Anda di halaman 1dari 8

METODE PENELITIAN KUALITATIF

Penyusunan kerangka penelitian berangkat dari problematika penelitian,


sebab dari permasalahan akan memunculkan tujuan penelitian, hipotesa penelitian,
meskipun ada penelitian yang berangkat tidak dari hipotesa. Untuk menjawab
problematika, mencapai tujuan penelitian, dan menguji hipotesa diperlukan data
penelitian.Oleh karena itu problematika penelitian yang dimunculkan hendaknya
dijawab data penelitian.
Data yang diperoleh mempertimbangkan validitas, realibilitas, dan
obyektivitas. Ada beberapa definisi tentang validitas diantaranya menurut Fraenkel
(1993; 139) dikatakan bahwa, “ Validitas menunjukkan kesamaan, pengertian
maupun penggunaan masing-masing peneliti yang berbeda dalam mengumpulkan
data.” Sedangkan batasan validitas menurut Sugiyono (2007; 363) dikatakan
bahwa,”Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.” Jadi dari kedua
pendapat itu jelas batasan validitas adalah berkenaan dengan derajat ketepatan,
antara data obyek sebenarnya dengan data penelitian. Validitas dikatakan tinggi
bila alat ukur dapat menjalankan fungsi ukurnya yaitu :
1. Memberikan hasil ukur yang sesuai deng an maksud dilakukan pengukuran
tersebut
2. Dapat memberikan gambaran perbedaan
Pernyataan valid harus diikuti dengan keterangan yang menunjuk kepada
tujuan pengukuran, yaitu :
1. Valid untuk mengukur apa
2. Valid untuk mengukur pada kelompok yang mana

Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif


Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya
adalah instrumen penelitiannnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji
adalah datanya. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas dalam penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana tingkat
interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara
peneliti dan partisipan. Dengan kata lain, partisipan dan peneliti memiliki
kesesuaian dalam mendeskripsikan suatu peristiwa terutama dalam memaknai
peristiwa tersebut.
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif pun berbeda.
Dalam penelitian kualitatif suatu relaitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu
berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Situasi
senantiasa berubah demikian juga perilaku manusia yang terlibat didalamnya.
Pelaporan penelitian kualitatif pun bersifat individu, atau berbeda antara peneliti
satu dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang sama, apabila ada 5 peneliti
dengan latar belakang yang berbeda, akan diperoleh 5 laporan penelitian yang
berbeda pula. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan tentu akan menemukan
dan melaporkan hasil penelitian yang berbeda dengan peneliti yang
berlatarbelakang sosiologi.
Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat subyektif dan
reflektif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan instrumen yang standar tetapi
peneliti bertindak sebagai instrumen. Data dikumpulkan secara verbal diperkaya
dan diperdalam dengan hasil pengamatan, mendengar, persepsi,
pemaknaan/penghayatan peneliti. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan
segi subyektifitas , dia harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian
kualitatif harus memiliki objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang
ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara
sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi
peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu. Sedangkan
penelitian kualitatif dikatakan bersifat reflektf karena penelitian kualitatif
merupakan pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses
penelitian.
Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih S., validitas penelitian kualitatif dapat dicapai
melalui kombinasi sepuluh strategi peningkatan validitas, yaitu:
a. Pengumpulan data yang relatif lama.
Memungkinkan terkumpulnya data secara lengkap dan ditemukannnya data yang
berangsur sesuai dengan kenyataan.
b. Strategi multi metode.
Kombinasi teknik pengumpulan data, antara lain, wawancara, observasi, studi
dokumenter .
c. Bahasa partisipan kata demi kata.
Pengumpulan data maupun analisis data dilakukan kata demi kata sehingga
mendapatkan rumusan yang rinci.

d. Dekriptor inferensi yang rendah.


Pencatatan yang lengkap dan detil baik untuk sumber situasi maupun orang
menjadikan catatan dimengerti dan tidak menimbulkan apersepsi yang berbeda.
e. Peneliti beberapa orang.
Data deskriptif yang dikumpulkan dan disetujui oleh tim peneliti.
f. Pencatat data mekanik.
Data direkam baik mengggunakan media audio, video, maupun foto sehingga
ada pembuktian sesuai kenyataan.
g. Partisipan sebagai peneliti.
Menggunakan catatan-catatan yang dimiliki partisipan untuk melengkapi.
h. Pengecekan anggota.
Pengecekan data ulang oleh anggota peneliti yang lain.
i. Review oleh partisipan.
Meminta pada partisipan untuk mereview data, dan melakukan sistesis semua
hasil wawancara dan observasi.
j. Kasus-kasus negatif.
Mencari, mencatat, menganalisa, melaporkan data dari kasus-kasus negatif atau
yang berbada dengan pola yang ada.

Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif


Menurut Prof. Dr. Sugiyono, pengujian validitas dan reliabilitas data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas, uji transferability, uji depenability, dan
uji konfirmability.
a. Uji Kredilibitas
Uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain :
1) Perpanjangan pengamatan.
Peneliti kembali melakukan pengamatan dilapangan/lokasi penelitian.
Artinya hubungan peneliti dengan partisipan/narasumber semakin akrab,
terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi.
2) Peningkatan ketekunan dalam penelitian.
Peneliti melakukan pengecekan kembali apakah data yang yang telah
ditemukan salah atau benar. Peneliti juga dapat memberikan deskripsi data
yang akurat dan sistematis.
3) Triangulasi.
Pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.
· Triangulasi sumber.
· Triangulasi teknik pengumpulan data.
· Triangulasi waktu pengumpulan data.
4) Analisis kasus negatif.
Peneliti mencari data yang berbeda atau behkan bertentangan dengan data
yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau
bertentangan dengan temuannya, berarti data yang ditemukan sudah dapat
dipercaya.
5) Memberchek
Proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan
membercek untuk mengetahui sejauhmana data yang diperolh sesuai apa
yang diberikan pemberi data.
b. Uji Transferability
Transferability berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat ditepkan
atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, agar orang lain dapat
memahami hasil penelitian dan ada kemungkinan menerapkannya, maka peneliti
harus membuat laporan secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
c. Uji Depenability dan Uji Konfirmability
Uni dependability dilakukan dengan mengaudit seluruh proses penelitian, yaitu
dilakukan oleh auditor yang independen.
Uji Konfirmability hamper sama dengan iju dependability, yaitu menguji hasil
penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Apabila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian maka penelitian tersebut telah
memenuhi standar konfirmability. Oleh karena itu dua pengujian ini sering kali
dilakukan bersama-sama.
Kesimpulan
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk
mendapatan validitas dan reliabilitas diuji instrumen penelitiannnya. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Temuan atau data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Reliabilitas dalam penelitian kualitatif bersifat individu, atau berbeda antara
peneliti satu dengan peneliti lainnya. Oleh karena itu penelitian kualitatif sering
dikatakan bersifat subyektif dan reflektif karena peneliti bertindak sebagai
instrumen. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia
harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara
cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan
berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa prasangka dan
kecenderungan-kecenderungan tertentu.
Pengujian validitas dan reliabilitas data dalam penelitian kualitatif meliputi uji
Kredibilitas, Uji Transferability, Uji Depenability, dan Uji Konfirmability.

Proposal Metode Penelitian

Bagian-bagian dalam proposal

Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi sebelum menulis proposal adalah
mempertimbangkan topic-topik apa saja yang akan dimasukkan dalam proposal
tersebut.semua topic harus saling berhubungan dan memberikan gambaran kohesif
mengenai proyek penelitian secara umum.

1. Format proposal kualitatif

Format konstruktivis/interpretivis kualitatif

a. Pendahuluan
• Latar belakang masalah (mencakup literature-literatur yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan pentingnya penelitian).

• Tujuan penelitian dan batasan masalah

• Rumusan masalah

b. Prosedur-prosedur

• Asumsi-asumsi filosofis tentang penelitiab kualitatif

• Strategi penelitian kualitatif

• Peran peneliti

• Prosedur-prosedur pengumpulan data

• Strategi-strategi menvalidasi hasil penelitian

• Susunan naratif penelitian

c. Masalah-masalah etis yang mungkin muncul

• Hasil-hasil sementara (jika ada)

• Outcomes yang diharapkan

Lampiran : pertanyan-pertanyaan wawancara, bukti observasi, catatan waktu,


dan anggaran yang diajukan.

2. Format advokasi/partisipatoris kualitatif

a. Pendahuluan

• Latar belakang masalah (meliputi isu-isu advokasi/partisipatoris


yang akan dieksplorasi, literature-literatur yang berhubungan
dengan isu tersebut, dan pentingnya penelitian)

• Tujuan penelitian dan batasan masalah

• Rumusan masalah
b. Prosedur-prosedur

• Asumsi-asumsi filosofis tentang penelitian kualitatif

• Strategi penelitian kualitatif

• Peran penelitian

• Prosedur-prosedur pengumpulan data (meliputi pendekatan


pendekatan pengumpulan data secara kolaboratif bersama para
partisipan).

• Prosedur-prosedur pencatatan/perekaman data

• Prosedur-prosedur analisis data

• Strategi-strategi menvalidasi hasil penelitian

c. Susunan naratif

• Masalah-masalah etis yang mungkin muncul.

• Pentingnya penelitian

• Hasil-hasil sementara

• Perubahan-perubahan advokasi/patisipatoris yang diharapkan

Lampiran : pertanyaan-pertanyaan wawancara, bukti observasi catatan waktu,


dan anggaran yang diajukan

Daftar Pustaka

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai