Disusun Oleh :
P 101020066
Kelas F
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
A. Letak Geografis Kabupaten Pangkep
Bentuk wilayah Kabupaten Pangkep meliputi daerah dataran rendah seluas 73.721
Ha, yang membentang dari garis pantai barat ke timur yang terdiri dari area
persawahan, tambak, rawa-rawa, dan empang, sedangkan daerah pegunungan berada
pada ketinggian 100-1000 meter diataspermukajan laut (dpl).
Kabupaten Pangkep memiliki potensi sumber daya alam yang besar . Kesadaran
akan hal itu, sebetulnya ditunjukkan oleh pemerintah daerah melalui visi pembangunan
Pangkep 2011-2015 yang berbunyi “Pangkep sebagai penghasil produk pertanian,
perkebunan, perikanan dan kelautan yang unggul di Sulawesi Selatan tahun 2015.” Visi
ini menjelaskan bahwa daerah ini sangat menyadari perlunya intervensi kebijakan
dalam memaksimalkan potensi daerah demi kesejahteraan masyarakatnya. Faktanya,
pemanfaatan sumber daya alam belum terlampau maksimal. Di sektor pangan, ancaman
ketersediaan pangan dapat menjadi masalah serius ke depan, salah satunya karena alih
fungsi lahan pertanian yang semakin sulit dibendung maupun kondisi geografi sebagai
kabupaten kepulauan.
Kabupatan Pangkep memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar di
berbagai sektor antara lain; pertanian, tanaman pangan, perikanan, peternakan, dan
perindustrian. Di sektor perikanan, Kabupaten Pangkep sangat identik dengan ikan
bandeng. Begitu juga di sektor tanaman pangan, Pangkep terkenal dengan produksi
jeruk. Pangkep juga memiliki potensi alam berupa kars dan industri semen dan garmer .
Namun demikian, potensi dan kekayaan alam yang tersedia belum sepenuhnya
mendukung distribusi sumber daya ekonomi yang merata.
Kabupaten Pangkep sebagai kawasan yang terletak di wilayah perairan dan daratan,
mempunyai potensi sumber daya darat dan laut. Potensi sumber daya alam di darat
meliputi lahan petanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan budidaya, dan
pertambangan, sedangkan potensi sumber daya alam di laut meliputi terumbu karang,
mangrove, rumput laut, dan biota laut lainnya.
C. Analisis Ketahanan Pangan Berdasarkan indikator
sebanyak 157.699 ton yang merupakan angka tertinggi selama lima tahun
terakhir, kemudian pada tahun 2019 sebanyak 109.464 ton yang merupakan
Dari tabel menjelaskan bahwa total kebutuhan beras pada tahun 2016 yaitu
26.505 ton, lalu pada tahun 2017 meningkat sebesar 27.244 Ton, pada tahun
2018 ketersediaan beras menurun menjadi 27.013 Ton, dan meningkat lagi pada
tahun 2019 sebesar 44.041 Ton, pada tahun 2020 kembali menurun sebanyak
28.683 Ton. hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk setiap
tahunnya.
sebesar 12.311,43 Km² yang terdiri dari 898.29 Km² wilayah daratan dan
Dengan keadaan wilayah yang cukup luas dibagian kepulauan maka akses
bermukim di pulau maka akses untuk memperoleh paskan pangan dari luar
Secara keseluruhan Kabupaten Pangkep tergolong surplus beras, jumlah kecamatan yang
surplus beras ada 9 kecamatan dan defisit beras 4 Kecamatan. Secara umum kecamatan yang
surplus beras dikarenakan kondisi alam yang mendukung serta luas lahan yang digunakan,
sedangkan kecamatan yang defisit beras dikarenakan berada daerah kepulauan yang tidak
Secara umum kecamatan yang surplus beras dikarenakan kondisi alam yang mendukung
serta luas lahan yang digunakan sedangkan kecamatan yang defisit beras dikarenakan berada di
daerah kepulauan yang tidak memiliki lahan sawah yang tidak menghasilkan produksi padi.
Labakkang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Mandalle. Sedangkan kecamatan yang defisit beras
Daerah Surplus dan Defisit memang selalu ada. Karena Surplus merupakan
wilayah sentra produksi. Sementara yang defisit tidak memiliki produksi atau
Kecamatan yang defisit beras yaitu dengan menyebarkan penjualan beras ke sekitar
daerah yang defisit beras. Empat Kecamatan yang defisit beras tersebut dapat di tutupi
oleh sembilan Kecamatan lain yang menjadi daerah Surplus beras. Pengiriman
pasokan beras dari Kecamataan yang Surplus ke Kecamatan yang defisit seharusnya