Anda di halaman 1dari 10

NAMA : TUTI YULIANTI

NIM: BIO201014

M.K: ZOOLOGI INVERTEBRATA

SEMESTER : 4

DOSEN PENGAMPUH : Ms FITRI RAHMAWATI

RESUME PROTOZOA

Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki


membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100
sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada
yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat
gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia),
namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup
bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa
hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop
dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.

1. Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,
Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista
eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas
perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan. Protozoa
dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur
karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur
lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

2. Bentuk Tubuh Protozoa


Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Ukuran
tubuhnya antara 3-1000 mikron. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari
satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan sistem yang serba
bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami
tumpang tindih. Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat
memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga
ada memiliki flagel atau bersilia.
3. Habitat Protozoa
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya
hidup bebas danterdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa
spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang
bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata
yang kompleks, termasuk manusia. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang
tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari
zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air
tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air
4. Ciri-ciri Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu
filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu
sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum:
• Organisme uniseluler (bersel tunggal)
• Eukariotik (memiliki membran nukleus)
• Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
• Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat apapun.
• Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
• Hidup bebas, saprofit atau parasit
• Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan berperan
penting sebagai indikator polusi
• Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.
• Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
• Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau
Memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa
berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis
protozoa yang hidup autotrof.
5. Morfologi Protozoa
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan
sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur
tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies.
Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat
yang disebut kista.
6. Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa
dapat hidup pada lingkung anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia
atau hewan ruminansia.. Pada umumnya Protozoa membutuhkan suhu optimum
untuk tumbuh antara 16-25°C, dengan suhu maksimumnya antara 36-40°C.
Adapun pH (derajat keasaman optimum) untuk proses metabolismenya adalah
antara pH 6-8.
7. Adaptasi Protozoa
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang,
bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan
konsumen di decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan
peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas.
8. Cara Reproduksi Protozoa
Untuk mempertahankan jenisnya, Protozoa berkembang biak dengan cara
aseksual/vegetatif dan seksual/generatif. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan
cara membelah diri atau pembagian selnya sama. Pembelahan ini dapat terjadi,
baik secara membujur atau melintang pada sepanjang selnya sehingga
menghasilkan anak-anak sel yang dapat berukuran sama atau tidak sama.
9. Klasifikasi Protozoa
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda:
1. Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba,
misalnya:
a) Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan
merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
b) Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
c) Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetap kadang-
kadang menyebabkan diare.
Berikut adalah gambar dari Amoeba

2. Foraminifera, hidup di laut, terlindung kerangka luar yang beruang banyak yang
terbuat dari kalsium karbonat.

3. Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat


membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
Contoh dari spesies ini adalah sebagai berikut.

2. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1) Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen
hijau klorofil,disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:
a) Euglena viridis, hidup di air tawar. Contoh gambar Euglena viridis adalah
sebagai berikut.
b) Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan
hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan
dengan benang-benang plasma.
Contoh gambar dari spesies ini adalah sebagai berikut.
c) Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan
yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu
malam hari.
2) Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok
zooflagellata. Contoh:
a) Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit
tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glosina palpalis
dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau
cairan serebro spinal manusia.
b) Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
c) Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda
demam dan anemia.
d) Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit
oriental.
e) Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak.
3. Cilliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia).
Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan
menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di
dalam air.

4. Sporozoa

10. Peranan Protozoa dalam Kehidupan Manusia


a. Peran yang Menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang
menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting
yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah
dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa
bakteri.
b. Peran yang Merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme
kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan
manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain:
• Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
• Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
• Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense,
penyebab penyakit tidur;
• Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
• Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin
wanita;
• Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.
PORIFERA

A. Pengertian
Porifera dalam bahasa latin, kata Porus berarti Pori dan Fer berarti membawa.
Porifera adalah hewan multiseluler (metazoa) yang paling sederhana. Hewan ini memiliki
ciri umum, yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga
sebagai hewan spons. Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan
plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera
disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.

