Anda di halaman 1dari 9

SUB POKOK BAHASAN PRINSIP DAN KARAKTERISTIK PELAYANAN DOKTER KELUARGA

a) Deskripsi singkat

Kebutuhan dan tuntutan kesehatan setiap anggota keluarga merupakan sasaran utama
pelayanan dokter keluarga memang tidak sama. Upaya yang dilakukan adalah menyediakan serta
menyelenggarakan berbagai jenis pelayanan kedokteran yang sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan kesehatan setiap anggota keluarga tersebut. Pelayanan kedokteran yang seperti ini,
mencakup berbagi jenis pelayanan kedokteran yang disebut sebagai pelayanan kedokteran
menyeluruh.

b) Relevansi

Menjelaskan tentang pengertian, batasan-batasan dan prinsip-prinsip kedokteran keluarga


di Indonesia, karakteristik pelayanan dokter keluarga; karakteristik pelayanan kedokteran yang
menyeluruh

c) Kompetensi

Standar Kompetensi:

Kompetensi dasar : Dokter harus mampu menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinis, ilmu
perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga.

Dokter harus mampu menjelaskan dan menerapkan ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan
pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik,
berkesinambungan, terkoordinasi, dan bekerja sama dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

Dokter juga harus mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat.

2. Penyajian

Dokter Keluarga adalah dokter yang bertanggungjawab melaksanakan pelayanan kesehatan


personal, terpadu, berkesinambungan dan proaktif yang dibutuhkan oleh pasiennya dalam kaitan
sebagai anggota dari satu unit keluarga serta komunitas tempat pasien itu berada. Sifat
pelayanannya meliputi peningkatan derajat kesehatan (promotif). pencegahan (preventif),
pengobatan (kuratif) dan rehabilitatif.

Dokter Keluarga bertindak sebagai koordinator dalam merencanakan konsultasi atau


rujukan yang diperlukan kepada dokter spesialis yang lebih sesuai jika terdapat masalah khusus yang
tidak dapat ditangani. Saat ini rakyat Indonesia masih memerlukan sentuhan dokter, pendekatan
sosial dan bukan teknologi yang tinggi. Penyakit yang sering muncul saat ini pun sebenarnya tidak
perlu terjadi jika semua orang melakukan pencegahan. Oleh karena itu, kehadiran Dokter Keluarga di
tengah masyarakat sangat dinantikan.

Perbedaan antara pelayanan dokter keluarga dan dokter umum yaitu lebih diarahkan
kepada pelayanan promotif dan preventif disamping tidak mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif. Pemerintah berusaha mengembangkan kemabli konsep pelayanan dokter keluarga
dengan cara lebih memantapkan dan menyempurnakan pelayanan Dokter UmumHal ini terlihat dari
konsekwensi pelayanannya yakni sebagai health care manager bagi pasiennya.

PENGERTIAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA


Pelayanan Dokter Keluarga tingkat pelayanan primer, Dokter spesialis di tingkat pelayanan
sekunder. Rumah Sakit Rujukan dan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan yang bekerja secara
bersama-sama, menempatkan dokter keluarga pada posisi yang sangat strategis dalam
pembangunan kesehatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan kedokteran keluarga adalah
suatu bentuk pelayanan kesehatan bagi individu dan keluarga serta masyarakat yang bermutu
namun terkendali biayanya, yang tercermin dalam tatalaksana pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh dokter keluarga.

Menurut The American Academy of Family Physician (1969), pelayanan dokter keluarga
adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh dan memusatkan pelayanannya pada keluarga
sebagai suatu unit, pada mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi
oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit
tertentu saja.

PENGERTIAN DOKTER KELUARGA

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendefinisikan dokter keluarga adalah dokter yang dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga,
tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit
keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau
keluarganya. Dokter keluarga adalah setiap dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi
kedokteran maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek
dokter keluarga.

Definisi Dokter Keluarga menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P. dalam jurnal
General Practice – “Time for A New Definition”, BMJ; 320:354– 7. 2000 :

- Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem pelayanan kesehatan;
bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin dimiliki pasien.

- Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya ataupun karakter
personal dan sosialnya, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam sistem
pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin kepentingan pasien.

- Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan, diagnosis, pengobatan,
perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis
dan sosiologi medis. Dokter keluarga melakukan pelayanan kesehatan tingkat primer dengan
menerapkan prinsip-prinsip Kedokteran keluarga.

- Berprofesi khusus, karena dididik secara khusus untuk mencapai standar kompetensi tertentu

-Dokter Praktik Umum, yaitu dokter yang dalam praktiknya menampung semua masalah yang
dimiliki pasien tanpa memandang jenis kelamin, status sosial, jenis penyakit, golongan usia, ataupun
sistem organ.

