Anda di halaman 1dari 98

LAPORAN AKTUALISASI

PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


DI LAPAS KLAS IIA YOGYAKARTA DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN
KINERJA PETUGAS PENGAMANAN BLOK

Disusun Oleh:
AGUS MAHMUDI
No. Presensi: 04/LATSAR/II/I/2018

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
ANGKATAN I
YOGAYAKARTA

1
2018

2
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Alamat : Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Kabupaten Bantul 55183
Telepon : ( 0274 ) 417704 dan Fax : ( 0274 ) 411801 Yogyakarta 55002
Email : diklat@jogjaprov.go.id - Website : http://diklat.jogjaprov.go.id

BERITA ACARA
SEMINAR AKTUALISASI

Pada Hari ini Sabtu Tanggal Satu Bulan September Tahun Dua Ribu Delapan
Belas telah dilaksanakan SEMINAR AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan Dua Angkatan Pertama Tahun Dua Ribu Delapan Belas di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama:

Nama : AGUS MAHMUDI


NIP : 19950803 201712 1 003
No. Presensi : 04
Jabatan : Penjaga Tahanan
Instansi : Lapas Klas IIA Yogyakarta
Mentor : Marjiyanto A.Md.I.P., S.Sos.
Coach : Thantowi Jauhari, SAP., MPA
Judul Aktualisasi : Penerapan Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
di Lapas Klas IIA Yogyakarta Dalam Rangka Mengoptimalkan
Kinerja Petugas Pengamanan Blok

Yogyakarta, 1 September 2018


Mentor, Peserta,

Marjiyanto A.Md.I.P., S.Sos. Agus Mahmudi

Penguji 1,

Drs. Pitarto, M.Si

Pengampu, Coach,

Budiharti, SE., M.Si Thantowi Jauhari, SAP., MPA

Petugas Nama Tanda Tangan

3ii
Penerapan Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil di Lapas Klas IIA Yogyakarta
Dalam Rangka Mengoptimalkan Kinerja Petugas Pengamanan Blok

Agus Mahmudi
Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta
agusmahmudii@gmail.com

Abstrak
Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja
petugas pengamanan blok khususnya untuk CPNS Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA
Yogyakarta dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Adanya
barang larangan yang ditemukan masuk di blok hunian WBP (Warga Binaan
Pemasyarakatan) dan sering masuknya barang larangan melalui lemparan dari luar Lapas
menjadi latar belakang penulis membuat laporan aktualisasi tentang mengoptimalkan
kinerja petugas pengamanan blok di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta.
Untuk mengoptimalkan kinerja petugas pengamanan blok Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta dilakukan berbagai kegiatan antara lain melakukan
penggeledahan barang bawaan WBP yang sudah dibesuk oleh keluargannya, melakukan
penggeledahan badan WBP, melakukan penjagaan keamanan dan ketertiban tempat
bertugas, melakukan pengawasan pembagian makan pagi,siang, sore WBP, memlihara
keamanan pos atas, dan melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap WBP dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Dari berbagai pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat beberapa hambatan yaitu
dalam melakukan kontrol blok petugas melihat beberapa WBP yang duduk di sudut
halaman blok yang rawan barang lemparan dari luar. Untuk mencegah WBP mengambil
barang larangan yang sewaktu-waktu dilempar ke dalam blok maka peran petugas untuk
memberikan arahan kepada WBP agar berpindah duduk di tempat lain yang mudah diawasi
oleh petugas. Semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dengan capaian 100% sesuai
target capaian.

Kata Kunci: Nilai dasar profesi PNS, kinerja petugas pengamanan

4iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan
Aktualisasi ini dapat terselesaikan. Penyusunan Laporan Aktualisasi ini merupakan
kewajiban peserta untuk memenuhi syarat Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
Golongan II Angkatan I Tahun 2018. Laporan Aktualisasi yang disusun oleh penulis
berjudul “Penerapan Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil di Lapas Klas IIA Yogyakarta
Dalam Rangka Mengoptimalkan Kinerja Petugas Pengamanan Blok”.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyelesaian Laporan Aktualisasi ini berkat


bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Satriyo Waluyo, Bc.IP, SH, MSI selaku Kepala Lembaga


Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan
bimbingan.
2. Bapak Marjiyanto A.Md.I.P., S.Sos selaku Mentor dan Kepala Kesatuan
Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Yogyakarta yang telah membantu, mengarahkan dan membimbing
dalam penyusunan Laporan Aktualisasi.
3. Bapak Thantowi Jauhari, SAP., MPA selaku Coach dari Badan Diklat DIY
yang telah membantu memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan
Laporan Aktualisasi ini.
4. Bapak Drs. Pitarto, M.Si selaku penguji dari Badan Diklat DIY.
5. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama
proses penyusunan Laporan Aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Aktualisasi ini belum sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan dan semoga
Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 1 September 2018


Penulis

(Agus Mahmudi)

iv5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
BERITA ACARA SEMINAR .............................................................................................. ii
ABSTRAK ........................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI ...................................................................... 7
B. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi ................................................................................ 8
C. Struktur Organisasi ...................................................................................................... 9
D. Tugas dan Fungsi ....................................................................................................... 11
E. Kondisi Organisasi ..................................................................................................... 15
BAB II AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan
1. Analisis Isu Kontemporer ..................................................................................... 19
2. Penetapan Isu Kontemporer ................................................................................. 20
3. Penetapan Isu yang Diangkat ............................................................................... 21
4. Gagasan Pemecahan Isu/ Penetapan Judul ........................................................... 22
B. Proses Aktualisasi
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1 ........................................ 23
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2 ........................................ 30
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3 ........................................ 38
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4 ........................................ 48
5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 5 ......................................... 57
6. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 6 ........................................ 67
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 78
B. Saran .......................................................................................................................... 78
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ............. 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 81
LAMPIRAN

v6
DAFTAR LAMPIRAN
A. KEGIATAN 1
1.1 Menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan penggeledahan
barang bawaan Visi, Misi dan Tujuan Organisasi ................................................. 27
1.2 Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan WBP
setelah besukan keluarga ....................................................................................... 28
B. KEGIATAN 2
2.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan
penggeledahan badan ........................................................................................... 34
2.2 Melakukan penggeledahan badan narapidana/tahanan ......................................... 35
C. KEGIATAN 3
3.1 Petugas melakukan apel regu pengamanan ............................................................ 43
3.2 Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali ......................................... 45
3.3 Petugas mencatat kegiatan di buku laporan ........................................................... 46
D. KEGIATAN 4
4.1 Petugas membunyikan lonceng pembagian makan pagi, siang, sore ..................... 52
4.2 Petugas melakukan penggeledahan gerobak cadong makan .................................. 53
4.3 Petugas mengawasi pembagian cadong makan pagi, siang, sore WBP ................. 54
E. KEGIATAN 5
5.1 Petugas kontrol beranggang sebelum naik pos atas .............................................. 62
5.2 Melakukan penjagaan keamanan Pos Atas ........................................................... 63
5.3 Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos atas ............................. 64
F. KEGIATAN 6
6.1 Melakukan pengecekan jumlah WBP .................................................................. 71
6.2 Melakukan pengawasan dan kontrol blok secara intensif
ketika jam buka blok dan sebelum buka blok ...................................................... 72
6.3 Melakukan penguncian kamar hunian WBP sesuai jadwal .................................. 74

vi
7
BAB I

PENDAHULUAN

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI


Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat untuk melakukan
pembinaan terhadap narapidana di Indonesia. Sebelum dikenal istilah Lapas di
Indonesia, tempat tersebut lebih sering dikenal sebagai penjara. Lembaga
Pemasyarakatan merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jendral
Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
Penghuni Lembaga Pemasyarakatan bisa narapidana (napi) atau Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP) bisa juga yang statusnya masih tahanan,
maksudnya orang tersebut masih berada dalam proses peradilan dan belum
ditentukan bersalah atau tidak oleh hakim. Pegawai negeri sipil yang menangani
pembinaan narapidana dan tahanan di Lembaga Pemasyarakatan disebut Petugas
Pemasyarakatan, atau dahulu lebih dikenal dengan istilah sipir penjara. Konsep
pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman Sahardjo pada
tahun 1962. Ia menyatakan bahwa tugas jawatan kepenjaraan bukan hanya
melaksanakan hukuman, melainkan juga tugas yang jauh lebih berat adalah
mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke dalam masyarakat.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta adalah Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang berada dibawah pengawasan dan
tanggungjawab Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta merupakan banguan
peninggalan pemerintahan Kolonial Belanda.Pada awal pendirian bernama
Gevangenis En Huis Van Bewaring (Penjara dan Rumah Tahanan). Sejarah
kepenjaraan pada masa kolonial dimulai sejak tahun 1872 dengan
diberlakukannya Wetboek van strafrecht voor de Inlanders in Nederlandsch Indie
atau Undang-undang Hukum Pidana untuk orang-orang pribumi di Hindia
Belanda. Sejarah berdirinya Lapas kelas IIA Yogyakarta tidak diketahui secara
rinci, begitupula tahun berdirinya. Sedangkan menurut penuturan petugas lapas
yang sudah purna tugas bahwa Lapas Kelas IIA Yogyakarta didirikan antara tahun
1910 sampai 1915.

8
Hingga sekarang Lapas Kelas IIA Yogyakarta telah mengalami enam kali
perubahan nama,yaitu sebagai berikut :
1. Gevangenis En Huis Van Bewaring (Zaman Kolonial Belanda)
2. Pendjara Djogjakarta
3. Kependjaraan Daerah Istimewa Djogjakarta
4. Kantor Direktorat Bina Tuna Warga
5. Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta
6. Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Yogyakarta
B. VISI,MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
1. Visi
“Mengedepankan Lembaga Pemasyarakatan yang bersih, kondusif, tertib, dan
transparan dengan dukungan petugas yang berintegritas dan berkompeten dalam
pembinaan WBP.”
2. Misi
a. Mewujudkan tertib pelaksanaan tupoksi Pemasyarakatan secara konsisten
dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan HAM serta
transparansi publik.
b. Membangun kerja sama dengan mengoptimalkan keterlibatan stake holder
dan masyarakat dalam upaya pembinaan WBP.
c. Mendayagunakan potensi sumber daya manusia petugas dengan
kemampuan penguasaan tugas yang tinggi dan inofatif serta berakhlak
mulia.
3. Tujuan
Tujuan dari Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Yogyakarta yaitu;
a. Membentuk warga binaan menjadi manusia seutuhnya, menyadari
kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga
dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan
dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara
yang baik dan bertanggung jawab
b. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan yang ditahan di
Rumah Tahanan Negara dan Cabang Rumah Tahanan Negara dalam rangka
memperlancar proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang
pengadilan

9
c. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan/para pihak berperkara
serta keselamatan dan keamanan benda-benda yang disita untuk keperluan
barang bukti pada tingkat penyidikan,penuntutan, dan pemeriksaan di
sidang pengadilan serta benda-benda yang dinyatakan dirampas untuk
negara berdasarkan putusan pengadilan.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1. Struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta 2018

1. Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta


a. Pejabat Eselon III : 1 orang
b. Pejabat Eselon IV : 5 orang
1) Kasubag Tata Usaha
2) Ka.KPLP
3) Kasi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
4) Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik
5) Kasi Kegiatan Kerja
10
c. Pejabat Eselon V : 8 orang
1) Ka.Urusan Kepegawaian dan Keuangan
2) Ka.Urusan Umum
3) Kasubsi Registrasi
4) Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
5) Kasubsi Pelaporan dan Tatib
6) Kasubsi Keamanan
7) Kasubsi Sarana Kerja
8) Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja

2. Kondisi Satuan Kerja dan SDM Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya tercermin dari lima Seksi/Sub Bag dan delapan Sub Seksi/Urusan,
yaitu :
a. Sub Bagian Tata Usaha, membawahi dua Urusan
1. Urusan Kepegawaian dan Keuangan
2. Urusan Umum
b. Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, membawahi dua Sub Seksi
1. Sub Seksi Registrasi
2. Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
c. Seksi Kegiatan Kerja, membawahi dus Sub Seksi
1. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja
2. Sub Seksi Sarana Kerja
d. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib, membawai dua Sub Seksi
1. Sub Seksi Keamanan
2. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib
e. Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan

11
D. TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor
M.01-PR.07.03 tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum
dan Hak Asasi manusia, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
mempunyai tugas melaksanakan pemasyarakatan narapidana/anak didik, dan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Melakukan pembinaan narapidana atau anak didik;
2. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana, dan mengelola hasil kerja;
3. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian narapidana/ anak didik;
4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas; dan
5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga

Secara terperinci tugas dan fungsi dari lima Seksi/Sub Bagian dan delapan
Sub Seksi/urusan adalah sebagai berikut :
1. Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah
tangga Lembaga Pemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub
bagian Tata Usaha memiliki fungsi:
a. Melakukan urusan kepegawaian
b. Melakukan urusan keuangan
c. Melakukan urusan surat menyurat
Sub Bagian Tata Usaha dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
dibantu oleh :
a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan
Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian dan urusan keuangan.
b. Urusan Umum
Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,
perlengkapan dan rumah tangga.
2. Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Seksi Binapi)
Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemasyarakatan
narapidana. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Binapi memiliki fungsi :

12
a. Melakukan registrasi dan membuat statistic serta dokumentasi sidik jari
narapidana.
b. Memberikan bimbingan kemasyarakatan.
c. Mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana

Seksi Binapi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh :
a. Sub Seksi registrasi
Sub Seksi Registrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan
membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana.
b. Sub Seksi bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan (Sub Seksi
Bimaswat)
Sub Seksi Bimaswat mempunyai tugas memberikan bimbingan dan
penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga, peningkatan
pengetahuan asimilasi, cuti dan pelepasan narapidana. Di samping itu
Sub Seksi bimaswat juga mempunyai tugas mengurus kesehatan dan
memberikan perawatan bagi narapidana.
3. Seksi Kegiatan Kerja
Mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan
sarana kerja dan mengelola hasil kerja. Dalam melaksanakan tugasnya,
Seksi giatja memiliki fungsi :
a. Memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana;
b. Mempersiapkan fasilitas sarana kerja;
c. Mengelola hasil kerja.

Seksi Kegiatan Kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya


dibantu oleh :
a. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja
Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja mempunyai
tugas memberikan petunjuk dan bimbingan latihan kerja bagi narapidana.
b. Sub Seksi Sarana Kerja
Sub Seksi Sarana Kerja mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana
kerja dan mengelola hasil kerja

13
4. Seksi Administrasi Keamanan dan tata Tertib.
Mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan
dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita
acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan
berkala di bidang keamanan dan menegakan tata tertib. Dalam
melaksanakan tugasnya Seksi Minkamtib memiliki fungsi :
a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas
pengamanan;
b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang
bertugas serta mempersiapkan laporan berkala di bidang keamanan dan
menegakan tata tertib.
Seksi Minkamtib dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu
oleh:
a. Sub Seksi Keamanan
Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas,
penggunaan perlengkapan, dan pembagian tugas pengamanan;
b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib
Sub Seksi Pelaporan dan tata Tertib mempunyai tugas menerima laporan
harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta
mempersiapkan laporan berkala di bidang keamanan dan menegakan tata
tertib.
5. Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP)
Mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban Lapas. Dalam
melaksanakan tugasnya Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
memiliki fungsi :
a. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana;
b. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;
c. Melakukan pengawalan penerimaan, penempatan, dan pengeluaran
narapidana;
d. Melakukan pemeriksaan terhadappelanggaran keamanan;
e. Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.

14
Kesatuan Pengamanan Lapas dipimpin oleh seorang Kepala dan
membawahi petugas pengamanan Lapas. Kepala Kesatuan Pengamanan
lapas berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Lembaga Pemasyarakatan.Kepala pengamanan lapas membawahi regu
pengamanan yang terdiri dari ;
a. Komandan jaga
b. Anggota jaga
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 148 pegawai yang
tersebar dalam tugas sebagai berikut :

No Tempat Tugas Jumlah

1. Kepala Lapas 1

2. Kepegawaian & Keuangan 12

3. Umum 9

4. Bimaswat 27

5. Registrasi 9

6. Bimbingan Kerja, Haker, Sarker 10

7. Keamanan, Pelaporan & Tatib 9

8. KPLP 11

9. Regu Pengamanan 1 15

10. Regu Pengamanan 2 15

11. Regu Pengamanan 3 15

12. Regu Pengamanan 4 15

Jumlah 148

15
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi

Lembaga Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta terletak di areal


tanah seluas 3,8 Ha milik Keraton Yogyakarta dengan status Pinjam Pakai,
dengan alamat Jl. Tamansiswa No 6 Yogyakarta. Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Yogyakarta memiliki kapasitas 470 orang.

2. Sarana Prasarana
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta atau biasa dikenal oleh
masyarakat pada umumnya yaitu Lapas Wirogunan yang terletak di Jalan
Taman Siswa No 6A Yogyakarta. Lapas Kelas IIA Yogayakarta merupakan
bangunan penjara yang dahulu didirikan oleh Pemerintah Belanda saat zaman
penjajahan dengan nama Gevangenis En huis Van Devaring. Bangunan yang
memiliki ukuran tembok tebal, kusen pintu yang tebal dan model bangunan
khas Belanda memperkuat nilai sejarah yang ada didalamnya. Lapas Kelas IIA
Yogyakarta telah mengalami renovasi untuk tetap menjaga berfungsinya
bangunan tersebut sebagai tempat membina Narapidana sampai sekarang.

16
Bangunan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta didalamnya
terdapat berbagai bangunan yang memiliki fungsi masing-masing antara lain:
a. Pintu Gerbang utama yang berada disebelah barat Jalan Taman Siswa
Yogyakarta sebagai akses masuk menuju Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Yogyakarta.
b. Bangunan Utama terdiri atas dua lantai yaitu untuk ruang Kalapas dan
ketata usahaan
c. Bangunan II terdiri dari dua lantai; Ruang Ka.KPLP, Seksi Pembinaan,
Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban. Seksi Kegiatan Kerja,
Kantin dan Ruang Kunjungan.
d. Bangunan Aula.
e. Pos Menara/Atas 4 buah dan Pos Jaga Bawah 4 buah.
f. Bangunan Dapur.
g. Blok WBP yang terdiri dari Blok A,C,D,E,F,G yang memiliki berbagai
macam ukuran kamar. Blok A merupakan blok Sel Pengamanan dan
juga sel isolasi atau humunan disiplin. WBP yang melakukan
pelanggaran di dalam Lapas akan diproses dan di pindahkan kedalam
sel hukuman disiplin atau sel isolasi yang berada di blok A1. Blok A
terdiri dari kamar A1,A2,A3,A4. Untuk WBP kasus Tindak Pidana
Korupsi ditempatkan di dalam blok C yang terdiri dari kamar
C1,C2,C3,C4. Kemudian blok D,E,F,G adalah blok untuk kasus
narapidana yang melakukan kasus umum. Jika ada WBP yang baru
masuk ke dalam Lapas akan di tempatkan di blok F karena blok F
kusus tempat Mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan).
h. Bangunan Poliklinik.
i. Bangunan Bengkel Latihan Kerja.
j. Bangunan Tempat Ibadah terdiri atas Masjid dan Gereja
k. Lapangan Upacara dan Olahraga.

17
3. Sumber Daya Manusia.
Sumber Daya Manusia Lapas kelas IIA Yogyakarta terdiri dari:
1. Pejabat Eselon III : 1 orang
1) Ka. Lapas
2. Pejabat Eselon IV : 5 orang
1) Kasubag Tata Usaha
2) Ka.KPLP
3) Kasi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
4) Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik
5) Kasi Kegiatan Kerja
3. Pejabat Eselon V : 8 orang
1) Ka.Urusan Kepegawaian dan Keuangan
2) Ka.Urusan Umum
3) Kasubsi Registrasi
4) Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
5) Kasubsi Pelaporan dan Tatib
6) Kasubsi Keamanan
7) Kasubsi Sarana Kerja
8) Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja
4. Petugas Staf& Rupam : 134 orang (termasuk CPNS 23 orang)

4. Lingkup Pembinaan Narapidana


Pembinaan dan bimbingan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Yogyakarta berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.02-
PK.04.10 tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana, dibagi kedalam 2
bidang yaitu:
a. Pembinaan Kepribadian
Pembinaan kesadaran beragama meliputi kegiatan ibadah sesuai dengan
agama masing-masing, yaitu :
Pembinaan Agama Islam WBP Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Yogyakarta dilaksanakan dimasjid Al-Fajar baik secara mandiri dilakukan
oleh Petugas maupun bekerja sama dengan Instansi Terkait, yaitu :

18
• Baca Al Qur’an
• Shalat Berjamah
• Puasa Ramadahan, Shalat Malam dan Tadarrus Al Qur’an
• Pembinaan Agama Kristen dilaksanakan di Gereja bekerja sama
dengan Kantor Kemenag Kota Yogyakarta.
• Pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara dengan mengadakan
Upacara setiap peringatan Hari Besar Nasional.
• Pembinaan Asimilasi dan Integrasi
b. Pembinaan Kemandirian
Pembinaan Kemandirian yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Yogayakarta Yogyakarta antara lain:
• Mebel Perkayuan
• Pembuatan keset dari kain
• Kerajianan sepatu
• Sablon
• Bimbingan menjahit
• Pertanian Dalam Lapas
• Kerajinan membuat bungkus kado dari kertas karton
• Kerajinan barang bekas
• Membuat kerombong atau tempat sampah dari anyaman potongan
plastik tebal.

19
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN
1. Analisis Isu Kontemporer
Masih ditemukan barang larangan yang masuk kedalam blok hunian di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta menjadi tanggung jawab petugas
pengamanan. Beberapa kali petugas lengah dengan aksi lemparan barang larangan
dari luar Lapas dan WBP yang berhasil lolos menyelundupkan barang larangan
masuk kedalam blok hunian. Barang larangan yang dimaksud berupa handphone,
uang, narkoba dan lain sebagainya. Tentu saja hal tersebut mengganggu stabilitas
keamanan dan ketertiban Lapas jika tidak segera untuk lebih ditindak lanjuti. Untuk
menjaga stabilitas ketertiban dan keamanan Lembaga Pemasyarakatan hendaknya
petugas melakukan tupoksinya dengan baik. Masalah tersebut terjadi karena belum
optimalnya kinerja petugas dalam melakukan penjagaan pengamanan dan
kerjasama antar petugas pengamanan, dan belum optimalnya ketelitian
penggeledahan WBP. Jika hal tersebut tidak segera dilakukan evaluasi maka akan
menyebabkan tidak optimalnya kegiatan sistem pemasyarakatan.
Dari beberapa isu tersebut maka dapat dikategorikan dalam:
a. Manajemen ASN
b. Whole of Government

Berikut adalah identifikasi dan pengelompokan kondisi isu yang terjadi sekarang
dan yang diharapkan:

No. Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan Isu

Peningkatan optimalisasi
Belum optimalnya kinerja
1 kinerja petugas Manajemen ASN
petugas pengamanan blok
pengamanan blok
Belum maksimalnya
Kerja sama antar petugas Whole of
2 kerjasama petugas
pengamanan Goverment
pengamanan
Belum optimalnya
Peningkatan ketelitian
3 ketelitian penggeledahan Manajemen ASN
penggeledahan WBP
WBP

20
2. Penetapan Isu Kontemporer

Dari identifikasi beberapa isu di atas, penulis menganalisis isu kontemporer


dengan menggunakan metode analisis isu yaitu dengan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Metode USG adalah alat untuk menyusun prioritas isu yang
akan dipilih. Caranya yaitu dengan memprioritaskan isu berdasarkan tingkat
urgensi atau seberapa mendesak pembahasan isu, keseriusan isu dan perkembangan
isu tersebut sampai sejauh mana akibatnya apabila tetap dibiarkan atau tidak
ditangani. Penilaian isu dengan menggunakan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki
nilai total tertinggi dipilih menjadi isu prioritas.

Berikut adalah matriks USG dalam menentukan prioritas isu kontemporer:

No Isu Masalah Urgency Seriousness Growth Jumlah


1. Belum optimalnya
kinerja petugas 4 4 5 13
pengamanan blok
2. Belum
maksimalnya
2 2 3 7
kerjasama petugas
pengamanan
3. Belum optimalnya
ketelitian 2 3 4 9
penggeledahan
WBP

Keterangan:

1 = Sangat Kecil

2 = Kecil

3 = Sedang

4 = Besar

5 = Sangat Besar

21
Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) tersebut nilai yang paling tinggi adalah isu tentang belum
optimalnya kinerja petugas pengamanan blok dengan skor 13. Oleh karena itu dari
hasil analisis isu yang berada di Lapas Klas IIA Yogyakarta tersebut maka dapat
ditetapkan isu masalah yang terjadi yaitu belum optimalnya kinerja petugas blok
pengamanan.

3. Penetapan Isu yang Diangkat


Penetapan isu yang diangkat tersebut adalah masih belum optimalnya
kinerja petugas pengamanan blok hunian sehingga barang larangan seperti
handphone, uang, narkoba dan barang larangan lainnya masih bisa masuk kedalam
blok hunian. Masuknya barang larangan kedalam Lapas tentu saja menjadi masalah
yang sangat serius bagi petugas pengamanan. Petugas portir pintu utama sudah
bertugas lebih ketat dalam melakukan penggeledahan barang dan badan lalu lintas
pengunjung dan WBP tetapi barang larangan (Handphone, Narkoba, Uang) masih
dapat lolos.
Masuknya barang larangan kedalam blok hunian bisa kemungkinan terjadi
dari barang bawaan dan yang disimpan narapidana dibadannya setelah waktu
kunjungan besukan berakhir dan kemungkinan besar juga melalui lemparan dari
luar Lapas. Setelah jam besukan berakhir WBP diperiksa barang bawaan dan badan
di portir sebelum kembali ke blok hunian. Kemudian di pos blok juga masih
diperiksa kembali oleh petugas regu jaga. Tetapi masih ada barang larangan
ditemukan dalam blok hunian WBP salah satunya di blok D Lapas Klas IIA
Yogyakarta. Selain itu barang larangan juga sering kali ditemukan di beranggang
Lapas hasil lemparan dari luar Lapas. Karena kondisi wilayah Lapas Klas IIA
Yogyakarta yang berada ditengah kota padat penduduk dan tembok Lapas yang
bersebelahan dengan gang desa mengakibatkan mudahnya lemparan kedalam
Lapas. Sasaran lemparan biasanya mengarah ke blok D yang letaknya berada
dibagian utara Lapas. Petugas pengamanan khususnya blok D dan petugas
penjagaan khususnya di Pos Atas 2 sangat berperan penting dalam mengawasi dan
memelihara kemanan ketertiban blok hunian sehingga dapat mencegah masuknya
barang larangan kedalam blok hunian WBP. Pada tanggal 4 Januari 2018 telah

22
ditemukan barang larangan dalam operasi penggeledahan tepatnya di sumur di Blok
D antara lain barang yang ditemukan adalah adaptor, baterai handphone, 3 buah
handphone, kabel data, kabel, chasing power bank, silikon handphone. Kemudian
pada tanggal 26 Maret 2018 telah ditemukan barang lemparan di beranggang dekat
blok D kamar 7. Barang larangan yang ditemukan tersebut berupa 2 buah
handphone, 2 buah baterai handphone, jarum tato, ratusan pil koplo, kabel data, dan
botol tinta. Belum optimalnya kinerja petugas pengamanan blok menjadi salah satu
faktor lengahnya petugas dalam melakukan penjagaan blok terhadap barang
larangan yang masuk kedalam blok. Dengan adanya penambahan petugas CPNS
maka diharapkan kinerja petugas pengamanan blok akan bekerja lebih optimal.
Masalah yang berkaitan dengan Manajemen ASN tersebut akan lebih mudah
diaktualisasikan karena subyek yang akan diterapkan nilai dasar PNS adalah CPNS
atau penulis itu sendiri.
4. Gagasan Pemecahan Isu/ Penetapan Judul
Belum optimalnya kinerja petugas pengamanan blok menjadi salah satu
faktor masuknya barang larangan (Handphone, Narkoba, Uang, dll) ke dalam blok
hunian. Oleh karena itu judul yang dapat diambil penulis adalah “Penerapan Nilai-
Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Di Lapas Kelas IIA Yogyakarta Dalam Rangka
Mengoptimalkan Kinerja Petugas Pengamanan Blok”.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan
gagasan isu permasalahan:
1. Melakukan penggeledahan barang bawaan WBP yang sudah dibesuk oleh
keluarganya.
2. Melakukan penggeledahan badan Narapidana
3. Melakukan penjagaan keamanan dan ketertiban tempat bertugas
4. Melakukan pengawasan pembagian makan pagi, siang, sore
5. Memelihara keamanan pos atas
6. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/tahanan

23
B. PROSES AKTUALISASI
Untuk mengetahui proses kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai
Negeri Sipil di regu pengamanan Lapas Klas IIA Yogyakarta, maka dibuat formulir
isian yang memuat kegiatan-kegiatan serta pencapaian yang terukur dari
pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai berikut :

1. LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM


KEGIATAN 1
Kegiatan 1 : Melakukan penggeledahan barang bawaan WBP yang sudah
dibesuk oleh keluarganya

Melakukan penggeledahan barang bawaan WBP yang sudah


Kegiatan :
dibesuk oleh keluarganya
1.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan
penggeledahan barang bawaan
Sub kegiatan :
1.2 Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan WBP
setelah besukan keluarga
Terwujudnya keamanan dan ketertiban Lembaga Pemasyarakatan
yang bebas dari barang larangan yang tentunya akan mengganggu
Output :
kestabilan keamanan dan ketertiban WBP yang ada di dalam
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta.
Tanggal 25 Juli - 12 Agustus 2018
:
aktualisasi
1.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum
dilakukan penggeledahan barang bawaan
Terlaksananya kegiatan menyiapkan WBP untuk berbaris
sebelum dilakukan penggeledahan barang dapat tercapai
sesuai target 100% yakni WBP lebih kondusif, rapi dan
proses penggeledahan berjalan dengan efektif.
Tingkat
: 1.2 Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan WBP
capaian
setelah besukan keluarga
Terlaksananya kegiatan penggeledahan barang bawaan WBP
dari besukan dapat tercapai sesuai target 100% yakni
penggeledahan dilakukan dengan teliti dan profesional
sehingga tidak ditemukan barang larangan yang
diselundupkan di dalam barang bawaan WBP.
1.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum
Deskripsi dilakukan penggeledahan barang bawaan
:
proses • WBP yang ingin masuk blok kamar setelah besukan
dikumpulkan didepan Pos untuk disiapkan. Jika WBP

24
yang datang hanya 1 sampai 2 orang maka disuruh
menunggu terlebih dahulu untuk menunggu WBP lainnya
agar dapat dibariskan bersama.
• Setelah WBP berkumpul di Pos langkah selanjutnya
adalah membariskan WBP agar dalam proses
penggeledahan barang menjadi lebih efektif dan rapi.
1.2 Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan WBP
setelah besukan keluarga
• Setelah WBP berbaris petugas memohon ijin seperti
ucapan “permisi,maaf, dan terima kasih” kepada WBP
yang akan digeledah barang bawaannya.
• Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan yang
dibawa WBP dari besukan.
• Petugas memeriksa barang bawaan WBP satu persatu dan
membuka apa saja barang yang dibawa oleh WBP dengan
teliti.
• Setelah petugas selesai menggeledah barang bawaan WBP
petugas mengucapkan terima kasih dan mempersilahkan
WBP untuk kembali ke kamarnya.
Hambatan dalam kegiatan ini adalah tidak semua WBP yang akan
digeledah dapat dibariskan karena perbedaan waktu WBP yang
tiba ke blok saat kembali dari besukan. Terkadang WBP kembali
Hambatan : ke blok sendirian tidak bersama temannya dan WBP yang
dibelakangnya terdapat rentang waktu yang lama sehingga tidak
bisa dibariskan karena harus menunggu sehingga waktu menjadi
tidak efektif.
Solusi agar WBP yang terdiri dari 1-2 orang kembali ke blok
hunian dari besukan agar tidak menunggu lama WBP lain yang
menyusul di belakangnya adalah langsung menggeledah barang
Solusi : bawaannya tanpa dibariskan terlebih dahulu dan menyuruh untuk
kembali ke kamar hunian agar waktu lebih efektif dan efisien. Jadi
kegiatan membariskan WBP ini hanya dapat dilakukan jika WBP
yang kembali ke blok hunian bergerombol.
Daftar Foto kegiatan Penggeledahan barang WBP dan buku kegiatan
:
lampiran laporan.
Keterkaitan dengan mata diklat :
Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Sub Kegiatan:
1.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan penggeledahan
barang bawaan

25
A. Akuntabilitas
1. Kepemimpinan
Petugas mengintruksikan WBP untuk berbaris sebelum melakukan
penggeledahan barang bawaan merupakan sikap kepemimpinan petugas.
2. Konsistensi
Petugas secara rutin membariskan WBP sebelum melakukan penggeledahan
barang bawaan.
3. Kejelasan
Petugas melakukan intruksi berbaris kepada WBP dengan penuh kejelasan.
B. Nasionalisme
1. Keadilan
Adil membariskan WBP tidak membedakan latar belakang status sosial
WBP.
C. Etika Publik
1. Kesabaran
Petugas membariskan WBP dengan penuh kesabaran.
2. Disiplin
Dalam setiap membariskan WBP petugas berseragam sesuai aturan yang
berlaku.
D. Komitmen Mutu
1. Efisien
Petugas membariskan WBP agar saat melakukan penggeledahan barang
bawaan lebih efisien dan lebih rapi teratur.
E. Anti Korupsi
1. Keberanian
Petugas berani untuk menyiapkan dan membariskan WBP sebelum
penggeledahan barang.
1.2 Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan WBP setelah besukan
keluarga
A. Akuntabilitas
1. Transparansi
Petugas secara transparan mengkomunikasikan kepada Karupam jika
menemukan barang larangan saat penggeledahan barang bawaan.
B. Nasionalisme
1. Kerjasama
Petugas bekerja sama dengan rekannya ketika barang bawaan yang digeledah
berjumlah banyak.
2. Saling bantu
Saling membantu antar petugas yang lain saat melakukan penggeledahan
barang bawaan WBP.
C. Etika Publik
1. Ramah

26
Penerapan sikap ramah oleh petugas saat melakukan penggeledahan barang
WBP.
2. Cermat
Kecermatan sangat diperlukan petugas melakukan penggeledahan barang
bawaan WBP.
D. Komitmen Mutu
1. Teliti
Diperlukan ketelitian petugas dalam melakukan penggeledahan barang
bawaan WBP sebelum masuk kamar blok hunian.
2. Responsif
Petugas secara responsif mengkomunikasikan kepada petugas lain jika ada
hal yang mencurigakan dari WBP.
E. Anti Korupsi
1. Jujur
Melaksanakan penggeledahan barang WBP dengan jujur tanpa meminta
pungutan terhadap WBP.
2. Berani
Petugas berani menggeledah barang bawaan WBP tanpa melihat latar
belakang WBP.
Makna yang diperoleh :
a. Dalam melaksanakan kegiatan membariskan WBP sebelum dilakukan penggeledahan
barang yang dibawa dari besukan mengajarkan petugas untuk konsisten dan memiliki
sikap memimpin sehingga WBP dapat berbaris dengan rapi, kondusif dan membantu
mengefektifkan proses penggeledahan barang.
b. Dalam melaksanakan kegiatan penggeledahan barang bawaan WBP dari besukan ini
petugas dituntut untuk selalu teliti dan jujur dalam proses penggeledahan karena jika
dalam proses pengeledahan barang ini tidak teliti akan ada kemungkinan barang
larangan yang bisa saja diselundupkan didalam barang bawaan WBP dari besukan
akan masuk kedalam blok hunian dan akan mengganggu stabilitas keamanan dan
ketertiban Lapas. Sikap jujur petugas diuji dalam kegiatan ini karena seringkali
makanan yang digeledah menimbulkan keinginan untuk meminta sehingga petugas
bebas dari pungli dan gratifikasi.

