SKRIPSI
Oleh
ANSYAR
E 211 06 031
i
Karya kecil ini persembahan untuk :
Dan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam pembuatan skripsi ini...
ii
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM SARJANA
ABSTRAK
iii
UNIVERSITY HASANUDDIN
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
ADMINISTRATIVE SCIENCE DEPARTMENT
GRADUATE PROGRAM
ABSTRACT
iv
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM SARJANA
Nama :ANSYAR
sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
ANSYAR
E211 06 031
v
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM SARJANA
Nama :ANSYAR
Nim : E211 06 031
Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Judul Skripsi : EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI
KANTOR PELAYANAN ADMINISTRASI
PERIZINAN KOTA MAKASSAR
Telah diperiksa oleh Ketua Program Sarjana dan Pembimbing serta dinyatakan
layak untuk diajukan ke sidang Skripsi Program Sarjana Jurusan Ilmu
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin,
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt Yang
selalu memberikan nikmat yang luar biasa kepada penulis, yang telah memberikan
kekuatan bagi penulis, dan tak lupa juga pada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberi kita cahaya dalam perjalanan hidup kita,
Makassar”.
sendiri, melainkan berkat dukungan moril dan doa yang penulis peroleh dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
1. Prof. DR. dr. Idrus A.Paturusi, Sp.B. Sp.Bo selaku Rektor Universitas
Hasanuddin
2. Dedy T. Tikson, P.hd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
Pimpinan Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
viii
4. Dr. Alwi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. H. Nurdin Nara,
5. Prof. Dr. Sangkala, MA, Drs. Nelman Edy, M.Si, dan Drs. H. Baharuddin,
7. Bapak A. Pangerang Patarai selaku Kasi Penerbitan Izin, Bapak Muh Saad
kuliah, seminar proposal, seminar hasil hingga ujian meja (K’Rini, bu’Aji,
Wanny, Ina, Tika, Irpar, Dian, Danti, Evi, Incy, indah, Nimo, Vira, Izmy,
Ome, Ika, Amel, Vina, Deby, Tary, Tri, Henny, Piska, Riri, Mitha, Lina,
Wana, Pitto, Uni, Aruan Sarina, Jani, Itha, Arma, Irbon, Ary, Opal, Danda,
Di2k, Endha, Anto, Matho, Ghanil, Ichal, Bony, Habibi, Syafri, Fandi,
ix
kebersamaan kita, yang akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam
kehidupan. Canda tawa dan tangis yang sama-sama kita rasakan tak akan
10. Kanda-kanda Mahasiswa ilmu administrasi FISIP UH, Mawar 03, Peace
11. Dinda-Dinda Mahasiswa ilmu administrasi FISIP UH, Creator 07, Bravo
Kec.Maiwa, khususnya Desa Salo Dua, Posko Salo Dua Jamil (kordes),
Andy (Manusia Ikan), Ary (bendes), Erna (Biduan Desa), Tati (Koki SD),
terima kasih atas kebersamaan kita, doa serta pengalaman hidup yang luar
besar kepada kedua orang tua ku yang tercinta, Jamaluddin dan Rohani untuk
kasih sayang dan cinta yang besar dan tak terhingga yang diberikan bagi penulis.
Terimah kasih atas dorongan dan doa yang selalu menyertai penulis dalam
dan K’Tima dan Adikku-adikku. Terimakasih atas semua dukungan dan doa
selama ini. Buat semua pihak yang telah membantu dan yang tidak sempat penulis
x
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak
terlepas dari Kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan
Wassalam….
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
I.2. Rumusan Masalah ………………………………………… 7
I.3. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 7
I.4. Manfaat Penelitian ………………………………………… 7
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan …………………………………………….. 83
V.2 Saran …………………………………………..………. 84
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
(Free Channel)
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar
komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan
berkelanjutan.
1
kerjasama yang baik antar komponen di dalamnya. Kerjasama terbentuk
karena adanya kesatuan persepsi tentang apa yang akan dicapai. Untuk itu
Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai
2
dari pengirim ke penerima tidak hanya vital dalam perumusan dan
organisasional.
dengan para klien, customer, supplier, dan publik umum (Bonner dalam
1
Redi Panuju, 2001, Komunikasi Organisasi, Yogkarta:Pustaka Pelajar, Hal 24
3
Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat
terbuka dan jujur serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara
komunikasi dua arah, bawahan lebih memahami apa yang diinginkan atasan.
Sebaliknya, atasan lebih memahami apa yang terjadi dan apa yang
yang diterima oleh penerima pesan, tetapi lebih jauh lagi yaitu dapat
kinerja.
4
Iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan
peraturan No.14 dan 13 tahun 2005 tentang tatacara pemberian izin pada
tugas tertentu, dipimpin oleh seseorang kepala kantor yang berada dibawah
5
agar organisasinya berjalan dengan baik, terutama dalam ketepatan kerja
dilapangan masih ada ditemukan pegawai yang kurang tahu dan kurang
menghargai waktu, kedisiplinan kerja dan perilaku para pegawai yang tidak
mematuhi aturan yang ada, seperti menghilang pada saat jam kerja dan
6
Alasan penulis memilih judul ini untuk diteliti karena komunikasi
1. Manfaat Akademik
7
2. Manfaat Praktis
kinerja pegawai. Dengan kata lain membantu pihak organisasi dalam hal
8
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
kuat bahwa ada hubungan kualitas dan kuantitas komunikasi dengan kinerja
organisasi. Hasil studi Schuler dan Blank3 mengatakan bahwa ada hubungan
dan hasil yang dicapai oleh pekerja. Tingkah laku komunikasi mengarahkan
persaudaraan.
2
Dr.Arni Muhammad.1995. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 90
3
Ibid, Arni, Hal 90
9
mengikatkan diri pada organisasi (Gusley,1992)4 untuk meraih kesempatan
Dalam pengertian ini yang dimaksud adalah sama atau kesamaan pengertian
diartikan sebagai sebagai proses mentransfer fakta, data atau informasi yang
dikemas sebagai pesan dari satu pihak, yang biasa disebut pengirim, kepada
orang lain.
4
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, 2001, Komunikasi Organisasi (terjemahan), Bandung:Rosdakarya, Hal 155
5
Drs. Lg. wursanto, 1987, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta: Kanisius, Hal 31
10
2. Sedangkan Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995)6 mendefinisikan
tersedia)
1. Tahap Pemikiran
gagasan untuk dijadikan pesan, atau dalam kejadian lain ketika pengirim
6
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, 2005, Pengantar Manajemen, Jakarta:Kencana, Hal 295
7
Arni, Op.cit, Hal 2
8
Ibid, Hal 4
9
Mintorogo, Antonius, Pengantar ilmu administrasi, Jakarta, STIA-LAN Press, Hal 127
11
setelah menerima informasi dari suatu sumber, pengirim berpikir apakah
2. Tahap Encoding
atau gagasan secara sistematik dan dirangkai sehingga siap menjadi pesan
3. Tahap Pengiriman
data atau gagasan yang telah melewati tahap encoding melalui media
4. Tahap Penerimaan
cara tertentu, maka pesan yang dikirim tersebut sampai pada penerima dan
saat pesan diterima itu terjadi proses “penerimaan”. Penerimaan ini dapat
merasakan.
5. Tahap decoding
atau respon terhadap pesan yang dikirimkan oleh pengirim. Respon ini
12
merupakan aksi atau tindakan dari penerima terhadap informasi yang telah
yang dilakukan tidak secara tatap muka diantara pengirim dan penerima,
didalamnya. Warna dan sifat organisasi dipengaruhi oleh tingkah laku dan
10
Miftah Toha, 2007, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Hal 114
13
tersebut. Barnard menyatakan bahwa organisasi itu adalah suatu system
bersasaran.
11
Ibid, Miftah thoha, Hal 116
14
berbeda dari sekedar kekhususan tujuan atau kelangsungan aktivitas.
some spesific goal or goals“. “Suatu organisasi adalah suatu unit sosial yang
12
Everett M. Rogers, dan Rekha Agarwala Rogers, Communication in Organization Hal 109, dalam Miftah Toha, 2007,
Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Hal 187
15
suatu kesatuan yang terdiri atas bagian atau orang untuk mencapai tujuan
struktur yang bersifat baku, adanya pembagian tugas yang jelas, dan
melembaga.13
hal-hal khusus yaitu: para anggotanya (staf) secara pribadi bebas dan hanya
melalui ujian, aparat digaji dengan uang dan biasanya mempunyai hak-hak
pensiun, terdapat suatu struktur karier dan kenaikan pangkat baik melalui
organisasi yang:
13
Riant Nugroho Dwidjowijoto, 2004, Komunikasi Pemerintahan, Jakarta:Elex Media Komputindo Hal 63
14
HG Surie, 1987, Ilmu Administrasi Negara, Jakarta:Gramedia, Hal 248
15
Stephen Robbin (alih bahasa Jusuf Udaya), 1995, Teori Organisasi, Jakarta:Arcan
16
b. Mempunyai sistem penginderaan yang kuat untuk menerima
informasi terbaru.
j. Pegawai dan tim kerja dinilai dari kinerja dan kemajuan yang
dihasilkan
16
Arni muhammad, Op.cit, Hal 65
17
downward (komunikasi dari atasan ke bawahan), komunikasi upward
komunikasi eksternal.
dan petunjuk;
17
Wiryanto, 2004, Pengantar Iimu Komunikasi, Jakarta:PT Gramedia Widiasarana, Hal 54
18
Arni Muhammad, Op.cit, Hal 65
18
- berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi
dan latihan)
menggiatkan aktivitas.
apapun bentuk dan bidang kegiatannya, baik bersifat profit ataupun social
19
Soemirat, Saleh dkk. 1999. Komunikasi Organisasi. Makassar, Universitas Terbuka, Hal 213
19
Dari paparan tersebut dapat dikatakan bahwa komunikasi
melalui pernyataannya:
peninjauan yang terfokus pada manusia yang terlbat dalam mencapai tujuan
dalam komunikasi, metode apa yang digunakan, media apa yang dipakai,
sebagainya”.
dikembangkan.
20
Effendi, Onong. 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, Hal 145
20
2. Ruang lingkup Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi internal
within the firm which gets work done (operation and management).
manajemen”.
adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan
1. Proses.
21
Effendi. Ibid, Hal 122
22
Arni Muhammad,Op.cit, Hal 67
21
gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus menerus dan
2. Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, obyek,
metode difusi, dan arus tujuan dari pesan. Pengklasifikasian pesan menuntut
bahasa dapat dibedakan pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal dalam
ditulis seperti; bahasa gerak tubuh, sentuhan, nada suara, ekspresi wajah, dll.
3. Jaringan
posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan
dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang
Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara
lain; hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan,
22
4. Keadaan Saling Tergantung.
saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi
sifat dari suatu organisai yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu
menyeluruh.
5. Hubungan.
manusia yang ada dalam organisasi. Dengan kata lain jaringan melalui mana
tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat suatu hubungan perlu
diantara dua orang sampai kepada hubungan yang kompleks. Jadi dalam
hubungan organisasi.
23
6. Lingkungan.
Lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang
secara eksternal.
7. Ketidakpastian.
24
kalau informasi itu tidak didapatkan maka terjadi ketidakpastian. Untuk
disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan juga karena
meyakini organisasi akan bertahan dan tumbuh subur hanya ketika anggota-
23
Em Griffin, 2003, A First Look at Communication Theory, McGrraw-Hill Companies
25
mengacaukan, pimpinan harus bertumpu pada komunikasi pada aturan-
aturan.
mereka miliki tentang sesuatu itu. Mendapat dorongan besar dari antropolog
Clifford Geertz, ahli teori dan ethnografi, peneliti budaya yang melihat
manajerialisme.
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan
24
Sendjaja, 1994, Teori-Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Hal 15
26
tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh
kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk
dilaksanakan.
diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka
27
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi
25
Perilaku Organisasi/herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id. htpp//google.com. diundu pada tanggal 11/12/2009 pkl 1:34
Wita
28
harapan dari penerima (receiver). Gaya Komunikasi yang dimaksud adalah
sbb:
ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha
supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam
29
mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan
ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam
tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain
baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The
organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama,
30
3. The Structuring style
verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus
organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi
tersebut.
yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill
style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun
31
lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi
memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada
orang-orang tersebut.
32
dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam
1. Credibility (kepercayaan)
tidak akan berhasil tidak adanya rasa saling percaya akan menghambat
komunikasi.
