Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dilahan pertanian, rumput teki ternyata menjadi gulma yang sangat
merugikan karena menghasilkan alelopati. Di negara yang sedang
berkembang, kerugian karena gulma tidak saja tinggi, tetapi juga
mempengaruhi persediaan pangan dunia. Apabila pengendalian gulma
diabaikan , maka kemungkinan besar usaha tanaman perkebunan itu akan rugi
total. Cramer (1975) menyebutkan kerugian berupa penurunan produksi dari
beberapa tanaman adalah sebagai berikut : padi 10,8 %; sorgum 17,8 %;
jagung 13 %; tebu 15,7 %; coklat 11,9 %; kedelai 13,5 % dan kacang tanah
11,8 %. Menurut percobaan-percobaan pemberantasan gulma pada padi
terdapat penurunan oleh persaingan gulma tersebut antara 25-50 % (Putnam,
1995).
Meskipun sebagai gulma, rumput teki ternyata menyimpan berbagai
manfaat, pengobatan yaitu: untuk menstabilkan siklus hormonal, obat sakit
perut, obat untuk memperlancar kencing, obat cacingan, obat sakit gigi (akar
tongkat dimamah atau sebagai bubuk), obat untuk penyakit mulut (obat
kumuran), radang kuku, nyeri lambung, busung, kencing batu, sakit dada,
sakit iga, luka terpukul, bisul, mual/muntah (Anonim, 2006). Secara
tradisional, masyarakat di berbagai daerah di banyak negara seperti Cina,
Mesir, India, dan Sudan telah lama memanfaatkan umbi (rimpang) dari
tanaman ini sebagai obat untuk memperlancar menstruasi (Ekasari, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai