Anda di halaman 1dari 63

TUGAS AKHIR

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT ASURANSI BINTANG, TBK


PERIODE 2016 - 2018

OLEH:

RIVANDO PASARIBU
162101004

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

Kasih dan karunia- Nya hingga Peniliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat

waktunya sekaligus sebagi titik akhir dari sebuh proses pembelajaran di Program

Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatra Utara.

Tugas Akhir ini berjudul “ Analisis Rasio Keuamgan Pada PT. Asuransi

Bintang TBK Periode 2016 – 2018” dan disusun guna memenuhi salah satu

syarat untuk menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III Manajemen

Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatra Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, peniliti banyak mendapat bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin men-

gucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan serta Penguji Tugas Akhir Saya di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar,SP,MBA selaku sekretaris Prodi D III

Keuangan selalu memberikan saran-saran dan arahan kepada penulis.

4. Ibu Beby Kendida Hasibuan SE,.M.Si. selaku dosen pembimbing yang

selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan doa dan dukungan

kepada saya.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, peneliti hanya bisa berdoa semoga

amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Tuhan yang maha esa, dan

peneliti berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan,………...2020
Peneliti

Rivando Pasaribu
162101004

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
1.5. Jadwal Kegiatan........................................................................ 6
1.6. Sistematika Penulisan .............................................................. 7
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat ........................................................................ 9
2.2. Visi dan Misi Perusahan .......................................................... 11
2.2.1. Visi Perusahaan ........................................................... 11
2.2.2. Misi Perusahaan .......................................................... 11
2.3. . Struktur Organisasi PT. Asuransi Bintang TBK ..................... 12
2.4. Job Description ....................................................................... 12
2.5. Kinerja Usaha Perusahaan ........................................................ 14
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Laporan Keuangan Perusahaan ............................................... 17
3.2. Tujuan Laporan Keuangan ...................................................... 18
3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan ................................................. 19
3.3.1. Neraca ......................................................................... 19
3.3.2. Laporan Laba Rugi ...................................................... 20
3.3.3. Laporan Arus Kas ....................................................... 20
3.4. Analisa Laporan Keuangan ..................................................... 20
3.5. Rasio Keuangan ....................................................................... 21
3.5.1. Keunggulan Analisi Rasio .......................................... 21
3.5.2. Keterbatasan Analisis Rasio ........................................ 22
3.6. Jenis-jenis Rasio keuangan ...................................................... 22
3.6.1. Rasio Likuiditas .......................................................... 22
3.6.2. Rasio Leverage ............................................................ 23
3.6.3. Rasio Aktivitas ............................................................ 24
3.6.4. Rasio Profitabilitas ...................................................... 25
3.7. Penyajian Laporan Keuangan .................................................. 26
3.8. Analisis Rasio Keuangan Perusahaan ..................................... 26
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan .............................................................................. 51
4.2. Saran ........................................................................................ 52

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 54

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Total Aktiva, Laba Usaha dan Penjualan Periode 2016 - 2018 ....... 4
1.2 Jadwal Kegiatan Observasi .............................................................. 7
3.1 Neraca PT. Asuransi Bintang Tbk Periode 2016- 2018 .................. 27
3.3. Laporan Laba Rugi PT.Asuransi Bintang Periode 2016 - 2018 ...... 29
3.4. Rasio Likuiditas akhir tahun 2016 hingga 2018 ............................. 34
3.5. Rasio Pofitabilitas akhir tahun 2016 hingga 2018 .......................... 39
3.6. Rasio Aktivitas akhir tahun 2016 hingga 2018 .............................. 44
3.7. Perhitungan Debt Ratio akhir tahun 2016 hingga 2018 ................. 46
3.8. Perhitungan Debt To Equity Ratio akhir tahun 2016 hingga 2018 . 49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Struktur Organisasi PT. Asuransi Bintang Tbk .......................... 21

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tujuan utama semua perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan atau

kekayaan terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud beberapa upaya pen-

ingkatan atau memaksimalkan nilai pasar atas harga saham perusahaan yang ber-

sangkutan.