2. Context (perhubungan,pertalian)
3. Content (kepuasan)
belah pihak, kepuasan ini akan tercapai apabila isi berita dapat dimengerti
oleh pihak komunikan atau memberikan reaksi atau respon kepada pihak
komunikator.
26
Drs. Lg. wursanto, Op.cit, Hal 68
33
4. Clarity (kejelasan)
kejelasan akan isi berita, kejelasan akan tujuan yang hendak dicapai,
lambang.
komunikasi yang sudah biasa dipergunakan dan dikenal oleh umum. Saluran
27
Muhyadi, 1989, Organisasi Teori Struktur dan Proses, Jakarta : Depdikbud, Hal 164
34
anggota organisasi, dapat berlangsung antara pimpinan dengan bawahan,
organisasi yang mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki
Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa dan dalam bentuk
buletin.
35
c. Prosedur dan praktek. Hal ini adalah pesan-pesan yang
bawahan.
dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi dalam hierarki
28
Richard L. Daft, 2006, Management, Jakarta: PT Salemba Empat, Hal 426
36
b. Saran perbaikan. Pesan-pesan ini adalah ide-ide untukmemperbaiki
tersebut.
penting karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada bawahan,
laporan, tanggapan, atau saran para pegawai sehingga suatu keputusan atau
37
tertinggi dengan seluruh pegawai, bisa juga bertahap melalui eselon-eselon
dalam menggerakkan roda suatu organisasi adalah kerja sama dan bukan
38
komunikasi yang terjadi didalam lingkup organisasi atau perusahaan
yang ruwet dan kepada hal-hal yang berhubungan dengan percepatan arus
ada di luar komunikasi yang ada di luar organisasi adalah struktur hierarki
karena tidak ada struktur hierarki. Pendapat ini sejalan dengan yang
29
Miftah Toha, Op.cit., Hal 187
39
II.4.7 Pola Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi.
hirarkinya yang ketat, jarak fisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan
yang besar dalam kompetensinya dan berbagai tugas khusus yang harus
diselesaikan.
organisasi.
30
DeVito, Joseph. A. 1997, Komunikasi Antar Manusia. Terjemahan: Ir. Agus Maulana MSM, Edisi ke lima, Jakarta:
Profesional Books. Hal 344
31
Jiwanto, Gunawan, 1985. Komunikasi dalam Organisasi, Yogyakarta: Pusat Pengembangan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada dan Andi Offset, Hal 66
40
2. Jaringan Kerja Lingakaran (Circle)
organisasi tersebut.
41
atau menanggapi A, dia harus melalui D, C dan B secara berurutan pula.
E B
D C
Gambar 2. Pola Komunikasi Bentuk Lingakaran
rantai awal dan akhir jaringan kerja komunikasi rantai. Jumlah saluran yang
terjadi pada pola komunikasi bentuk rantai. Demikian pula, jika A ingin
42
3. Jaringan Kerja Bentuk Roda (Wheel)
C B
D E
Pola atau jaringan kerja komunikasi bentuk roda ini sangat berbeda
dengan pola rantai karena dalam jaringan kerja komunikasi ini tingkatan
cukup melalui A saja. Demikian halnya anggota lain dalam komunikasi ini
Pola roda ini diterapkan pada organisasi besar dengan bentuk suatu bagian
43
4. Jaringan Kerja Bentuk Saluran Total (Free Channel)
E B
D C
Ini menunjukkan bahwa bekerja tidak ada tingkatan hierarki dan setiap
anggota tidak merasa dibatasi oleh aturan yang boleh atau tidak boleh
penerapan pada sebuah organisasi. Ada organisasi yang memiliki pola atau
jaringan kerja komunikasi yang sangat baik, dilain pihak adapula organisasi
Justru hal itu perlu diketahui kriteria yang dapat digunakan untuk
44
Menurut Wexley dan Yukl32, ada empat Kriteria yang dapat
organisasi.
informasi yang tepat dan jelas atau relevan terhadap orang yang
32
Wexley, Kenneth N, dan Gary A. Yukl. 1988, Perilaku Komunikasi dan Psikologi Personalia, Jakarta, Bina Aksara, Hal 84
45
II.4.9 Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
dalam komunikasi. Hal ini dapat pula terjadi pada komunikasi yang bersifat
yang efektif.
3. Rintangan Bahasa
46
4. Rintangan Struktur
berwibawa dan disegani. Karena adanya rasa malu, maka komunikasi antara
5. Rintangan Jarak
Rintangan jarak disebut juga rintangan geografis. Dari segi jarak atau
belah pihak yang sedang mengadakan interaksi itu berada disuatu tempat
47
a. Latar belakang sosial
48
II.5 Kerangka Pemikiran
49
BAB III
METODE PENELITIAN
empiris, dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka dalam bab
penelitian.
dimana data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan
33
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta,Hal 1
34
Ibid, Hal 14
50
III.2 Jenis / Tipe Penelitian
Makassar.
analisis ini didasarkan pada tugas dan fungsi Kantor Pelayanan Administrasi
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para informan
35
Ibid,Hal 11
51
2. Data sekunder
a. Observasi
ini untuk memperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal
b. Dokumentasi
c. Wawancara
Wawancara yaitu kegiatan tanya jawab lisan antara dua orang atau
52
III.5 Informan
masalah penelitian guna memperoleh data dan informasi yang lebih akurat.
- Kepala Kantor
kerjasama yang baik diantara anggota organisasi secara timbal balik untuk
1. Credibility ( kepercayaan)
dengan pasti dan jujur apa yang disampaikan, Dalam komunikasi antara
2. Context (perhubungan,pertalian)
53
3. Content (kepuasan)
belah pihak, kepuasan ini akan tercapai apabila isi berita dapat dimengerti
oleh pihak komunikan atau memberikan reaksi atau respon kepada pihak
komunikator.
4. Clarity (kejelasan)
kejelasan akan isi berita, kejelasan akan tujuan yang hendak dicapai,
lambang.
komunikasi yang sudah biasa dipergunakan dan dikenal oleh umum. Saluran
54
III.7 Teknik Analisis Data
dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif yaitu suatu analisis yang
berusaha mancari pola, model, tema, hubungan, persamaan, dan makna dari
55
BAB IV
kantor pusat (pelayanan satu atap) mekanisme pemberian izin diatur melalui
keputusan Walikota Makassar No.32 tahun 2001 yang mana pemberian izin
dalam Kota Makassar berawal pada kantor pusat dan pada saat itu
Walikota Makassar No.03 tahun 2002 tentang penetapan kembali Tata Cara
56
Dengan dikeluarkannya peraturan Walikota Makassar No.14 tahun
2005 tentang Tata Cara pemberian izin pada pemerintah Kota Makassar,
(KPAP).
IV.1.3.1 Kedudukan
IV.1.3.2 Tugas
IV.1.3.3 Fungsi
menyelenggarakan fungsi :
57
a. penyusunan rumusan kebijaksanaan pelaksanaan bidang
instansi terkait;
58
a. penyusunan rumusan kebijaksanaan pelaksanaan bidang
instansi terkait;
kantor.
fungsi :
60
q. Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri.
menyelenggarakan fungsi :
fungsinya.
61
IV.1.4.4 Seksi Penerimaan dan Pembukuan
menyelenggarakan fungsi :
fungsinya.
pelaksanaan tugas.
fungsi :
fungsinya.
keahlian masing-masing.
63
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional
64
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Makassar
2002.
65
seluruhnya diatas Rp.500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak
66
pembahasan pada penulisan skripsi ini. Keterkaitan dengan hal tersebut,
yang bersangkutan.
pengurai dari hasil penelitian, maka berikut ini, penulis menampilkan data
penulis peroleh dari hasil penelitian, maka penulis akan memilih hasil
67
wawancara terhadap pegawai yang ada di Kantor Pelayanan Administrasi
bahkan ada yang sama. Atas dasar itulah sehingga penulis melakukan
berikut ini.
1. Kepercayaan (Credibility)
tidak akan berhasil tidak adanya rasa saling percaya akan menghambat
adalah jantung pengelolaan yang efektif. Agar hubungan ini berhasil harus
keatas adalah suatu prasyarat dalam menangani masalah. Salah satu alasan
68
menambah penghasilan yang lebih tinggi, maka dalam mencapai tujuan itu
mereka menilai tindakan mereka, mana salah satu yang terbaik dalam
percaya bahwa atasan mereka akan menghukum mereka maka mereka lebih
suka mengubah perasaan mereka yang sebenarnya secara sadar atau tidak
disadari.
mereka tidak akan dihukum. Penyelesaian itu terletak pada hubungan yang
dibuat yang membuat orang merasa bahwa mereka tidak akan dihukum
keterbukaannya.
69
Seperti yang dijelaskan oleh Kasi Penerbitan Izin, mengatakan
bahwa;
bahwa;
bahwa;
dan bawahan dalam KPAP sudah terbina dengan baik, ini dapat dilihat
bahwa setiap anggota organisasi sudah merasa saling mempercayai, hal ini
70
menjadi salah satu faktor penting yang dipertahankan oleh anggota
organisasi KPAP, yaitu tetap menjaga kerjasama yang harmonis tanpa ada
rasa saling mencurigai satu sama lain, sehingga dalam pemberian dan
berjalan lancar.
2. Perhubungan/Pertalian (Context)
adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan
71
memerlukan informasi baru. Informasi ini harus dapat mengatasi
bahwa;
72
terjadinya komunikasi yang efektif, hal ini dikarenakan lingkungan kantor
3. Kepuasan (Content)
belah pihak, kepuasan ini akan tercapai apabila isi berita dapat dimengerti
oleh pihak komunikan atau memberikan reaksi atau respon kepada pihak
diproses dan apa respon orang yang menerima. Iklim komunikasi jelas
adalah satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa yang dia
73
adalah mungkin dihargai sesuatu yang memuaskan, meskipun komunikasi
mengatakan bahwa;
74
komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi belum optimal, ini
masalahnya. Dan seringnya pegawai menghilang pada saat jam kerja tanpa
4. Kejelasan (Clarity)
kejelasan akan isi berita, kejelasan akan tujuan yang hendak dicapai,
lambang.
oleh si komunikan. Pesan informasi yang tidak jelas tentulah dapat terjadi
Namun pada sisi yang lain dapat juga terjadi karena pesan yang
menempati peran yang penting, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
75
perlu singkat dan sederhana, tidak berbelit-belit. Kedua, mempergunakan
pesan.
“apa yang disampaikan atasan kepada kami saya kira cukup jelas,
karna setiap diberikan informasi atau instruksi pada saya, atasan pasti
menanyakan pada saya, apakah saya dapat mengerti apa yang
disampaikan pada saya, jadi kalau ada yang tidak jelas pasti atasan
langsung menjelaskan kembali” (wawancara, 7 April 2010)
76
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan
pemberian informasi atau instruksi sudah dilakukan dengan baik, ini dapat
terdahulu.
yang secara berulang atau bersambung tidak boleh bertentangan satu sama
merupakan satu kebulatan. Dengan perkataan lain, pesan dari satu sumber
pencapaian tujuan.
77
Berkaitan dengan Kesinambungan dan Konsistensi tentang apa
“sepanjang tugas sudah sesuai aturan maka tidak bisa diubah lagi,
kalaupun kondisi tidak memungkinkan seperti ada aturan baru dari atas
maka kita harus mengikuti aturan baru tersebut, tentunya bawahan juga
harus diberitahu agar dapat menyesuaikan diri. Intinya di kondisikan
sajalah” (wawancara, 5 April 2010)
oleh setiap seksi, juga apa yang dilakukan tetap konsisten terhadap apa
78
6. Kemampuan Pihak Penerima Berita (Capability of Audience)
agar penerima berita dapat mengerti dan memahami apa yang ingin
Sekelompok petani didesa tentunya tidak mengerti dan tidak tertarik pada
latar belakang serta nilai-nilai yang dianut oleh para pendengar, semakin
komunikasi itu.
mengatakan bahwa;
79
“tentunya dalam memberikan instruksi kita harus memperhatikan
tingkat pengetahuan bawahan, contohnya, beda memberikan instruksi
pada bawahan yang tingkat pendidikannya lebih rendah dibandingkan
dengan yang lebih tinggi. Kami juga tahu kapan dan pada siapa
menggunakan istilah atau bahasa yang tepat untuk digunakan dalam
berkomunikasi kepada bawahan” (wawancara, 6 April 2010)
ulang agar pihak penerima berita bisa mengerti apa yang dimaksudkan
oleh atasan.
cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan
apa cahaya dan suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila
dua orang berbicara tatap muka gelombang cahaya dan suara di udara
berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang
kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri
radio, film, televise dan surat kabar tetapi saluran pokoknya adalah
gelombang suara dan cahaya. Disamping itu kita juga dapat menerima
81
Berkaitan dengan saluran pengiriman berita dalam melakukan
82
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
83
kerja tanpa memberitahukan sebelumnnya pada pegawai lain yang
V.2 Saran
84
komputer perlu diperkenalkan pada bawahan agar dapat
mempermudah komunikasi.
85
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong. 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya
Miftah Toha, 2007, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
86
Robbins, James G, dan Barbara S. Jones. 1995. Komunikasi Yang Efektif untuk
pemimpin, pejabat dan usahawan. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Stephen Robbin (alih bahasa Jusuf Udaya), 1995, Teori Organisasi, Jakarta:Arcan
Buku Metodologi
Bungin, Burhan. 2001, Metode Penelitian Sosial Format-Format Kuantitatif dan
Kualitaif. Airlangga University Pres, Surabaya.
Referensi Internet.
kinerja%20organisasi/definisi-kinerja-dan-pengukuran-kinerja-akuntansi-sektor-
publik.htm. http//google.com. diunduh pada tanggal 22/01/2010 pkl 10.10 Wita.
kinerja%20organisasi/analisis-kinerja-birokrasi-pemerintah-1.htm.
htpp//google.com. diunduh pada tanggal 22/01/2010 pkl 10.41 Wita.
Peraturan Perundang-undangan.
Peraturan daerah kota Makassar No.13 Tahun 2005 tentang pembentukan susunan
organisasi dan tata kerja kantor pelayanan administrasi perizinan.
Peraturan Walikota Makassar No.14 Tahun 2005 tentang tatacara pemberian izin
pada pemerintah kota Makassar.
87
88
89
CURRICULUM VITAE
Ansyar
E211 06 031
DATA PRIBADI
Tempat & Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 04 November 1984
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Ibu : Rohani
ALAMAT
Jl. Pongtiku I lr. 4 No. 10 Kel. La’latang, Kec. Tallo, Makassar
NOMOR TELEPHONE
HP : 085 299 432 325
PENDIDIKAN
SD : MI Muhammadiyah 6 syuhada Makassar (1992-1997)
PENGALAMAN ORGANISASI
Ketua Divisi Pengolahan Data Humanis FISIP UNHAS
periode 2008/2009.
Koordinator Steering Safari Ramadhan HUMANIS FISIP
UNHAS 2009/2010
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
1. Credibility ( kepercayaan)
a. Apakah antara atasan dan
bawahan sudah terbina rasa
saling mempercayai satu sama
lain dalam mengkomunikasikan
kinerjanya ?
b. Bagaimana upaya atasan dalan
meningkatkan rasa percaya
bawahan terhadap informasi yang
diberikan ?
2. Context
(perhubungan,pertalian)
a. Apakah suasana yang formal
lebih baik dari informal untuk
berkomunikasi antara
bawahan/atasan ?
b. Apakah sarana dan prasarana
kantor sudah mengdukung
terjadinya komunikasi antara
setiap anggota organisasi ?
3. Content (kepuasan)
a. Apakah antara atasan dan
bawahan sudah merasa puas
terhadap isi instruksi/hasil kinerja
“EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI KANTOR PELAYANAN ADMINISTRASI PERIZINAN KOTA MAKASSAR”. Oleh: ANSYAR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
“EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI KANTOR PELAYANAN ADMINISTRASI PERIZINAN KOTA MAKASSAR”. Oleh: ANSYAR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
“EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DI KANTOR PELAYANAN ADMINISTRASI PERIZINAN KOTA MAKASSAR”. Oleh: ANSYAR
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN ADMINISTRASI PERIZINAN
KOTA MAKASSAR
KEPALA
KANTOR
SUB/BAGIAN TATA
USAHA
4 Hari
Dinas Tehnis
melakukan kajian 2 hari
membuat BAP
mengeluarkan
rekomendasi SKRD
Berkas tidak
lengkap