Yogyakarta, 26 Juli 2018


Disetujui oleh,
Mentor

Marjiyanto, Amd.IP., S.Sos.


NIP.197207151991031001

27
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1
KEGIATAN 1:
Melakukan penggeledahan barang bawaan WBP yang sudah dibesuk oleh
keluarganya.
1.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan
penggeledahan barang bawaan.

28
1.2 Petugas melakukan penggeledahan barang bawaan WBP setelah besukan
keluarga

29
BUKTI BUKU LAPORAN KEGIATAN 1

30
2. LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM
KEGIATAN 2
Kegiatan 2 : Melakukan penggeledahan badan Narapidana
Kegiatan : Melakukan penggeledahan badan Narapidana
2.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan
Sub kegiatan : penggeledahan badan
2.2 Melakukan penggeledahan badan narapidana/tahanan

Dengan kegiatan penggeledahan badan WBP ini diharapkan dapat


terwujudnya keamanan dan ketertiban dari bebasnya blok hunian
Output : WBP dari barang larangan yang akan mengganggu keamanan dan
ketertiban Lapas
Tanggal 4 Juni – 24 Juni 2018
:
aktualisasi
2.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum
dilakukan penggeledahan badan
Terlaksananya kegiatan membariskan WBP sebelum
penggeledahan badan telah mencapai target 100% yakni WBP
dapat berbaris dengan rapi sehingga dapat efektif dalam
Tingkat
: pelaksanaan penggeledahan badan WBP.
capaian
2.2 Melakukan penggeledahan badan narapidana/tahanan
Terlaksananya kegiatan penggeledahan badan WBP telah
mencapai target 100% yakni selama penggeledahan badan
WBP dilakukan dengan teliti dan cermat dan tidak ditemukan
barang larangan.
2.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum
dilakukan penggeledahan badan
• WBP yang akan masuk kedalam kamar hunian
dikumpulkan terlebih dahulu di Pos Jaga untuk dibariskan
terlebih dahulu.
• WBP dibariskan oleh petugas sebelum dilakukan
penggeledahan badan.
Deskripsi
: 2.2 Melakukan penggeledahan badan narapidana/tahanan
proses
• Setelah WBP dibariskan, petugas meminta ijin kepada
WBP untuk digeledah badan seperti mengucapkan maaf,
mohon ijin untuk melakukan penggeledahan.
• Posisi WBP berdiri menghadap ke tembok dengan tangan
diangkat keatas dan kedua kaki sedikit dibuka lebar.
• Petugas menggeledah badan mulai dari atas hingga
kebawah bagian tubuh

31
• WBP yang memakai topi/penutup kepala dan sepatu
diminta untuk melepas terlebih dahulu
• Setiap lekukan tubuh, lipatan pakaian, kerah baju dan saku
di geledah dengan menggunakan kedua tangan petugas.
• Petugas teliti ketika menggeledah bagian yang
tersembunyi seperti di saku, ikat pinggang dll.
• WBP digeledah satu persatu sesuai urutan barisan.
• Setelah selesai melakukan penggeledahan petugas
mengucapkan terima kasih agar tidak ada permasalahan.
WBP yang kembali ke kamar blok hunian jarang bergerombol
bersama-sama dan antara WBP yang satu dan lainnya tiba di pos
penjagaan berselang waktu yang lama sehingga WBP yang hanya
Hambatan : berjumlah satu orang menunggu lama ketika ingin dibariskan.
Selain itu hambatan penggeledahan badan yang lain adalah WBP
yang memakai tutup kepala seperti peci atau topi menyulitkan
petugas untuk digeledah.
Jika WBP yang kembali hanya satu orang maka langsung
digeledah badannya agar waktu lebih efektif dan efisien. WBP
Solusi :
yang memakai peci atau topi diminta untuk melepasnya agar
penggeledahan berjalan lancar
Daftar Foto kegiatan dan Buku laporan kegiatan
:
lampiran
Keterkaitan dengan mata diklat :
Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Sub Kegiatan:
2.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan penggeledahan
badan
A. Akuntabilitas
1. Kepemimpinan
Petugas memberikan intruksi kepada WBP untuk berbaris sebelum petugas
melakukan penggeledahan badan bawaan merupakan sikap kepemimpinan
petugas.
2. Konsistensi
Membariskan WBP sebelum melakukan penggeledahan badan bawaan
dilakukan secara rutin dan konsisten.
3. Kejelasan
Intuksi yang dilakukan oleh petugas secara jelas
B. Nasionalisme
1. Keadilan
WBP dibariskan dengan adil tidak membedakan latar belakang status sosial
WBP.

32
C. Etika Publik
1. Kesabaran
Membariskan WBP sebelum penggeledahan badan dilakukan dengan sabar
karena karakter setiap WBP berbeda.
2. Disiplin
Dalam setiap membariskan WBP petugas disiplin dalam berseragam dan
bersikap.
D. Komitmen Mutu
1. Efisien
Membariskan WBP saat melakukan penggeledahan barang bawaan lebih
efisien dan lebih rapi teratur.
E. Anti Korupsi
1. Keberanian
Petugas berani untuk menyiapkan dan membariskan WBP sebelum
penggeledahan badan.
2.2 Melakukan penggeledahan badan narapidana/tahanan
A. Akuntabilitas
1. Teliti
Ketelitian dalam melakukan penggeledahan badan WBP yang kembali ke
blok hunian setelah jam besukan sangat penting dilakukan petugas.
2. Profesional
Petugas melakukan penggeledahan badan WBP sesuai SOP penggeledahan.
B. Nasionalisme
1. Persamaan
Dalam melakukan penggeledahan badan tidak membedakan suku, agama, ras,
dan latar belakang WBP.
C. Etika Publik
1. Sopan
Petugas dengan sopan menggeledah WBP tanpa menyakiti WBP/melecehkan.
2. Cermat
Kecermatan sangat diperlukan petugas dalam menggeledah badan WBP
sebelum masuk blok hunian.
D. Komitmen Mutu
1. Teliti
Petugas dengan teliti menggeledah badan WBP sebelum masuk ke kamar
blok hunian.
E. Anti Korupsi
1. Jujur
Petugas jujur ketika bertugas. Tidak memungut apapun dari WBP ketika
penggeledahan badan
2. Keberanian
Petugas berani melakukan penggeledahan ke semua WBP dan berani

33
melaporkan ke atasan apabila menemukan barang larangan saat
penggeledahan badan.
Makna yang diperoleh :
a. Dengan membariskan WBP terlebih dahulu maka proses penggeledahan badan
menjadi lebih kondusif, lebih rapi dan lebih efisien dalam melakukan penggeledahan
badan. Selain itu dengan membariskan WBP sebelum penggeledahan badan maka
WBP akan terbiasa dengan sikap disiplin sehingga dapat menjaga stabilitas keamanan
dan ketertiban Lapas.
b. Dalam kegiatan melakukan penggeledahan badan WBP ini makna yang terkandung
adalah melakukan tugas dengan teliti dan konsisten sehingga kemungkinan barang
larangan yang masuk kedalam kamar blok hunian akan semakin kecil. Penggeledahan
badan dilakukan kepada semua WBP tanpa memandang latar belakang WBP yang
akan masuk kamar hunian setelah WBP dibesuk dari keluarga dan dari luar blok yang
akan kembali masuk kamar hunian.

Yogyakarta, 19 Juni 2018


Disetujui oleh,
Mentor

Marjiyanto, Amd.IP., S.Sos.


NIP.197207151991031001

34
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 2
KEGIATAN 2
Melakukan penggeledahan badan Narapidana
2.1 Petugas menyiapkan WBP untuk berbaris sebelum dilakukan penggeledahan
badan.

35
2.2 Melakukan penggeledahan badan narapidana/tahanan

36
37
BUKTI BUKU LAPORAN KEGIATAN 2

38
3. LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM
KEGIATAN 3
Kegiatan 3 : Melakukan penjagaan keamanan dan ketertiban tempat
bertugas
Kegiatan : Melakukan penjagaan keamanan dan ketertiban tempat bertugas
3.1 Petugas melakukan apel regu pengamanan
Sub kegiatan : 3.2 Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali
3.3 Petugas mencatat kegiatan di buku laporan.
Terwujudnya stabilitas keamanan dan ketertiban blok melalui
sikap konsisten dalam kontrol blok dan kejelasan dalam informasi
Output :
pembagian tugas saat apel regu pengamanan sehingga tercipta
suasana blok kamar hunian yang kundusif.
Tanggal 25 Juni – 15 Juli 2018
:
aktualisasi
3.1 Petugas melakukan apel regu pengamanan
Terlaksananya kegiatan apel regu pengamanan dapat berhasil
sesuai terget 100% yakni petugas dapat hadir tepat waktu dan
mengikuti kegiatan apel regu pengamanan sebelum
melakukan tugas.
3.2 Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali.
Kegiatan melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali telah
mencapai target 100% yakni petugas dengan konsisten
Tingkat capaian : melakukan kontrol blok satu jam sekali sehingga blok hunian
bebas dari ancaman masuknya barang larangan yang dilempar
dari luar Lapas.
3.3 Petugas mencatat kegiatan di buku laporan.
Terlaksananya kegiatan mencatat setiap kegiatan bertugas ke
dalam buku laporan telah mencapai target 100% yakni
petugas dapat menerapkan nilai sikap akuntabilitas dalam
mempertanggung jawabkan tugasnya dalam buku laporan
kegiatan.
3.1 Petugas melakukan apel regu pengamanan
• Petugas datang sesuai jadwal piket 30 menit sebelum jam
piket.
• Petugas mengisi daftar hadir di buku absen regu
pengamanan.
Deskripsi proses :
• Setalah absen buku absen, petugas absen dengan finger
print.
• Apel regu dilakukan untuk menyampaikan informasi dari
komandan regu dan mengecek kelengkapan jumlah
petugas.
39
• Komandan regu melakukan pembagian tugas jaga.
• Sebelum tugas dimulai komandan regu memimpin doa
demi kelancaran dan keamanan daat bertugas.
• Petugas regu kemudian menempati pos jaga masing-
masing sesuai perintah dan intruksi komandan regu jaga.
3.2 Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali
• Setelah menempati pos jaga petugas meneliti kelengkapan
barang inventaris seperti kunci kamar blok, buku laporan,
HT, dll.
• Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali
sesuai SOP yang berlaku.
3.3 Petugas mencatat kegiatan di buku laporan.
• Petugas menyiapkan buku laporan kegiatan
• Seluruh kegiatan selama bertugas dicatat dalam buku
laporan. Contoh: kegiatan kontrol blok, kegiatan
penguncian kamar hunian, kegiatan buka kamar blok
hunian, mencatat pengawasan pembagian makan untuk
WBP, pencatatan jika ada WBP yang bebas, dll.
Ketika jam buka kamar hunian ada WBP yang duduk-duduk
Hambatan : bersama temannya di sudut halaman blok yang memang rawan
barang lemparan.
Menegur WBP agar beralih tempat untuk duduk dan tidak berada
Solusi :
di area sudut blok yang tidak terlihat oleh petugas.
Foto kegiatan dan Buku laporan kegiatan
Daftar lampiran :

