Anda di halaman 1dari 25

KEBUTUHAN DASAR NEONATUS BAYI, BALITA DAN

ANAK PRA SEKOLAH

Oleh:

disusun Oleh:

Sari Ramadhani (BT2002048)

Serlianti (BT2002049)

Sri Rahayu (BT2002050)

Trisna Handayani (BT2002051)

Yulia Damayanti (BT2002052)

Salmawati (BT2002053)

Inna Mutmainnah (BT2002054)

AKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA WATAMPONE

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memerikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kebutuhan Dasar
Neonatus Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu A.
Ulfa Fatmasanti S.St, M.Keb.pada mata kuliah Askeb Neonatus. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan gambaran dan menamah wawasan mengenai kebutuhan dasar
anak yang dilihat dari tiga kebutuhan yaitu Asah, Asih dan Asuh.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu A. Ulfa Fatmasanti S.St,


M.Keb.selaku dosen pengampun mata kuliah Askeb Neonatus yang telah memberikan tugas
ini sehingga kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidan studi
yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun selalui kami nntikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bone, 15 September 2021

penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar Isi ...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................1


B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan…………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN

A. Menjelaskan pengertian asuh ...................................................................3


B. Menyebutkan macam-macam kebutuhan dasar asuh................................3
C. Menjelaskan kebutuhan dasar asih............................................................9
D. Menyebutkan macam-macam kebutuhan asih..........................................10
E. Menjelaskan pengertian dasar asah ..........................................................13
F. Menyebutkan dasar perlu stimulasi dini....................................................14
G. Menyebutkan tempat mendapat asah .......................................................16
H. Menyebutkan macam contoh alat bermain balita......................................18
I. Menyebutkan ciri permainan anak usia dibawah 5 tahun.........................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang tua tetntunya berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak
tersebut.Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi.Kebutuhan dasar ini
mencakup asah, asih, dan asuh.Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan
sejak bayi berada dalam kandungan.

Usia di bawah 5 tahun atau balita merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan fisik anak. Pada usia ini, anak masih rawan dengan berbagai gangguan
kesehatan, baik jasmani maupun rohani.

Secara psikologis, rentan usia ini sangat menetukan karakter anak. Jika anak sering
diejek atau di cemooh, kemungkinan besar akan tumbuh menjadi anak yang tidak mempunyai
kepercayaan diri. Anak yang selalu dimanja akan tumbuh menjadi anak yang selalu
bergantungan kepada orang lain. Demikian juga dengan anak yang selalu ditekan dengan
ancaman, anak akan tumbuh dengan ketakutan bahkan sampai depresi. Sebaliknya, anak yang
di didik dengan pujian dan arahan yang benar, akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri
karena sejak kecil ia merasa dihargai oleh lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.

Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal.Faktor eksternal menyangkut ekonomi, sosial
dan spiritual keluarga serta peran idan.Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat
didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagaiproblema pada anak.

Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya


pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan dan perkembangan.Peran bidan dalam hal ini adalah pemberi informasi yang
baik dan benar denan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian asuh (Fisik Biomedis)
2. Macam-macam kebutuhan dasar asuh
3. Pengertian kebutuhan dasar asih (Psikologi)
4. Macam-macam kebutuhan asih
5. Pengertian kebutuhan dasar asah (Stimulasi)
6. Menyebutkan dasar perlu stimulasi dini
7. Menyebutkan tempat mendapat asah
8. Macam contoh alat bermain balita
9. Ciri permainan anak usia dibawah 5 tahun

C. Tujuan
Untuk mengetahui kebutuhan dasar yang di berikan pada bayi, balita dan anak pra
sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Asuh
Asuh merupakan kebutuhan anak dalam pertumbuhan anak yang dikatakan langsung
dengan kebutuhan fisik anak. Kebutuhan fisik ini meliputi kebutuhan sandang, pangan,
dan papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh dan lingkungan, pakaian,
pelayanan atau pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, olahraga, bermain dan
beristirahat. Kebutuhan asuh dapat dikatakan sebagai kebutuhan primer bagi balita,
apabila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif bagi
pertumbuhan dan perkembnagan anak. Salah satu dampak negatif bagi anak yang
kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi akan mengalami kegagalan pertumbuhan fisik,
penurunan IQ (intelligence quotient), penurunan produktifitas, penurunan daya tahan
tubuh terhadap infeksi penyakit dan mengalami kematian lebih tinggi. Dampak lain jika
kebutuhan ini tidak terpenuhi akan menyebabkan tidak optimalnya perkembangan otak.
1. Kebutuhan Fisik-Biomedis (ASUH)
Asuh merupakan kebutuhan anak yang berhubungan langsung dengan
kebutuhan fisik anak. Kebutuhan asuh dapat dilakukan sebagai kebutuhan primer bagi
balita, apabila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu dampak negatif bagi anak yang
kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi akan mengalami kegagalan pertumbuhan fisik.
Penurunan Intelligence Quotient (IQ), penurunan produktivitas, penurunanan daya
tahan tubuh terhadap infeksi pernyakit, dan peningkatan resiko terjangkit penyakit dan
megalamim kematian lebih tinggi. Dampak lain jika kebutuhan ini tidak dipenuhi
akan menyebabkan tidak optimalnya perkembangan otak.
Asuh juga merupakan kebutuhan dasar fisik seperti makanan dan tempat
tinggal. Asuh dititikberatkan pada asupan gizi anak yaitu saaat dikandungan dan
sesudahnya. Misalnya ada seorang ibu, saat kehamilan anak pertama dan kedua
menjaga kesehatan dan mempertahankan asupan yang dimakan. Vitamin, susu, dan
makanan bergizi dengan harapan bisa melahirkan anak yang cerdas dan sehat. Setelah
lahir, juga harus memperhatikan masa pertumbuhannya.

3
2. Menjelaskan pemberian pangan atau nutrisi
Pertumbuhan anak yang cepat sangat membutuhkan energi yang besar,
sehingga anak cenderung mudah lelah.Nutrisi ini harus terpenuhi sejak anak masih di
dalam rahim.Ibu memberikan gizi seimbang melalui konsumsi makanan yang bergizi
dan menu seimbang.
(a) Masa Neonatus (0-28 hari)
Air susu ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling lengkap dan
seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama (ASI Eksklusif) tanpa
tambahan makanan apapun ecuali imunisasi, vitamin. Nutrisi yang adekuat
dan seimbang merupakan kebutuhan akan asuh yang penting.
(b) Masa Bayi (29 hari -1 tahun)
Sampai umur 6 bulan ASI adalah makanan terbaik yang ideal untuk
bayi baik ditinjau dari segi kesehatan fisik maupun psikis. ASI mempunyai
kadar glukosa tinggi yang diperlukan otak bayi. Pertumbuhan otak
manusia lebih cepat dibandingkan dengan otak jenis makhluk lain,
karenanya memerlukan zat-zat yang sesuai untuk mendorong pertumuhan
otaknya secara sempurna.Asi eksklusif diberikan selama 6 bulan setelah
itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Nutrisi termasuk
bagian gizi yang berperan untuk membangun tubuh yang mempunyai
pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-
tahun pertama kehidupan, dimana anak sedang mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat terutama pertumbuhan otak.Keberhasilan perkembangan
anak ditenukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan
otak.Jadi dapat dikatakan bahwa nutrisi selain mempengaruhi
pertumbuhan, juga mempengaruhi perkembangan otak.
(c) Masa Prasekolah (1-6 tahun)
1-2 tahun ASI dan MPASI dan cairan lainnya.
3-6 tahun seperti cairan yang dibutuhkan remaja air mineral, susu formula,
sari buah, dll.

4
Pemberian makanan tambahan yang tepat akan memberikan hasil yang lebih
baik bagi pertumbuhan anak, tapi yang seimbang dan sangat tergantung dari nilai gizi
yang tergantung di dalam makanan yang dsajikan oleh ibu dan keluarga, pengetahuan
tentang gizi yang harus dikuasai oelh ibu dan keluarga melalui penyuluhan gizi.
Nutrien dapat digolongkan menjadi 4 golongan yaitu:

a. Golongan pembangun: protein hewani dan protein nabati kira-kira 2-3


gram/kgBB/hari. Protein mengandung asam amino esensial, antara lain lisin,
leusin, isoleusin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin, dan histidin. Zat
ini berfungsi untuk mengganti jaringan yang rusak. Golongan pembangun ini
dapat ditemukan didalam ikan, daging, susu, telu dll.
b. Golongan sumber tenaga: karbohidratt, lemak (singkong, beras, jangung, kentang
dll)
c. Golongan pelindung: mikronutrien (besi, kalsium, seng, mangan dll)
d. Golongan penunjang membran sel yang bbersumer dari lemak (susu, keju, kuning
telur, dll). Lemak merupakan sumber energi utama bagi bayi. Palatabilitas adaah
kemampuan untuk merasakan atau mencicipi kelezatan makanan yang biasanya
terdapat pada asam lemak esensial (essensial fatty acids).

Keadaan kesehatan gizi bergantung pada tingkat konsumsi makan yang


dihidangkan apakah mengandung semua keutuhan tuuh atau belum. Masa tumbuh
kembang anak membutuhkan zat gizi lengkap seperti rotein, karohidrat, lemak,
mineral, vitamin dan mineral. Kebutuhan diatas jika tidak terpenuhi akan
menghambat proses tumbuh kembang pada tahap selanjutnya. Kebbutuhan kalori dan
protein harian dianjrkan bagi bayi hingga remaja akan memperjelas kebutuhan
pemenuhan izi seimbang bagi anak.

5
Tabel 6.4. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja

Usia Kebutuhan Rata-Rata

Bayi 110 kkalori/kkBB/hari

1-3 tahun 100 kkalori/kkBB/hari

4-6 tahun 90 kkalori/kkBB/hari

7-9 tahun 80 kkalori/kkBB/hari

Anak laki-laki 10-12 tahun 60-70 kkalori/kkBB/hari

Anak laki-laki 13-18 tahun 50-60 kkalori/kkBB/hari

Anak perempuan 10-12 tahun 50-60 kkalori/kkBB/hari

Anak perempuan 13-18 tahun 40-50 kkalori/kkBB/hari

3. Kebutuhan perawatan kesehatan dasar


Perawatan kesehatan anak merupakan suatu tindakan yang berkesinambungan
dan terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Tindakan pencegahan
primer dilakukan untuk mencegah risiko tinggi terkena penyakit, seperti melakukan
imunisasi dan penyuluhan pada orang tua tentang berbagai penyakit yang bisa saja
menyerang anaknya.
4. Kebutuhan pakaian
Pakaian yang layak, bersih dan aman atau tidak mudah terbakar, tanpa pernik-
pernik yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda asing. Bahan pakaian yang
akan digunakan oleh bayi hendaknya lembut dan mudah menyerap keringat.
Kebutuhan rasa nyaman dan aman yang diberikan pada anak dapat dierkan melalui
pemenuhan kebutahan pakaian pada anak.Pakaian merupakan sebuah bentuk
perindungan dan kehatan yang dierikan oleh orang tua untuk mencegah dan
melindungi anak dari berbagai benda yang dapat membahayakan anak.Pakaian juga
dapat meningkatkan rasa percaya diri anak terhadap lingkungan sosialnya.

6
5. Kebutuhan perumahan
Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak
membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan
penghuninya. Misalnya, ventilasi dan pencahayaan yang cukup, tidak penuh sesak,
cukup leluasa untuk bermain, bebas polusi, maka akan menjamin tumbuh kembang
bagi anak. Rumah erupakan tempat yang menjadi tujuan akhir seseorang.Rumah
dijadikan sebagai tempat berlindung dari cuaca dan kondisi lingkungan sekitar,
menyatukan keluarga, meningkatkan tumbuh kembang kehidupan seseorang. Rumah
yang sehat akan meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan psikologis penghuninya.
Kriteria rumah sehat menurut WHO :
a. Rumah harus dapat digunakan untuk terlindungi dari hujan, panas, dingin,
dan untuk tempat istirahat.
b. Rumah memiliki bagian untuk tempat tidur, memasak, mandi, mencuci, dan
kebutuhan uang air.
c. Rumah dapat melindungi penghuninya dari kebisingan dn bebas dari
pencemaran.
d. Rumah dapat melindungi penghuninya dari bahan bangunana yang
berbahaya.
e. Rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuninya dan
tetangga
f. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya
dari gempa, ketuntuhan, dan penyakit menular. Keadaan tempat tinggal yang
layak dengan konstruksi bangunan yang tidak berbahaya bagi penghuninya
juga merupkan faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung
pertumbuhan dan perkembangan anak. Jumlah penghuni rumah tidak
erdesak-desakan akan menjamin kesehatan penghuninya. Adapnya ventilasi
dan cahaya yang masuk ke dalam rumah juga merupakan hal yang penting
bagi syarat rumah sehat karena rumah memiliki pengaruh sangat besar
terhadap perkemangan anak. Slah satu contohnya yaitu apabbila rumah
lembab akan menjadi faktor pencetus akan menderita penyakit paru-paru,
namun jika di dalam rumah terdapat elemen-elemen alam, akan memberikan
inspirasi orang yang berada di dalamnya.

7
6. Higiene diri dan sanitasi lingkungan
Kebersihan, baik kebersihan persorangan maupn lingkungan memegang
peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang
akan memudahkan terjadinya penyakit-penyakit kulit dan saluran pencernaan seperti :
diare, cacingan dll. Sedangkan keerihan lingkungan erat hubunganya dengan penyakit
saluran penapasan, pencernaan serta penyakit kibat nyamuk. Pendidikan kesehatan
pada masyarakat harus ditujukkan bagaiaman membuat lingkungan menjadi layak
untuk tumbuh kembang sang anak, sehingga meningkatkan rasa aman bagi ibu atau
pengasuh anak daam menyediakan kesempatan bagi anaknya untuk mengeksplorasi
lingkungan.

Kesadaran tentang kebersihan lingkungan yang terdiri dari kebersihan diri atau
personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang masih kurang menjadi salah satu
penyebab kekurangan gizi utamanya di negara berkembang seperti indonesia.
Kebutuhan sanitasi lingkungan yang sehat akan mencegah anak terinfeksi dari kuman
yang masuk melalui lingkungan yang tidak baik. Lingkungan yang bersih akn
memantu mewujudkan hidup sehat, sehingga anak tidak akan mengalami gangguan
dalam pertumbuhan dan perkembangan.

7. Bermain, aktifitas fisik tidur


Anak memerlukan aktifitas fisik, tidur seta bermain dikarnakan hal ini dapat :
a. Merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang metabolisme
karohidrat, lemak dan protein.
b. Merangsang pertumbuhan otot dan tulang.
8. Merangsang perkembangan.
9. Kebutuhan rekrasi dan waktu luang
Aktifitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot dan membuat
sisa metabolisme, selain itu untuk melatih keaktifan motorik dan aspek perkembangan
anak.Aktifitas olah raga dan bermain merupakan aktifitas yang menyenangkan bagi
anak.Olah raga yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh,
menambah aktifitas fisiologis dan stimulasi terhap perkambangan otot anak. Anak
akan menjadi pusat perhatian dari orang tua, sehingga kebersamaan di dalam keluarga
sangat dibutuhkan oleh anak dengan cara berkumpul bersama atau dengan melakukan
rekreasi.
8
Kebutuhan rekreasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan
pikiran dan badan.Rekreasi juga dapat digunakan sebagai hiburan.Olah raga secara
teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, menambah aktifitas fisiologis
dan stimulasi terhadap perkembngan otot anak. Anak akan menjadi pusat perhatian
dari oorang tua, shingga kebersamaan di dalam keluarga sangat dibutuhkan oleh anak
dengan cara erkumpul bersama atau dengan melakukan rekreasi. Kebutuhan rekreasi
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan pikiran dan badan.Rekreasi
juga dapat digunakan sebagai hiburan.
B. Kebutuhan Asih
Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh
kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.Berperannya atau kehadiran
ibu/pengganti sedini dan selanggeng mungkin,akan menjalin rasa aman bagi bayinya.ini
diwujudkan dengan kontak fisik,(kulit/mata) dan psikis sedini mungkin misalnya dengan
menyusui bayi dengan cepat dan segera setelah lahir.kekurangan kasih sayang ibu pada
tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang
anak ,baik fisik, mental maupun sosial emosi yang disebut sindrom depresi matemal.kasih
sayang dari orang tuanya (ayah ibu ) akan menciptakan ikatan yang erat(bondong) dan
kepercayaan dasar(basic trust).
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment(membangun ikatan)jadi
bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan
keterikatan batin antara orang tua dengan bayi .Hal ini merupakan proses dimana sebagai
hasil dari suatu interaksi antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai
memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
1. Pengertian Asih
a. Asih merupakan terhadap emosi.
b. Asih merupakan ikatan yang serasi dan selaras antara ibu dan anak.
c. Diperlukan pada tahun pertama kehidupan sejak dalam kandungan untuk
menjamin mantapnya tumbuh kembang fisk, mental dan psikososial anak.

9
d. Asih merupakan bagaimana mempercayakan dan mengasihi untuk memberikan
rasa aman kepada anak. Lebih kepada ikana emosional yang terjadi antara anak
dan orang tua. Kadang selalu bertindak selaku teman dan kadag juga orang tua
yang protektif.
e. Kelembutan dan kasih sayang adaah sebuah kunci untuk mmendapatkan hati anak
sehingga mereka tidak segan utnuk bercerita. Meluangkan waktu bersama untuk
bermain, berjalan-jalan, dan menikmati waktu hanya erdua saja.
2. Macam-macam Kebutuhan Asih
a. Kasih sayang orang tua
Kasih sayang orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera yang
memberikan bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak merupakan
salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang
seoptimal mungkin. Bayi yang normal biasanya akan mulai menampakkan rasa
cemas ila ditinggalkan ibunya pada umur antara 7-9 bulan.
Hubungan antara ibu dan anak pada umur dua tahun pertama dalam kehidupan
anak harus cukup memberikan kepercayaan pada anak, namun jika berlebihan
bisa saja menyebabkan anak menjadi manja.Kekurangan kasi sayang ibu pada
tahun-tahun pertama kehiduan mempunyai dampak negatif pada tumbuh
kembang anak, baik fisik, mental maupun sosial emosi yang disebut “Sindrom
Deprivasi Maternal”. Kasih sayang dari orang tua ( ibu-ayah) akan menciptakan
ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust). Kasih sayang
merupakan sebuah perwujudan kebutuhan asih yang dapat memberikan
ketentraman secara psikologis pada anak.Anak berusaha mendapatkan cinta,
kasih sayang, dan perhatian dari kedua orang tuanya.Sumber cinta dan kasih
sayang dari seorang bayi adalah orang tuanya terutama pada ibu melalui
komunikasi dari kata-kata yang diucapkan dan perlakuan ibu pada anaknya.
Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang akan membuat perasaan anak bahagia,
tentram, dan aman. Terpenuhinya keutuhan kasih sayang juga tercermin dari
hubungan yang terjalin dengan baik antara orang tua, keluarga, dan lingkungan
sekitar.

10
b. Menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa dilindungi
Seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuanya apabila ia merasa
bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara
anak dan keluarganya. Faktor lingkungan menyebabkan anak mengalami
perubahan-perubahan yang dapat membuat anak merasa terancam. Anak yang
sedang berada pada kondisi terancam mengalami mengalami ketidak pastian dan
ketidak jelasan, sehingga anak membutuhkan dukungan dari orang tua yang dapat
mengurangi rasa takut dihadapi anak.Rasa aman dan nyaman dapat terwujud
dengan kehangatan dan rasa cinta dari orang tua, serta kestabilan keluarga dalam
mengendalikan stres. Keutuhan rasa aman dan nyaman juga ditunjukkan dengan
penerimaan anakdan nyaman jug ditunjukkan dengan penerimaan anak, anak
selalu diperhatikan, didukungdengan hubungan yang baik dalam sebuah keluarga.
c. Harga diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarganya,
keinginanya diperhatikan, apa yang dikatakannya ingin didengar orang tua serta
tidak di acuhkan. Bayi dan anak memiliki kebutuhan harga diri dan ingin merasa
dihargai.Anak selalu ingin merasa dihargai dalam tingkah lakunya. Anak merasa
berbeda dengan orang lain disekitarnya, sehingga anak akanbutuh dihargai. Akan
akan selalu ingin mendapat tempat dihati keluarganya dan selalu ingin
diperhatikan oleh orang-orang disekelilingnya.
d. Mandiri
Kemandirian pada anak hendaknya selalu didasarkan pada perkembbangan
anak.Apabila orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui batas
kemampuannya, maka anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu bantuan
untuk belajar mandiri, elajar untuk memahami persoalan, memahami apa yang
harus diperhatikan dan semuanya itu memerlukan waktu. Kemandirian
merupakan kemampuan untuk erusaha dan berupaya dengan dirinya sendiri.
Kemandirian juga dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk memikirkan,
merasakan, dan melakukan sesuatu seniri dan tidak bergantung pada orang lain.
11

Kemandirian terdiri dari aspek intelektual (kemauan seseorang untuk berfikir


dan menyelesaikan masalahnya sendiri), aspeksosial (kemauan untuk memina
hubungan dengan orang lain disekitarnya), aspek emosi (kemauan untuk
mengelola emosinya sendiri), aspek ekonomi (kemauan untuk mengelolah
kebutuhan ekonominya).Salah satu bentyk kemandirian yang telah ditunjukkan
anak dalah kemauan anak untk mengeksplorasi lingkungan sejak bayi.
Kemandirian anak sebagian besar dipengaruhi oleh peran pola asuh dan
lingkungan sekitarnya, bukan pengaruh faktor genetik.Anak yang mandiri
memiliki ciri khas diantaranya anak lebih senang memecahkan masalahnya
sendiri dari pada mengkhawatirkan masalahnya, tidak takut mengambil risiko atas
keputusannya, percayya terhadap pemikiran sendiri sehingga anak tidak banyak
meminta bantuan pada orang lain, memiliki kontrol pada dirinya sendiri.
e. Dibantu, didorong atau dimotivasi
Anak memerlukan dorongan dari orang disekitarnya apanila anak tidak
mampu menghadapi masalah atau situasi yang kurang menyenangkan.Dorongan
yang diberikan bukan seutuhnya namun berupa langkah yang dapat diambil yaitu
mmemberikan semangat bahwa dia dahulu dapat mengatasi dengan baik dan
sebagainya. Dukungan dn dorongan yang diberikan oleh orang tua dengan
melakukan stimulasi pada anak untuk melalui tanpa perkembangannya dengan
optimal. Orang tua yang dapat memberikan dukungan pada anak akan
membentuk anak yang memilikim kepercayaan diri.
f. Kebutuhan akan kesuksesan
Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya dapat
dilakukannya, dan merasa sukses mencapai sesuatu yang diinginkan orang
tua.jananlah anak dipaksa melakukan sesuatu diluar kemampuannya. Kesuksesan
kemungkinan dapat menjadi kegagalan, jika kegagalan terjadi berulng anak akan
merasa kecewa dan akhirnya merasa kehilngan kepercayaan dirinya. Anak akan
merasa rendah diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Anak yang terdapat
dorongan akan mempunyai semangat untuk menghadapi situasi atau masalah.
12