Selanjutnya dalam menilai keberhasilan atau terwujudnya tujuan perus-

ahaan tersebut perlu adanya suatu bentuk penilaian yang nantinya dapat menjadi

ukuran dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya itu. Di samping

itu perlu juga dilihat apakah dalam pelaksanaan kegiatannya itu perusahaan telah

mendapatkan keuntungan atau bahkan telah mengalami kerugian. Salah satu cara

penilaian tentang kesehatan suatu perusahaan dapat ditinjau dari laporan keuangan

perusahaan yang dibuat secara periodik dan biasanya disajikan secara pertahun

sebagai laporan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

Perencanaan yang baik adalah kunci sukses manajer keuangan.

Perencanaan keuangan itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai bentuk, namun

yang penting adalah bahwa setiap rencana yang baik haruslah, memperhitungkan

kekuatan serta kelemahan yang ada dalam perusahaan. Kekuatan dan kelemahan

perusahaan antara lain dapat dikenali melalui rasio keuangan perusahaan. Oleh

karena itu, suatu perencanaan khususnya di bidang keuangan sebaiknya dimulai

dengan melakukan analisis rasio keuangan perusahaan dapat dilihat melalui rasio

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas,Menurut weston da-

lam kasmir 2015:106

1. Rasio likuiditas (liquiditi ratio)

Merupakan rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek

2. Rasio solvabilitas (leverage)

Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mem-

bayar seluruh kewajiaban,jangka pendek maupun jangka panjang apabila

perusahaan dibubarkan (dilikuidasi)

3. Rasio aktivitas (aktivity ratio)

Merupakan rasio yang digunakan mengukur efektifitas perusahan dalam

menggunakan aktiva yang dimilikinya.

4. Rasio profitabilitas

Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan.Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifias mana-

jemen suatu perusahaan untuk pertimbangan dalam mengambil keputusan

dimasa yang alkan datang.

laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja yang telah dicapai pe-

rusahaan, yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat

berbagai kebijakan di masa mendatang. Selain digunakan oleh pihak dalam perus-

ahaan sendiri, analisa laporan keuangan juga sangat berguna bagi pihak di luar

perusahaan, yang umumnya berkepentingan terhadap prospek perusahaan perus-

ahaan di masa mendatang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

Begitu pula dengan perusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk memerlukan

laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang telah dicapai. Perus-

ahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang bisnis asuransi umum mena-

warkan berbagai jenis produk asuransi,termasuk reasuransi,termasuk asuransi ji-

wa.

Asuransi Bintang Tbk (ASBI) didirikan tanggal 17 Maret 1955 dan mulai

beroperasi secara komersial pada bulan Maret 1955. Kantor pusat ASBI beralamat

di Jl. R.S. Fatmawati No. 32, Jakarta dan memiliki 9 kantor cabang, 1 cabang

bisnis Syariah dan 12 kantor pemasaran yang terletak di beberapa kota di Indone-

sia.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Asuransi Bintang

Tbk, antara lain: PT Srihana Utama (pengendali) (35,46%), PT Ngrumat Bondo

Utomo (pengendali) (25,06%) dan PT Warisan Kasih Bunda (21,05%).

Induk usaha dan induk usaha terakhir ASBI adalah PT Srihana Utama yang

berkedudukan di Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Asuransi

Bintang adalah menjalankan usaha di bidang asuransi kerugian dan reasuransi

baik konvensional maupun dengan prinsip syariah. Saat ini, ASBI menyediakan

berbagai jenis asuransi, antara lain: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan

bermotor, asuransi pengangkutan, asuransi rekayasa, asuransi perjalanan, asuransi

terorisme & sabotase, asuransi rumah, asuransi kecelakaan diri dan asuransi

syariah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Pada tanggal 13 Oktober 1986, ASBI memperoleh izin usaha sebagai

perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq

Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri. Kemudian tanggal 19 Pebruari 2007,

ASBI mendapatkan ijin pembukaan kantor cabang dengan prinsip Syariah dari

Menteri Keuangan.

Pada tanggal 6 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh Surat Izin Emisi

Saham dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran

Umum Saham Perdana ASBI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.000.000

saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran perdana

Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta

(sekarang Bursa Efek Indonesia / BEI) pada tanggal 17 Nopember 1989.

Tabel 1.1
PT. Asuransi Bintang,Tbk Total Aktiva, Laba Usaha, Penjualan
Periode 2016 – 2018)
(dalam ratusan juta)

Tahun Total Akti- Penjualan/ Laba


va Pendapatan Usaha
2016 525.898.830 202.273.834 10.998.764
2017 738.183.659 226.042.676 17.850.078
2018 874.472.888 264.899.142 12.311.593
Sumber: PT. Asuransi Bintang, Tbk,2019.

Dari Tabel 1.1. dapat melihat dari tahun 2016 sampai dengan 2018 . Pada

Tahun 2016 Jumlah Aktiva sebesar Rp. 525.898.830 dengan Jumlah

Penjualan/Pendapatan sebesar Rp. 202.273.834, dan Perusahan memperoleh Laba

Bersih sebesar Rp. 10.998.764. Pada Tahun 2017 meningkat dari tahun sebe-

lumnya, dimana jumlah jumlah aktiva sebesar Rp. 738.183.659, begitu juga

dengan penjualan/pendapatan meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

226.042.676, sehingga laba bersih yang di peroleh meingkat dibandingkan tahun

sebelumnya sebesar Rp. 17.850.078. Pada Tahun 2018, jumlah aktiva mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 874.472.888 dan jumlah

penjualan/ pendapatan di tahun 2018 juga mengalami peningkatan sebesar Rp.

264.899.142. jadi, pada tahun 2018 laba bersih mengalami penurunan sebesar Rp.

12.311.593. Dapat dilihat dari tahun 2016 sampai 2018 total aktiva,

penjualan/pendapatan dan laba bersih mengalami peningkatan yang signifikan.

Berdasarkan keterangan diatas maka penulis memilih judul “Analisis

Rasio Laporan Keuangan pada PT Asuransi Bintang pada periode 2016-2018”

sebagai objek pembahaasan dalam penyusunan tugas akhir ini.

Melalui analisis laporan keuangan dapat mengetahui posisi keuangan,

kinerja keuangan dan kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan. Selain

berguna bagi perusahaan, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak

pihak yang berkepentingan lain seperti investor, kreditor dan pemerintah untuk

menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.

Bagi investor fungsi laporan keuangan adalah untuk membantu menentukan

apakah perusahaaan harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut, bagi

kreditor fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui kemampuan perus-

ahaan melunasi hutang beserta bunganya dan kegunaan laporan keuangan pada

pemerintah adalah untuk mengetahui pendapatan negara dalam hal pajak.

Laporan keuangan akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi

yang ada didalamnya dapat dipercaya atau handal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas apakah posisi keuangan perusahaan

dilihat dari kondisi likuiditas, solvabilitas, aktivitas, sudah baik dan stabil?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

kondisi baik tidaknya keuangan PT. Asuransi Bintang Tbk. pada periode 2016-

2018 berdasarkan rasio keuangan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Dipergunakan sebagai bahan masukkan dalam pengambilan keputusan dan

sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan kebijaksanaan yang diambil

di masa yang akan datang, sehingga diharapkan perusahaan akan terus men-

galami perkembangan yang lebih baik.

2. Bagi Penulis

untuk menambah dan memperluas wawasan mengenai rasio keuangan dalam

praktek sebenarnya, dengan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama da-

lam perkuliahan.

3. Bagi Pembaca

Digunakan sebagai bahan acuan dan memperluas wawasan mengenai rasio

keuangan terutama yang terkait dengan penelitian

1.5. Jadwal Kegiatan

Adapun penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada semester 6 (enam)

perkuliahan tahun ajaran 2018/2019.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Tabel 1.2.
Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir

Mei Juni
No Kegiatan
II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Dosen Pembimbing
3 Pengumpulan Data
4 Pengelolaan dan Analisis Data
5 Penyusunan Tugas Akhir

1.6. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap babnya dibagi atas beberapa

sub bab antara lain:

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistimatika

penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur

organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kegiatan usaha

terkini dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini memaparkan dan menganalisis data-data yang didapat-

kan dari hasil pengujian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan

diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT. Asuransi

Bintang Tbk.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Asuransi Bintang, Tbk

PT Asuransi Bintang Tbk didirikan di Jakarta sesuai dengan Akta Notaris

RM Soewandi dengan Nomor 63 tanggal 17 Maret 1955, di saat jumlah

Perusahaan asuransi nasional masih sangat sedikit. Para Pendiri PT Asuransi

Bintang Tbk adalah mantan pejuang kemerdekaan 1945 yaitu : Soedarpo

Sastrosatomo, Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali Budiardjo, Roestam Moenaf,

J.R. Koesman dan Ismet.

PT Asuransi Bintang Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan nama.

Pada tahun 1971 pertama kali tercatat di Departemen Keuangan Republik

Indonesia dengan nama PT Maskapai Asuransi, kemudian pada tahun 1986

berubah menjadi PT Asuransi Kerugian Bintang. Perubahan terakhir terjadi pada

tanggal 25 Agustus 1997 sesuai dengan Surat dari Departemen Keuangan

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Direktorat Asuransi

nomor S.4393/LK/1997 menyatakan bahwa telah dinyatakan berlaku nama baru

untuk PT Asuransi Bintang yaitu PT Asuransi Bintang Tbk sesuai dengan yang

tercantum dalam Akta Notaris Ny. Indah Fatmawati, SH, Notaris Pengganti Ny.

Poerbaningsih Adi Warsito SH nomor 199 tanggal 30 Juni 1997 yang telah dapat

pengesahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

PT Asuransi Bintang Tbk yang oleh kalangan industri asuransi dikenal

dengan sebutan “ASBI” merupakan salah satu dari sejumlah kecil Perusahaan

Asuransi Umum yang tertua di Indonesia. Meski kompetisi semakin ketat, dan

dampak globalisasi telah memasuki semua sektor usaha, PT Asuransi Bintang

Tbk. tetap memantapkan kehadirannya dalam pasar asuransi dan merayakan hari

jadinya yang ke 62 pada tahun 2017 Dengan terus menerus meningkatkan kualitas

sumber daya manusia serta sistem dan prosedurnya.

PT Asuransi Bintang Tbk. terus tumbuh dan berkembang dalam kurun

waktu lebih dari 6 dasawarsa. Para pendiri PT Asuransi Bintang Tbk. telah

menegakkan dan mengembangkan budaya perusahaan yang berlandaskan tata

kelola yang efektif, menjadikan PT Asuransi Bintang Tbk. perusahaan yang terus

berkembang dan memberikan manfaat yang berimbang kepada seluruh

stakeholders dan pelayanan kepada masyarakat.

PT Asuransi Bintang Tbk. secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip

tata kelola yang baik dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Menyadari

pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, PT Asuransi Bintang

Tbk. pada tahun 1984 memulai program pelatihan eksekutif, yang sampai saat ini

sudah mencapai 15 angkatan dengan mencetak lebih dari 150 orang calon

eksekutif bidang asuransi umum, yang tersebar di berbagai perusahaan asuransi

umum dan pialang asuransi di Indonesia. Kerusuhan Mei 1998, memberi pelajaran

yang berharga bagi PT Asuransi Bintang Tbk. karena untuk pertama kalinya PT

Asuransi Bintang Tbk. menimba pengalaman menyelesaikan lebih dari 400 kasus

klaim secara serempak. Sehingga ketika peristiwa banjir besar melanda Jakarta

dan daerah lainnya pada awal tahun 2002,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

PT Asuransi Bintang Tbk. telah memiliki keahlian untuk menyelesaikan

klaim massal akibat banjir tersebut dengan baik dan cepat. Hal yang sama juga

terbukti pada penyelesaian In term Payment klaim Terorisme & Sabotase (TS) di

Hotel JW Marriot tahun 2009 yang dalam waktu relatif cepat Hotel tersebut sudah

dapat berfungsi kembali secara normal. Menjelang akhir 2006 PT Asuransi

Bintang Tbk. melakukan Penawaran Umum Terbatas yang pertama untuk

memperoleh tambahan modal guna meningkatkan kapasitas untuk menahan risiko,

dan mulai memasuki bisnis asuransi yang berbasis syariah pada tahun 2007.

PT Asuransi Bintang Tbk. terus memperkokoh diri melalui fokus pada

pelayanan, menyediakan solusi asuransi yang memberikan kepuasan kepada

Stakeholders melalui kemampuan beradaptasi, berkreasi dengan teknologi dan

sumber daya manusia yang berkualitas. Mencermati kondisi pasar asuransi umum

sekarang dan pada masa yang akan datang, PT Asuransi Bintang Tbk. menetapkan

visinya yang baru yaitu Menjadi Perusahaan Asuransi Terbaik Pilihan Utama

Mitra dan Pelanggan

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi PT.Asuransi Bintang Tbk

Visi PT.Asuransi Bintang Tbk adalah “Menjadi Perusahaan Asuransi

Terbaik Pilihan Utama Mitra dan Pelanggan”

2.2.2 Misi PT. Asuransi Bintang Tbk

Misi PT. Asuransi Bintang Tbk adalah “Menyediakan Solusi Asuransi

yang Memberikan Kepuasan kepada Stakeholder melalui Kemampuan

Beradaptasi, Berkreasi dan Teknologi dengan SDM yang Berkualitas”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2.3 Struktur Organisasi PT Asuransi Bintang Tbk.

Untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh PT.

Asuransi Bintang Tbk maka disusun struktur organisasi yang tujuannya

memberikan gambaran mengenai tugas dan wewenang dari masing-masing

karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

MANAGER

MARKETING TEHNICAL FINANSIAL


DiVISION DiVISION ACCOUNTING
DIVISION

Sumber PT Asuransi Bintang,2019


Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Asuransi Bintang Tbk,2019

2.4 Job Description


Terkait dengan Struktur Organisasi Perusahaan,dapat dijelaskan tugas dari

setiap bagian sebagai berikut :

1 Manager

Tugas Manajer adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab terhadap target produksi perusahaan.

2. Mengawasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan dikantor.

3. Mempertanggung jawabkan pekerjaan kepada direksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

2 Marketing division

Tugas Marketing devision adalah sebagia berikut :

1. Berusaha mendapatkan nasabah-nasabah baru

2. Memelihara perpanjangan penutupan dari nasabah-nasabah lama.

3. Mengembangkan nama baik perusahaan di publik.

4. Membantu menagih premi

5. Membantu melakukan survei penutupan dan klaim,

6. Mempertanggung jawabkan pekerjaanya kepada manager.

3 Tehnical division

Tugas Tehnical division adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan survei dan membuat laporan survey penutupan dan klaim.

2. Menyarankan tarif yang akan digunakan.

3. Mencatat dan menerbitkan polis/endosemen/convernote tepat waktu.

4. Menyimpan dan mendokumentasikan arsip secara baik.

5. Membuat laporan produksi premi dan klaim.

6. Membantu menagih premi.

7. Mempertanggung jawabkan tugas dan pekerjaanya pada branch manager.

4 Financial accounting division

Tugas Financial accounting division adalah sebagai berikut:

1. Membuat kwitansi dan premi discount slip.

2. Membuat bukti kas dan bank kemudian membukukannya.

3. Memegang dan bertanggung jawab atas kas kecil.

4. Mengarsip file data karyawan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

5. Membuat dan mengarsipkan surat surat keluar atau masuk.

6. Membuat laporan pemakain materai..

7. Bertanggung jawab terhadap penagihan premi.

8. mempertanggung jawabkan tugas dan pekerjaanya pada manager.

2.5 Jaringan Perusahaan

PT Asuransi Bintang Tbk mempunyai 10 (Sepuluh) kantor cabang

dan 12 kantor pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia, 2 (dua) unit usaha

Syariah dan 1 (satu) Telemarketing Departemen serta struktur organisasi yang

memungkinkan para staff Perusahaan untuk mengkhususkan diri pada setiap

kondisi geografis, sehingga perseroan dapat melayani kebutuhan pasar yang

bersifat spesifik.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

PT Asuransi Bintang Tbk bergerak dalam penyediaan jasa asuransi

umum, konvensional dan sharia. Produk-produk yang ditawarkan meliputi,

seluruh perlindungan atas kerugian atau kerusakan atas harta benda, gangguan

usaha, tanggung jawab hukum, dengan menggunakan bermacam-macam polis

standar termasuk perluasan- perluasannya yang tersedia di pasar lokal.

