Oleh :
Muhammad Iqbal Raihan 20104410019
Indra Kurniawan 20104410004
Muhammad Fahmi Ahsan 20104410010
FIRSTA RAHMANIA SUCAHYO 20104410012
BAGUS KURNIAWAN PRATAMA 20104410006
MAYSA AULIA SALSABILA 20104410017
Penulis
Page | ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1. 1. Latar belakang.............................................................................................................................1
1. 2. Rumusan masalah........................................................................................................................1
1. 3. Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2. 1. Pengertian Model OSI.................................................................................................................2
2. 2. Tujuan OSI Layer........................................................................................................................2
2. 3. Cara kerja model OSI..................................................................................................................2
2. 4. Bagian bagian OSI Layer (Lower Layer).....................................................................................3
2. 5. Kelebihan kekurangan OSI Model...............................................................................................5
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................................6
3. 1. Kesimpulan..................................................................................................................................6
3. 2. Saran............................................................................................................................................6
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................7
Page | iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1. Latar belakang
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International
Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini
dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada
jaringan yang berbeda secara efisien.
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi
antar computer, tetapi model ini bukan merupakan metode komunikasi. Sebenarnya
komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi. Di dalam konteks
jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang
menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan.
Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan – lapisan
OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protocol komunikasi, tetapi semua
memelihara pada salah satu aliran group: protocol LAN, protocol WAN, protocol
jaringan dan protocol routing.
Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI serta
mendefinisikan komunikasi dari macam – macam media LAN. Protocol WAN
beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendifinisikan dari macam
– macam WAN. Protocol routing adalah protocol lapisan jaringan yang bertanggung
jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan
terdiri dari berbagai protocol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protocol.
1. 2. Rumusan masalah
Berikut rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini :
1. Apa itu model OSI?
2. Apa saja tujuan dari OSI Layer?
3. Bagaimana cara kerja model OSI?
4. Apa saja bagian – bagian layer OSI?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan model OSI?
1. 3. Tujuan
Berikut beberapa tujuan pembuatan makalah ini :
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Jaringan Komputer
2. Untuk mengetahui pengertian model OSI
3. Untuk mengetahui tujuan OSI Layer
4. Untuk mengetahui cara kerja model OSI
5. Untuk mengetahui bagian – bagian layer OSI
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model OSI
Page | 1
BAB 2 PEMBAHASAN
Page | 2
7. Pada physical layer, si lapisan utama, data akan dikirim melalui perantara jaringan
menuju lapisan transport penerima.
8. Alur proses akan berbalik serta berulang dari physical layer ke application layer
sampai mengarah ke jaringan komputer user. (HOSTING, 2021)
2. 4. Bagian bagian OSI Layer (Lower Layer)
2. 4. 1. Physical Layer
Lapisan fisik (physical layer) merupakan dasar semua jaringan di dalam
model referensi OSI yang mana merupakan karakteristik perangkat keras yang
fungsinya untuk mentransmisikan sinyal data baik itu data analog maupun data
digital. Selain itu physical layer juga merupakan sarana sistem untuk
mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung di dalam suatu jaringan
komputer.
Lapisan fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model
referensi OSI, di mana lapisan ini berfungsi untuk menentukan karakteristik dari
kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan. Pada
sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan prosedur
untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna
mentranmisikan informasi dalam bentuk digit binear ke sisi receiver. Sedangkan
lapisan fisik pada sisi receiver akan menerima data dan mentransmisikan ke
lapisan atasnya.
Jenis protokol yang ada pada layer ini diantaranya: Ethernet, USB,
Bluetooth, IEEE 802.11, dll.
Page | 3
2. 4. 3. Network Layer
Lapisan jaringan (Network layer) merupakan lapisan ketiga dari standar OSI
yang berfungsi untuk me- nangani masalah jaringan komunikasi secara rinci. Pada
lapisan ini, data yang berupa pesan-pesan (message) akan dibagi-bagi dalam
bentuk paket-paket data yang dilengkapi dengan header-header tertentu pada
setiap paket data tersebut.
Network layer ini berfungsi untuk mengambil paket dari sumber dan
mengirimkannya ke tujuan. Supaya sampai ditujuan perlu banyak dibuat hop pada
router-router perantara di se-panjang lintasannya. Fungsi layer ini sangat kontras
dengan fungsi data link layer, yang memiliki tujuan lebih sederhana cukup
memindahkan frame dari ujung kabel yang satu ke ujung yang lainnya. Jadi
network layer ini merupakan layer terbawah yang berkaitan dengan transmisi end
to end.
Dalam melaksanakan tugasnya, network layer harus me-ngetahui topologi
subnet komunikasi yaitu router secara keseluruhan dan memilih lintasan yang
cocok. Pemilihan router ini harus hati-hati agar saluran komunikasi dan router
tidak kelebihan beban, sementara yang lainnya berada dalam keadaan idle.
Selain itu bila sumber dan tujuan berada di jaringan yang berbeda, network
layer bertugas mengatasi terjadinya perbedaan ini dan menyelesaikan masalah –
masalah yang merupakan akibat dari adanya perbedaan ini. Secara umum, lapisan
jaringan menyediakan beberapa layanan antara lain: pengendalian operas subnet,
pemilihan rute, pengendalian kemacetan dan internetworking.
Jenis protokol yang ada pada layer ini diantaranya: IP ARP, ICMP, IPSec, dll.
2. 4. 4. Transport Layer
Transort layer atau lapisan transport merupakan lapisan keempat dari model
referensi OIS dan jantung dari hirarki protokol secara keseluruhan. Tugas layer ini
menyediakan data trasnport yang bisa diandalkan dan efektif biayanya dari
komputer sumber ke komputer tujuan, yang tidak tergantung pada jaringan fisik
atau jaringan-jaringan yang digunakan. Tanpa transport layer, seluruh konsep
protokol yang menggunakan layer tidak akan ada gunanya.
Layer atau lapisan ini yang mengatur koneksi dari satu ujung ke ujung
yang lain atau dari komputer pengirim ke komputer penerima dan juga yang
membangun koneksi logika antara host pengirim dengan penerima dalam
jaringan. Layer ini jugalah yang mengatur dan mengimplementasikan layanan
transport yang handal antar jaringan yang transparan untuk layer-layer di atasnya
(upper layer). Fungsi dari layer ini meliputi How control, error checking dan
recovery.
Jenis protokol yang ada pada layer ini diantaranya: TCP, UDP, dll
(SUPRIYANTO, 2013)
Page | 4
2. 5. Kelebihan kekurangan OSI Model
Penggunaan dan pemahaman yang baik terhadap OSI Layer dalam kaitannya
dengan konsep jaringan memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman bersama dan referensi umum tentang networking
kepada para professional di bidang networking.
2. Membagi tugas pada masing – masing layer.
3. Memungkiinkan spesialisasi yang berbeda pada masing – masing layer.
4. Dapat dijadikan bahan pertinmbangan dalam troubleshoot masalah.
5. Meningkatkan standar interoperabilitas antara jaringan dan perangkat.
6. Menyediakan modularitas dalam fitur jaringan (pengambang dan perubahan
pada sebuah layer tidak mempengaruhi layer lainnya).
Namun OSI layer juga tidak lepas dari kekurangan, berikut adalah kekurangan
dari OSI model:
1. Lapisan OSI bersifat teoritis dan tidak benar – benar melakukan fungsi yang
sebenarnya.
2. Implementasi dalam dunia industri jaringan memiliki hubungan yang sama
persis dengan lapisan pada OSI Layer.
3. Protokol yang berbeda dalam stack melakukan fungsi yang berbeda yang
membantu mengirim atau menerima pesan keseluruhan.
4. Protokol yang berbeda – beda fungsinya pada tiap lapisan dapat mengirimkan
atau menerima pesan.
5. Perubahan pada suatu protokol tidak bersifat menyeluruh ke semua bagian.
Page | 5
BAB 3 PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
3. 2. Saran
Page | 6
Daftar Pustaka
dhickodoank. (2011, April 1). SEJARAH & CARA KERJA OSI LAYER. Retrieved from dhickodoank:
https://dhickodoank.wordpress.com/2011/04/01/sejarah-cara-kerja-osi-layer/
HOSTING, J. (2021, Oktober 28). OSI Layer: Pengertian, Fungsi, 7 Lapisan, dan Cara Kerjanya. Retrieved
from JAGOAN HOSTING: https://www.jagoanhosting.com/blog/osi-layer/
Sari, A. N. (2015, Juni 4). OSI LAYER. Retrieved from ANISA N.S:
https://anisanoviasari.wordpress.com/2015/06/04/osi-layer/
Page | 7