Anda di halaman 1dari 6

SKRIP PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

(Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan memastikan identitas pasien,


menjelaskan dan meminta persetujuan tidakan yang akan dilakukan (nama, usia,
alamat, agama, suku, status, pendidikan, pekerjaan) Selamat siang bapak, baik
perkenalkan saya dokter Indra, Izin mengonfirmasi apa benar ini bapak Eka
Kusmadana usia 20 tahun? Baik bapak berdasarkan dari anamnesis yang sudah
dilakukan, sekarang saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian perut bapak.
Nah pemeriksaan fisik kepala dan leher ini bertujuan untuk mengetahui kelainan-
kelainan atau abnormalitas pada bagian tersebut. Pemeriksaan fisik ini terdiri dari
pertama inspeksi (saya akan melihat bagian perut bapak), yang kedua saya akan
melakukan auskultasi (mendengar dari suara perut bapak) yang ketiga perkusi
(melakukan pengetukan pada bagian perut bapak) dan terakhir saya akan melakukan
palpasi (melakukan perabaan dan penekanan pada perut bapak). Prosedurnya nanti
mungkin akan sedikit tidak nyaman, dan memerlukan waktu kira-kira 10-15 menit,
apakah bapak bersedia untuk diperiksa? Baik saya minta bapak silahkan berbaring di
bed pasien, (Sebelum pemeriksaan mempersiapkan alat (stetoskop, handsanitizer, alat
tulis) Baik sebelumnya saya akan melakukan cuci tangan terlebih dahulu.

Jadi, pertama saya akan melakukan inspeksi (melihat bagian luar pada bagian
perut bapak apakah ada kelainan atau tidak), Sebelum melakukan pemeriksaan saya
meminta izin agar bapak memperlihatkan bagian perut bapak (bajunya bisa dinaikkan
sampai di atas dada), kemudian saya melakukan inspeksi bertujuan untuk melihat apa
ada benjolan, tumor, luka bekas jahitan, atau tanda-tanda ketidaknormalan lainnya
pada bagian perut bapak.

Pemeriksaan inspeksi ini akan saya lakukan dari arah kaki, baik disini saya
akan melihat bagian perut bapak apakah ada benjolan, tumor, luka, caput medusa,
bekas jahitan dan pergerakan dari perut bapak. Dari hasil pengamatan saya pada
bagian perut bapak tidak terdapat massa, benjolan, tanda-tanda inflamasi, pelebaran
pembuluh darah, bekas jahitan dan tanda-tanda luka, masih dalam batas normal.
Berikutnya saya akan melakukan pemeriksaan auskultasi, dimana saya akan
mendengarkan suara dari bising usus bapak dan menghitung frekuensinya, saya juga
akan mendengarkan apakah terdapat bunyi bruit pada perut bapak (pada 4 region
perut bapak). Disini saya akan menempelkan stetoskop saya ke perut bapak
(sebelumnya saya akan hangatkan dulu stetoskopnya) di dekat bagian umbilicus dan
menghitung bising usus selama 1-2 menit (hitung) (regiao kanan atas, kiri atas, kiri
bawah, kanan bawah). Bising usus yang normal itu berkisar antara 5 sampai 20 kali
per menit dan bising usus yang saya itung tadi sekitar 10 kali jadi mash dalam batas
normal dan (pemeriksaan aorta pada abdomen untuk mengetahui apakah ada bunyi
bruit atau tidak) juga tidak terdengar bunyi bruit.

Selanjutnya saya akan melakukan perkusi atau pengetukan pada daerah perut
bapak, ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat cairan pada rongga perut bapak
dan menentukan apakah terdapat perbesaran dari organ perut bapak. Disini saya akan
melakukan perkusi pada 4 kuadra perut bapak, saya mulai dari kuadran kiri atas,
kuadran kiri bawah, kuadran kanan bawah, kuadran kanan atas. Normalnya bunyi dari
perkusi tersebut adalah timpani.

Berikutnya saya akan melakukan perkusi pada arcus costa bagian kanan,
untuk mendengar suara pekak dari hati, Disini terdengar bunyi pekak normalnya.
Lalu perkusi pada arcus kosta bagian kiri untuk mendengar bunyi timpani bada
bagian gaster (lambung), terdengar bunyi timpani disini. Kemudian saya akan
mengukur, apakah terdapat pembesaran pada bagian lien, dimana saya akan
melakukan perkusi pada intercostal ke 6 kemudian sejajar dengan axillary line bagian
kiri. Disini terdengar bunyi timpani berarti tidak terdapat pembesaran terhadap lien
bapak.

