Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PRODUK

MAKALAH
Untuk memenuhi sebagai mata kuliah
Marketing

Dosen Pembimbing :
Drs. I Komang Winata, M. Si
Albet Maydiantoro, S. Pd., M. Pd

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. Marsela (2013031003)
2. Zahrotun Nisa Salsabilla (2013031004)
3. Adinda Putri Kariennina (2013031049)
4. Aisyah Putri Zahidah (2013031054)
5. Anggun Fitria (2013031066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang kami
panjatkan atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Strategi Produk” dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Marketing. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pemikiran dalam
pemahaman mengenai Strategi Produk bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. I Komang Winata, M. Si &
bapak Albet Maydiantoro, S. Pd., M. Pd selaku dosen mata kuliah Marketing yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 25 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................6
BAB II..........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..........................................................................................................................7
1.1. Strategi produk............................................................................................................7
1.2. Elemen yang Harus ada dalam Membangun Strategi Produk....................................8
1.3. Cara Membuat Strategi Produk yang Efektif............................................................10
1.4. Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi ........................................................12
1.5. Ciri Khas Produk.......................................................................................................13
BAB III.......................................................................................................................................16
PENUTUP..................................................................................................................................16
3.1. Kesimpulan....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tujuan adanya Strategi Produk ialah untuk meningkatkan kualitas
koordinasi dalam tim marketing. Strategi pemasaran dilakukan bertujuan agar
setiap anggota tim dapat bekerja sama dengan baik, efektif dan efisien. Sebagai
alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang sudah ditentukan.
Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat mengakibatkan persaingan
yang semakin ketat. Dengan persaingan yang semakin ketat, suatu usaha dituntut
untuk memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen serta harapan dari
konsumen. Untuk memenangkan persaingan dalam pemasaran, perusahaan harus
memerhatikan yang berkaitan dengan produk, agar mampu memberikan kesan
yang baik kepada para konsumen yaitu: hubungan antara harga dan produk,
kualitas produk, diferensiasi produk, manfaat produk, desain produk, brand
image, dan jenis produk yang ditawarkan ke konsumen. Kotler dan Keller (2008)
mengemukakan bahwa kesuksesan finansial sering bergantung pada kemampuan
pemasarannya. Sedangkan konsep dari bauran pemasaran menurut Mc Carthy
(Kotler dan Keller, 2008) yaitu terdiri dari produk (product), harga (price),
promosi (promotion) dan tempat (place). Pada era masa kini, pemasar dituntut
untuk dapat memahami berbagai kejadian-kejadian yang ada di berbagai wilayah
yang mempengaruhi pasar dan peluang untuk mencari terobosan baru, dank arena
itu perkembangan-perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola pemasaran
perusahaan dengan bergamnya permintaan konsumen membuat para pengusaha
berlomba-lomba agar produk yang ditawarkan mendapatkan perhatian dari calon
pelanggannya. Bila konsumen telah memutuskan untuk menjadi pelanggan, maka
akan kembali membeli produk yang ditawakan perusahaan.
Produk adalah suatu barang atau jasa yang diciptakan dan ditawarkan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi adalah suatu sikap pendekatan
dan pemikiran gagasan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan suatu
produknya dikenal dan dipasarkan dengan baik. Strategi Produk adalah sebuah
rencana yang matang dalam memasarkan suatu produk atau jasa yang dihasilkan
untuk mencapai tujuan. Pengaruh yang besar dari Brand Image yang dibentuk
oleh pemasar dapat membentuk persepsi konsumen dalam memutuskan pembelian
produk. Pemasar harus berusaha keras untuk menarik antusiasme konsumen agar
brand image yang dibentuk tercapai. Kualitas produk menjadi kunci utama agar
produk dikenal dan dipercaya masyarakat luas. Karena pada akhirnya, kualitas
yang sangat dinilai oleh konsumen. Kualitas menjadi syarat utama agar produk
dapat diterima oleh masyarakat. Kedua hal tersebut, mengenai brand image dan
kualitas produk, harga juga merupakan komponen penting dari suatu produk,
karena akan berpengaruh terhadap keuntungan pemasar dan ketertarikan antara
konsumen dengan produk yang ditawarkan. Harga sangat menentukan
keberhasilan pemasar dalam penjualan produk, mengingat dewasa ini diketahui
bahwa komsumen lebih menggemar produk atau jasa yang lebih murah (low cost)
dan juga dengan kualitas yang baik. Dan juga seiring perkembangan zaman,
perusahaan harus menghasilkan New Product Development yaitu membuat
perubahan yang ada pada produk atau jasa nya agar menjadi sebuah barang yang
mempunya kualitas sesuai dengan kebutuhan para konsumen. Kami harap,
pembaca makalah ini dapat memahami tentang strategi produk yang akan kami
jelaskan di makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa itu Strategi Produk?
2. Apa Elemen yang Harus Dibuat dalam Membangun Strategi Produk?
3. Bagaimana Cara Membuat Strategi Produk yang Efektif?
4. Bagaimana cara Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi suatu
produk dengan baik?
1.3. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan tujuan penulisan dari makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu Strategi Produk.
2. Untuk mengetahui Elemen yang Harus Dibuat dalam Membangun Strategi
Produk.
3. Untuk mengetahui Cara Membuat Strategi Produk yang Efektif.
4. Untuk mengetahui cara Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi
suatu produk dengan baik.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Strategi produk