g. Kebutuhan mendapat kesempatan dan pengalaman


Anak-anak membutuhkan dorongan orang tau dan orang-rang di sekelilingnya
dengan memerikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat
bawaannya.
Orang tua juga perlu memberikan kesempatan untuk anak mengeksplorasi
lingkunannya.Orang tua harus belajar mengetahui batasan tertentu untuk
membiarkan anak, sehingga anak memiliki kesempatan mengembangkan
kreatifitasnya dan tidak selalu dilarang oleh orang tuanya.
h. Rasa memiliki
Kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu (berapapun kecilnya) harus
diperhatikan. Semua benda miliknya yang dianggap berharga harus dapat
memiliki sendiri (bagi orang tua barang-barang tersebut tidak berharga sama
sekali).
Pemenuhan keutuhan emosi (Asih) ini dapat dilakukan sendini mungkin, yaitu
dengan mendekapnya bayi pada ibunya esegera mungkin , yaitu dengan
mendekapnya bayi pada ibunya sesegera mungkin seteah lahir. Keadaan ini akan
menimbulkan kontak fisis (kontak kut) dan psikis (kontak mata) sedini mungkin.
Bahkan dimasa prenatal pun kebutuhan emosi anakm (janin) seharusnya sudah
harus dipenuhi yaitu dengan mengupayakan agar kehamilannya merupakan
kehamilan yang diinginkan, sewaktu hamil ibu mengajak bicara bayi yang masih
berada di dalam kandungannya.
C. Kebutuhan Asah
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang yang optimal yang terakhir adalah
asah.Asah adalah kebutuhan stimulasi.Untuk memperoleh perkembangan yang optimal,
anak perlu diasah kegiatan stimulasinya sejak dini.Namun stimulasi dini pada anak harus
diketahui agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap setiap kehidupan.
Stimulasi dilakukan dengan mengembangkan kemampun sensorik, motorik, emosi,sosial,
bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, serta moral dan spiritual.
Bermain, mengajak anak berbicara (komunikasi verbal) dengan penuh kasih sayang
adalah hal yang penting agi perkembanagan anak, seperti misalnya kebutuhan makanan
untuk pertumbuhan badan.

13
Bermain bagi anak tidak hanya sekedar mengisi waktu luangnya saja, akan tetapi
melalui ermain anak bisa belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot yang
melibatkan perasaan emosi dan pikiran serta mendapat berbagai pengalaman hidup. Bisa
menjadikan hubungan orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan juga orang tua akan
mengetahui secra dini kalau ananya mengalami gangguan perkembangan.
1. Pengertian Kebutuhan Dasar Asah (Stimulasi Mental)
a. Asah atau stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang
berupa latihan atau bermain.
b. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak yang banyak mendapat stimulasi yang terarah akan
cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurrang mendapatkan
stimulasi. Peberian stimulasi ini sudah dilakukan sejak masa kehamilan, dan juga
setelah lahir dengan cara menyusui anak sedini mungkin.
c. Asah merupakan proses pemelajaran agi anak, agar anak tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang cerdas ceria dan berakhlak mulia, maka periode yang
menentukan sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan
(window of opportunity) dan masa krisis (critical period) yang mungkin tidak
terulang.
2. Dasar Perlunya Stimulasi Dini
Stimulasi dini merupakan rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir
(bahkan sebaiknya janin usia enam bulan) untuk merangsang semua sistem indra
(pendengaran, penglihatan, perabaan, dan pengecapan)
a. Milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan usia 6 bulan dan belum
ada hubungn antar sel-sel otak (sinaps)
b. Orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak
c. Ila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)
d. Semakin sering dirangsang akan masin kuat hubungan antar sel-sel otak
e. Semakin banyak variasi maka hubungan antar sel-sel otak semakin kompleks atau
luas
f. Merangsang otak kiri dan kanan secara seimbang untuk mengembangkan multipel
inteligen dan kecerdasan yang lebih luas dan tinggi. Stimulasi mental secara dini
akan mengembangkan mental-mental psikososial anak sepeti : kecerdasan, budi
luhur, moral, agama dan etika dan kepribadian.
14
g. Keterampilan berbahasa, kemandirian, kreativitas, produktifitas, dan seterusnya
h. Orang tua perlu menganut pola asuh demokratik, mengembangkan kecerdasan
emosional, kemandirian, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan dan moral-
spiritual anak. Selain distimulasi, anak juga perlu mendapatkan kegiatan SDIDTK
lain yaitu deteksi dini (skrining) adanya kelaianan atau penyimpangan tumbuh
kembang, Intervensi dini dan rujukan dini bila diperlukan. Orang tua harus
mengetahui maksud dn tujuan permaianan sebelum permainan itu diberikan
kepada anak, meningkatkan kemampuan sosialisasi anak, dan meningkatkan
kreativitas. Agar dapat bermain diperlukan ketersediaan alat edukatif dan kreatif
yang layak, sesuai dengan kematangan mental anak. Stimulasi mental ini
diperlukan sedini mungkin, terutama sampai 4-5 tahun pertama kelahiran.Hal ini
dilakukan dengan berbicara dengan anak dalam kandungan serta mendengarkan
jenis musik klasik yang protoritmenya sesuai dengan protoritme anak (janin) serta
merangsang belahan otak kanan..setelah lahir stimulasi mental sudah dierikan
dengan sedini mungkin dengan menetekan bayi pada ibunya. Tindakan asah yang
akan menyempurnakan refleks mengisap, menelan dan menemukan putting susu.
Karena asah ini diperlukan sedini mungkin sampai 4-5 tahun maka periode ini
merupakan tahun keemasan.
3. Asal-Usul Asah (Pendididkan)
Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini
dan sesuai mungkin. Terutama pada usia 4-5 Tahun pertama (golden year) sehingga
akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian, keterampilan
dan produktivitas yang baik.
a. Pendidikan informal ( di rumah, dalam keluarga)
b. Pendidikan formal : SD, SMP, SMA, PT dan lain-lainnya
c. Pendidikan nonformal (pendidikan ketiga), dimasyarakat, kelompok pengajian,
sekolah mingguan, pramuka, dan lain-lain.