Gambar 1
Porifera
Sumber : Wikipedia.org

B. Ciri-ciri Porifera
Porifera adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa),
tanpa organ dan jaringan yang tidak terspesialisasi dan tubuhya memiliki banyak pori.
Porifera merupakan anggota dari Animalia yang paling sederhana atau primitif. Filum
Porifera memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Porifera memiliki berbagai bentuk. Beberapa berbentuk seperti tabung sederhana,


beberapa seperti vas bunga sementara yang lain dapat berbentuk cangkir, seperti
pohon atau bahkan perdu..
2. Porifera tidak memiliki simetri yang pasti.
3. Porifera memiliki tubuh berongga.
4. Anggota Filum porifera adalah multisel dan memiliki beberapa jaringan tanpa organ
Tiga lapisan utama struktur tubuh mereka: lapisan sel epidermis, matriks setengah
cairan dan lapisan sel kerah berflagel. Meskipun sebagian besar tetap, beberapa
memiliki kehadiran flagella cambuk-cambuk untuk bergerak yang dapat membantu
mereka bergerak.
5. Nutrisi pada porifera disalurkan dengan adanya ostia yang ditemukan di atas porifera
sebagai pori atau bukaan. Ada banyak pori-pori dengan sehingga air dan plankton
lainnya masuk ke tubuh porifera. Mereka juga digunakan untuk mengontrol aliran air
melalui spongocoel (rongga tubuh). Oleh karena itu, mereka disebut pengumpan filter.
6. Sebuah fitur karakteristik dari porifera adalah adanya sistem saluran air. Ada tiga jenis
sistem kanal – asconoid, syconoid dan leuconoid. Poriferan adalah hewan sessile
(hidup melekat).
7. Kekuatan agregasi sel yang luar biasa pada porifera. Jika dipotong menjadi potongan
kecil, mereka masih bisa bersatu dan membentuk kembali menjadi spons yang
berfungsi penuh.
8. Poriferan tidak memiliki pencernaan yang sejati, sistem saraf atau peredaran darah.
Meskipun demikian, mereka dapat menanggapi rangsangan dengan penutupan ostia.
9. Ekskresi (terutama amonia) dan pertukaran gas pernapasan terjadi dengan difusi
sederhana. Sebagian besar sel-sel porifera air tawar mengandung vakuola kontraktil
untuk osmoregulasi.
10. Reproduksi dapat aseksual atau seksual. Reproduksi aseksual adalah baik dengan
fragmentasi, tunas atau gemmula. Reproduksi seksual adalah dengan produksi sperma
dari koanosit dan telur pada mesohyl. Porifera umumnya hermaprodit, tetapi dapat
hanya satu jenis kelamin pada satu waktu, yang baik jantan atau betina atau netral.
C. Struktur Tubuh Porifera
Secara umum struktur tubuh porifera terdiri dari bagian berikut ini:
1. Tubuh disusun oleh dua lapisan sel: ektodermis dan endodermis (diploblastik). Di
antara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesenkim.
2. Lapisan ektodermis dan endodermis di susun oleh satu jenis sel (endodermis disusun
oleh koanosit).
3. Memiliki archeocyte sebagai sel embrionik atau reproduktif yang berfungsi untuk:
a. membentuk tunas luar dan gemmule
b. membentuk bagian-bagian yang rusak
c. Regenerasi
d. membentuk gamet
4. Pada mesenchym terdapat 2 jenis sel, yaitu archeocyte dan amoebocyte yang terdiri
atas collencyte, tecocyte, sel schleroblast, dan Chromatocyte.