Perkusi pada seluruh abdomen, dilakukan pada empat region

(perkusi pertama) Baik berikutnya saya akan melakukan perkusi, untuk


menentukan ukuran dari liver span dari bapak, disini saya akan mulai mencari
intercostal ke 4 di midclavicular line di bagian kanan disini akan terjadi perubahan
suara dari sonor ke redup. (kea rah bawah) baik disini mulai terdengar suara redup,
berarti disini merupakan batas atas dari hati bapak akan saya tandai dengan pulpen.
Kemudian saya akan melanjutkan melakukan perkusi dari bagian bawah sejajar
dengan umbilicus dan sejajar dengan midclavicular line bagian kanan (saya akan
perkusi dari bagian bawah ke atas) sampai terjadi perubahan bunyi dari timpani ke
dullness. Kemudian saya akan menandai, lalu akan melakukan pengukuran. Ukuran
yang normal kira-kira 6-12 cm, pada bapak didapatkan ukuran 6,5cm berarti ukuran
dari hepar masih dalam batas normal.

Kemudian saya akan melakukan pemeriksaan Shiffting Dullness, bertujuan


untuk menentukan apakah terdapat akumulasi cairan pada rongga perut bapak atau
tidak, disini saya akan melakukan perkusi pada bagian medial di daerah umbilicus
kearah lateral, saya akan melakukan perkusi, dimana apabila terjadi asites pada perut
pasien maka akan terjadi perubahan bunyi dari timpani ke dullness di lateral. Apabila
terdengar bunyi dullness pada bagian lateral ini, saya berikan tanda terlebih dahulu.
Kemudian minta tolong pasien berbaring secara kontralateral (permisi ya pak),
kemudian kembali lakukan perkusi dari lateral ke medial (atas ke bawah). Apabila
pasien mengalami asites maka akan terjadi perubahan suara dari timpani ke dullness
dari arah atas ke bawah. Dan apabila terjadi bunyi dullness di bagian bawah, akan
saya berikan tanda, berarti terjadi perpindahan cairan dari atas ke bawah, kemudian
meminta pasien untuk berbaring terlentang kembali. Lalu kita perhatikan tanda yang
setelah bergeser tadi, inilah yang disebut shifting dullness positif, berarti terdapat
asites pada pasien, namun pada pasien ini tidak terdapat perpindahan dari bunyi
tersebut jadi pasien ini tidak mengalami asites.

Selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan undulasi, dimana pemeriksaan


ini bertujuan untuk menilai apakah terdapat asites pada pasien atau tidak, disini
perbedaan dengan shiffteting dullness adalah akumulasi cairan pada rongga perut
pasien biasanya diduga lebih banyak. Pertama-tama saya minta tolong kepada pasien
untuk meletakkan tangan nya di tengah-tengah dan menekan bagian tersebut.
Kemudian saya akan meletakkan tangan kanan saya di dinding perut bagian kiri, dan
tangan yang lain diletakkan di arah yang berlawanan. (Pemeriksa menepuk salah satu
perut bagian kanan dan tangan kiri merasakan getaran. Kemudian saya akan
melakukan hentakan/tepukan pada perut kiri menggunakan tangan kanan kearah
berlawanan, apabila terdapat cairan maka tangan kiri saya akan merasakan adanya
hantaran gelombang cairan. Begitu juga sebaliknya apabila saya melakukan hentakan
pada arah berlawanan. Pada perut bapak tidak terdapat adanya hantaran cairan jadi
masih dalam batas normal tidak terdapat asites.

(Setelah perkusi seluruh abdomen) Berikutnya saya akan melakukan


pemeriksaan palpasi (perabaan atau penekanan) pada bagian perut bapak, dengan
tujuan untuk menilai apakah terdapat massa, benjolan, atau nyeri tekan pada bagian
perut bapak. Disini saya akan mulai dari palpasi ringan dimana sebelum melakukan
palpasi saya minta bapak untuk menekut kedua kaki agar otot perut bapak menjadi
rilex. Kemudian saya akan melakukan palpasi ringan pada keempat kuadran perut,
dimulai dari kuadran kiri atas, melakukan perabaan ringan dan menilai apakah
terdapat massa, benjolan, dan nyeri tekan pada bagian tersebut, sambal
mengonfirmasi pada pasien, apakah terasa nyeri pak? Kuadran kiri bawa terasa nyeri
pak? Kuadran kanan bawah, terasa nyeri pak?, kuadran kanan atas terasa nyeri pak?
dari pemeriksaan palpasi ringan saya tidak temukan adanya massa, benjolan, tumor,
nyeri tekan atau kelainan pada bagian perut bapak

Kemudian saya akan melakukan palpasi dalam, dimana saya melakukan


penekanan / perabaan lebih dalam dari bagian perut bapak, dimulai dari kuadran kiri
atas, melakukan perbaan untuk menilai apakah terdapat massa, tumor, atau nyeri
tekan terhadap pasien, apakah terdapat nyeri pak? kemudian kuadran kiri bawah
terasa nyeri?, kuadran kana bawahterasa nyeri?, dan kuadran kana atas, terasa nyeri?
Baik dari pemeriksaan palpasi dalam saya tidak temukan adanya massa, benjolan atau
nyeri tekan pada perut bapak semua masih dalam batas normal.

