Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA

MENINGKATKAN KUALITAS EFISIENSI PADA COFFEE


SHOP PALLADIUM CIBINONG

PROPOSAL PENELITAN

Diajukan oleh:
HENDRO SAMUEL LIMBONG
021118044

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
DESEMBER 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Era globalisasi saat ini mendorong manusia untuk semakin berinovasi dalam
menjalankan usahanya. Persaingan yang semakin ketat membuat seseorang
harus lebih teliti dalam memanfaatkan peluang usaha dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang optimal. Perekonomian Indonesia berdasarkan
besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-
2021 mencapai Rp.4.325,4 triliun atas dasar harga konstan 2010 mencapai
Rp2.815,9 triliun. Perkembangan bisnis kopi di Indonesia berlangsung cukup
pesat selama beberapa waktu belakangan ini. Pusat Data dan Sistem Informasi
Kementrian Ppertanian menyebutkan bahwa pada tahun 2016 konsumsi kopi
nasional sudah mencapai 249.800 ton. Menginjak tahun 2018, jumlah tersebut
meningkat hingga 314.400 ton. Tingginya tingkat konsumsi pun memberikan
dampak pada bisnis kopi di Indonesia, Bisnis kedai kopi di Indonesia diprediksi
akan mencapai angka 15%-20%. Angak tersebut dapat diprediksi akan terus naik
pada tahun 2021, konsumsi kopi diprediksikan bakal mencapai angka 370.000
ton.
Salah satu bidang usaha yang terus berinovasi sampai sekarang adalah coffee
shop. Dalam konteks Nusantara, biji-biji kopi pertama kali dibawa oleh orang-
orang Belanda pada tahun 1690. Tujuan Belanda membawa bibit-bibit kopi ke
Nusantara ialah untuk meruntuhkan monopoli kopi dunia yang pada waktu itu
dipegang oleh bangsa Arab. Pertama kali bibit kopi ditanam oleh orang-orang
Belanda di sekitar daerah Batavia (Jakarta) dengan jenis arabika. Karena semakin
hari minat pasar terhadap kopi semakin meningkat, maka pemerintah kolonial
Belanda membuka perkebunan-perkebunan kopi di wilayah Jawa Timur, Jawa
Tengah, dan Jawa Barat. Kopi yang ditanam oleh Belanda di Nusantara bukan
hanya untuk dijual di pasaran dunia, melainkan dijual di pasaran domestik Hindia
Belanda.
Berdasarkan riset independen Toffin, jumlah kedai kopi di Indonesia hingga
Agutus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat
dibandingkan pada 2016, yang hanya 1.000 gerai. Di mana market value yang
dihasilkan mencapai Rp4,8 triliun market. Salah satu mengapa coffee shop
disukai anak muda, karena sudah menjadi gaya hidup di masyarakat khusunya
anak muda. Terdapat banyak anak muda yang datang ke coffee shop bukan hanya
untuk menikmati kenikmatan kopi, melainkan ingin eksis dan tidak mau
ketinggalan dengan orang lain dan kepopuleran coffee shop di kalangan anak
muda bisa menjadikan untuk mempromosikan coffee shop melalui social media.
Coffee shop di Kabupaten Bogor memiliki berbagai macam kedai kopi
dengan lebih dari 150 kedai kopi. Kedai kop yang terkenal di Kabupaten Bogor
antara lain: Kopi Janji Jiwa, Rumah Ngopi, Kopi Palsu, Anthology Coffee and
Tea, Palladium Coffee, Groots Coffee, Rumah Seduh, Coffee Chio, dll. Hal ini
menjadikan trend baru bagi kalangan muda di Kabupaten Bogor. Palladium
Coffee merupakan salah satu coffee shop yang terkenal di Kabupaten Bogor
dengan menawarkan varian coffee dan non-coffee dengan citarasa yang khas.
Palladium Coffee sendiri berdiri pada tahun pertengahan 2017 dengan
mengusung tempat nongkrong anak muda millenial dengan dilengkapi fasilitas
WiFi yang membuat orang semakin betah untuk berlama-lama di coffee shop ini.
antara lain menu yang disajikan adalah .

Tabel 1.1
Varian Rasa Coffee and Non-Coffee di Kopi Palladium Cibinong
Tahun 2021

NO MENU
1. Manual Brewing
2. Espresso (Full Arabica)
3. Latte
4. Cappucino
5. CoffeeCado
6. Vietnam Drip
7. Red Velvet
8. Taro Latte
9. Thai Tea
10. Matcha Latte
11. Cheese Tea
Sumber : Data internal Palladium Coffee, 2018-2021