- Pelayanan kesehatan tingkat primer ujung tombak pelayanan kesehatan tempat kontak pertama
dengan pasien untuk selanjutnya menyelesaikan semua masalah sedini dan sedapat mungkin atau
mengkoordinasikan tindak lanjut yang diperlukan pasien.

- Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga, adalah pelayanan yang komprehensif, kontinyu,


koordinatif(kolaboratif), mengutamakan pencegahan, menimbang keluarga dan komunitasnya
Sedangkan Kolese Dokter Indonesia (KDI, 2003)

- Dokter keluarga adalah dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem
pelayanan kesehatan, bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin
dipunyai pasien.

- Melayani individu dalam masyarakat tanpa memandang jenis penyakitnya ataupun karakter
personal dan sosialnya dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam sistem
pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin kepentingan pasien.

- Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan, diagnosis, pengobatan,
perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu biomedis, psikologi medis
dan sosiologi medis.

PENGERTIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

Disiplin Ilmu Kedokteran yang mempelajari:

- Dinamika kehidupan keluarga

- Pengaruh penyakit dan kecacatan serta keturunan terhadap fungsi keluarga

- Pengaruh fungsi keluarga pada timbul dan kembangnya penyakit dan permasalahan kesehatan
keluarga

- Cara pendekatan kesehatan untuk mengembangkan fungsi tubuh dan keluarga dalam keadaan
normal

PERAN DOKTER KELUARGA

1. Pengaplikasi ilmu kedokteran klinik dan ilmu perilaku, dilengkapi ilmu kedokteran mutakhir

2. Memantapkan pelayanan kesehatan primer dan sistem rujukan

3. Pengendali biaya:

a. Efektifitas pelayanan kesehatan

b. Efektifitas sumber daya Kesehatan

c. Edukasi kesehatan

d. Pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Mengembalikan pelayanan kesehatan yang rasional dan manusiawi Peran dokter keluarga
menurut The Philippine Academy of Family Physicians adalah:

1. Health Care Provider (penyelenggara pelayanan kesehatan)

2. Educator (teacher)

3. Counselor

4. Reseacher (life long learner)

5. Community Leader (Social Mobilizer)

PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA


Pelayanan kesehatan didukung oleh pengetahuan kedokteran terkini secara menyeluruh (holistik),
paripurna (komprehensif), terpadu, berkesinambungan untuk menyelesaikan semua keluhan dari
pengguna jasa/pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin
dan sesuai dengan kemampuan sosialnya.

Tujuan pelayanan kedokteran keluarga

Terselesaikannya masalah kesehatan keluarga dan terciptanya keluarga yang partisipatif, sehat
sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.

Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan

1. Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan kesehatan fisik, mental dan sosial
seluruh anggota keluarga

2. Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnya penanggung jawab keluarga dalam
menyelesaikan masalah kesehatan dirinya, sosial maupun lingkungan keluarganya

3. Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi permasalahannya. Semua tujuan ini selalu
dimanfaatkan dalam pembahasan kasus yaitu evaluasi keberhasilan tindakan untuk pencapaian
tujuan pelayanan.

KARAKTERISTIK PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA

- Didukung oleh pengetahuan kedokteran mutakhir;

- Dilakukan secara paripurna (comprehensive), terpadu (integrated), menyeluruh (holistic),


berkesinambungan (sustainable);

- Terhadap semua keluhan dan pengguna jasa pelayanan kesehatan (PJPK) sebagai komponen
keluarganya;

- Dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan yang ada

ASAS-ASAS DALAM PELAYANAN DOKTER KELUARGA

- Hukum dan etika profesi, serta moral dan spiritual

-Ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknis kedokteran mutakhir

- Bersifat paripurna, terpadu, menyeluruh, bersinambung

- Pendekatan yang manusiawi dan rasional

- Manfaat (memberikan manfaat yang sebesar-besarnya)

-Partisipasi keluarga (kehidupan PJPK dalam wawasan keluarga)

- Peduli pencegahan (Paradigma Sehat)

PARIPURNA (COMPREHENSIVE)

Tersedianya semua langkah-langkah pelayanan kesehatan:

- Promotif (peningkatan dan pembinaan)

- Preventif (pencegahan dan perlindungan khusus)


- Kuratif (deteksi dini dan tindakan segera)

- Pencegahan cacat lebih lanjut (terapi, konsultasi, dan rujukan)

- Rehabilitatif (pemulihan, pengendalian, evaluasi)

TERPADU (INTEGRATED)

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dalam bentuk interaksi antara Dokter, Pasien dan
Keluarga serta melibatkan seluruh komunitas masyarakat disekitarnya.