Selanjutnya saya akan melakukan palpasi hepar, untuk menentukan apakah


terdapat pembesaran hepar pada pasien atau tidak, saya akan meletakkan tangan saya
di bawah batas hepar yang sudah saya tandai sebelumnya (palpasi di daerah batas
bawah hepar) saya akan melakukan palpasi di daerah sana (Sejajar dengan umbilicus
dan sejajar dengan otot recture abdominalis kanan). Saya akan melakukan palpasi ini
saat pasien melakukan ekspirasi maksimal, silahkan taruk nafas, kemudian
hembuskan (tekan) disini saya tidak meraba adanya ujung atau tepi dari hepar
sehingga dapat disimpulkan pasien tidak mengalami pembesaran hepar. Kemudian
untuk lobus kirinya, saya akan meletakkan tangan saya di daerah epigastrium bagian
tengah, sejajar dengan umbilicus, saya akna melakukan palpasi saat pasien
melakukan eskpirasi maksimal. Tarik nafs kemudain hembuskan. Baik disini saya
tidak meraba adanya ujung atau tepi hepar sehingga tidak ada pembesaran hepar yang
dialami pasien.

(beda cara) Kemudian saya akna melakukan palpasi lien dengan tujuan
menilai apakah terdapat pembesaran pada lien pasien. Disini saya akan melakukan
dengan cara Scuffner dimana saya akan melakukan palpasi dari arah SIAS kanan
pasien kemudian melewati umbilicus sampai kebagian arcus costa bagian kiri pasien.
Disini saya akan melakukan palpasi sambal meminta pasien untuk menarik nafas dan
menghembuskan nafas, Saya akan mulai dari SIAS kanan pasien, palpasi untuk
menemukan SIAS, kemudian palpasi dari SIAS ke arcus costa. Tarik nafas –
hembuskan (tekan). Disini saya tidak meraba adanya lien artinya tidak terjadi
pembesaran lien pada pasien.

(tidak dilakukan) Selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan MC Burney,


dimana pemeriksaan ini, pertama tama saya akan membuat garis imajiner dari arah
SIAS kanan pasien kea rah umbilicus, dimana setelah terbentuk garis imajiner, kita
membagi tiga garis tersebut dan saya akan melakukan palpasi dari sepertiga bagian
dari garis imajiner tersebut. Pada saat melakukan palpasi, kita minta tolong pasien
untuk menarik nafas dan menghembuskan nafas, apakah terasa nyeri pak? disini kita
juga menilai apkaah terdapat rasa nyeri pada pasien saat kita melakukan palpasi saat
kita melakukan penekanan maupun melepas penekanan tersebut. Jadi pada pasien ini
tidak ditemukannya adanya rasa nyeri.
(tidak dilakukan) Berikutnya saya akan melakukan pemeriksaan ballotment
dimana bertujuan untuk melihat apakh terdapat pemesaran ginjal. Pertama saya akan
meletakkan tangan kiri saya di costo vertebra 12 kanan pasien, kemudian tangan
kanan saya dibawah arcus kosta bagian kanan. Saya akan melakukan penekanan saat
pasien melakukan ekspirasi maksimal, disini saya tidak merasakan adanya dorongan
ginjal dari bawah ke atas, sehingga dapat disimpulkan pasien tidak mengalami
pembesaran ginjal. Kemudian saya akna melakukan hal yang sama pada sisi lainnya,
saya akan meletakkan tangan kiri saya di costo vertebra 12 kiri pasien dan tangan
kanan saya di bawah arcus costa kiri pasien, lalu minta pasien untuk menarik nafas
dan menghembuskan nafas. Saya tidak merasakan adanya dorongan ginjal dari bawah
ke atas, sehingga dapat disimpulkan pasien tidak mengalami pembesaran ginjal.

(tidak dilakukan) Berikutnya saya akan emlakukan pemeriksaan nyeri ketok


costo vertebra angle (CVA), dimana pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah
terdapat penyakit pada ginjal seperti hidronefrosis atau adanya tanda-tanda inflamasi
pada ginjal, minta pasien untuk duduk terlebih dahulu, baju diangkat setengah, saya
akan melakukan pemeriksaan nyeri ketok CVA mulai dari sisi kanan terlebih dahulu,
dimana tangan kiri saya letakkan di costo vertebran 12 untuk sebagai bantalan,
kemudian tangan kanan akan mengetok bagian tersebut, nilai apakah terdapat nyri
atau tidak, lalu lakuka pada bagian kiri, tangan kiri di costo vertebra 12 kiri lalu
tangan kanan mengetok, apakah terasa nyeri pak? baik pada pasien tidak ditemukan
nya rasa nyeri barerti pada pasien tidak ditemukan adanya penyakit pada ginjal.

Baik saya sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada bagian perut bapak
dan tidak ditemukan adanya kelainan. Untuk selanjutnya bapak silahkan kembali ke
kursi. Saya akan merapikan alat-alat dan cuci tangan.

Baik pak demikian pemeriksaan fisik perut bapak, dari inspeksi, auskultasi,
perkusi dan palpasi, saya tidak menemukan adanya kelainan, semua nya dalam pada
bapak dalam batas normal. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi? Jika tidak saya
ucapkan terimaaksih ya pak, semoga lekas sembuh.

Anda mungkin juga menyukai