Keterkaitan dengan mata diklat :


Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Sub Kegiatan:
3.1 Petugas melakukan apel regu pengamanan
A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Petugas regu jaga konsisten melakukan apel regu sebelum bertugas
2. Kejelasan
Petugas regu jaga pada saat apel mendapat kejelasan arahan dari Karupam
tentang pembagian tempat pos/blok untuk bertugas.
B. Nasionalisme
1. Persatuan
Petugas regu jaga melakukan apel sebelum bertugas untuk menjaga persatuan
antar anggota regu jaga.
2. Saling membantu
Petugas pos jaga saling membantu jika ada salah satu pos kekurangan petugas

40
jaga.
C. Etika Publik
1. Sopan
Petugas menyampaikan pendapat kepada rekan jaga dengan bahasa yang sopan
pada saat apel regu.
D. Komitmen Mutu
1. Tepat Waktu
Petugas regu jaga hadir apel regu jaga tepat waktu.
E. Anti Korupsi
1. Keberanian
Petugas jaga berani mengusulkan atau menyampaikan informasi terkait
keamanan dan ketertiban lapas.

3.2 Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali


A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Petugas secara rutin terus menerus melakukan kontrol blok setiap satu jam saat
bertugas.
2. Disiplin
Petugas disiplin waktu dalam kontrol blok setiap satu jam sekali saat bertugas.
B. Nasionalisme
1. Ikhlas
Sebagai abdi negara petugas melakukan kontrol blok satu jam sekali dengan
ikhlas
2. Kerja sama
Kontrol blok dilakukan petugas dengan bekerja sama dengan petugas lain agar
lebih aman dan terkendali

C. Etika Publik
1. Sopan
Petugas kontrol blok dengan sikap sopan tanpa mengganggu WBP yang
sedang beristirahat atau beribadah.

D. Komitmen Mutu
1. Cermat
Kecermatan sangat perlu dilakukan petugas dalam kontrol ke sudut bagian
yang rawan barang lemparan dari luar lapas.
2. Teliti
Petugas kontrol gembok kamar hunian dengan teliti sehingga gembok sudah
dipastikan terkunci dengan aman.

41
E. Anti Korupsi
1. Berani
Petugas berani menegur WBP apabila melihat WBP melanggar aturan.
Contohnya yaitu melihat WBP yang membawa alat yang dilarang di dalam
lapas.
2. Peduli
Petugas melaporkan ke Karupam/ Poliklinik jika sewaktu kontrol mengetahui
ada WBP yang sakit.
3.3 Petugas mencatat kegiatan di buku laporan.
A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Pencatatan kegiatan dibuku laporan selama bertugas dilakukan secara
konsisten setiap betugas.
2. Kejelasan
Petugas mencatat kegiatan dibuku laporan secara jelas baik tulisan dan bahasa.
3. Tanggung Jawab
Melakukan pencatatan selama kegiatan dibuku laporan sebagai wujud
tanggung jawab petugas jaga.

B. Nasionalisme
1. Kerjasama
Petugas berkomunikasi dan bekerjasama dengan karupam ketika ada
pemindahan kamar atau keluar WBP dengan mencatat dibuku laporan.

C. Etika Publik
1. Disiplin
Petugas melakukan pencatatan dengan disiplin karena laporan kegiatan
berkelanjutan dengan regu penjagaan selanjutnya.

D. Komitmen Mutu
1. Teliti
Petugas mencatat dengan teliti setiap kegiatan kontrol blok di buku laporan
kegiatan.

E. Anti Korupsi
1. Jujur
Pencatatan kegiatan dalam buku laporan ditulis dengan jujur tanpa ada
rekayasa.
Makna yang diperoleh :
a. Dalam kegiatan apel regu pengamanan sebelum bertugas dapat mendisiplinkan
petugas dan menerima kejelasan informasi tugas dan arahan yang disampaikan oleh

42
komandan regu jaga. Selain itu apel regu pengamanan ini dapat memperkuat persatuan
antar petugas regu jaga sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dalam bertugas
melakukan pengamanan Lapas.
b. Kegiatan kontrol blok setiap satu jam sekali megajarkan petugas untuk disiplin dan
menjalankan aturan SOP pengamanan yang baik. Dengan dilakukan kontrol blok
setiap satu jam sekali juga dapat mengajarkan petugas untuk memiliki nilai sikap
konsisten dan profesional sehingga dapat terwujud tertib tugas pokok dan fungsi
petugas pemasyarakatan dan terjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban WBP di
Lapas.
c. Dalam kegiatan pencatatan kegiatan di buku laporan setiap bertugas mengajarkan
petugas untuk bertanggung jawab dan memiliki sikap akuntabilitas sehingga dapat
terwujudnya tertib tugas pokok dan fungsi petugas pemasyarakatan
Yogyakarta, 8 Juli 2018
Disetujui oleh,
Mentor

Marjiyanto, Amd.IP., S.Sos.


NIP.197207151991031001

43
44
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 3
KEGIATAN 3
Melakukan penjagaan keamanan dan ketertiban tempat bertugas
3.1 Petugas melakukan apel regu pengamanan

45
BUKTI ABSENSI APEL REGU PENGAMANAN

46
3.2 Petugas melakukan kontrol blok setiap satu jam sekali

47
3.3 Petugas mencatat kegiatan di buku laporan.

48
BUKTI BUKU LAPORAN KEGIATAN

49
4. LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM
KEGIATAN 4
Kegiatan 4 : Melakukan pengawasan pembagian makan pagi, siang, sore
Kegiatan : Melakukan pengawasan pembagian makan pagi, siang, sore
4.1 Petugas membunyikan lonceng pembagian makan pagi,
siang, sore.
Sub kegiatan : 4.2 Petugas melakukan penggeledahan gerobak cadong makan
4.3 Petugas mengawasi pembagian cadong makan pagi, siang,
sore WBP.
Terlaksananya pembagian makan untuk WBP yang aman dari
barang larangan yang diselundupkan melalui gerobak cadong
Output :
makan sehingga dapat terwujudnya suasana blok Lapas yang
kondusif dan bebas dari barang larangan.
Tanggal 16 Juli – 31 Juli 2018
:
aktualisasi
4.1 Petugas membunyikan lonceng pembagian makan pagi,
siang, sore.
Kegiatan membunyikan lonceng setiap pembagian makan
pagi, siang dan sore telah mencapai target 100% yakni
membunyikan lonceng sebagai tanda bahwa gerobak cadong
sudah datang dan WBP bersiap untuk mengambil jatah
cadong makan. Dengan adanya pembunyian lonceng ini dapat
sebagai tanda pemberitahuan kepada WBP tanpa petugas
harus memanggil WBP satu per satu sehingga proses
pengamanan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
4.2 Petugas melakukan penggeledahan gerobak cadong
makan.
Kagiatan penggeledahan gerobak cadong makan telah
Tingkat capaian :
berhasil mencapai target yakni 100% dengan dilakukan
penggeledahan gerobak cadong makan secara teliti akan
mengurangi resiko penyelundupan barang larangan melalui
gerobag cadong makan sehingga pembagian cadong makan
WBP berjalan dengan maksimal.
4.3 Petugas mengawasi pembagian cadong makan pagi, siang,
sore WBP.
Kegiatan mengawasi pembagian makan pagi, siang, sore telah
mencapai target 100% yakni pengawasan pembagian makan
untuk WBP dapat dilakukan dengan lebih teliti. Pengawasan
dilakukan dengan cermat dan jika mengalami kesulitan
petugas dapat bekerja sama dengan petugas lain agar
pengawasan berjalan dengan maksimal sehingga tidak ada
permasalahan dan penyelundupan barang larangan selama

50
proses pembagian makan untuk WBP.
4.1 Petugas membunyikan lonceng pembagian makan pagi,
siang, sore.
• Petugas mempersiapkan diri jika gerobag cadong makan
sudah datang masuk ke blok hunian WBP.
• Membunyikan lonceng dilakukan oleh petugas sebagai
tanda bahwa cadong makan sudah dapat diambil.
• Menandatangani buku terima cadong makan dilakukan
oleh petugas sebagai tanda bukti penerimaan pembagian
cadong makan WBP.
4.2 Petugas melakukan penggeledahan gerobak cadong
makan
• Petugas mengamati setiap bagian di gerobak cadong
makan
Deskripsi proses : • Pengamatan dilakukan dengan meneliti bagian dalam dan
luar gerobak cadong makan.
4.3 Petugas mengawasi pembagian cadong makan pagi, siang,
sore WBP.
• Petugas memberikan arahan kepada WBP untuk antri dan
tidak berdesak-desakan saat pengambilan cadong makan.
• Petugas mengawasi setiap pembagian makan WBP
dengan.
• Pengawasan dilakukan dengan kontrol keliling di sekitar
pembagian cadong makan.
• Petugas menanyakan kelengkapan penerimaan cadong
makan WBP apakah sudah lengkap menerima cadong
makan semua atau ada yang kurang.
Banyaknya WBP yang antri menerima pembagian makan tetapi
Hambatan :
yang mengawasi hanya satu petugas.
Meminta bantuan kepada petugas lain untuk membantu
Solusi :
melakukan pengawasan pembagian cadong makan.
Foto kegiatan, tanda terima cadong makan dan Buku laporan
Daftar lampiran : kegiatan

Keterkaitan dengan mata diklat :


Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Sub Kegiatan:

4.1 Petugas membunyikan lonceng pembagian makan pagi, siang, sore


A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
51
Lonceng dibunyikan secara rutin oleh petugas ketika ada pembagian makan
pagi, siang, sore.
B. Komitmen Mutu
1. Tepat Waktu
Petugas membunyikan lonceng saat pembagian makan pagi, siang, sore secara
tepat waktu.
2. Efisien
Dengan membunyikan lonceng WBP berbondong mengambil jatah pembagian
makan pagi, siang, sore.
4.2 Petugas melakukan penggeledahan gerobak cadong makan
A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Penggeledahan gerobak cadong makan dilakukan secara konsisten saat bertugas
untuk menghindari masuknya barang larangan kedalam blok hunian.
2. Kejelasan
Penggeledahan gerobak cadong makan dilakukan untuk mengetahui kejelasan
isi dari gerobak cadong.
B. Nasionalisme
1. Kerja sama
Kerjasama dilakukan oleh petugas dalam penggeledahan gerobag cadong makan
untuk mencegah masuknya barang larangan masuk kedalam blok.
2. Mengutamakan kepentingan umum
Petugas mementingkan untuk menggeledah gerobag cadong makan walaupun
saat itu sedang ada kepentingan pribadi.
C. Etika Publik
1. Berdaya Guna
Penggeledahan gerobak cadong makan berdaya guna untuk mencegah
masuknya barang larangan masuk kedalam blok hunian.
D. Komitmen Mutu
1. Ketelitian
Ketelitian petugas sangat perlu dilakukan dalam penggeledahan gerobak cadong
makan.
E. Anti Korupsi
1. Kejujuran
Petugas jujur dalam melakukan penggeledahan tanpa meminta jatah nasi dari
gerobag cadong makan.
4.3 Petugas mengawasi pembagian cadong makan pagi, siang, sore WBP.
A. Akuntabilitas
1. Konsisten
Pengawasan dilakukan secara konsisten dalam pembagian makan WBP.
2. Tanggung jawab
Petugas bertanggung jawab dalam pengawasan pembagian makan WBP dengan
menandatangani tanda terima dan menulis dalam buku laporan kegiatan.

