Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Muhammad Arnez Puji Santosa (A031191045)
Universitas Hasanuddin
-2022-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Kemampuan untuk mengestimasi return suatu individual sekuritas merupakan hal yang
sangat penting dan diperlukan oleh investor. Untuk dapat mengestimasi return suatu sekuritas
dengan baik dan mudah diperlukan suatu model estimasi. Oleh karena itu kehadiran Capital
asset pricing model (CAPM) yang dapat digunakan untuk mengestimasi return suatu
sekuritas dianggap sangat penting di bidang keuangan.
Bentuk standar CAPM pertama kali dikembangkan secara terpisah oleh Sharpe (1964),
Lintner (1965) dan Mossin (1969), sehingga model ini sering disebut dengan CAPM bentuk
Sharpe-Lintner-Mossin. Professor Shape kemudian memenangkan hadiah Nobel di bidang
ekonomi untuk hasil karyanya ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan suatu model estimasi yang dapat
digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas yang dianggap sangat penting di bidang
keuangan.
B. Asumsi-Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan di model CAPM adalah sebagai berikut ini :
1. Semua investor mempunyai cakrawala waktu suatu periode yang sama
2. Semua investor melakukan pengambilan keputusan investasi berdasarkan
pertimbangan antara nilai return ekspektasian dan deviasi standar return dari
portofolionya
3. Semua investor mempunyai harapan yang seragam (homogeneous expectation)
terhadap faktor-faktor input yang digunakan untuk keputusan portofolio
4. Semua investor dapat meminjamkan sejumlah dananya (lending) atau meminjam
(borrowing) sejumlah dana dengan jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku
bunga bebas risiko
5. Penjualan pendek (short sale) diijinkan
6. Semua aktiva dapat dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak
terbatas
7. Semua aktiva dapat dipasarkan secara likuid sempurna
8. Tidak ada biaya transaksi
9. Tidak terjadi inflasi
10. Tidak ada pajak pendapatan pribadi
11. Investor adalah penerima harga (price takers)
12. Pasar modal dalam kondisi ekuilibrium
D. Portofolio Pasar
Efficient set dapat digambarkan di bidang dengan sumbu horizontal berupa deviasi standar
dari portofolio dan sumbu vertical berupa return ekspektasian portofolio. Portofolio-
portofolio di efficient set ini menunjukkan bahwa portofolio-portofolio efisien yang
mempertimbangkan trade-off anatar return ekspektasian dan risiko (deviasi standar return).
Contoh 14.1 :
Return ekspektasian portofolio pasar (E(RM)) adalah 20% dengan deviasi standarnya (σM)
sebesar 5%. Return aktiva bebas risiko (RBR) sebesar 12%. Besarnya slope dari GPM adalah
sebagai berikut :
Slope GPM = 20% - 12% = 1,6
5%
Slope dari GPM menunjukkan return ekspektasian tambahan karena portofolio pasar
mempunyai risiko sebesar σM yang lebih besar dari risiko aktiva bebas risiko. Tambahan
return ekspektasian untuk risiko pasar yang mempunyai risiko sebesar σM dengan demikian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Contoh 14.2 :
Diketahui bahwa slope dari GPM adalah 1,6 dan risiko portofolio pasar (σ M) adalah sebesar
5%. Dengan menggunakan rumus diatas, maka tambahan return ekspektasian portofolio
pasar relatif terhadap return aktiva bebas risiko adalah sebesar (1,6) . 5% = 8%. Jika return
aktiva bebas risiko adalah sebesar 12%, maka return ekspektasian portofolio pasar (E(R M))
yang diminta adalahj sebesar 12% + 8% = 20%.
Bila rumus slope GPM disubtitusikan ke dalam rumus kedua maka akan menjadi sebagai
berikut :
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan suatu model estimasi yang dapat
digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas yang dianggap sangat penting di
bidang keuangan.
Efficient set dapat digambarkan di bidang dengan sumbu horizontal berupa deviasi
standar dari portofolio dan sumbu vertical berupa return ekspektasian portofolio.
Ekuilibrium pasar terjadi jika harga-harga dari aktiva berada di suatu tingkat yang tidak
dapat memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif.
Keadaan ekuilibrium pasar yang menyangkut return ekspektasian dan risiko dapat
digambarkan oleh garis pasar modal (GPM) atau capital market line (CML).
Garis pasar modal (GPM) menggambarkan tradeoff antara risiko dan return ekspektasian
untuk portofolio efisien, tetapi bukan untuk sekuritas individual. Garis lain yang
menunjukkan tradeoff antara risiko dan return ekpektasian untuk sekuritas individual
disebut dengan garis pasar sekuritas (GPS) atau security market line (SML). Garis pasar
sekuritas (GPS) merupakan penggambaran secara grafis dari model CAPM.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesebelas.
BPFE:Yogyakarta.