Anda di halaman 1dari 13

MODUL

HIPERTENSI

Disusun Oleh
Kelompok 3
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha


Esa atas karunia dan limpahan rahmat-nya sehingga
modul ini dapat tersusun. Modul ini dapat digunakan
untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan melalui
dukungan keluarga dan self efficacy pasien itu sendiri
dalam menjalani pegobatan hipertensi.
Hipertensi salah penyakit kronik yang cenderung
meningkat ketika usia bertambah, masalah hipertensi
pada lansia ini harus segera diatasi karena akan
menimbulkan komplikasi.
Harapan dengan adanya modul adalah agar
penderita hipertensi dapat lebih memahami mengenai
penyakit dan self efficacy pengobatan, mengetahui
perkembangan kesehatannya serta lebih termotivasi
dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan.
Surabaya, 21 Maret 2022

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ..........................................................................I


DAFTAR ISI ......................................................................................II
MATERI 1 HIPERTENSI ....................................................................1
A. Pengertian Hipertensi ...............................................................1
B. Tanda dan Gejala Hipertensi ....................................................2
C. Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi ..................................3
D. Pencegahan Hipertensi .............................................................4
E. Penatalaksanaan Hipertensi ....................................................4
MATERI 2 DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN HIPERTENSI....5
A. Pengertian Dukungan Keluarga ...............................................5
B. Jenis Dukungan Keluarga ..........................................................5
C. Manfaat Dukungan Keluarga Pada Pasien Hipertensi ..........6
MATERI 3 SELF EFFICACY PENGOBATAN ........................................7
A. Pengertian Self Efficacy ..............................................................7
B. Jenis Self Efficacy ........................................................................8
C. Manfaat Self Efficacy Pengobatan Pada Pasien Hipertensi...9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................10

ii
MATERI 1

HIPERTENSI

Hipertensi merupakan adanya


kenaikan tekanan darah sistolik
melebihi 140 mmHg dan
diastolik melebihi 90 mmHg
Hipertensi salah penyakit kronik
yang cenderung meningkat
ketika usia bertambah, masalah
hipertensi pada lansia ini harus
segera diatasi karena akan
menimbulkan komplikasi.

Klasifikasi Hipertensi
Tekanan Darah Tekanan Darah
Kategori
Sistolik Diastolik

Normal Di bawah 130 mmHg Di bawah 85 mmHg

Hipertensi perbatasan 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Hipertensi Ringan (stadium 1) 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Hipertensi Sedang (stadium 2) 160-179 mmHg 100-109 mmHg

Hipertensi Berat (stadium 3) 180-209 mmHg 110-119 mmHg

Hipertensi Maligna (stadium 4) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

1
Tanda dan Gejala Hipertensi

1. Mengalami sakit kepala, pusing yang seing


dirasakan akibat tekanan darahnya naik atau
melebihi batas normal
2. Detak jantung yang berdebar-debar
3. Sering terjadi perdarahan di hidung atau mimisan
4. Mudah lelah dan mudah marah terhadap hal-hal
yang tidak dia sukai
5. Penglihatan kabur

2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HIPERTENSI

1. Faktor internal
Umur
Jenis kelamin
Keturunan/genetik
Stres psikologis
2. Faktor eksternal
Obesitas
Pola makan
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga
Kebiasaan merokok
Mengonsumsi alkohol

Pencegahan Hipertensi

1. Mengatasi obesitas
2. Mengontrol berat badan
3. Mengatur pola makan dengan diet sehat
4. Mengurangi asupan garam
5. Menghindari stres
6. Mengontrol tekanan darah Dengan pemeriksaan
rutin
7. Meningkatkan aktivitas fisik/olahraga

3
Penatalaksanaan
Pengobatan Pada Hipertensi

Penatalaksanaan pengobatan hipertensi ada 2 yaitu


farmakologi/obat-obatan dan nonfarmakologi, beberapa
hal yang bisa dilakukan dalam pengobatan
nonfarmakologi adalah :
1. Diet rendah garam
2. Diet rendah lemak
3. Berhenti merokok dan berhenti mengkonsumsi
alkohol
4. Menurunkan berat badan
5. Olahraga teratur
6. Relaksasi dan rekreasi serta cukup istirahat

4
Materi 2
Dukungan Keluarga
Menurut Friedman (2013), dukungan keluarga adalah
proses yang terjadi terus menerus disepanjang masa
kehidupan manusia. Dukungan keluarga berfokus pada
interaksi yang berlangsung dalam berbagai hubungan
sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh individu.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan
penerimaan keluarga terhadap anggotanya

Jenis Dukungan Keluarga

1. Dukungan informasional : keluarga berfungsi sebagai pemberi


informasi, dimana keluarga menjelaskan tentang pemberian saran,
sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu
masalah.
2. Dukungan penilaian atau penghargaan : keluarga yang bertindak
membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai
sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya
memberikan support, penghargaan, perhatian.
3. Dukungan instrumental : keluarga merupakan sumber pertolongan
praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal kebutuhan
keuangan, makan, minum dan istirahat
4. Dukungan emosional : keluarga sebagai tempat yang aman dan
damai untuk istirahat serta pemulihan dan membantu penguasaan
terhadap emosi.

5
Manfaat Dukungan
Keluarga

Menurut Setiadi (2008), dukungan sosial keluarga


memiliki efek terhadap kesehatan dan kesejahteraan
yang berfungsi secara bersamaan. Adanya dukungan
yang kuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas,
lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan
kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga memiliki
pengaruh yang positif pada pemyesuaian kejadian dalam
kehidupan yang penuh dengan stress.

Peran Perawat Keluarga dalam


Memberikan Dukungan

Peran perawat komunitas dalam mencapai keluarga yang


mandiri dalam mengatasi masalah kesehatan sangat besar.
Perawat berperan memfasilitasi perubahan perilaku keluarga
menjadi lebih sehat dan kondusif untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatannya. Melalui pendekatan yang
terencana dalam asuhan keperawatan keluarga, perawat dapat
melakukan:
1. Pendidikan kesehatan.
2. Konseling.
3. Melaksanakan intervensi keperawatan secara langsung
kepada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan.
4. Memfasilitasi keluarga.
6
Materi 3
Self Efficacy Pengobatan

Self efficacy adalah keyakinan tentang


kemampuan untuk melakukan suatu
tindakan yang diharapkan, self efficacy
juga yang melatarbelakangi seseorang
untuk melakukan suatu tindakan atau
mengontrol kondisi tertentu.
Seseorang dengan self efficacy tinggi
akan cenderung mampu menangani
situasi secara efektif seperti percaya pada
kemampuan diri yang mereka miliki,
meningkatkan usaha saat menghadapi
kegagalan, memikirkan strategi dalam
menghadapi kesulita. Dan sebaliknya jika
seseorang dengan self efficacy yang
rendah akan merasa tidak berdaya, cepat
sedih, apatis, cemas, menjauhkan diri dari
tugas-tugas yang sulit.

7
Jenis-jenis Self Efficacy

1. Tingkatan (level) : Jenis ini berkaitan dengan derajat


kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk
melakukannya. Apabila individu dihadapkan pada
tugas-tugas yang disusun menurut tingkat
kesulitannya, maka self efficacy individu mungkin
akan terbatas pada tugas-tugas yang mudah, sedang,
atau bahkan meliputi tugastugas yang paling sulit,
sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan
untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan
pada masing-masing tingkat.
2. Kekuatan (strength) : Jenis ini berkaitan dengan
tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan
individu mengenai kemampuannya. Jenis ini biasanya
berkaitan langsung dengan dimensi level, yaitu
makin tiggi level taraf kesulitan tugas, makin lemah
keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya.
3. Generalisasi (geneality) : Jenis ini berkaitan dengan
luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa
yakin akan kemampuannya. Individu dapat merasa
yakin terhadap kemampuan dirinya. Apakah terbatas
pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada
serangkain aktivitas dan situasi yang bervariasi.

8
Manfaat Self Efficacy
Pengobatan Pada Pasien
Hipertensi

Self efficacy dapat medorong proses


mengontrol individu dalam mempertahankan
perilaku yang dibutuhkan penderita pada
perawatan diri sesuai kemampuan dan
keyakinan diri dalam mencapai tingkat
keberhasilan. Self efficacy terbukti
mempengaruhi keputusan individu untuk
melakukan tindakan dalam peningkatan
intervensi kepatuhan yang berhubungan
dengan kelengkapan pengobatan melalui
perubahan perilaku dan partisipasi pasien
hipertensi dalam pengobatan

9
Daftar Pustaka

1. Friedman. (2013). Keperawatan


Keluarga. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
2. Sari, Indah Nur Yanita. 2017.
Berdamai Dengan Hipertensi.
Jakarta : Bumi Medika
3. Setiadi. 2008. Konsep Dan Proses
Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
4. Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan
Keperawatan bagi Penderita
Hipertensi Secara
Terpadu.Yogyakarta : Graha Ilmu.

10

Anda mungkin juga menyukai