MENYELURUH (HOLISTIC)

Dilaksanakan pelayanan kesehatan yang meliputi semua aspek kehidupan Pasien sebagai
manusia seutuhnya yang meliputi aspek-aspek :

- Biologis

- Psikologis - Sosial - Spiritual

BERKESINAMBUNGAN (SUSTAINABLE)

Pelayanan kesehatan merupakan upaya terus menerus untuk meningkatkan fungsi keluarga
sesuai dengan sumber-sumber yang dimiliki. Batasan-Batasan Pelayanan Dokter Keluarga :

1. Mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari


pelayanan kedokteran, dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila dibutuhkan, tanpa
adanya pembatasan usia, gender, ataupun jenis penyakit, mengasuh individu sebagai bagian
dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan ras,
budaya, dan tingkatan social. ( WONCA, 1991).
2. Dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat
kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi
sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya ( IDI, 1982).
3. Memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta
pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat
dalam satu keluarga, dan jika mendapatkan masalah kesehatan khusus yang tidak mampu
ditanggulangi, meminta bantuan dokter ahli yang sesuai ( The American Board of Family
Practice, 1969).

Prinsip-Prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga

Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO dan WONCA
untuk dapat meningkatkan kualitas layanan dokter primer.

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif

2. Pelayanan yang kontinu

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integrasi dari keluarganya.
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat
tinggalnya. 7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hokum.

8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.

9. Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.

Karakteristik pelayanan dokter keluarga menurut para ahli :

1. Lan R. McWhinney (1981):

a. Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien secara keseluruhan, bukan pada
disiplin ilmu kedokteran, kelompok penyakit atau teknik-teknik kedokteran tertentu.

b. Berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit dengan berbagai

faktor yang mempengaruhinya.

c. Menganggap setiap kontak dengan pasiennya sebagai suatu kesempatan untuk

menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit atau pendidikan kesehatan.

d. Memandang dirinya sebagai masyarakat yang berisiko tinggi.

e. Memandang dirinya sebagai bagian dari jaringan pelayanan kesehatan yang

tersedia di masyarakat.

f. Diselenggarakan dalam suatu daerah domisili yang sama dengan pasiennya.

g. Melayani pasien di tempat praktik, di rumah dan di rumah sakit.

h. Memperhatikan aspek subjektif dari ilmu kedokteran.

i. Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak sebagai manager dari sumber

sumber yang tersedia.

2. Lynn P. Carmichael (1973) menyusun karakteristik pelayanan dokter keluarga tersendiri:

a. Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan.

b. Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari unit keluarga, memandang keluarga
sebagai dasar dari suatu organisasi sosial dan atau suatu kelompok fungsional yang saling
terkait, dimana setiap individu memberikan hubungan tingkat pertama.

c. Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pada pasien dan keluarganya dalam


menyelenggarakan setiap pelayanan kesehatan.

d. Mempunyai keterampilan diagnosis yang andal serta pengetahuan tentang epidemiologi


untuk menentukan pola penyakit yang terdapat di masyarakat dimana pelayanan tersebut
diselenggarakan, para dokter yang menyelenggarakan pelayanan harus memiliki keahlian
mengelola berbagai penyalit yang ditemukan di masyarakat tersebut.

e. Memiliki pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara faktor biologis, sosial dan
emosional dengan penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik pemecahan masalah
untuk mengatasi berbagai penyakit yang tidak khas serta barbagai penyakit psikosomatik.
3. Debra P. Hymovick and Martha Underwood Barnards (1973)

a. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang


lebih responsif serta bertanggung jawab.

b. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan kesehatan tingkat pertama


(termasuk pelayanan darurat) serta pelayanan lanjutan (termasuk pengaturan rujukan).

c. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan pencegahan penyakit dalam


stadium dini serta peningkatan derajat kesehatan pasien setinggi mungkin.

d. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk diperhatikannya pasien tidak hanya


sebagai orang per orang, tetapi juga sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat.

e. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk dilayaninya pasien secara menyeluruh


dan dapat diberikan perhatian kepada pasien secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi
jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.

4. Menurut Ikatan Dokter Indonesia (1982) Ikatan Dokter Indonesia melalui Muktamar ke-18 di
Surakarta tahun 1982 merumuskan karakteristik pelayanan dokter keluarga sebagai berikut:

a. Melayani penderita tidak hanya sebagai orang per orang, tetapi sebagai anggota satu
keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya.

b. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan perhatian kepada


penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan.

c. Mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan seoptimal


mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini
mungkin.

d. Mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan tersebut sebaik-baiknya.

e. Menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan


bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.

