Anda di halaman 1dari 3

HKUM4204-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4204/Hukum Adat
Tugas :1

No. Soal
1 Mengenal Kebudayaan Suku Minangkabau: Sistem Religi dan Adat

Minangkabau merupakan salah satu suku di Provinsi Sumatera Barat dengan cerita rakyatnya yang
melegenda di tanah air. Dilansir dari Badan Pusat Statistik Indonesia, suku Minang terletak di sepanjang
pesisir pulau Sumatera.

Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari empat juta jiwa ini memang didominasi oleh masyarakat suku
Minang, karena itu wajar jika Sumatera Barat banyak dikenal melalui suku Minangkabau. Melirik sejarah
singkat Minangkabau dalam Jurnal berjudul "Asal Usul Sumatera Barat-Sejarah Minangkabau", terdapat
salah satu desa yang berada di Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat. Desa yang
mulanya merupakan tanah lapang itu, kemudian digunakan sebagai tempat adu kerbau karena adanya
isu bahwa Kerajaan Pagaruyung akan diserang Kerajaan Majapahit. Kerbau dianggap mewakili
peperangan dari dua kerajaan. Kata Minangkabau kemudian muncul karena kerbau Minang berhasil
memenangkan perkelahian. Untuk mengenang peristiwa tersebut, penduduk Pagaruyung mendirikan
sebuah rumah loteng (rangkiang) yang atapnya berbentuk seperti tanduk kerbau. Masyarakat
Minangkabau yang mulanya didominasi agama Budha berangsur-angsur memeluk islam karena
hubungan dengan Aceh yang semakin intensif melalui kegiatan ekonomi sejak pemerintahan Raja
Adityawarman. Hingga saat ini, dalam sistem religi masyarakat Minangkabau sebagian besar memeluk
agama Islam. Menurut laman resmi Pemerintah Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat, alam dan adat
Minangkabau dibentuk dengan adanya kepemimpinan penghulu dalam wadah Kerapatan Adat Nagar
(KAN) sehingga pada tahun 1947 dibentuk sebuah majelis tertinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau
(MTKAAM). Selanjutnya, ketika masa orde baru tahun 1966 dibuat sebuah lembaga kerapatan alam di
Minangkabau yang menghimpun dana, melestarikan ,dan membina adat Minangkabau disebut dengan
LKAAM. LKAAM berpusat di provinsi dengan akar di nagari-nagari (KAN). Tahun 1983 Kerapatan Adat
Nagari ditetapkan dan diatur dengan peraturan daerah tingkat I Sumatera Barat

Kepemimpinan Ninik Mamak

Ninik Mamak atau yang dikenal dengan nama penghulu merupakan pemimpin adat di Minangkabau.
Kepemimpinan Ninik Mamak secara tradisional, sesuai dengan pola yang telah digariskan oleh adat dalam
suku dan nagari. Ninik Mamak terpilih karena ‘tinggi tampak jauh, gudang tampak dakek, tinggi karena
disertakkan gadang dilintang pungkam’ dia tinggi bukan karena diganjal jadi tinggi, dia tinggi karena
ruasnya yang menyentak. Maksudnya adalah pribadinya yang terus berkembang, ia berilmu dan memiliki
wawasan yang luas, memiliki kemampuan dan kapabilitas, berwibawa, dan memiliki pendirian yang teguh.
Ninik Mamak berpijak pada undang-undang dan hukum adat. Jabatannya sebagai pemegang sako datuk
secara turun-temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem mitrilineal. Tugasnya menuruti alur yang
lurus, serta mengawasi, mengurusi, dan menjalankan seluk beluk adat. Ninik Mamak harus memimpin
kaumnya atau anak kemenakannya agar menurut kepada adat. Pemilihan seorang pemimpin di
Minangkabau dilakukan melalui proses yang panjang. Ninik Mamak dipertimbangkan dengan masak-
masak dan diteliti dengan seksama. Seorang Ninik Mamak di samping arif bijaksana juga harus pintar
mengambil keputusan atas permasalahan yang terjadi di kalangan anak dan kemenakan atau
masyarakatnya. Prinsip kepemimpinannya yakni setiap persoalan yang tumbuh di dalam kaum, suku, dan
nagari dapat dicari pemecahannya melalui musyawrah dan mufakat.
1 dari 3
HKUM4204-1

Sumber : https://tirto.id/mengenal-kebudayaan-suku-minangkabau-sistem-religi-dan-adat-giQm

Pertanyaan:

Hukum Adat di Indonesia banyak dipengaruhi oleh hukum agama salah satunya seperti pada artikel di
atas dimana adanya akulturasi sistem religi masyarakat Minangkabau yang berkaitan dengan Hukum
Adat.

1. Berikan analisis Saudara terkait arti Hukum Adat jika dilihat pada kepemimpinan Ninik Mamak pada
masyarakat Minangkabau yang mencari pemecahan masalah melalui musyawarah mufakat sesuai
dengan yang dijelaskan oleh pakar Hukum Adat tertentu!
2. Norma merupakan salah satu unsur pembentukan hukum adat sama yang terjadi pada masyarakat
minangkabau, berikan analisis Saudara tentang norma tersebut!

2 Mengenal Kebudayaan Suku Minangkabau: Sistem Religi dan Adat

Minangkabau merupakan salah satu suku di Provinsi Sumatera Barat dengan cerita rakyatnya yang
melegenda di tanah air. Dilansir dari Badan Pusat Statistik Indonesia, suku Minang terletak di sepanjang
pesisir pulau Sumatera.

Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari empat juta jiwa ini memang didominasi oleh masyarakat suku
Minang, karena itu wajar jika Sumatera Barat banyak dikenal melalui suku Minangkabau. Melirik sejarah
singkat Minangkabau dalam Jurnal berjudul "Asal Usul Sumatera Barat-Sejarah Minangkabau", terdapat
salah satu desa yang berada di Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat. Desa yang
mulanya merupakan tanah lapang itu, kemudian digunakan sebagai tempat adu kerbau karena adanya
isu bahwa Kerajaan Pagaruyung akan diserang Kerajaan Majapahit. Kerbau dianggap mewakili
peperangan dari dua kerajaan. Kata Minangkabau kemudian muncul karena kerbau Minang berhasil
memenangkan perkelahian. Untuk mengenang peristiwa tersebut, penduduk Pagaruyung mendirikan
sebuah rumah loteng (rangkiang) yang atapnya berbentuk seperti tanduk kerbau. Masyarakat
Minangkabau yang mulanya didominasi agama Budha berangsur-angsur memeluk islam karena
hubungan dengan Aceh yang semakin intensif melalui kegiatan ekonomi sejak pemerintahan Raja
Adityawarman. Hingga saat ini, dalam sistem religi masyarakat Minangkabau sebagian besar memeluk
agama Islam. Menurut laman resmi Pemerintah Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat, alam dan adat
Minangkabau dibentuk dengan adanya kepemimpinan penghulu dalam wadah Kerapatan Adat Nagar
(KAN) sehingga pada tahun 1947 dibentuk sebuah majelis tertinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau
(MTKAAM). Selanjutnya, ketika masa orde baru tahun 1966 dibuat sebuah lembaga kerapatan alam di
Minangkabau yang menghimpun dana, melestarikan ,dan membina adat Minangkabau disebut dengan
LKAAM. LKAAM berpusat di provinsi dengan akar di nagari-nagari (KAN). Tahun 1983 Kerapatan Adat
Nagari ditetapkan dan diatur dengan peraturan daerah tingkat I Sumatera Barat

Kepemimpinan Ninik Mamak

Ninik Mamak atau yang dikenal dengan nama penghulu merupakan pemimpin adat di Minangkabau.
Kepemimpinan Ninik Mamak secara tradisional, sesuai dengan pola yang telah digariskan oleh adat dalam
suku dan nagari. Ninik Mamak terpilih karena ‘tinggi tampak jauh, gudang tampak dakek, tinggi karena
disertakkan gadang dilintang pungkam’ dia tinggi bukan karena diganjal jadi tinggi, dia tinggi karena
ruasnya yang menyentak. Maksudnya adalah pribadinya yang terus berkembang, ia berilmu dan memiliki
wawasan yang luas, memiliki kemampuan dan kapabilitas, berwibawa, dan memiliki pendirian yang teguh.
Ninik Mamak berpijak pada undang-undang dan hukum adat. Jabatannya sebagai pemegang sako datuk
secara turun-temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem mitrilineal. Tugasnya menuruti alur yang
lurus, serta mengawasi, mengurusi, dan menjalankan seluk beluk adat. Ninik Mamak harus memimpin
kaumnya atau anak kemenakannya agar menurut kepada adat. Pemilihan seorang pemimpin di
2 dari 3
HKUM4204-1

Minangkabau dilakukan melalui proses yang panjang. Ninik Mamak dipertimbangkan dengan masak-
masak dan diteliti dengan seksama. Seorang Ninik Mamak di samping arif bijaksana juga harus pintar
mengambil keputusan atas permasalahan yang terjadi di kalangan anak dan kemenakan atau
masyarakatnya. Prinsip kepemimpinannya yakni setiap persoalan yang tumbuh di dalam kaum, suku, dan
nagari dapat dicari pemecahannya melalui musyawrah dan mufakat.

Sumber : https://tirto.id/mengenal-kebudayaan-suku-minangkabau-sistem-religi-dan-adat-giQm

Hukum adat merupakan hasil akulturasi antar kebiasaan dan aturan adat yang asli sebelum adanya ajaran
agama masuk di Indonesia, dari artikel diatas jelas adanya kaitan antara hukum adat yang terjadi pada
kebudayaan suku Minangkabau dengan hukum adat pada zaman islam.

Pertanyaan:

1. Bagaimana Aceh mempengaruhi hukum adat di Minangkabau dilihat pada zaman Islam di
Nusantara?
2. Tentukan dan jelaskan teori hubungan antar hukum agama dengan hukum adat yang sesuai dengan
kepemimpinan Ninik Mamak yang telah dimodifikasi dengan nilai-nilai ajaran islam!

3 Randi seorang pemuda berusia 18 Tahun ingin menikahi kekasihnya Siti yang baru berusia 15 tahun,
Randi mengajukan permohonan untuk menikah di Kantor Urusan Agama, namun permohonan Randi
ditanggguhkan dengan alasan bahwa Randi dan Siti masih belum cukup umur atau belum dewasa. Randi
dan Siti mengajukan kembali permohonan menikah dengan menunjukkan izin dari kedua orang tua dan
akhirnya disetujui oleh KUA

Pertanyaan:

1. Tentukanlah aturan yang menjelaskan seseorang dikatakan dewasa sehingga dapat melangsungkan
pernikahan!
2. Jika Randi dan Siti dalam perkawinannya kemudian berpisah 1 tahun kemudian, tentukan apakah
telah dapat dikatakan dewasa!

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai