Anda di halaman 1dari 12

UNIT 6

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR RESPONSIF GENDER

Gambaran Unit 6

Tujuan Unit

1. Merangsang lingkungan belajar yang responsif gender

2. Mengembangkan kurikulum SD yang responsif gender

Gambaran Aktivitas

6.1. mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda untuk inklusi gender

6.2. menganalisis lingkungan belajar yang responsif gender

6.3. proses pengembangan kurikulum SD: analisis kebutuhan

6.4. proses pengembangan kurikulum SD: merancang dan mengembangkan kurikulum

yang responsive gender

Aktivitas 6.1. Melayani kebutuhan belajar siswa yang berbeda untuk inklusi gender

Tujuan

- Memahami dan mengidentifikasi kesiapan belajar siswa yang inklusi gender

- Memahami dan mengidentifikasi minat belajar siswa yang inklusi gender

- Memahami dan mengidentifikasi profil belajar siswa yang inklusi gender

Fokus Aktivitas

- Peserta pelatihan mengidentifikasi kesiapan belajar siswa yang inklusi gender

- Peserta pelatihan mengidentifikasi minat belajar siswa yang inklusi gender

- Peserta pelatihan mengidentifikasi profil belajar siswa yang inklusi gender

Bahan dan Metode


- Handout, pena, kertas

- Diskusi dan tanya jawab

Informasi Tambahan

Informasi untuk Trainer

Pada kegiatan ini berfokus pada pengintegrasian, kegiatan yang melibatkan gaya belajar

di kelas dan pemenuhan kebutuhan gaya belajar siswa. Fasilitator memberikan sebuah

materi tentang gaya belajar kepada peserta. Selanjutnya fasilitator memberikan

pertanyaan kepada peserta untuk didiskusikan dan disesuaikan dengan penerapan di

sekolah masing-masing peserta.

Langkah Aktivitas 1

Kegiatan 1 : Pendahuluan Fasilitator memberikan video tentang


ketidakmampuan guru dalam memahami
Fasilitator menunjukkan video mengenai
kesiapan siswa sekolah dasar dalam proses
kesiapan belajar siswa yang inklusi gender
pembelajaran di kelas inklusi gender.
(video)
Kegiatan 2 : Kegiatan Inti • Peserta mendiskusikan secara
Fasilitator mengarahkan peserta untuk berkelompok terkait video tentang
mengidentifikasi video tentang ketidakmampuan
ketidakmampuan guru dalam memahami • Peserta mempresentasikan hasil diskusi
kesiapan siswa sekolah dasar dalam proses • Sesi diskusi dan tanya jawab antar
pembelajaran di kelas inklusi gender kelompok
menggunakan metode kooperatif

Kegiatan 3: Penutup Beberapa peserta dapat menyampaikan


Fasilitator mengarahkan peserta untuk kesimpulan di depan seluruh peserta
membuat sebuah kesimpulan
Langkah Aktivitas 2

Kegiatan 1 : Pendahuluan Fasilitator memberikan video tentang


ketidakmampuan guru dalam memahami
Fasilitator menunjukkan video mengenai
kesiapan siswa sekolah dasar dalam proses
minat belajar siswa yang inklusi gender
pembelajaran di kelas inklusi gender.
(video)
Kegiatan 2 : Kegiatan Inti • Peserta mendiskusikan secara
Fasilitator mengarahkan peserta untuk berkelompok terkait video tentang
mengidentifikasi video tentang ketidakmampuan
ketidakmampuan guru dalam memahami • Peserta mempresentasikan hasil diskusi
kesiapan siswa sekolah dasar dalam proses • Sesi diskusi dan tanya jawab antar
pembelajaran di kelas inklusi gender kelompok
menggunakan metode kooperatif

Kegiatan 3: Penutup Beberapa peserta dapat menyampaikan


Fasilitator mengarahkan peserta untuk kesimpulan di depan seluruh peserta
membuat sebuah kesimpulan

Lampiran:

Lampiran 6.1.1

Kegiatan 1

Pengertian Gaya Belajar

Gaya belajar adalah cara dimana anak-anak menerima informasi baru dan proses yang

akan mereka gunakan untuk belajar. Sebagian anak menerima informasi lebih baik

dengan cara visual. Sebagian lagi dengan audiotori. Sementara yang lain mungkin lebih

efektif mengambil informasi melalui taktil(kinestetik).

Macam-Macam Gaya Belajar

- Gaya Belajar Visual

Belajar lebih baik dengan melihat dan membaca.


- Gaya Belajar Auditori

Belajar lebih baik dengan mendengar.

- Gaya Belajar Kinestetik

Belajar lebih baik dengan mencoba dan melakukan secara langsung.

Lampiran 6.1.2

Kegiatan 3

Perbedaan Gaya Belajar antara Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan

1. Kecenderungan gaya belajar siswa kelas X Jasa Boga pada mata pelajaran ilmu gizi

diketahui bahwa gaya visual sebesar 71,9% dalam kategori sedang, gaya auditori

sebesar 75,3% dalam kategori sedang dan gaya kinestetik sebesar 69,7% dalam

kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa

kelas X Jasa Boga pada mata pelajaran ilmu gizi sebagian besar cenderung belajar

dengan gaya auditori yaitu sebesar 75,3%.

2. Kecenderungan gaya belajar siswa laki-laki kelas X Jasa Boga pada mata pelajaran

ilmu gizi diketahui bahwa gaya visual sebesar 91,7% dalam kategori sedang, gaya

auditori sebesar 83,3% dalam kategori sedang dan gaya kinestetik sebesar 58,3%

dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

siswa laki-laki kelas X Jasa Boga pada mata pelajaran ilmu gizi sebagian besar

cenderung belajar dengan gaya visual yaitu sebesar 83,3%.. Ini menunjukkan

bahwa lebih banyak siswa laki-laki belajar dengan mengandalkan indera

penglihatan. Mereka akan lebih cepat memahami informasi yang didapatkan

melalui media-media visual.

3. Kecenderungan gaya belajar siswa perempuan kelas X Jasa Boga pada mata

pelajaran ilmu gizi diketahui bahwa gaya visual sebesar 68,8% dalam kategori

sedang, gaya auditori sebesar 74% dalam kategori sedang dan gaya kinestetik

sebesar 71,4% dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa siswa perempuan kelas X Jasa Boga pada mata pelajaran ilmu

gizi sebagian besar cenderung belajar dengan gaya auditori yaitu sebesar 74%. Ini

menunjukkan bahwa lebih banyak siswa perempuan belajar dengan

mengandalkan indera pendengaran. Mereka akan lebih mudah menyerap

informasi yang didapatkan dengan cara mendengarkan penjelasan secara lisan dan

berdiskusi.

Aktivitas 6.2. menciptakan lingkungan belajar yang responsif gender

Tujuan

- Menciptakan kesetaraan gender dalam pembelajaran

- Mengetahui jenis lingkungan belajar melalui eksplorasi jenis lingkungan belajar

Waktu

90 Menit

Fokus Aktivitas

- Kegiatan mengeksplorasi jenis lingkungan belajar

- Memunculkan kegiatan pembelajaran yang berbasis gender

- Mengidentifikasi jenis lingkungan belajar

Bahan dan Metode

Handout, pena, kertas, spidol

- Studi Kasus lingkungan belajar di sekolah

- Diskusi

Informasi Tambahan
-
Informasi untuk Trainer

Pada kegiatan ini berfokus pengeksplorasian komponen lingkungan belajar sebagai

upaya penyetaraan gender dalam pembelajaran. Fasilitator memberikan sebuah

pengantar tentang lingkungan belajar kepada peserta. Selanjutnya fasilitator memberikan

pertanyaan kepada peserta untuk didiskusikan dan disesuaikan dengan penerapan di

sekolah masing-masing peserta.

Langkah Aktivitas

Kegiatan 1 Guna menciptakan lingkungan belajar yang


responsive gender, salah satunya di
Fasilitator memberikan pengantar mengenai
lingkungan sekoah. Terdapat beberapa
lingkungan belajar.
komponen yang harus dipenuhi di lingkungan
Fasilitator memberikan pertanyaan terkait
tersebut.
lingkungan belajar
Identifikasilah komponen apa saja yang
Peserta berdiskusi mengenai pertanyaan yang
termasuk didalamnya, serta jelaskan
diberikan oleh fasilitator.
perannya!
Kegiatan 2 Dari komponen yang telah diidentifikasi pada
Fasilitator memberikan pertanyaan terkait k e g i a t a n s e b e l u m n y a , r a n c a n g l a h
lingkungan belajar pembelajaran berbasis gender dengan
Peserta berdiskusi mengenai pertanyaan yang melibatkan peranan dari masing-masing
diberikan oleh fasilitator. komponen tersebut !

Aktivitas 6.3. Proses pengembangan kurikulum SD: analisis kebutuhan

Tujuan :

• Peserta dapat mengetahui proses pengembangan kurikulum

• Peserta dapat menentukan kebutuhan sekolah yang responsive gender

• Peserta dapat mendesain model kurikulum yang responsive gender


Waktu:

90 Menit

Fokus Aktivitas

• Kebutuhan sekolah yang responsive gender

• Kebijakan sekolah yang responsive gender

• Model kurikulum sekolah responsive gender

Bahan dan Metode

- Buku tematik SD, LK, Handout, pena, kertas

- Studi Kasus, Diskusi dan Pendalaman

Informasi Tambahan
Lampiran 6.3.1

Informasi untuk Trainer

Pada kegiatan ini berfokus pada studi kasus yang ada di sekolah, fasilitator memberikan

sebuah kasus kepada peserta terkait kebutuhan dan model kurikulum yang telah

diterapkan disekolah. Selanjutnya fasilitator memberikan pertanyaan kepada peserta

untuk didiskusikan dan disesuaikan dengan kondisi di masing masing sekolah.

Langkah Aktivitas

Kegiatan 1 Peserta membaca dan menganalisis buku


tematik kelas 4 tema 1, subtema 1 pada
Fasilitator mengarahkan peserta
lampiran 6.3.1
Kegiatan 2 Berdasarkan buku tema 1 kelas 4. Diskusikan
Fasilitator mengarahkan peserta untuk dan Analisislah dengan masing-masing
menganalisis lampiran 6.3.1 kelompok, topik apa saja yang sudah
• Peserta membaca lampiran 6.3.1 responsive gender dan yang belum. Kerjakan
• Peserta mendiskusikan dengan dalam LK yang telah disediakan !
peserta lain
• Peserta mempresentasikan hasil
diskusi
• Dorong tinjauan sejawat

Kegiatan 3 Pada buku Tema 1 Kelas 4 terdapat narasi


Fasilitator mengarahkan peserta menganalisis tentang stereotip gender. Sebagai berikut:
lampiran
• Peserta membuat pengembangan
kurikulum
• Peserta mendiskusikan dengan
peserta lain
• Peserta mempresentasikan hasil
diskusi
• Dorong tinjauan sejawat

Kembangkan model kurikulum berupa rpp


yang responsive gender sesuai dengan topik
yang ada.

Lampiran:
Lampiran 6.3.1

Lembar Kerja Kegiatan 2

Analisislah manakah topik yang termasuk responsive gender dan tidak dari kegiatan 2.!

No. Responsive Gender Tidak Responsive Gender


1
2
3
4
5
Dst.

Aktivitas 6.4. proses pengembangan kurikulum SD: merancang dan mengembangkan

kurikulum yang responsive gender

Tujuan

- Peserta mampu merancang kurikulum yang responsive gender

- Peserta mampu memahami proses yang terlibat dalam pengembangan kurikulum

sensitive gender

- Peserta mampu mengembangkan kurikulum terkait responsive gender

Fokus Aktivitas

- Memahami kurikulum responsive gender

- Mempelajari permasalahan di kehidupan nyata tentang responsive gender

- Mencari problem solving terkait permasalahan responsive gender

Waktu

90 Menit

Bahan dan Metode

- Buku tematik SD Kelas 4, Handout, pena, kertas

- Studi kasus tentang permasalahan responsive gender

- Diskusi dan pendalaman

Informasi Tambahan

-
Informasi untuk Trainer

Pada kegiatan ini berfokus pengembangan dan perencanaan kurikulum responsive

gender di SD. Fasilitator memberikan pengantar tentang rancangan dan pengantar

kurikulum responsive gender kepada peserta. Selanjutnya fasilitator memberikan kasus

dan pertanyaan kepada peserta untuk didiskusikan dan disesuaikan dengan penerapan di

sekolah masing-masing peserta.

Langkah Aktivitas

Kegiatan 1 Peserta membaca dan menganalisis buku


tematik kelas 4 tema 1, subtema 1 pada
Fasilitator mengarahkan peserta
lampiran 6.4.1
Kegiatan 2 Pada buku tema 1 kelas 4 terdapat visualisasi
Fasilitator mengarahkan peserta untuk topik (gambar) yang streotip gender.
menganalisis lampiran 6.4.1
• Peserta membaca lampiran 6.4.1
• Peserta mendiskusikan dengan peserta
lain
• Peserta mempresentasikan hasil
diskusi
Diskusikan proses pengembangan isi dokumen
• Dorong tinjauan sejawat
kurikulum dan materi pengajaran &
pembelajaran yang mempromosikan partisipasi
setara anak perempuan dan laki-laki.
Kegiatan 3 Diskusikan dengan maing-masing anggota
Fasilitator mengarahkan peserta untuk kelompok mengenai pertanyaan berikut:
mengidentifikasi macam-macam gaya belajar • Bagaimana mengembangkan kurikulum
• Peserta mendiskusikan pertanyaan yang peka gender?
yang diberikan dengan kelompoknya • Apa saja masalah luar biasa yang tidak
• Peserta menjawab pertanyaan yang dibahas dalam kurikulum nasional
diberikan Anda?
• Peserta mempresentasikan hasil
diskusi
• Dorong tinjauan sejawat

Anda mungkin juga menyukai