Strategi produk atau (product strategy) adalah rencana yang
mengidentifikasi maksud dan tujuan suatu produk kemudian menjelaskan visi
untuk mencapai tujuan tersebut. Ini membantu menghubungkan visi proyek
dengan metode aktual yang digunakan untuk mengimplementasikannya. Strategi
produk memetakan tolok ukur utama untuk melakukan kreasi, pemasaran, dan
distribusi konsep apa pun yang direncanakan untuk dijual. Mereka juga
menyediakan rencana sentral yang dapat dirujuk oleh orang-orang di seluruh
bisnis untuk memandu upaya mereka dan menyempurnakan strategi bisnis mereka
secara keseluruhan. Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi
konsumen, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam
jangka pendek, strategi produk baru dimaksudkan mempengaruhi konsumen agar
mencoba produk. Dalam jangka panjang, strategi produk dirancang untuk
mengembangkan kesetiaan kepada merek dan mendapatkan pangsa pasar yang
besar.
Aspek yang paling menentukan dalam merancang strategi produk
melibatkan analisis hubungan konsumen-produk. Artinya afeksi, kognisi, dan
perilaku konsumen berkait produk dan lingkungan harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam memperkenalkan produk baru dan harus dipantau sepanjang siklus
hidup sebuah produk.
1.2. Elemen yang Harus ada dalam Membangun Strategi Produk
Berikut kami jabarkan elemen-elemen apa saja yang harus ada dalam
membangun Strategi Produk sebagai berikut:
1. Sasaran pasar
Bagian dari product strategy ini sering kali mencakup persona pembeli,
yang merupakan profil yang menggambarkan orang-orang hipotetis yang
mewakili pasar utama yang berbeda. Strategi produk juga harus memperhatikan
faktor pasar lainnya, seperti kondisi ekonomi, kejenuhan pasar, dan kemungkinan
pesaing. Ini akan membantu mengidentifikasi di mana suatu produk memiliki
peluang terbaik untuk mendapatkan pijakan dan memperluas basis konsumennya.
2. Metode penetapan harga
Untuk menutupi biaya operasi, menghasilkan keuntungan dan
mendapatkan modal yang cukup untuk diinvestasikan kembali dalam produksi,
strategi produk menguraikan metode penetapan harga. Hal ini dapat mencakup
margin keuntungan ideal produk, analisis struktur harga yang berbeda dan
perkiraan berapa banyak konsumen akan membayar untuk memecahkan masalah
tertentu.
3. Membangun Brand Image
Persaingan yang kompetitif menyebabkan perusahaan semakin sulit untuk
meningkatkan jumlah konsumen. Banyaknya kompetitor dalam pasar dengan
segala macam keunggulan produk yang ditawarkan membuat perusahaan semakin
sulit merebut pangsa pasar. Perusahaan tidak hanya sekedar menciptakan produk
yang berkualitas, tetapi perusahaan juga harus berupaya agar produk yang
dihasilkan dapat melekat di dalam benak konsumen. Brand Image menjadi fungsi
strategis bagi perusahaan dalam menembus pasar yang semakin kompetitif. Suatu
brand image cenderung menciptakan sikap yang baik terhadap suatu produk
dengan menjelaskan ciri-ciri positif sehingga dapat mempengaruhi perasaan dan
emosional konsumen serta persepsi individu dalam memilih suatu produk.
Menurut Rangkuti (2008), brand image adalah sekumpulan asosiasi merek
yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Kotler (2007) menyatakan citra
merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari
asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Kotler dan Keller (2009)
