adalah


Kondom; yang juga termasuk metode ini adalah diafragma, kondom untuk wanita, dan juga
spermatisida.

1. Kondom, bekerja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi
pembuahan. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermatisida
(senyawa kimia terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang berfungsi
membunuh sperma).
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom
dapat diperkecil dengan menggunakan kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan
lepaskan pada saat ejakulasi.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada
saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.

Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap karet kondom.
Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas di apotek-apotek, mudah digunakan dan
kondom juga memperkecil penularan penyakit kelamin.

2. Spermatisida, bahan kimia aktif untuk ‘membunuh’ sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%.
Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang
belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas
dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma, lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena
itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal
bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam)
setelah senggama.
Hormonal
Ada beberapa cara/metode yang dapat diberikan yaitu suntikan, bentuk pil yang diminum serta
susuk atau implant. Pemakaian kontrasepsi dengan metode hormonal tidak dianjurkan untuk
wanita dengan riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.

1. Pil

Keuntungan pil tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi kram


atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan pemakaian pil kb dapat mencegah
terjadinya kanker rahim. Kesuburan juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian
pil ini saja.

Pil termasuk metode yang efektif saat ini, bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur. Pil
mempunyai efektifitas yang tinggi (99%) bila digunakan dengan tepat dan secara teratur.

Tentu saja ada sedikit efek samping dari pil ini yaitu kenaikan atau penurunan berat badan,
payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi. Dalam pemakaian Pil diperlukan komitmen dari
wanita untuk dapat memakai secara teratur dan tepat.
2. Suntik

Suntikan dan implant/susuk mempunyai cara kerja seperti pil.

Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali (depo Provera) keuntungannya mengurangi resiko
lupa minum pil dan keamanan selama 3 bulan.
Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat badan serta
pemulihan kesuburan agak terlambat.

3. Susuk

Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit di bagian


tangan yang dilakukan oleh dokter anda, dan hormon yang terdapat dalam tabung akan terlepas
sedikit–sedikit untuk mencegah kehamilan.
Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses memasukkan tabung ini 1 X
dan untuk 2-5 tahun. Dan bila anda ingin berencana hamil kembali hanya melepas implant ini
kembali.
Efek samping yang ditimbulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan berat
badan.

4. Koyo Kontrasepsi (Patch)


Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering menimbulkan
reaksi alergi.

Kontrasepsi Teknik

1. Coitus Interruptus (senggama terputus), ejakulasi dilakukan di luar


vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah
keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar

2. Sistem kalender (pantang berkala). Pada beberapa wanita ini menjadi satu-satunya metode
yang dapat diterima.
Cara ini adalah dengan memperkirakan saat masa subur (ovulasi) dan tidak melakukan hubungan
seksual pada saat tersebut.
Metode ini tidak terlalu efektif dan diperlukan kedisiplinan dari wanita untuk selalu mengetahui
waktu ovulasi atau masa subur. Dan sebaliknya pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak
teratur akan sulit untuk menggunakan metode ini.
Ada beberapa cara untuk mengetahui masa subur, yaitu:

 dengan cara menghitung tanggal/kalender, cara ini cocok untuk yang punya siklus
haid teratur. Perhitungan ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke-14 dari
menstruasi yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup selama 48
jam setelah ejakulasi dan ditambahkan 2 hari karena sel telur dapat hidup 24 jam setelah
ovulasi. Jadi Misalnya siklus haidnya 28 hari dan haid terakhirnya terjadi tanggal 1,
tanggal haid bulan berikutnya adalah tanggal 28. Dengan demikian, perkiraan waktu
ovulasi anda , yaitu di tengah - tengah periode haid yakni tanggal 14. Jadi, masa subur

berada pada rentang tanggal 12 hingga 16


 dengan menilai peningkatan suhu badan, biasanya suhu badan meningkat menjelang
dan sesudah masa ovulasi karena pengaruh hormon progesteron
 dengan menilai lendir rahim. Hormon estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi
terjadi dan mempengaruhi lendir rahim. Menjelang ovulasi biasanya lendir rahim jadi
agak encer dan bila diraba dengan dua jari membentuk benang dan berwarna bening

Anda mungkin juga menyukai