Anda di halaman 1dari 4

Nama : Asri Selvi Putri Mendrofa

NIM : 202117006

Kelas/Semester : A/4

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Matematika

Tugas Ke- :3

HASIL BELAJAR BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

Menurut Bloom dalam Rusmono (2014, hal. 22) hasil belajar adalah perubahan
prilaku yang meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah
kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan memunculkan kembali
pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan. Ranah afektif
meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan
pegembangan apresiasi sampai dengan penyesuaian. Sementara itu untuk ranah
psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang menunjukkan bahwa siswa yang telah
mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu.

A. Ranah Kognitif (Cognitive Domain)


Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah
dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.
Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom
merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai
dengan jenjang terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive).
1. Pengetahuan (knowlegde)
Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan
dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada saat
dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali
(recognition). Kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi,
fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya.
2. Pemahaman (comprehension)
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan
arti tentang hal yang dipelajari. Adanya kemampuan dalam menguraikan isi pokok
bacaan; mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk lain.
Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan. 1.
3. Penerapan (application)
Kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode untuk menghadapi suatu
kasus atau problem yang konkret atau nyata dan baru. Kemampuan untuk
menerapkan gagasan, prosedur metode, rumus, teori dan sebagainya. Adanya
kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang dihadapi
atau aplikasi suattu metode kerja pada pemecahan problem baru. Misalnya
menggunakan prinsip. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan
2.
4. Analisis (analysis)
Di tingkat analisis, sesorang mampu memecahkan informasi yang kompleks menjadi
bagian-bagian kecil dan mengaitkan informasi dengan informasi lain.
Kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga
struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Kemampuan
ini setingkat lebih tinggi daripada kemampuan 3.
5. Sintesis (synthesis)
Kemampuan untuk membentuk suatukesatuan atau pola baru. Bagian-bagian
dihubungkan stu sama lain. Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus
didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Adanya kemampuan ini
dinyatakan dalam membuat suatu rencana penyusunan satuan pelajaran. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program kerja. Kemampuan ini setingkat lebih tinggi
daripada kemampuan 4.
6. Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi pembelajaran,
argumen yang berkenaan dengan sesuatu yang diketahui, dipahami, dilakukan,
dianalisis dan dihasilkan. Kemampuan untuk membentuk sesuatu atau beberapa hal,
bersama dengan pertanggungjawaban pendapat berdasarkan kriteria tertentu.
Misalnya kemampuan menilai hasil karangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam
menentukan penilaian terhadapa sesuatu.
B. Ranah Afektif (Affective Domain)
Ranah afektif merupakan kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-
reaksi yang berbeda dengan penalaran. Kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan
aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan
sebagainya. Ranah afektif terdiri dari lima ranah yang berhubungan dengan respons
emosional terhadap tugas. Pembagian ranah afektif ini disusun oleh Bloom bersama
dengan David Krathwol, antara lain:
1. Penerimaan (Receiving/Attending)
Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi penerimaan
masalah, situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif. Penerimaan adalah
semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang
pada diri peserta didik. Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap peserta didik ketika
mendengarkan penjelasan pendidik dengan seksama dimana mereka bersedia
menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka danmereka memiliki kemauan
untuk menggabungkan diri atau mengidentifikasi diri dengan nilai itu.
2. Menaggapi (Responding)
Kategori ini berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau
merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Atau
dapat pula dikatakan bahwa menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan
adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan
membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini dapat dicontohkan
dengan menyerahkan laporan tugas tepat pada waktunya.
3. Penilaian (Valuing)
Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan
terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima
nilai yang diajarkan akan tetapi berkemampuan pula untuk menilai fenomena itu baik
atau buruk. Hal ini dapat dicontohkan dengan bersikap jujur dalam kegiatan belajar
mengajar serta bertanggungjawab terhadap segala hal selama proses pembelajaran.
4. Mengelola (Organization)
Kategori ini meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat dicontohkan dengan
kemampuan menimbang akibat positif dan negatif dari suatu kemajuan sains
terhadap kehidupan manusia.
5. Karakteristik (Characterization)
Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Proses
internalisais nilai menempati urutan tertinggi dalam hierarki nilai. Hal ini
dicontohkan dengan bersedianya mengubah pendapat jika ada bukti yang tidak
mendukung pendapatnya.

C. Ranah Psikomotorik (Psychomotoric domain)


Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan
serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan
kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
1. Meniru
Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh
yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari
keterampilan itu.
2. Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan serta memilih
apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan.
3. Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan
dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang
ditampilkan lebih meyakinkan.
4. Artikulasi
Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu
keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan
interpretatif

Anda mungkin juga menyukai