Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. M DENGAN MASALAH


HARGA DIRI RENDAH DI DUSUN BAGU BARAT DESA BAGU
KECAMATAN PRINGGARATA

Oleh :

WIRAGUTENG E SURENGGANA, S.Kep

NIM :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) QAMARUL HUDA BAGU- KECAMATAN


PRINGGARATA

T.A 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan disyahkan Pada Oleh pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

Ns. Anna Indriani, S.Kep Ns. Lalu Wiresanta, M.Kes

NIDN : NIDN. 0831127219

Kaprodi Profesi Ners PJM Keperawatan Jiwa

Ns. M. Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J Ns. M. Sunarto, M.Kep., Sp.Kep.J

NIDN : NIDN :
LAPORAN PENDAHULUAN

A. MASALAH UTAMA

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B. PROSES TERJADINYA MASALAH

1.      Pengertian
Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 : 227).
Menurut Townsend (1998 : 189) harga diri rendah merupakan evaluasi diri Dari perasaan tentang
diri atau kemampuan diri yang negataif baik langsung maupun tidak langsung. Pendapat senada
dikemukakan oleh Carpenito, L.J (1998 : 352) bahwa harga diri rendah merupakan keadaan
dimana individu mengalami evaluasi diri yang negative mengenai diri maupun kemampuan diri.
Dari pendapat pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan
negative terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan yang di
ekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat
situasional maupun kronis atau menahun.

2.      Tanda dan gejala


Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352); Keliat, B.A (1994 : 20); perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah antara lain :
Data Subyaktif :
a.       Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b.      Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih lebihan
c.       Perasaan tidak mampu
d.      Rasa bersalah
e.       Sikap negatif pada diri sendiri
f.       Sikap pesimis pada kehidupan
g.      Keluhan sakit fisik
h.      Pandangan hidup yang terpolarisasi
i.        Menolak kemampuan diri sendiri
j.        Pengurangan diri semdiri atau mengejek diri sendiri
k.      Perasaan cemas atau takut
l.        Merasionalisasikan penolakan menjauh dari umpan balik positif
m.    Mengungkapkan kegagalan pribadi
n.      Ketidak mampuan menentukan tujuan

Data Obyektif :
a.       Produktivitas menurun
b.      Perilaku distruktif pada diri sendiri
c.       Perilaku distruktif pada orangh lain
d.      Penyalah gunaan zat
e.       Menarik diri dari hubungan sosial
f.       Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g.      Munjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
h.      Tampak mudah tersinggung atau mudah marah

3.      Penyebab
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang tiadak
efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurang system pendukung, kemunduran
perkembangan ego, pengulangan umpan balik negative disfungsi system keluarga sesta terfiksasi
pada tahap perkembangan awal (Towsand, M.C, 1998 : 366). Menurut Carpenito, L.J (1998 : 82)
koping individu tidak efektif adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau
beresiko mengalami suatu ketidak mampuan dalam menangani stresos internal atau lingkungan
dengan adekuat karena ketidak adekuatan sumber-sumber (fisik, psikologis, perilaku atau
kognitif). Sedangkan menurut Towsand, M.C (1998 :312) koping individu tidak efektif
merupakan kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan masalah seorang dalam
memenuhi tuntutan kehidupan dan peran.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil suatu kesimpulan, individu yang
mempunyai koping tidak efektif akan menunjukan ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri
atau tidak dapat memecahkan masalah terhadap tumtutan hidup serta peran yang dihadaoi.
Adanya koping individu yang tidak efektif sering ditunjukkan dengan perilaku (Carpenito L.J,
1998 :83; Towsand, M.C, 1998 : 313) sebagai berikut :

Data Subjektif :
a.       Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta bantuan
b.      Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan
c.       Mengungkapkan ketidak mampuan menjalankan peran

Data Objektif
a.       Perubahan partisipasi dalam masyarakat
b.      Peningkatan ketergantungan
c.       Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi keinginan sendiri
d.      Menolak mengikuti aturan yang berlaku
e.       Perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri dan orang lain
f.       Memanipulasi verbal perubahan dan pola komunikasi
g.      Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
h.      Penyalah gunaan obat terlarang

4.      Akibat
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : menarik diri, isolasi
sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang
maladaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DepKes RI, 1998:336).
Isolasi sosial menarik diri sering ditujukan dengan perilaku antara lain:

Data subjektif
a.       Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan
b.      Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c.       Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain

Data Objektif
a.       Kurang spontan ketika diajak bicara
b.      Apatis
c.       Ekspresi wajah kosong
d.      Menurun/tidak adanya komunikasi verbal
e.       Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara

C. POHON MASALAH

Isolasi sosial : menarik diri

 
Gangguan konsep diri:
Harga diri rendah

Gangguan citra tubuh

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1.      Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2.      Gangguan Harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu
3.      Gangguan Harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping keluarga

E. FOKUS INTERVENSI

HARGA DIRI RENDAH


PERENCANAAN
DIAGNOSA
KRITERIA INTERVIEW
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
Perilaku kekerasan TUM
berhubungan Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
dengan Harga diri TUK 1 1.Ekspresi wajah1.      Bina hubungan saling percaya
rendah Klien dapat membina bersahabat, dengan mengungkapkan
hubungan saling menunjukkan rasa prinsip komunikasi terapeutik
percaya senang, ada kontak a.       Sapa klien dengan ramah baik
mata, mau berjabat verbal maupun non verbal
tangan, maub.       Perkenalkan diri dengan
menyabutkan nama, sopan
mau menjawab salam, c.       Tanyakan nama lengkap klien
klien mau duduk dan nama panggilan yang
berdampingan dengan disukai klien
perawat, maud.      Jelaskan tujuan pertemuan
menguraikan masalah e.       Jujur dan menepati janji
yang dihadapi f.        Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g.       Beri perhatian kepada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
TUK 2         klIen dapat
1.      Diskusikan kemampuan dan
Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
mengidentifikasi kemampuan dan klien
kemampuan dan aspek aspek positif yang 2.      Setiap bertemu klien
positif yang dimiliki dimiliki. hindarkan dari memberi nilai
  Kemampuan yang yang negatif
dimiliki klien 3.      Utamakan memberi pujian
  Aspek positif keluarga yang realistis
  Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki

TUK 3 1.      Klien dapat menilai 1.      Diskusikan dengan klien


Klien dapat menilai kemampuan yang kemampuan yang masih dapat
kemampuan yang dapat dapat digunakan digunakan selama sakit
digunakan dirumah sakit 2.      Diskusikan kemampuan yang
2.      Klien menilai dapat dilanjutkan
kemampuan yang pengunaanya
dapat digunakan di 3.      Berikan pujian
rumah
TUK 4 1.      Klien memiliki
1.      Meminta klien untuk memilih
Klien dapat kemampuan yang satu kegiatan yang mau
menetapkan dan akan dilatih dilakukan di rumah sakit
merencanakan kegiatan
2.      Klien mencoba sesuai2.      Bantu klien melakukan jika
sesuai dengan jadual harian perlu beri contoh
kemampuan yang 3.      Beri pujian atas keberhasilan
dimiliki klien
4.      Diskusikan jadual kegiatyan
harian atas kegiatan yang di
latih
TUK 5 1.      Klien melakukan 1.      Beri kesempatan pada klien
Klien dapat melakukan kegiatan yang telah untuk mencoba kegiatan yang
kegiatan sesuai kondisi dilatih (mandiri atau telah direncanakan
sakit dan dengan bantuan) 2.      Beri pujian atas keberhasilan
kemampuannya 2.      Klien mampu klien
melakukan beberapa 3.      Diskusikan kemungkinan
kegiatan secara pelaksanaan dirumah
mandiri
TUK 6 1.      Keluarga memberi 1. Beri pendidikan
Klien dapat dukungan dan pujian kesehatan pada
memenfaatkan sistem keluarga tantang cara
pendukung yang ada merawat klien dengan
harga diri rendah
2. Bantu keluarga
2.      Keluarga memahami memberikan dukungan
jadual kegiatan harian selama sakit
klien
1. Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan dirumah
2. Jelaskan cara
pelaksanaan jadual
kegiatan klien dirumah
3. Anjurkan memberi
pujian pada klien
setiap be
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. M DENGAN MASALAH HARGA DIRI
RENDAH DI DUSUN BAGU BARAT DESA BAGU KECAMATAN PRINGGARATA

1. Idenditas Keluarga
Nama KK :
Agama :
Suku :
Alamat :

2. Struktur Keluarga

3.

Anda mungkin juga menyukai