Dokter keluarga memang merupakan suatu pelayanan kedokteran yang memiliki kedudukan
tersendiri. Sebagian melihatnya sebagai pelayanan dokter spesialis. Tetapi sebagian lainnya
berpendapat hanya menunjuk pada tata cara pelayanan saja. Prinsip pokok pelayanan kedokteran
menyeluruh pada dasarnya adalah pelayanan yang lengkap. Ditinjau dari sudut penyelenggara
pelayanan (menerapkan semua tata cara pelayanan yang dikenal), maupun jika ditinjau dari sudut
pasien sebagai pemakai jasa pelayanan (memenuhi semua kebutuhan dan tuntutan kesehatan
pasien, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari anggota keluarga). Apabila semua
kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien sebagai bagian dari anggota keluarga dapat dipenuhi,
berhasil diwujudkan secara optimal pada gilirannya akan berperan besar dalam meningkatkan
derajat kesehatan keluarga serta masyarakat secara keseluruhan.

Pelayanan kedokteran menyeluruh mempunyai beberapa karakteristik pokok, yang jika


disederhanakan dapat dibedakan atas empat macam. Keempat macam karakteristik yang dimaksud
adalah sebagai berikut:

1) Jenis pelayanan yang diselenggarakan Pelayanan kedokteran yang menyeluruh tidak


membatasi diri pada satu jenis pelayanan kedokteran saja, tetapi mencakup semua jenis
pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat. Untuk ini,banyak pembagian jenis
pelayanan yang pernah dikemukakan.

Dua diantaranya yang dipandang penting adalah:

a) Ditinjau dari kedudukannya dalam system kesehatan


Pelayanan kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang
mencakup : pelayanan kedokteran tingkat pertama (primary medical care),
pelayanan kedokteran tingkat kedua (secondary medical care), serta pelayanan
kedokteran tingkat ketiga (tertiary medical care).
b) Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit
Jika ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit, pelayanan kedokteran
dibedakan atas lima macam (Leavel and Clark, 1953). peningkatan derajat
kesehatan (health promotion), pencegahan khusus (specific protection),
diagnosis dini dan pengobatan tepat (early diagnosis and promt treatment),
pembatasan cacat (disability limitation), serta pemulihan kesehatan
(rehabilitation

2) Tata cara pelayanan Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak diselenggarakan secara


terkotak- kotak (fragmented) dan ataupun terputus-putus, tetapi diselenggarakan secara
terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continous). Pengertian pelayanan terpadu
adalah pelayanan kedokteran harus berada dalam suatu pengorganisasian yang utuh.
Sedangkan, pengertian pelayanan berkesinambungan ada dua macam, yaitu:

- Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien Seseorang yang berada dalam
keadaan sehat membutuhkan pelayanan peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan
penyakit. Sedangkan bagi yang telah sembuh dari penyakit, mungkin memerlukan pelayanan
pemulihan. Kesemua jenis pelayanan kedokteran yang dibutuhkan ini harus tersedia secara
berkesinambungan.

- Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan Pelayanan berkesinambungan yang


dimaksudkan di sini adalah pelayanan yang harus tersedia pada setiap saat yang dibutuhkan.

3) Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan Penyelenggaraan pelayanan


kedokteran menyeluruh tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan atau masalah
kesehatan yang disampaikan penderta saja, tetapi juga pada penderita sebagai manusia seutuhnya,
lengkap dengan berbagai factor lingkungan yang mempengaruhinya.

4) Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan Perumusan masalah dan atau penetapan cara
penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi penderita pada pelayanan kedokteran menyeluruh,
tidak didekati hanya dari satu sisi saja, tetapi dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach).
Yang terpenting diantaranya adalah sisi fisik, mental dan sosial secara keseluruhan disebut dengan
pendekatan holistic (holistic approaches).

Pelayanan kedokteran menyeluruh tersebut tidak lain adalah pelayanan kedokteran yang
mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang ada di masyarakat, pelayanan yang terpadu dan
berkesinambungan, memusatkan perhatiannya kepada pasien sebagai manusia seutuhnya, serta
pendekatan pelayanannya dilakukan secara holistik. Apabila pelayanan kedokteran menyeluruh
dapat dilaksanakan dengan baik, akan banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh. Manfaat yang
dimaksud antara lain adalah sebagai berikut:
- Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan

- Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan - Biaya kesehatan akan lebih terkendali

- Mutu pelayanan akan lebih meningkat Ada beberapa factor yang dinilai mempunyai
peranan penting dalam menghambat terwujudnya pelayanan kedokteran menyeluruh
tersebut.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah:

1. Terkotak-kotaknya pelayanan kedokteran

2. Mahalnya biaya pelayanan kedokteran

3. Peraturan perundang-undangan

4. Sikap dan kemampuan Dokter sebagai penyelenggara pelayanan

5. Sikap dan perilaku pasien sebagai pemakai jasa pelayanan.

PRAKTEK DOKTER KELUARGA

Bentuk praktek dokter keluarga yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga
macam : 1. Pelayanan dokter keluarga sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai