Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : PELIN HIPUI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837281569

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/PendidikanKewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 50/SAMARINDA

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Analisislah apa yang menjadi tujuan diberlakukannya otonomi daerah di negara
Indonesia serta faktor – faktor yang berpengaruh dalam menunjang
keberhasilan otonomi tersebut?
Tujuan otonomi daerah ini dapat dikategorikan dalam beberapa sudut pandang.
Berikut ini beberapa tujuan dari otonomi daerah:
1) Dari Sisi Politik : Harus dipahami sebagai sebuah proses untuk membuka
ruang bagi lahirnya Kepala Pemerintahan Daerah yang dipilih secara
demokratis, memungkinkan berlangsungnya penyelenggaraan pemerintahan
yang responsif;
2) Dari Segi Ekonomi: Terbukanya peluang bagi pemerintah di daerah
mengembangkan kebijakan regional dan local untuk mengoptimalkan
pendayagunaan potensi;
3) Dari Kacamata Sosial: Menciptakan kemampuan masyarakat untuk merespon
dinamika kehidupan di sekitarnya.
4) Mengetahui masalah-masalah yang menjadi kewenangan atau acuan program
suatu daerah dalam meningkatkan produktivitas dalam bidang tertentu.
5) Mengetahui sejauh mana arah dan sasaran suatu daerah dalam pencapaian
menuju sutu daerah yang otonom.
6) Mengetahui tingkat keberhasilan dalam pencapaian program/bidang
tertentu sehingga suatu daerah bisa menjadi daerah otonom.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Otonomi Daerah:
1. Faktor/Latar belakang otonomi daerah
❖ Faktor internal yang didorong oleh berbagai protes atas kebijakan
politik sentralisme di masa lalu.
❖ Faktor eksternal yang dipengaruhi oleh dorongan internasional
terhadap kepentingan investasi terutama untuk efisiensi dari biaya
investasi yang tinggi sebagai akibat korupsi dan rantai birokrasi yang
panjang
2. Faktor Pendukung Terselenggaranya Otonomi Daerah
❖ Kemampuan Sumber Daya Manusia
❖ Kemampuan Keuangan/Ekonomi
3. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi kebijakan Otonomi daerah
Menurut Rondinelli dan Cheema, ada empat faktor yang dipandang dapat
mempengaruhi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi bebas,
yaitu:
❖ Environmental conditions;
❖ Interofrganizational relationship;
❖ Available resources; and
❖ Characteristic of implementing agencies.
Signifikansi hubungan pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain
dalam mempengaruhi pelaksananaan otonomi daerah sangat bervariasi
dalam situasi yang satu dengan yang lain.
4. Faktor Keberhasilan Otonomi Daerah
❖ Kemampuan struktural organisasi
❖ Kemampuan aparatur pemerintah daerah
❖ Kemampuan mendorong partisipasi masyarakat
❖ Kemampuan keuangan daerah.

2. Setelah anda memahami ilustrasi diatas, analisislah hambatan – hambatan


yang ditemukan dalam implementasi otonomi daerah di Indonesia!

1) Perbedaan Konsep Dan Paradigma Otonomi Daerah


Perbedaan Konsep

Ada yang mempersepsikan otonomi daerah sebagai prinsip


penghormatan terhadap kehidupan masyarakat sesuai riwayat adat-
istiadat dan sifat-sifatnya dalam konteks negara kesatuan (lihat Prof.
Soepomo dalam Abdullah 2000: 11).

Perbedaan Paradigma

Variasi makna tersebut berkaitan pula dengan paradigma utama


dalam kaitannya dengan otonomi, yaitu paradigma politik dan
paradigma organisasi yang bernuansa pertentangan. Menurut
paradigma politik, otonomi birokrasi publik tidak mungkin ada dan
tidak akan berkembang karena adanya kepentingan politik dari rezim
yang berkuasa.

2) Kuatnya Paradigma Birokrasi

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan untuk memberikan


pelayanan yang terbaik bagi masyarakat karena masih kuatnya pengaruh
paradigma birokrasi.

3) Lemahnya Kontrol Wakil Rakyat Dan Masyarakat

Selama orde baru tidak kurang dari 32 tahun peranan wakil rakyat dalam
mengontrol eksekutif sangat tidak efektif karena terkooptasi oleh elit
eksekutif. Birokrasi di daerah cenderung melayani kepentingan pemerintah
pusat, dari pada melayani kepentingan masyarakat lokal.

Jelaskan faktor yang menjadi penyebab munculnya berbagai macam


hambatan di dalam pelaksanaan otonomi daerah tersebut!

❖ Jika kontrol/pengawasan pemerintah pusat lemah, maka besar


peluangnya untuk munculnya raja-raja kecil yg berpotensi terjadinya
disintegrasi bangsa.
❖ Bila terjadi permasalahan di daerah, misalnya KKN, maka bukan
hanya pemda yg disalahkan, akan tetapi pemerintah pusat akan kena
getahnya (kurang pengawasan).
❖ Peraturan yg ditetapkan pemerintah pusat, kadang-kadang tidak
sesuai dengan kondisi daerah tertentu, sehingga menimbulkan multi
tafsir yang dapat merugikan pemda dan rakyat di daerah itu.

3. Berdasarkan permasalahan di atas, kemukakan hasil analisis anda tentang solusi


nyata dalam menangani masalah tersebut di daerah!

❖ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas


kekeluargaan.
❖ Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
❖ Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat.
❖ Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga kesimbangan dan kesatuan ekonomi nasional.

4. Berdasarkan ilustrasi tersebut, analisislah bagaimana implementasi prinsip –


prinsi good governance dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan daerah?

1) Keterbukaan (transparansi)

Menurut Mardiasmo, transparansi sama artinya dengan keterbukaan


(openness) pemerintah dalam menyajikan informasi yang ada hubungannya
dengan aktivitas perencanaan sumber daya publik kepada para pihak yang
ingin mendapatkan informasi. Keterbukaan adalah good governance yang
memiliki karakterisitk terutama adanya semangat pada masa serba terbuka
dan akibat adanya revolusi informasi. Keterbukaan mencakup semua aspek
aktivitas yang berhubungan dengan semua kepentingan publik. Pemerintah
patut untuk memberikan informasi keuangan dan informasi lainnya yang
akan berguna untuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.

2) Kontribusi (Contribution)

Seluruh warga negara mempunyai tanggungjawab dalam mengambil alih


mekanisme bernegara, berpemerintahan serta bermasyarakat secara
langsung. Kontribusi warga negara ini dibuat pada tahapan pelaksanaan
menyeluruh dari tahap pembuatan peraturan, implementasi, pertimbangan
serta pemanfaatan hasil-hasilnya.

3) Effectiveness and Efficiency

Sistem dan lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah ditentukan
dengan menggunakan sumber yang tersedia sebaik mungkin.

4) Visi Strategis (Strategic Vision)

Semua pemimpin dan publik harus memiliki aspek good governance dan
perluasan yang strategis dengan apa yang dibutuhkan untuk ekspansi
semacam ini.

5) Keadilan (Equity)

Seluruh rakyat memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan


ketenteraman

Anda mungkin juga menyukai