Berbagai varian diatas memiliki bahan baku yang berbeda-beda juga, Varian
memiliki cita rasa yang berbeda dengan kalangan muda mulai dari yang suka coffee
maupun non-coffee. Untuk memilih bahan bukan perkara sepele,untuk membuat kopi
yang enak dimulai dari bahan yang tepat. dalam hal ini adalah metode, biji kopi, dan
bahan lain yang digunakan untuk harus sesuai dengan jenis minuman yang ingin
dibuat. Untuk membuat Coffee yang berkualitas kita harus memperhatikan Jenis
kopinya, arabika atau robusta, Kualitas biji kopinya, Ukuran giling yang digunakan,
Single origin atau blend, Kualitas bahan pelengkap seperti susu, cokelat, atau
krimmer. Tabel 1.1 menggambarkan bahwa terdapat 11 varian minuman yang
digemari oleh kalangan anak muda, hal ini disebabkan oleh cita rasa sendiri
dibandingkan coffee shop lainnya. Dalam 11 varian tersebut ternyata menurut
pemilik dari Palladium Coffee ini ada 4 produk yang menjadi best seller di tempat
ini, antara lain Espresso, Coffecado, Taro Latte dan Red Velvet. Keempat produk
menjadi best seller karena memiliki rasa yang unik, dan harga yang terjangkau di
kalangan anak kaum muda.

11 varian rasa yang terdapat di menu coffee shop ini dengan terdapat 4 menu
yang menjadi best seller, hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti 4 produk
yang menjadi best seller di tempat ini, peneliti ingin melihat tentang jumlah
persediaan bahan baku pada produk best seller. Peneliti memilih 4 produk ini karena
dalam jumlah pemesanan bahan baku dan pembelian menjadi menu yang terbanyak
yang di pesan dalam coffee shop ini dan 4 produk ini sangat dicari konsumen, yang
mengharuskan ketersediaan stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan
baku.

Berikut ini persediaan bahan baku dari 4 produk best seller yang ada di
Palalladium Coffee :

Tabel 1.2

Persediaan Bahan Baku (kg) Kopi Palladium Cibinong Tahun 2018-2021


Tahun
NO Bahan Baku
2018 2019 2020 2021

1. Biji Kopi Arabica 240 300 60 96

2. Powder Avocado 18 30 12 36

3. Powder Taro 18 30 12 24

4. Powder Red Velvet 18 30 12 24

5. Gula Aren 24 36 12 12

6. Fresh Milk 192 382 127 207

7. Susu Kental Manis 13 24 9 13


Total 523 832 244 412

Sumber : Data internal Palladium Coffee, 2018-2021

Tabel 1.2 menunjukan bahwa persediaan bahan baku setiap tahun mengalami
naik turunnya persediaan barang baku yang dipergunakan. Persediaan bahan baku
yang digunakan pada tahun 2018 terbilang mencukupi dari awal adanya kedai Kopi
Palladium ini, dan pada tahun 2019 kedai Kopi Palladium ini sedang banyak
digandrumi oleh masyarakat luas dilihat dari data diatas untuk persediaan bahan baku
mengalami kenaikan yang terbilang sukses, namun pada tahun 2020 mengalami
penurunan yang sedikit dari tahun sebelumnya dikarenakan terkena adanya sebuah
wabah Covid 19 yang melanda Indonesia, sehingga sebagian kedai yang lainnya
termasuk kedai Kopi Palladium terkena imbasnya, dan adanya peraturan lockdown
yang menjadi pengambat dari Supplier bahan baku mengalami kendala dengan
adanya kewajiban dari peraturan pemerintah yang mengaruskan adanya pembatasan
sosial di sekitarnya. Pada tahun 2021 persediaan bahan baku mengalami kenaikan
sedikit demi sedikit dikarenakan wabah Covid 19 mengalami penurunan yang
signifikan dan tidak terjadi lockdown sehingga banyak anak muda yang sudah bisa
mengunjungi tempat coffee shop ini. Pemasok bahan baku Kopi Palladium ini ada 1
supplier yang terbanyak dari biji kopi yang terdiri dari beberapa daerah di Indonesia.

Menurut Rusdiana (2014) menyatakan bahwa Pengendalian persediaan


merupakan aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang
dihendaki. Sedangkan bahan baku menurut Raw Material Stock (2016) adalah
Persediaan dari barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang
mana dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau
perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang
menggunakannya, Menurut Heizer dan Render (2015) menyatakan bahwa Efisiensi
adalah persentase dari kapasitas yang efektif yang benar-benar dicapai. Bergantung
pada bagaimana tempat fasilitas dipergunakan dan dikelola, mungkin akan menjadi
sulit atau tidak mungkin untuk mencapai 100% efisiensi. Dan Menurut Abdul dan
Muhammad (2019) Efisiensi persediaan bahan baku menyatakan bahwa
pendisribusian input yang berupa bahan baku yang diubah bentuknya menjadi bahan
jadi ke berbagai produk yang dibuat dengan jumlah yang tertentu dalam suatu system
produksi agar dapat tercapai biaya yang rendah dan dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Tabel 1.3

Biaya Bahan Baku Kopi Palladium 2018-2020


Tahun Harga Bahan Baku Biaya Bahan Baku
2018 Rp 2.000.000 Rp 28.000.000
2019 Rp 2.700.000 Rp 36.400.000
2020 Rp 1.500.000 Rp 22.000.000
2021 Rp 1.800.000 Rp 25.6000.000
Total Rp 112.000.000
Dari data diatas, biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku diatas
sebesar Rp. 2.000.000 untuk tahun 2018 dikarenakan awal buka kedai Kopi
Palladium masih beranggapan pengunjung masih relatif mengtahui tentang kedai
kopi ini, untuk 2019 mengalami kenaikan dari sektor biaya mengalami kenakain
yang sangat signifikan sebesar Rp. 2.700.000 dari tahun sebelumnya sudah banyak
pengunjung yang mengetahui tentang kedai Kopi Palladium Cibinong ini, dan pada
tahun 2020 untuk biaya membeli bahan baku mengalami penurunan sebesar Rp.
1.500.000 disebabkan oleh Covid 19 serta lockdown yang diajukan oleh pemerintah
sehingga biaya untuk membeli bahan baku mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya sehingga daripada merugi mending dikurangi biaya bahan baku untuk
mencari aman.

Dari data diatas, Peneliti tertarik untuk meneliti di kedai Kopi Palladium
Cibinong dikarenakan kedai kopi ini terkenal dan menjadi minuman favorite
dikalangan anak-anak, Muda, dan Orang Tua. Serta pelayanan yang ada di kedai
Kopi Pallafium Cibinong ini terbilang cukup memuaskan dengan rata-rata pelayan
yang cepat untuk menyajikaan minuman terhadap pengunjung. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang hasilnya disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul
“PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA
MENINGKATKAN EFISIENSI PADA COFFEE SHOP KOPI PALLADIUM
CIBINONG.”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Kopi Palladium menggunakan metode perhitungan secara manual, terjadi
ketidakstabilan bahan baku yang ada, terkadang menumpuk berlebih namun
terkadang juga mengalami kekurangan. Sehingga dalam pengelolaan persediaan
bahan baku kurang efisien, maka diperlukan metode baru dalam pengendalian
persediaan bahan baku seperti model Economic Order Quantity (EOQ).
1.2.2 Perumusan Masalah
Bagaimana penerapan model Economic Order Quantity (EOQ) dalam
pengendalian persediaan bahan baku di Kedai Kopi Palladium Cibinong?
Bagaimana pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku pada Kedai
Kopi Palladium Cibinong?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui data
mengenai dari kedai Kopi Palladium, untuk melakukan proses penerapan model dari
Economic Order Quantity (EOQ).
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
penerapan model Ecomic Order Quantity (EOQ) untuk pengendalian persediaan
bahan baku pada kedai Kopi Palladium Cibinong.

1.4 Kegunaan Penelitian


1. Bagi Praktisi
Memberikan masukan bagi kedai Kopi Palladium Cibinong mengenai
penerapan model Economic Order Quantity (EOQ) guna meningkatkan
efisiensi bahan baku dan meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Selain
itu, penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi Cekopi untuk
menjadikan model Economic Order Quantity sebagai model pengendalian
persediaan bahan baku di dalam operasionalnya.
2. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai model
Economic Order Quantity (EOQ), dan juga dapat memberikan kontribusi
terhadap penerapan model Economic Order Quantity sehingga dapat
mengefisiensi biaya operasional di Kedai Kopi Palladium Cibinong.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Pengertian Manajemen


Manajemen merupakan suatu perencanaan dari proses pencapaian
tujuan termasuk dalam pengarahan, pengawasan yang ada didalam
suatu organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Berikut ada beberapa ahli yang mengemukakan definisinya sebagai
berikut:

2.1.2 Manajemen Operasi


(Handoko 2015) manajemen operasi merupakan usaha-usaha
pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya (atau sering disebut
faktor-faktor produksi) tenaga kerja, equipment, barang mentah dan
sebagainya untuk mendapatkan hasil dari proses transformasi hal tersebut
menjadi berbagai produk atau jasa.
Kegiatan operasi didalam perusahaan memiliki peran yang sangat
penting. Kegiatan operasi meliputi kegiatan mengubah input menjadi output.
Proses ini memberikan nilai tambah terhadap input yang semula tidak
memiliki nilai guna menjadi memiliki nilai tambah. Suatu perusahaan harus
memerhatikan proses yang terjadi dalam kegiatan operasi agar dapat
berproduksi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu adanya trategi
untuk dapat mewujudkannya. Manajemen operasi merupakan kegiatan
mengubah barang sehingga memiliki nilai guna yang dapat dihargai. Oleh
sebab itu, seorang manajer harus mampu mengatur kegiatan operasional
perusahaan yang meliputi pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia, pemasaran dan keuangan. (Pudoli, Perdiansah, Septiana, Himawan,
Matunisa, Santika 2021).
2.1.1 Fungsi Operasi

Anda mungkin juga menyukai