15
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga
dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Berbagai
macam stimulasi seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara), auditing
(pendengaran), dan lain-lain dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Pemberian
stimulasi akan lebih efektif apabila memberikan kebutuhan-kebutuhan anak sesuai
dengan tahap-tahap perkembangannya.
Pada tahap perkembangan awal anak berada pada tahap sensori motorik.
Pemberian stimulasi visual pada ranjang bayi akan meningkatkan perhatian anak
terhadap lingkungan, bayi akan gembira dengan tertawa-tawa dan menggerak-
gerakkan seluruh tubuhnya. Tetapi bila rangsangan itu terlalu banyak, reaksi dapat
sebaliknya yaitu perhatian anak akan kurang dan akan menangis.pada tahun-tahun
pertama anak belajar mendengarkan di mulut verbal pada periode ini sangat penting
untuk perkembangan bahasa anak pada tahun pertama kehidupannya.kualitas dan
kuantitas oktal seorang anak dapat bertambah dengan stimulasi verbal dan anak akan
belajar menirukan kata-kata yang didengarkan. Tetapi bila stimulasi auditif terlalu
banyak maka anak akan mengalami kesetaraan dalam membedakan banyak suara.
Stimulasi visual dan verbal pada awal perkembangan anak merupakan
stimulasi awal yang penting, karena dapat menimbulkan sifat-sifat ekspresif misalnya
mengangkat alis, membuka mulut dan mata seperti ekspresi keheranan, dan lain-lain.
Selain itu anak juga memerlukan stimulasi taktil, kurangnya stimulasi taktil dapat
menimbulkan penyimpangan perilaku sosial, emosional dan motorik.
Perhatian dan kasih sayang juga merupakan stimulasi yang diperlukan
anak misalnya dengan bercakap-cakap membelai mencium bermain dan lain-lain.
simulasi ini akan menimbulkan rasa aman dan rasa percaya diri pada anak sehingga
anak akan lebih responsif terhadap lingkungannya dan lebih berkembang. pada anak
yang lebih besar yang sudah mampu berjalan dan berbicara akan senang melakukan
eksplorasi dan menimbulkan terhadap lingkungannya. motif ini dapat diperkuat atau
diperlemah oleh lingkungannya melalui sejumlah reaksi yang diberikan terhadap
perilaku anak tersebut.misalnya anak akan belajar untuk mengetahui perilaku mana
yang membuat ibu senang atau mendapat pujian dari ibu dan perilaku mana yang
mendapat marah dari ibu.

16
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang responsive akan
memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi, stimulasi verbal juga di butuhkan
pada tahap perkembangan ini.Dengan penguasaan bahasa ,anak mengembangkan ide-
idenya melalui pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya akan mempengaruhi
perkembangan kognitifnya(kecerdasan).pada masa sekolah, perhatian anak mulai
keluar dari lingkungan keluarganya, perhatian mulai beralih ke teman
sebayanya.Akan tetapi menguntungkan apabila anak mempunyai banyak kesempatan
untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.Melalui sosialisasi anak akan memperoleh
lebih banyak stimulasi sosial yang bermanfaat bagi perkembangan sosial anak.
Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk anak-anak prasekolah
yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak sendiri mungkin, dengan
menggunakan alat permainan edukatif(APE).Ape adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usia dan Tingkat
perkembangannya serta berguna untuk pengembangan aspek fisik(kegiatan-kegiatan
yang menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek bahasa (dengan
melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar),aspek kecerdasan (dengan
pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna dan lainnya,dan aspek sosial (khususnya
dalam hubungan interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat).
Buku bacaan anak juga penting karena akan menambah kemampuan berbahasa,
berkomunikasi serta menambah wawasan terhadap untuk perkembangan motorik serta
perkembangan otot-otot tubuh diperlukan stimulasi yang terarah dan bermain, latihan-
latihan dan berolahraga,Anak perlu diperkenalkan dengan olahraga sedini mungkin.
Mungkin misalnya dengan melempar atau menangkap bola , melompat,main tali ,naik
sepeda dan lain-lain). seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak adalah
makanan, perawatan kesehatan dan bermain.makanan yang baiy, pertumbuhan yang
adekuat, dan kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi perkembangan
intelektual juga diperlukan. Bermain merupakan "sekolah" berharga bagi anak
sehingga perkembangan intelektualnya optimal.

17
Dibawah ini adalah beberapa contoh alat permainan bagi balita dan perkembangan
yang di stimulasi:
1.pertumbuhan fisik atau motorik kasar; sepeda roda tiga/dua ,bola , mainan yang
ditarik atau didorong
2.motorik halus; gunting,pensil,bola ,balok ,lilin
3.kecerdasan atau kognitif;buku gambar,buku cerita,puzzle,Lego, boneka, pensil
warna,radio
4.bahasa; buku gambar,buku cerita, majalah,radio tape,tv
5.menolong diri sendiri;gelas atau piring plastik, sendok, baju kaos kaki, sepatu
6.tingkah laku sosial;alat permainan yang dapat dipakai bersama misalnya
congklak,tali,kotak pasir,bola

D. Ciri Alat Permaianan Untuk Anak Dibawah Usia 5 Tahun

1. Usia 0-12 bulan


Tujuan:
a. Melatih refleks-refleks (utnuk anak berumur 1 bulan), misalnya menginap dan
menggenggam.
b. Melatih kerja mata dengan tangan.
c. Melatih kerja mata dengan telinga.
d. Melatih mencari objek yang ada tetapi tidak kelihatan
e. Melatih mengenal sumber asal suara
f. Melatih kepekaan perabaan
g. Melatih keterampilan dengan gerakan berulang-ulang

Alat permainan yang dianjurkan yaitu :

a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan ke dalam mulut atau dipegang.


b. Alat permaianan yang berupa gamar atau entuk muka.
c. Alat permaianan yang lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka
f. Giring-giring.

18
2. Usia 12-24 bulan
Tujuan:
a. Mencari sumber suara atau mengikuti sumber suara
b. Memperkenalkan sumber suara
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
d. Melatih imajinasi
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik

Alat permaianan yang dianjurkan yaitu :

a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya


b. Alat permainan yang dapat didorong atau ditarik
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (cangkir, piring, sendok,
botol plastik, ember dan lain-lain), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
gambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon atau pensil warna)
3. Usia 25-36 tahun
Tujuan:
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa
c. Melatih motorik halus dan kasar
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna)
e. Melatih kerja sama mata dan tangan
f. Melatih imajinasi
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda

Alat permainan yang dianjurkan:

a. Lilin yang dapat dibentuk


b. Alat-alat untuk menggambar
c. Puzzle sederhana
d. Manik-manik ukuran besar
e. Berbagai bend yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda-beda
f. Bola
19
4. Usia 36-72 bulan
Tujuan:
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, dan mengurangi
d. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain sandiwara
e. Membedakan benda dengan perabaan
f. Menumbuhkan sportivitas
g. Mengembangkan kepercayaan diri
h. Mengembang kreativitas dan mengembangkan koordinasi motorik (melompat,
memanjat, lari dan lain-lain)
i. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
j. Mengembangkan sosialisasi atau pergaulan dengan anak dan orang diluar
rumahnya
k. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misalnya pengertian
terapung dan tenggelam
l. Mengenalkan suasana kompetisi dan gotong royong

Alat permaian yang dianjurkan yaitu:

a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar
dan tulis, kertas untu belajar melipat, menggunting dan air
b. Teman-teman bermain : anaik sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah
Tindakan stimulasi tidak hanya bersumber dari permaianan melainkan berbagai
aktivitas, seperti latiahn gerak, berbicara, berfikir, kemandirian, dan
sosialisasi.Stimulasi sesuai dengan umur dan prinsp simulasi.Aktivitas stimulasi
dilakukan dengan prinsip bahwa stimulasi merupakan sebuah ungkapan kasih sayang
pada anak, bermain dengan anak.Stimulasi dilakukan bertahap dan berkelanjutan
sesuai dengan tahap perkembangan anak.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan asuh yaitu kebutuhan neonatus memerlukan nutrisi yang meliputi ASI,
susu formula, dan makanan pendamping ASI sebagai kebutuhan bayi. Ketiganya
digunakan untuk pertumbuhan dan aktivitas seiring dengan makin bertambahnya usia
anak. produksi ASI relative tetap, dengan pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat,
kebutuhan nutrisi pada usia toddler, kebutuhan nutrisi pada balita serta kebutuhan
imunisasi. Kebutuhan asah yaitu pada kebutuhan ini diperlukan stimulasi mentalserta
deteksi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan dari neonatus, bayi,
balita, serta masa pra sekolah.
B. Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalh ini yang dapat kami paparkan.Besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Asis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan.

Br Juliana 2017. Asuhan Neonatus Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah Yogyakarta CV Budi
Utama

Marmi, Rahardjo (2012), Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah Cetakan
Pertam, yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hasnidar, sulfianti, Etni Dwi Astuti dkk (2021), Asuhan Kebidanan Neunatus, Bayi dan
Balita

Anda mungkin juga menyukai