Anda di halaman 1dari 3

RABIES DAN FLU BURUNG

PENGERTIAN
Rabies dan Flu Burung merupakan masalah kesehatan utama saat ini karena merupakan penyakit menular
yang dapat mengakibatkan kematian. Rabies menyebabkan penderitaan berat bagi penderita karena gangguan
saraf yang dialami dan berujung pada kematian. Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit infeksi kut
pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies,dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies
terutama anjing, kucing, dan kera.
Flu Burung atau Flu Unggas adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A
dan ditularkan oleh unggas. Penyakit Flu Burung yang disebabkan oleh virus avian influenza jenis H5N1 pada
unggas di konfirmasikan telah terjadi di Repiblik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos,
China, Indonesia, dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan trasportasi unggas yang
terinfeksi. Flu burung menular dari unggas, dan dari unggas ke manusia, melalui air liur, lendir dari hidung dan
feces. Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau
secret burung/ unggas yang menderita flu burung. Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika
bersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.
Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai flu burung dan rabies mengakibatkan meningkatnya mortalitas
dan morbiditas. Penanganan yang salah dan ketidaktahuan mengenai pencegahan kedua penyakit ini sangat
mempengaruhi angka kejadian flu burung dan rabies.

RABIES
Gejala rabies biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus hingga
munculnya penyakit adalah 10-14 hari pada anjing tetapi bisa mencapai 9 bulan pada manusia. Bila disebabkan
oleh gigitan anjing,
Luka yang memiliki resiko tinggi meliputi infeksi pada mukosa,luka diatas daerah bahu (kepala,muka,leher ),
luka pada jari tangan atau kaki,luka pada kelamin,luka yang lebar atau dalam, dan luka yang banyak.
Luka dengan resiko rendah meliputi jilatan pada kulit yang luka,garukan atau lecet,serta luka luka kecil di
sekitar tangan,badan,dan kaki.
Tanda dan gejala rabies pada hewan
a. Bentuk ganas
Kebanyakan akan mati dalam 2-5 hari setelah tanda-tanda terlihat :
 Hewan menjadi penakut atau menjadi galak.
 Senang bersembunyi di tempat-tempat yg dingin,gelap dan menyendiri tetapi dapat menjadi agresif.
 Tidak menuruti perintah majikannya
 Nafsu makan hilang
 Air liur meleh tak terkendali
 Hewan akan menyerang benda yang ada disekitarnya dan memakan barang,benda-benda asing
seperti batu,kayu dsb
 Menyerang dan menggigit barang bergerak apa saja yang dijumpai
 Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan
 Ekor diantara 2 paha
b. Bentuk diam
Masa eksitasi cepat terjadi. Tanda-tanda yang sering terlihat :
 Bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk
 Kejang-kejang berlangsung sangat singkat bahkan sering tidak terlihat
 Lumpuh,tidak dapat menelan,mulut terbuka
 Air liur keluar terus menerus (berlebihan )
c. Bentuk asystomatis
 Hewan tidak menunjukkan gejala sakit dan tiba-tiba mati
Tanda dan gejala rabies pada manusia
 Pada manusia yg penting diperhatikan adalah riwayat gigitan dari hewan seperti anjing,kucing dan
kera.
 Dilanjutkan dengan gejala-gejala nafsu makan hilang,sakit kepala, tidak bisa tidur,demam
tinggi,mual,atau muntah-muntah
 Adanya rasa panas (nyeri ) pada tempat gigitan dan menjadi gugup
 Takut dengan air,suara keras,cahaya dan angin
 Air liur dan air mata keluar berlebihan
 Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan
 Biasanya penderita akan meninggal 4-6 hari setelah gejala klinis atau tanda-tanda penyakit pertama
timbul
PENCEGAHAN
Beberapa hal yang bisa dilaksanakan/dilakukan untuk pencegahan dan pemberantasan rabies adalah :
1. Anjing peliharaan ,tidak boleh dibiarkan lepas berkeliaran,harus didaftarkan ke Kantor Kepala Desa atau
Kelurahan atau Petugas Dinas Peternakan setempat
2. Anjing harus diikat dengan rantai yang panjangnya tidak boleh lebih dari 2 meter
3. Anjing yang hendak dibawa keluar halaman harus diikat dengan rantai tidak lebih dari 2 meter dan
moncongnya harus menggunakan beangus (beronsong)
4. Pemilik anjing wajib untuk menvaksinasi rabies
5. Anjing liar atau anjing yang diliarkan harus segera dilaporkan kepada petugas Dinas Peternakan atau
Pos Kesehatan Hewan untuk diberantas/dimusnahkan
6. Kurangi sumber makanan di tempat terbuka untuk mengurangi anjing liar atau anjing yang diliarkan
7. Daerah yang terbebas dari penyakit rabies,harus mencegah masuknya anjing,kucing,kera dan hewan
sejenisnya dari daerah tertular rabies
8. Masyarakat harus waspada terhadap anjing yang diliarkan dan segera dan segera melaporkannya kepada
petugas dinas peternakan atau posko rabies
Biasanya, binatang pembawa rabies akan mempunyai gejala, seperti hewan menjadi garang atau ganas
(furious rabies) atau hewan menjadi tenang (dum rabies).

PENANGANANNYA :

Hewan yang telah menggigit manusia harus diusahakan tertangkap dan jangan dibunuh, laporkan kepada
petugas Dinas Peternakan, Pos Kesehatan Hewan atau diserahkan langsung kepada Dinas Peternakan setempat
untuk dilakukan observasi selama 14 hari.
Hewan yang telah menggigit manusia dan tertangkap tetapi terpaksa dibunuh atau mati, kepalanya harus
diserahkan kepada Dinas Peternakan setempat sebagai bahan pemeriksaan laboratorium.
Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau segera setelah terkena
gigitan Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya
virus, yaitu:
Dokter hewan.
Petugas laboratoriumyang menangani hewan-hewan yang terinfeksi.
Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang rabies pada anjing banyak
ditemukan
Para penjelajah gua kelelawar.
Vaksinasiidealnya dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Tetapi seiring berjalannya waktu kadar
antibodiakan menurun, sehingga orang yang berisiko tinggi terhadap rabies harus mendapatkan dosis booster
vaksinasi setiap 3 tahun. Pentingnya vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan seperti anjing juga merupakan
salah satu cara pencegahan yang harus diperhatikan.
Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati, namun harus dilakukan
sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala. Bila gejala mulai terlihat, tidak ada
pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya terjadi beberapa hari setelah
terjadinya gejala pertama.  Jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies atau
berpotensi rabies (anjing, sigung, rakun, rubah, kelelawar) segera cuci luka dengan sabun atau pelarut
lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15 menit lalu beri antiseptikalkohol70% atau betadin.
Orang-orang yang belum diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan tetanus. Orang-
orang yang belum pernah mendapat vaksin rabies akan diberikan suntikan globulin imun rabies yang
dikombinasikan dengan vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan dan separuhnya
disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam periode 28 hari diberikan 5 kali suntikan.
Suntikan pertama untuk menentukan risiko adanya virus rabies akibat bekas gigitan. Sisa suntikan
diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-kadang terjadi rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau
gatal pada tempat penyuntikan vaksin.

FLU BURUNG
Masa inkubasi flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia.
Pada unggas : 1 minggu
Pada manusia : 1-3 hari,masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala.pada anak
sampai 21 hari

PENCEGAHAN FLU BURUNG

1)      Pada Unggas:


a. Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
b. Vaksinasi pada unggas yang sehat
2)      Pada Manusia:
a.       Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang)
Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
Menggunakan alat pelindung diri. (contoh: masker dan pakaian kerja).
Meninggalkan pakaian kerja di tempat kerja.
Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
Imunisasi.
b.      Masyarakat umum
Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.
Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu:
–       Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya).
–       Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800C selama 1 menit dan pada telur sampai dengan suhu ±
640C selama 4,5 menit.

Anda mungkin juga menyukai