D. . Ekologi dan Habitat


a. Terdapat sekitar 5.500 spesies Porifera yang hidup yang telah digambarkan, hampir
semuanya tidak berada pada zona bentik. Porifera berada pada kedalaman, tetapi pada
daerah yang tidak berpolusi tinggi dan daerah tropis. Kebanyakan porifera litoral
tumbuh sebagai lapisan tipis pada permukaan kasar. Sponges (Porifera) Bentik
tumbuh pada permukaan substrat lembut biasanya berdiri tinggi dan lurus, itu untuk
menghindari penimbunan oleh sediment pada lingkungan sekitar. Banyak porifera
yang mencapai ukuran yang besar (hingga 2 meter pada terumbu karang karabian
bahkan lebih besar lagi di Antartik) dan dapat mencapai ukuran biomassa yang
signifikan. DI antartika porifera (sponges) dapat mencapai 75 % total biomassa bentik
pada kedalaman 100-200 m Reproduksi Seksual
E. Pada umumnya Porifera bersifat hermafrodit, tetapi sel telur dan sperma diproduksi pada
waktu yang berbeda. Beberapa jenis ada yang diesis (dioecious). Sperma dikeluarkan
bersama aliran air melalui oskulum dan masuk ke individu lain melalui
ostium.Reproduksi Porifera
Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Berikut penjelasan
reproduksi porifera secara seksual dan aseksual.

b. Reproduksi Aseksual

Reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan tunas (budding) dan gemula
(gemmule, tunas internal). Tunas merupakan salah satu jenis sel-sel amebosit yang
mudah dilepaskan. Sekelompok sel yang dilepaskan akan tumbuh menjadi individu
baru. Gemula merupakan sekumpulan arkeosit (archeocyte) yang mengandung
cadangan makanan dan dikelilingi oleh amebosit yang membentuk lapisan luar yang
keras atau terkadang mengandung spikula Reproduksi Seksual

c. Reproduksi Seksual

Pada umumnya Porifera bersifat hermafrodit, tetapi sel telur dan sperma diproduksi pada
waktu yang berbeda. Beberapa jenis ada yang diesis (dioecious). Sperma dikeluarkan
bersama aliran air melalui oskulum dan masuk ke individu lain melalui ostium

F. Klasifikasi Filum Porifera


Terdapat sekitar 10.000 spesies Porifera yang sudah diidentifikasi. Porifera
dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya, yaitu
sebagai berikut.

a. Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea atau Calcispongiae (Latin, calcare = kapur, calsi = kapur, spongia =
spons) memiliki rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat. Calcarea berwarna
pucat dan memiliki tinggi kurang dan 15 cm serta permukaan tubuh berbulu. Calcarea
memiliki tipe saluran air askonoid, sikonoid, dan leukonoid. Contohnya
Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum.

b. Hexactinellida (Hyalospongiae)

c. Demospongiae

Demospongiae (Yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki kerangka tubuh yang
tersusun dari serabut sponging

G. Manfaat dalam Bidang Perikanan

Spons memiliki peran penting karena mereka menyediakan habitat bagi banyak
makhluk kecil seperti udang pistol, bintang laut, cacing, dan krustasea kecil lain.
Secara ekonomis, Porifera tidak terlalu mempunyai arti penting. Anggota
Demospongia yang hidup di laut dangkal dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya
spons untuk mandi dan pembersih kaca. Filum Porifera tidak jauh beda dengan filum
invertebrata yang lain. Porifera memilki peranan yang menguntungkan bagi kehidupan
manusia. Peranan Porifera bagi kehidupan manusia sebagai spons mandi dan alat gosok,
zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker.
Manfaat lain dari filum porifera, antara lain:
 Porifera juga dijadikan sebagai obat kontrasepsi (KB)
 Sebagai sarana untuk berkembang biak dan mencari makanan bagi beberapa hewan
laut
 Sebagai makanan hewan laut lainnya
 Sebagai tempat bersembunyi beberapa hewan laut dari predator
 Sebagai campuran bahan industri (kosmetik)
 Sebagai alat penggosok untuk mandi dan mencuci
 Sebagai hiasan akuarium
 Sebagai bintang film anak anak

Anda mungkin juga menyukai