52
B. Nasionalisme
1. Kerjasama
Kerja sama dengan petugas lainnya dalam pengawasan pembagian makan WBP
agar keamanan lebih kondusif.
C. Etika Publik
1. Jujur
Pengawasan dengan jujur tanpa meminta jatah nasi pembagian makan untuk
WBP.
D. Komitmen Mutu
1. Teliti
Petugas mengawasi pembagian makan secara teliti dan jangan sampai ada WBP
yang berebutan dan masuknya barang larangan ke blok hunian.
E. Anti Korupsi
1. Keberanian
Petugas berani menegur WBP jika ada yang tidak tertib selama pembagian
makan.
Makna yang diperoleh :
a. Dalam melaksanakan kegiatan pembunyian lonceng ketika jam pembagian makan
untuk WBP adalah ketepatan waktu ketika sudah waktunya jam untuk pembagian
makan WBP. Lonceng biasanya dibunyikan satu kali ketika gerobak cadong makan
sudah datang. Dengan adanya pembunyian lonceng tersebut dapat sebagai tanda agar
WBP segera mengambil jatah cadong makan sehingga informasi pembagian makan
dapat efektif dengan tanda lonceng tersebut.
b. Dalam kegiatan penggeledahan gerobag cadong ini dapat meningkatkan konsistensi
petugas dalam melakukan tugas. Selain itu dalam penggeledahan gerobag cadong
makan ini menjadikan petugas lebih teliti dan cermat sehingga akan mencegah
masuknya penyelundupan barang larangan kadalam blok kamar hunian dan
terwujudnya kondisi Lapas yang kondusif dan aman.
c. Kegiatan pengawasan pembagian cadong makan diperlukan ketelitian dan kecermatan
dan sikap profesional yang tinggi dalam setiap proses pembagian makan cadong
untuk WBP. Dengan adanya pengawasan pembagian cadong makan ini maka akan
menambah kedisiplinan WBP dalam menerima cadong makan dan mencegah
kesempatan penyelundupan barang larangan kedalam blok kamar hunian WBP
sehingga stabilitas keamanan dan ketertiban akan tetap terjaga dan kondusif.
Yogyakarta, 23 Juli 2018
Disetujui oleh,
Mentor

53
Marjiyanto, Amd.IP., S.Sos.
NIP.197207151991031001

LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 4

KEGIATAN 4
Melakukan pengawasan pembagian makan pagi, siang, sore
4.1 Petugas membunyikan lonceng pembagian makan pagi, siang, sore.

54
4.2 Petugas melakukan penggeledahan gerobak cadong makan

55
4.3 Petugas mengawasi pembagian cadong makan pagi, siang, sore WBP

56
BUKTI BUKU LAPORAN KEGIATAN

57
BUKU SERAH TERIMA PENDISTRIBUSIAN PEMBAGIAN MAKAN WBP

58
5. LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM
KEGIATAN 5
Kegiatan 5 : Memelihara keamanan pos atas

Kegiatan : Memelihara keamanan pos atas


5.1 Petugas kontrol beranggang sebelum naik pos atas
Sub kegiatan : 5.2 Melakukan penjagaan keamanan Pos Atas
5.3 Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos atas
Terwujudnya Lembaga Pemasyarakatan yang bebas dari barang
Output : larangan yang masuk dari lemparan luar Lapas sehingga dapat
menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban blok Lapas.
Tanggal 28 Mei – 3 Juni 2018
:
aktualisasi
5.1 Petugas kontrol beranggang sebelum naik pos atas
Kegiatan kontrol beranggang sebelum naik pos atas telah
mencapai target 100% yakni petugas melakukan kontrol
beranggang untuk mengantisipasi barang larang yang
dilempar dari luar ke dalam Lapas. Dengan adanya kontrol
beranggang sebelum naik pos atas ini dapat memaksimalkan
pengamanan Lapas dari masuknya barang larangan kedalam
Lapas.
5.2 Melakukan penjagaan keamanan Pos Atas
Kegiatan penjagaan keamanan pos atas telah mencapai target
100% yakni untuk menambah pengawasan dan pengamanan
Tingkat capaian : dari bahaya barang larangan yang dilempar dari luar masuk
kedalam Lapas dan pengawasan terhadap kegiatan WBP di
lingkungan dalam lapas sehingga dapat memaksimalkan
tugas pengamanan.
5.3 Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos
atas
Kegiatan melakukan kontrol beranggang setelah turun dari
pos atas dapat berjalan mencapai target 100% yakni dengan
adanya kontrol beranggang setelah turun pos atas maka akan
menambah pengamanan dan mengantisipasi masuknya
barang larangan yang dilempar dari luar Lapas sehingga tugas
pengamanan dapat berjalan dengan bertambah maksimal.
5.1 Petugas kontrol beranggang sebelum naik pos atas
• Petugas mempersiapkan kunci dan HT untuk dibawa naik
Deskripsi proses : ke atas pos.
• Petugas meminta bantuan petugas lain untuk
membukakan dan mengunci kembali pintu beranggang
59
dari dalam sehingga jika sewaktu-waktu ada keperluan di
beranggang maka petugas lain dapat membuka pintu
beranggang.
• Kontrol beranggang dilakukan menyusuri jalan
beranggang dan mengamati sekitar jalan beranggang jika
ada barang mencurigakan yang masuk kedalam Lapas.
• Jika sudah melakukan kontrol beranggang petugas
melaporkan keadaan beranggang.

5.2 Melakukan penjagaan keamanan Pos Atas


• Ketika naik pos atas petugas mengunci pintu pos atas
dengan benar dan kunci dibawa ke atas.
• Petugas kemudian melakukan pengecekan barang
inventaris yang ada di dalam pos atas seperti
kelengkapan senjata dan peluru dan kelengkapan dan
keadaan barang inventaris lainnya.
• Petugas melakukan pengawasan dan pengamanan
lingkungan pos atas dan melakukan kontrol lingkungan
pos setiap saat.
• Pembunyian lonceng dilakukan setiap satu jam sekali dan
jika ada gangguan keamanan petugas wajib melakukan
pembunyian lonceng sbegai tanda bahaya.
• Petugas kemudian mencatat kegiatan dan berita acara
serah terima tugas dan tanggung jawab pengamanan pos
atas kedalam buku laporan kegiatan.

5.3 Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos


atas
• Petugas melakukan pengecekan barang inventaris
kembali sebelum turun pos atas.
• Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos
atas dan mengamati setiap sudut dan sisi beranggang
apakah ada barang mencurigakan yang berada didalam
beranggang yang biasanya dari lemparan luar lapas yang
tidak sampai ke blok hunian WBP.
• Setelah melakukan kontrol lingkungan beranggang
petugas melaporkan keadaan beranggang dengan
menggunakan HT.
Terlihat dari pos atas ada beberapa WBP yang duduk-duduk di
sudut pojok blok yang rawan barang lemparan masuk di area
Hambatan :
tersebut.

60
Berkomunikasi kepada petugas lain melalui HT agar petugas yang
Solusi : berjaga di pos bawah untuk menegur WBP yang sedang duduk
agar berpindah tempat.
Foto kegiatan, dan Buku laporan kegiatan
Daftar lampiran :

Keterkaitan dengan mata diklat :


Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Sub Kegiatan:

5.1 Petugas kontrol beranggang sebelum naik pos atas


A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Sebelum naik pos atas, petugas melakukan kontrol beranggang secara konsisten
untuk pengamanan terjadinya barang larangan yang dilemparan dari luar lapas.
2. Integritas
Melakukan kontrol beranggang walaupun tidak sedang diawasi oleh atasan
ataupun sesama petugas regu jaga.
B. Nasionalisme
1. Mengutamakan kepentingan umum
Petugas lebih mengutamakan melakukan kontrol beranggang walaupun kondisi
merasa lelah demi keamanan dan ketertiban Lapas.
C. Etika Publik
1. Kerja sama
Kerja sama antar petugas yang akan diganti untuk melakukan kontrol
beranggang perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lapas dari
barang lemparan.
2. Berdaya guna
Kontrol beranggang sebelum naik pos atas sangat penting dilakukan untuk
menjaga keamanan Lapas dari barang larangan yang dilemparan dari luar lapas.
D. Komitmen Mutu
1. Ketelitian
Melakukan kontrol beranggang sebelum naik pos harus dengan ketelitian.
2. Responsif
Ketika menemukan barang larangan saat kontrol beranggang, petugas dengan
responsif mengkomunikasikan dengan petugas lain atau dengan karupam.
E. Anti Korupsi
1. Kedisiplinan
Kontrol beranggang dilakukan dengan disiplin agar keamanan Lapas dari barang
larangan lemparan lebih optimal
2. Kejujuran
Ketika menemukan barang larangan, petugas jujur untuk menyampaikan kepada
petugas lain atau karupam.

61
5.2 Melakukan penjagaan keamanan Pos Atas
A. Akuntabilitas
1. Integritas
Ketika melakukan penjagaan keamanan pos atas petugas melakukan tugasnya
dengan baik walaupun sedang tidak diawasi oleh atasan.
2. Koordinasi
Petugas pos atas melakukan koordinasi dengan petugas lain apabila terjadi
gangguan keamanan.

B. Nasionalisme
1. Mengutamakan kepentingan umum
Petugas lebih mengutamakan kepentingan umum menjaga di pos atas
walaupun penjagaan pos atas tidak ada media televisi.
2. Kerjasama
Petugas pos atas kerjasama dengan petugas lain ketika pergantian jaga pos atas
untuk kontrol beranggang setelah turun pos atas.

C. Etika Publik
1. Jujur
Petugas dengan jujur melaporkan kondisi pos atas kepada karupam ataupun
petugas lain

D. Komitmen Mutu
1. Ketelitian
Dalam penjagaan pos atas petugas harus teliti mengamati kondisi didalam dan
luar lapas agar keamanan dan ketertiban lapas menjadi kondusif.
2. Responsif
Petugas harus responsif untuk menegur dan langsung melaporkan ke petugas
lain ketika ada hal yang mencurigakan di dalam ataupun diluar lapas.

E. Anti Korupsi
1. Kerja Keras
Petugas bekerja dengan keras mengamati dan memantau keadaan pos atas

5.3 Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos atas


A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Setelah turun jaga pos atas, petugas melakukan kontrol beranggang secara
konsisten untuk pengamanan terjadinya barang larangan yang dilemparan dari
luar lapas.
2. Integritas
Setelah turun pos jaga atas petugas melakukan kontrol beranggang walaupun

62
tidak sedang diawasi oleh atasan ataupun sesama petugas regu jaga.

B. Nasionalisme
1. Mengutamakan kepentingan umum
Petugas lebih mengutamakan melakukan kontrol beranggang stelah turun pos
jaga atas walaupun ada kepntingan pribadi sedang menunggu karena demi
keamanan dan ketertiban Lapas.

C. Etika Publik
1. Kerja sama
Kerja sama antar petugas yang akan diganti untuk melakukan kontrol
beranggang setelah turun pos jaga atas perlu dilakukan untuk menjaga
ketertiban dan keamanan lapas dari barang lemparan.
2. Berdaya guna
Kontrol beranggang setelah turun pos atas sangat penting dilakukan untuk
menjaga keamanan Lapas dari barang larangan yang dilemparan dari luar lapas.

D. Komitmen Mutu
1. Ketelitian
Melakukan kontrol beranggang setalah turun pos jaga atas harus dengan
ketelitian mengamati barang mencurigakan disekitar beranggang.
2. Responsif
Ketika menemukan barang larangan saat kontrol beranggang, petugas dengan
responsif mengkomunikasikan dengan petugas lain atau dengan karupam.

E. Anti Korupsi
1. Kedisiplinan
Kontrol beranggang setelah turun pos jaga atas dilakukan dengan disiplin agar
keamanan Lapas dari barang larangan lemparan lebih optimal.
2. Kejujuran
Ketika menemukan barang larangan di beranggang saat kontrol, petugas jujur
untuk menyampaikan kepada petugas lain atau karupam.
Makna yang diperoleh :
a. Dari kegiatan melakukan kontrol beranggang sebelum naik pos atas mengajarkan
petugas untuk konsisten dalam melakukan kontrol beranggang dan ketelitian dalam
melakukan pengamatan ketika melakukan kontrol beranggang. Selain itu kegiatan
kontrol beranggang sebelum naik pos atas ini dapat mengajarkan petugas untuk
disiplin dan bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungan pos dan beranggang
karena barang larangan yang dilempar masuk masuk kedalam Lapas biasanya tidak
sampai ke blok hunian sehingga kegiatan ini dapat menambah pengamanan Lapas dari
barang larangan dan terwujudnya suasana keamanan dan ketertiban WBP.
b. Dalam kegiatan melakukan pengamanan pos atas ini petugas dituntut untuk selalu
waspada dan profesional dalam menjalankan tugas. Waspada terhadap kegiatan WBP

63
yang berada didalam Lapas dan kegiatan yang mencurigakan dari orang diluar tembok
Lapas yang mencari kesempatan untuk melempar barang larangan kedalam Lapas.
Profesional yang dimaksud disini adalah menjalankan tugas sesuai tupoksinya seperti
melakukan kontrol lingkungan pos atas dan konsisten melakukan pembunyian lonceng
setiap satu jam sekali sehingga dapat terwujudnya stabilitas keamanan dan ketertiban
WBP di Lapas,
c. Dalam kegiatan melakukan kontrol beranggang setelah turun pos atas ini petugas
diajarkan untuk menanamkan nilai konsisten dalam melakukan kontrol beranggang
setelah turun pos atas. Selain itu kecermatan dalam kontrol beranggang sangat
diperhatikan dan kerja sama antar petugas dalam melakukan laporan kondisi sekitar
beranggang karena menyangkut stabilitas keamanan dan ketertiban WBP di dalam
Lapas.
Yogyakarta, 30 Mei 2018
Disetujui oleh,
Mentor

Marjiyanto, Amd.IP., S.Sos.


NIP.197207151991031001

64
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 5

KEGIATAN 5 : Memelihara keamanan pos atas


5.1 Petugas kontrol beranggang sebelum naik pos atas

65
5.2 Melakukan penjagaan keamanan Pos Atas

66
5.3 Petugas melakukan kontrol beranggang setelah turun pos atas

67
BUKTI DOKUMEN BUKU LAPORAN KEGIATAN PENJAGAAN POS ATAS

68
6. LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS DALAM
KEGIATAN 6
Kegiatan 6 : Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap
narapidana/tahanan
Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap
Kegiatan :
narapidana/tahanan
6.1 Melakukan pengecekan jumlah WBP
6.2 Melakukan pengawasan dan kontrol blok secara intensif
Sub kegiatan : ketika jam buka blok dan sebelum buka blok
6.3 Melakukan penguncian kamar hunian WBP sesuai jadwal
Terwujudnya Lembaga Pemasyarakatan yang bebas dari barang
larangan yang masuk dari lemparan dari luar Lapas dan
Output : pengawasan WBP yang lebih maksimal sehingga dapat menjaga
stabilitas keamanan dan ketertiban WBP di Lembaga
Pemasyarakatan.
Tanggal 1 Agustus – 30 Agustus 2018
:
aktualisasi
6.1 Melakukan pengecekan jumlah WBP
Kegiatan pengecekan jumlah WBP dapat tercapai sesuai
target 100% yakni dalam setiap pergantian petugas regu jaga
petugas melakukan pengecekan jumlah WBP dengan
ketelitian dan akuntabel yang dituangkan dalam pencatatan
jumlah WBP dibuku apel WBP, selain itu petgas regu
pengganti dan yang akan diganti melakukan pengecekan
jumlah WBP bersama-sama sehingga terwujud kejelasan
jumlah WBP dan dapat memaksimalkan pengamanan dan
ketertiban WBP.

6.2 Melakukan pengawasan dan kontrol blok secara intensif


Tingkat capaian :
ketika jam buka blok dan sebelum buka blok
Dalam kegiatan pengawasan dan kontrol blok secara intensif
ketika jam buka kamar blok dan sebelum buka kamar blok
telah mencapai target 100% yakni petugas melakukan tugas
kontrol blok dengan cermat dan teliti. Petugas juga dituntut
disiplin ketika sebelum jam buka pintu kamar untuk
melakukan kontrol terlebih dahulu disudut blok karena
barang larangan yang di lempar dari luar Lapas biasanya
diambil WBP ketika jam setelah buka kamar hunian dan
ketika jam buka blok sehingga petugas dituntut untuk lebih
intensif dalam melakukan pengawasan dan kontrol blok
hunian WBP agar memaksimalkan pengamanan blok dari

69
barang larangan yang dilempar dari luar Lapas.
6.3 Melakukan penguncian kamar hunian WBP sesuai
jadwal
Kegiatan penguncian kamar hunian WBP seusai jadwal dapat
tercapai sesuai target 100% yakni petugas malakukan
penguncian pintu kamar hunian dengan tepat waktu sesuai
jam yang telah ditentukan dan ketelitian dalam penguncian
gembok apakah sudah terkunci dengan benar dan aman.
Petugas dituntut untuk disiplin kontrol blok terlebih ahulu
sebelum melakukan penguncian kamar hunian sehingga dapat
memaksimalkan pengamanan Lapas.
6.1 Melakukan pengecekan jumlah WBP
• Petugas melakukan serah terima tugas dan tanggung jawab
pegamanan blok terhadap petugas regu sebelumnya.
• Petugas melakukan pengecekan kelengkapan dan keadaan
inventaris barang yang berada di pos blok.
• Petugas regu pengganti melakukan pengecekan jumlah
WBP tiap kamar bersama petugas regu yang diganti.

6.2 Melakukan pengawasan dan kontrol blok secara intensif


ketika jam buka blok dan sebelum buka blok.
• Petugas melakukan kontrol blok secara lebih intensif
seperti setelah pergantian petugas regu jaga, ketika
sebelum buka kamar blok dan ketika jam buka kamar blok
hunian.
Deskripsi proses : • Petugas melakukan kontrol disetiap sudut bagian blok
yang rawan barang lemparan.
• Petugas melakukan kontrol kunci gembok kamar WBP

6.3 Melakukan penguncian kamar hunian WBP sesuai jadwal


• Tanda dalam jam penguncian tutup pintu kamar blok
adalah lonceng.
• Petugas mempersiapkan kunci untuk mengunci kamar
hunian WBP
• Petugas melakukan penguncian kamar hunian. Setiap
kamar ada 2 gembok kunci yaitu atas dan bawah. Cara
pengunciannya adalah dengan menahan pintu kamar
dengan kaki dan memulai penguncian dari gembok yang
atas dan dilanjutkan penguncian gembok yang bawah.
Ketika waktu penguncian pintu kamar hunian ada WBP yang
Hambatan : sengaja mandi di kamar mandi yang berada di luar kamar
sehingga waktu tutup pintu kamar hunian menjadi tidak tepat
70
waktu.
Menegur WBP agar mempercepat mandi dan meminta agar lain
Solusi : waktu untuk mandi di dalam kamar dan jika memang ingin mandi
di luar kamar tidak mendekati jam tutup kamar hunian.
Foto kegiatan,buku apel WBP dan Buku laporan kegiatan
Daftar lampiran :

Keterkaitan dengan mata diklat :


Kegiatan ini telah mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar profesi PNS (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
Sub Kegiatan:

6.1 Melakukan pengecekan jumlah WBP


A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Dalam setiap pergantian regu pengamanan dan penguncian kamar blok hunian,
petugas melakukan pengecekan jumlah WBP secara konsisten.
2. Kejelasan
Dengan dilakukan pengecekan jumlah WBP tiap kamar akan terlihat kejelasan
jumlah WBP kamar hunian.
B. Nasionalisme
1. Kerjasama
Dilakukan kerja sama antar petugas blok dalam pembagian pengecekan jumlah
WBP di setiap blok kamar hunian.
C. Etika Publik
1. Kesopanan
Petugas dengan sopan melakukan pengecekan jumlah WBP ketika pergantian
regu jaga malam hari dengan tidak mengganggu waktu ibadah dan istirahat
WBP.
D. Komitmen Mutu
1. Teliti
Dalam melakukan pengecekan jumlah WBP diperlukan ketelitian petugas
sehingga jumlah WBP sama dengan yang ada di buku apel WBP.
E. Anti Korupsi
1. Peduli
Petugas peduli dengan keadaan WBP ketika melakukan pengecekan jumlah
WBP dengan menanyakan keadaan semua WBP didalam kamar.

6.2 Melakukan pengawasan dan kontrol blok secara intensif ketika jam buka blok
dan sebelum buka blok
A. Akuntabilitas
1. Konsistensi
Melakukan kontrol blok dan pengawasan lebih intensif sekali ketika buka blok
dan melakukan kontrol sebelum buka pintu kamar secara konsisten.

71
2. Tanggungjawab
Kontrol blok dan pengawasan secara lebih intensif merupakan tanggung jawab
petugas pengamanan blok.
B. Nasionalisme
1. Ikhlas
Kontrol blok lebih sering ketika jam buka blok dilakukan petugas dengan
keikhlasan tanpa ada paksaan dari siapapun karena merupakan tugas sebagai
abdi negara untuk menjaga keamanan ketertiban blok.
C. Etika Publik
1. Disiplin
Petugas disiplin dalam melakukan kontrol blok sesuai tanggung jawabnya
D. Komitmen Mutu
1. Teliti
Dalam melakukan kontrol blok secara lebih intensif petugas memerlukan
ketelitian yang tinggi tehadap barang yang mencurigakan dan keadaan blok
hunian.
2. Reponsif
Petugas merespon dengan cepat ketika kontrol blok terjadi gangguan
keamanan seperti ada barang lemparan yang masuk kedalam lapas.
E. Anti Korupsi
1. Keberanian
Dalam melakukan kontrol blok yang lebih intensif, petugas berani dalam
menegur WBP apabila terlihat mencurigakan di dalam sekitar blok hunian.

6.3 Melakukan penguncian kamar hunian WBP seuai jadwal


A. Akuntabititas
1. Profesional
Dalam melakukan penguncian pintu kamar blok hunian dilakukan petugas
sesuai dengan prosedur yang berlaku. Misalnya cara penguncian pintu kamar
dimulai dari gembok atas dan kemudian dilanjutkan penguncian gembok bawah.
B. Nasionalisme
1. Saling bantu dan kerja sama
Sesama antara petugas saling bantu dan bekerja sama dalam melakukan
penguncian antar kamar blok hunian.
C. Etika Publik
1. Kesetaraan
Penguncian pintu kamar hunian WBP dilakukan sesuai jadwal dan tidak ada
perpanjangan waktu bagi WBP lain dengan membandingkan status sosial latar
belakang WBP.
D. Komitmen Mutu
1. Ketelitian

72
Penguncian gembok kamar hunian dilakukan dengan teliti dan tepat sehingga
gembok benar-benar terkunci.

2. Disiplin
Petugas mengunci gembok pintu kamar hunian dengan disiplin waktu dan
disiplin tanggung jawabnya.
E. Anti Korupsi
1. Peduli
Ketika penguncian kamar blok hunian, petugas menanyakan keadaan WBP
sehingga masuk dalam nilai kepedulian
Makna yang diperoleh :
a. Dalam kegiatan pengecekan jumlah WBP petugas dituntut untuk teliti dalam
pengecekan kelengkapan jumlah WBP dan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
dengan mencatat kelengkapan jumlah WBP kedalam buku apel WBP sebagai wujud
tanggung jawab petugas. Melakukan pengecekan dengan petugas regu sebelumnya
akan dapat memperkuat nilai persatuan terhadap petugas lainnya sehingga keamanan
dan ketertiban dalam Lembaga Pemasyarakatan dapat kondusif.
b. Dalam kegiatan kontrol blok secara lebih intensif mengajarkan petugas untuk selalu
cermat dan disiplin dalam bertugas. Petugas diajarkan lebih responsif terhadap hal
yang mencurigakan ketika ada suara lemparan barang dari luar sehingga jika ada
barang lemparan yang masuk ke dalam dapat segera diamankan oleh petugas dan akan
dapat meningkatkan kondusifitas keamanan dan ketertiban WBP dan blok kamar
hunian yang bebas dari barang larangan.
c. Dalam kegiatan penguncian kamar hunian disini petugas dituntut untuk cermat dan
teliti dalam melakukan penguncian gembok kamar apakah gembok sudah tekunci
dengan benar. Penguncian kamar blok hunian WBP dilakukan petugas dengan
profesional yaitu melakukan penguncian sesuai jadwal jam tutup kamar blok sehingga
WBP masuk kedalam kamar secara bersama dan tidak ada pilih kasih terhadap kamar
hunian lain jika waktu penguncian berbeda dengan kamar lain sehingga stabilitas
keamanan dan ketertiban WBP dapat terjaga dengan baik.
Yogyakarta, 2 Agustus 2018
Disetujui oleh,
Mentor

Marjiyanto, Amd.IP., S.Sos.


NIP.197207151991031001

73
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 6

KEGIATAN 6 :
Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana/tahanan
6.1 Melakukan pengecekan jumlah WBP

74
6.2 Melakukan pengawasan dan kontrol blok secara intensif ketika jam buka blok
dan sebelum buka blok

75
76
6.3 Melakukan penguncian kamar hunian WBP sesuai jadwal

77
BUKTI DOKUMEN BUKU LAPORAN KEGIATAN

78
BUKTI DOKUMEN BUKU APEL JUMLAH HUNIAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN (WBP)

79
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi penerapan nilai-nilai dasar PNS yang berjudul “Penerapan
Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Di Lapas Kelas IIA Yogyakarta Dalam
Rangka Mengoptimalkan Kinerja Petugas Pengamanan Blok” memiliki banyak
makna dan nilai yang terkandung didalamnya sehingga nilai-nilai dasar PNS dapat
dijadikan pedoman dasar sebagai ASN yang profesional. Selama waktu habituasi
semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik walaupun ada sedikit kendala dan
hambatan tetapi semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak ada temuan
barang larangan yang dilempar masuk ke dalam Lapas. Dengan adanya kegiatan
aktualisasi yang telah dilakukan dapat mencegah masuknya barang larangan kedalam
blok hunian WBP sehingga dapat tercipta kondisi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA
Yogyakarta yang kondusif, bebas dari barang larangan dan aman dari gangguan
keamanan dan ketertiban.
Secara umum capaian target kinerja nilai-nilai dasar profesi PNS sudah tercapai
dengan baik yang diterapkan oleh petugas di Lembaga Pemsayarakatan Kelas IIA
Yogyakarta sesuai dengan target rencana pencapaian kinerja. Berikut ini adalah tabel
capaian kegiatan kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta:
No Indikator Kinerja Capaian
1. Penerapan nilai ANEKA dalam melakukan
penggeledahan barang bawaan WBP yang sudah 100%
dibesuk oleh keluarganya.
2. Penerapan nilai ANEKA dalam melakukan 100%
penggeledahan badan Narapidana
3. Penerapan nilai ANEKA dalam melakukan
penjagaan keamanan dan ketertiban tempat 100%
bertugas
4. Penerapan nilai ANEKA dalam melakukan 100%
pengawasan pembagian makan pagi, siang, sore
5. Penerapan nilai ANEKA dalam memelihara 100%
keamanan pos atas
6. Penerapan nilai ANEKA dalam melakukan
penjagaan dan pengawasan terhadap 100%
narapidana/tahanan

80
B. Saran
Dengan mengimplementasikan nilai dasar PNS ditempat tugas diharapkan
menjadi motivasi dan dasar pedoman kepada CPNS untuk tidak melakukan tindakan
melanggar norma dan perundang-undangan, agar bertugas dengan baik dan optimal
sebagai pelayan masyarakat sehingga dapat terwujudnya peningkatan kepuasan publik
terhadap layanan Aparatur Sipil Negara. Dengan meningkatnya kepuasan layanan
petugas maka keamanan dan ketertiban di Lembaga Pemasyarakatan akan tetap terjaga
dengan baik. Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini diharapkan petugas untuk selalu
disiplin dalam melakukan kegiatan aktualisasi tersebut secara berkelanjutan dalam
bertugas. Untuk instansi diharapkan memberikan sosialisasi kepada petugas regu
penjagaan tentang jenis dan bentuk obat terlarang atau narkoba sehingga petugas dapat
membedakan antara obat dari dokter dan pil koplo apabila menemukan obat saat
melakukan penggeledahan WBP. Kemudian juga diharapkan penerapan nilai-nilai
dasar PNS ini dilakukan secara berkelanjutan khususnya untuk diri sendiri dalam
kinerja setiap hari saat bertugas ataupun saat sedang tidak bertugas sehingga Aparatur
Sipil Negara menjadi semakin baik dan berkualitas.

81
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Diharapkan dengan adanya rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai


dasar profesi PNS pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lebih baik sehingga dapat
mengoptimalkan kinerja petugas pengamanan blok di Lembaga Pemasyarakatan Klas
IIA Yogyakarta. Rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
yang akan dilaksanakan setelah kembali ke UPT Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA
Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Melakukan secara rutin kontrol beranggang sebelum dan sesudah naik pos atas.
2. Berkomunikasi secara aktif kepada petugas pengamanan lain dalam
menjalankan tugas.
3. Meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan kontrol blok secara rutin sebelum
jam buka pintu kamar hunian WBP dan sesudah jam tutup pintu kamar hunian
WBP.
4. Meningkatkan ketelitian kinerja dalam melakukan penggeledahan gerobak
pembagian makan dan melakukan pengawasan dalam pembagian makan WBP.
5. Meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan dalam melakukan kontrol blok
disetiap sudut bagian blok yang rawan barang lemparan dari luar Lapas.
6. Meningkatkan nilai-nilai profesi ANEKA dalam menjalankan tugas dan ketika
sedang tidak bertugas kepada semua petugas.
7. Memberikan sosialisasi tentang jenis dan bentuk Narkoba kepada petugas
pengamanan.
8. Melakukan penggeledahan terhadap lalu lintas WBP yang keluar masuk blok
kamar hunian.

82
DAFTAR PUSTAKA
Tim PPD Lapas Klas IIA Yogyakarta. 2014. Penunjuk Arah.
http://lapaswirogunan.com/penunjuk-arah/ diakses Kamis, 12 Juli 2018, pukul
20.05 WIB
Tim PPD Lapas Klas IIA Yogyakarta. 2014. Selayang Pandang.
http://lapaswirogunan.com/selayang-pandang/ diakses Kamis, 12 Juli 2018, pukul
20.10 WIB
Tim PPD Lapas Klas IIA Yogyakarta. 2014. Struktur Organisasi.
http://lapaswirogunan.com/profil/struktur-organisasi/ diakses Kamis, 12 Juli 2018,
pukul 20.15 WIB
Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan
dan Rumah Tahanan Negara. Jakarta. Sekretariat Negara
Dirjenpas. 2015. Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan Ketertiban Lapas dan
Rutan (Lampiran Keputusan Dirjenpas Nomor:PAS-416.pk.01.04.01 Tahun
2015). Jakarta. Sekretariat Negara
Tim Penyusun LAKIP. 2017. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Lemabaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta. Yogayakarta

83
LAMPIRAN
JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan Bulan
No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Memelihara keamanan pos atas
2 Melakukan penggeledahan badan Narapidana
3 Melakukan penjagaan keamanan dan ketertiban tempat
bertugas
4 Melakukan pengawasan pembagian makan pagi, siang,
sore
5 Melakukan penggeledahan barang bawaan WBP yang
sudah dibesuk oleh keluarganya.
6 Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap
narapidana/tahanan
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama : Agus Mahmudi


NIP : 19950803 201712 1 003
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta
Jabatan : Penjaga Tahanan
Isu : Belum Optimalnya Kinerja Petugas Pengamanan Blok
Judul : Penerapan Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Di
Lapas Kelas IIA Yogyakarta Dalam Rangka
Mengoptimalkan Kinerja Petugas Pengamanan Blok

Tanda
No. Kegiatan Komentar
Tangan
1. Melakukan penggeledahan barang
bawaan WBP yang sudah dibesuk
oleh keluarganya

2. Melakukan penggeledahan badan


Narapidana

3. Melakukan penjagaan keamanan dan


ketertiban tempat bertugas

4. Melakukan pengawasan pembagian


makan pagi, siang, sore.

5. Memelihara keamanan pos atas.

6. Melakukan penjagaan dan


pengawasan terhadap
narapidana/tahanan.
BUKTI BIMBINGAN MENTOR
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH

Nama : Agus Mahmudi


NIP : 19950803 201712 1 003
Unit Kerja : Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Yogyakarta
Jabatan : Penjaga Tahanan
Isu : Belum Optimalnya Kinerja Petugas Pengamanan Blok
Judul : Penerapan Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Di
Lapas Kelas IIA Yogyakarta Dalam Rangka
Mengoptimalkan Kinerja Petugas Pengamanan Blok

No. Kegiatan Komentar Tanda Tangan


1. Melakukan Penambahan capaian dengan
penggeledahan barang kalimat kuantitatif, deskripsi
bawaan WBP yang kegiatan padat jelas.
sudah dibesuk oleh
keluarganya
2. Melakukan Penjelasan deskripsi dan capaian
penggeledahan badan sudah rinci hanya perlu
Narapidana penambahan hasil capaian dalam
bentuk kuantitatif
3. Melakukan penjagaan Sudah detail dan perlu penambahan
keamanan dan ketertiban kuantitatif dari tingkat capaian
tempat bertugas
4. Melakukan pengawasan Deskripsi yang lengkap, perlu
pembagian makan pagi, penambahan kuantitatif tingkat
siang, sore. capaian.
5. Memelihara keamanan Penjelasan sudah terperinci,
pos atas. penambahan kuantitatif dari tingkat
capaian
6. Melakukan penjagaan Sudah detail dan jelas, tambah
dan pengawasan bentuk tingkat capaian yang
terhadap kuantitatif
narapidana/tahanan.
BUKTI BIMBINGAN COACH
LAMPIRAN BUKTI PENDUKUNG BERITA ACARA OPERASI PENGGELEDAHAN
LAMPIRAN BUKTI PENDUKUNG BERITA ACARA PENEMUAN BARANG LARANGAN DI BERANGGANG

Anda mungkin juga menyukai