mendefinisikan citra merek yaitu suatu kesan yang ada didalam benak konsumen
mengenai suatu merek yang hal ini dibentuk oleh pesan dan pengalaman
konsumen mengenai merek, sehingga menimbulkan citra yang ada dalam benak
konsumen.
Berikut langkah-langkah membangun brand image yang baik dan benar:
a. Memiliki positioning yang tepat
Merek harus dapat menempati atau memposisikan diri secara tepat
untuk selalu menjadi nomor satu dan utama dibenak konsumen.
b. Memiliki brand value yang tepat
Produsen harus membuat brand value yang tepat untuk membentuk
brand personality yang baik terhadap merek untuk membuat merek
semakin bernilai dan kompetitif dibenak konsumen.
c. Memilik konsep yang tepat
Untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning yang tepat
maka dibutuhkan konsep yang tepat sesuai sasaran baik terhadap produk,
segmentasi pasar, cara memasarkan, target pasar, dan kualitas pelayanan.
Hal ini membantu perusahaan untuk membangun brand image yang baik
dibenak konsumen.
4. Proposisi nilai/Kualitas produk
Proposisi nilai suatu produk menjelaskan mengapa konsumen akan
memilih produk tersebut dibandingkan dengan pilihan lain di pasar. Bagian ini
mengidentifikasi masalah apa yang dipecahkan produk dan menyoroti keunikan
produk dari solusi lain. Uraikan manfaat yang terkait dengan penggunaan produk
dan manfaatkan informasi tersebut untuk menciptakan taktik penjualan dan
pengembangan yang lebih baik. Proposisi nilai yang baik mampu
mengidentifikasi kebutuhan yang kurang terlayani dan menjelaskan bagaimana
produk mereka mengisi kesenjangan itu. Kualitas produk merupakan hal penting
yang harus di usahakan oleh setiap pemasar jika ingin yang dihasilkan dapat
bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Berbagai usaha ditempuh pemasar untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, antara lain dengan menerapkan kontrol yang ketat pada setiap proses
mulai dari penyiapan bahan baku sampai penyimpanan produk jadi. Kualitas
Produk merupakan pemahaman bahwa produk yang di tawarakn oleh penjual
mempunyai nilai jual yang tidak di miliki oleh produk pesaing . Sehingga definisi
ini dapat di katakan bahwa pemasar telah memenuhi harapan konsumen.
5. Produk yang berorientasi pada tujuan
Sasaran tentang penggunaan produk, kinerja, dan penjualan mendorong
sisa strategi produk. Sasaran ini dapat didasarkan pada jumlah pendapatan tertentu
yang ingin dihasilkan, ulasan pengguna, dan bentuk informasi kualitatif dan
kuantitatif lainnya. Sasaran ini mengambil informasi tentang produk dan pasar
Anda dan mulai menggunakannya untuk membuat proyeksi yang masuk akal
tentang bagaimana kinerja produk.
6. Inisiatif
Inisiatif adalah tujuan yang lebih spesifik yang memandu perilaku
perusahaan. Mereka membahas berbagai elemen bisnis yang dapat memengaruhi
apakah perusahaan mencapai tujuan penjualan atau tidak. Inisiatif dapat
mencakup mendidik konsumen, meningkatkan penjualan, meningkatkan retensi
konsumen, dan menjelajahi saluran penjualan baru.
7. Linimasa
Strategi produk lebih efektif ketika memiliki garis waktu untuk
melaksanakan inisiatif baru dan mencapai tujuan. Strategi produk harus
mengidentifikasi kapan setiap bagian dari rencana pengembangan dan pemasaran
harus dilakukan. Ini akan membantu perusahaan merencanakan untuk menutupi
biaya operasional dan menghasilkan umpan balik yang dapat digunakan untuk
membentuk rencana strategis masa depan.

1.3. Cara Membuat Strategi Produk yang Efektif

1. Pelajari pasar
Sebelum mulai mengembangkan dokumen strategi produk, kumpulkan
riset pasar yang relevan dan pelajari konsumen ideal . Bicaralah dengan orang-
orang di pasar sasaran dan adakan kelompok fokus untuk mendapatkan
pemahaman menyeluruh tentang keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi
oleh produk pemasar.
2. Mengartikulasikan visi
Memiliki misi yang pasti yang dapat dihubungkan dan dipahami orang lain
akan memandu pengembangan strategi produk perusahaan. Setelah
mengidentifikasi nilai-nilai inti yang diwakili produk perusahaan, perusahaan
dapat menemukan cara untuk memanfaatkan nilai-nilai tersebut, menangkap ceruk
pasar, membangun komunitas, dan menciptakan produk yang sukses. Ceritakan
sebuah kisah tentang dampak produk yang dibayangkan dan bagaimana produk itu
dapat berkembang dari waktu ke waktu untuk menjalankan misi yang lebih besar.
3. Fokus pada solusi
Saat kita menuliskan tujuan dan inisiatif, pastikan dapat mengaitkannya
kembali dengan fungsi inti produk perusahaan dan masalah yang mereka
pecahkan untuk konsumen. Strategi produk membantu menghubungkan ide-ide
yang luas ke dalam tugas-tugas yang dapat ditindaklanjuti, sehingga
menghubungkan kembali ke tujuan bersama sangat penting untuk menjaga semua
tugas tetap selaras.
4. Berkolaborasi
Strategi produk memengaruhi operasi di semua bagian bisnis, jadi carilah
masukan dari kolega dan terapkan keahlian mereka ke dalam rencana strategis.
Bekerja sebagai tim lintas departemen membantu semua orang merasa terlibat
dalam proyek, membuat mereka lebih berdedikasi untuk melaksanakan inisiatif
strategis baru. Berkolaborasi dengan orang lain juga dapat membantu Anda
menilai masalah dari berbagai perspektif dan mengidentifikasi potensi masalah
dan hambatan untuk sukses sebelum berdampak pada bisnis.
5. Lakukan penyesuaian secara teratur
Jadwalkan waktu untuk merenungkan strategi produk secara teratur dan
temukan cara untuk memasukkan umpan balik, fluktuasi pasar, informasi
penjualan, dan metrik lain yang digunakan untuk menilai keberhasilan produk.
1.4. Pengemasan, Pelebelan, Jaminan, dan Garansi
Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi lebel. Banyak
pemasar menyebut pengemasan (packaging) sebagai P ke-lima, beserta harga
(price), produk (product), tempat (place), dan promosi (promotion). Meskipun
demikian, sebagian besar pemasar memerlukan pengemasan dan pelebelan
sebagai elemen strategi produk. Jaminan dan garansi juga dapat menjadi bagian
penting strategi produk, yang sering tampil dalam kemasan.

1. Pengemasan
Pengemasan (packaging) disifinisikan sebagai semua kegiatan menrancang
dan memproduksi wadak untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencapai sampai
tiga tingkat bahan. Misanya sebuah produk dikemas dalam botol (kemasan
primer), botol diletakkan dalam kotak kerdus (kemasan sekunder), di dalam
kardus yang bergelombang (kemasan pengiriman) yang berisi enam lusin.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan
mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama yang dihadapi oleh
pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga
mempengaruhi pengalaman produk konsumen dikemudian hari. Beberapa factor
mempeunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan
sebagai alat pemasaran.
2. Pelabelan
Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempelkan pada produk,
atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian dari kemasan. Lebel
bisa membawa merek saja, atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika
penjual memilih lebel sederhana, hokum mungkin mensyaratkan lebih banyak.
Lebih melaksanakan beberapa fungsi yaitu:
a. Label mengindentifikasi produk atau merek, misalnya nama suncist yang
dilekatkan pada jeruk, dll.
b. Label dapat mempromosikan produk melalui grafis yang menarik.
Teknologi baru memungkinkan lebel dibungkus-susutkan 360 derajat untuk
membungkus wadah dengan grafis yang terang dan mengakomodasi
informasi produk yang lebih banyak pada konsumen, mengganti lebel
kertas yang dilekatkan pada kaleng dan botol.
3. Jaminan dan Garansi
Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk memenuhi harapan
normal atau rasional pembeli. Jaminan (warrenties) adalah pernyataan resmi
kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat
dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki,
diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis maupun tersirat, jaminan
tunduk pada hukum.

1.5. Ciri Khas Produk


Dalam menganalisis hubungan konsumen-produk, penting pula
dipertimbangkan ciri-ciri khas produk. Sejumlah ciri khas tersebut diketahui
mempengaruhi keberhasilan produk dan merek baru. Tidak ada garis batas yang
jelas, tetapi beberapa dimensi memang lebih terlibat langsung dengan fasilitasi uji
coba, sedangkan dimensi-dimensi lain memfasilitasi uji coba sekaligus
mendorong kesetiaan kepada merek. Masing masing ciri khas tersebut yaitu:

1. Kecocokan.
Kecocokan merujuk kepada sejauh mana sebuah produk sesuai dengan
afeksi, kognisi, dan perilaku konsumen saat ini. Hal-hal yang lain boleh
sama, sebuah produk yang tidak membutuhkan perubahan penting dalam nilai dan
kepercayaan konsumen atau perilaku pembelian dan penggunaanya, kemungkinan
besar akan dijajal oleh konsumen. Contohnya, permen karet kunyah Chewels-
permen karet bagian tengah yang cair membutuhkan sedikit perubahan di pihak
konsumen untuk menjajal produk tersebut.
2. Keterujian(Trialability).
Keterujianmerujukkepadasejauhmanasebuahprodukdapatdiuji coba secara
terbatas atau dipecah menjadi beberapa kuantitas kecil untuk uji coba yang tidak
mahal. Hal-hal yang lain boleh sama, sebuah produk yang memfasilitasi uji coba
tanpa harus membeli atau uji coba dengan pembelian terbatas lebih besar
kemungkinananya akan memengaruhi konsumen untuk mencoba produk tersebut.
Uji menyetir sebuah mobil (test-drive), mencoba mengenakan sebuah sweter,
mencicipi potongan piza beku baru dalam ukuran sekali gigit, menyetujui uji coba
paket peranti lunak baru, atau membeli sebotol sampo baru ukuran
sampelmerupakan cara konsumen dapat menjajal produk secara terbatas dan
mengurangi risiko.
3. Keteramatan(Observability).
Keteramatan adalah sejauh mana produk atau pengaruhnya dapat dirasakan
oleh pancaindra konsumen. Produk baru yang dikenal oleh semua orang dan
sering dibicarakan lebih besar kemungkinannya untuk cepat dipakai. Contohnya,
banyak gaya pakaian yang menjadi populer setelah konsumen menonton film dan
mencatat para bintang yang mengenakanya. Antena berbentuk panci itu sangat
mencolok mata, dan penampilanya yang kemungkinan besar memengaruhi
pembelianya.
4. Kecepatan.
Kecepatan merujuk kepada seberapa cepatkah konsumen merasakan
manfaat produknya. Karena banyak konsumen berorientasi kepada kepuasan
langsung dari pada tertunda, produk yang mampu memberikan manfaat lebih
cepat daripada nanti memiliki probabilitas lebih besar untuk setidak-tidaknya
dicoba oleh konsumen.
5. Kesederhaan.
Kesederhanaan merujuk pada sejauh mana kemufadahan produk untuk
dimengerti dan digunakan oleh konsumen . hal-hal yang tidak boleh sama, sebuah
produk yang tidak membutuhkan perakitan rumit dan pelatihan konsumen yang
ekstensif lebih besar peluangnya untuk dicoba.
6. Keuntungan Kompetif.
Keuntungan kompetif adalah sejauh mana sebuah barang memiliki
keuntungan kompetitif berkelanjutan melebihi kelas-kelas produk, bentuk-bentuk
produk, dan merek-merek lainnya. Tidak disangsikan bahwa keuntungan relatif
merupakan ciri khas produk yang paling penting, bukan hanya untuk mendapatkan
uji coba melainkan juga untuk mendorong pembelian berlanjut dan
mengembangkan kesetiaan kepada merek.
7. Simbolisme Produk.
Simbolisme produk merujuk kepada arti produk atau merek bagi
konsumen, pengalaman konsumen ketika membeli dan menggunakannya. Periset
konsumen menyadari ada produk tertentu yang memiliki ciri simbolis, bahwa
konsumsi produk bersimbolis itu lebih tergantung pada makna sosial dan
psikologis daripada utilitas fungsionalnya.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Strategi produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Elemen yang paling menentukan
dalam membangun strategi produk ialah sasaran pasar, metode penetapan harga,
brand image dan kualitas produk. Dan ada berbagai cara untuk membuat strategi
produk yang efektif yaitu pelajari pasar, mengartikulasi visi, focus pada solusi,
berkolaborasi, lakukan penyesuaian secara teratur, dan dalam strategi produk
penting mempelajari cara pengemasan, pelabelan, jaminan, garansi produk serta
ciri khas produk.
DAFTAR PUSTAKA

Bab I pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah. (n.d.). Retrieved March 5, 2022,
from https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/B11A/2015/B.111.15.0160/
B.111.1 5.0160-04-BAB-I-20190304101656.pdf

Analisa Strategi produk, Harga ... - umsurabaya repository. (n.d.). Retrieved


March 5, 2022,
fromhttp://repository.umsurabaya.ac.id/2839/1/Jurnal_EKSEKUTIF_Volum
e_15_No._1_Juni_2018_PP_281-295.pdf

Strategi produk: Pengertian, Manfaat Dan Cara membuatnya. Accurate Online.


(2021, October 23). Retrieved March 5, 2022, from
https://accurate.id/marketing-manajemen/strategi-produk-pengertian-
manfaat-dan-cara-membuatnya/

Yunaida, E. (n.d.). Pengaruh Brand Image (Citra Merek) terhadap Loyalitas


Konsumen Produk Oli Pelumas Evalube di Kota Langsa. CORE. Retrieved
March 5, 2022, from https://core.ac.uk/display/216432825

Anda mungkin juga menyukai