Pertanggungan dapat juga diberikan secara “tailor made” atau sesuai dengan

kebutuhan tertanggung.

Adapun jenis-jenis pertanggungan yang ditawarkan adalah asuransi

pengangkutan, asuransi propertit, asuransi gangguan usaha, asuransi rekayasa

serta kerusakan mesin, asuransi kendaraan bermotor, asuransi terorisme dan

sabotase, asuransi aneka yang mencakup asuransi kecelakaan diri, asuransi

tanggung gugat, asuransi purchase protection, asuransi cash in transit serta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

cash in safe serta asuransi kesehatan. Di samping itu, PT Asuransi Bintang Tbk

juga menyediakan customized bundling product sesuai dengan kebutuhan

pasar.

Selain itu, PT Asuransi Bintang Tbk senantiasa meningkatkan kualitas

sumber daya manusia serta system dan prosedurnya, sehingga terus bertumbuh

dan berkembang selama kurun waktu lebih dari enam dasawarsa. Hal itu

dimungkinkan karena para pendiri telah menciptakan serta mengembangkan

budaya Perusahaan yang berlandaskan tata kelola yang efektif, sehingga

Perusahaan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berimbang

kepada segenap pemegang saham serta kepada masyarakat. PT Asuransi Bintang

Tbk secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam

menjalankan aktivitas usaha dari hari ke hari.

2.7 Rencana Kegiatan

PT Asuransi Bintang Tbk merencanakan kegiatan yang mengarah kemasa

yang akan datang, Dalam menghadapi persaingan yang ketat di era globalisasi

seperti saat ini, perusahaan harus mempertahankan aset-aset yang dimilikinya

agar mampu menghadapi persaingan itu. Salah satu asset yang tak luput menjadi

perhatian adalah sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Perusahaan

menyadari Sumber Daya Manusia adalah hal penting dalam mencapai Visi dan

Misi Perusahaan. Sehingga Perusahaan selalu berusaha melakukan perekrutan,

pengelolaan dan pengembangan Pegawai yang berkualitas dan memiliki potensi

terbaik untuk bersinergi dalam pencapaian tujuan dari Perusahaan.

Tahun 2017, Perusahaan memiliki komposisi pegawai sejumlah 20% pada

level Manajerial sampai Direksi dan level Staff sejumlah 80% dari total

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Pegawai. Jumlah pegawai mengalami penambahan sebesar 4,5%. Komposisi ini

akan terus dipertahankan dan dikembangkan dari aspek skil dan knowledge untuk

dapat mengakomodir kebutuhan Perusahaan dalam mencapai target kerja dan

tujuannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Laporan Keuangan Perusahaan

Menurut Slamet dan Bogat (2014 : 23) Laporan keuangan adalah hasil

akhir dari suatu siklus akuntansi. Sebagai hasil akhir dari suatu siklus akuntasi,

laporan keuagan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan kepu-

tusan ekonomi berbagai pihak semisal para pemilik perusahaan.Laporan keuangan

adalah produk manajemen dalam rangka mempertanggungjawabkan (stewardship)

penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya

(Syahyunan, 2013:25). Standar Akuntansi Standar (SAK) No. 1 (IAI, 2009)

menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi posisi

keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan. Informasi tersebut bermanfaat untuk

pembuatan keputusan ekonomi serta sebagai alat pertanggungjawaban mana-

jemen. Dalam pengertian yang sederhana laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu (Kasmir 2012:6). Laporan keuangan merupakan outputdan hasil akhir dari

proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi

para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Selainsebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban

atau accountability.Bagi para analisis, laporan keuangan merupakan media yang

paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.

Laporan keuangan dapat menggambarkan posisikeuangan perusahaan, hasil usaha

perusahaaan dalam suatu periode, dan arus dana perusahaandalam suatu peiode.

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan

pemilik perusahaan. Disamping itu, banyak pihak yang memerlukan dan

berkepentingan tehadap laporan keuangan yang dibuat perusahaan, seperti

pemerintah, kreditor, investor, maupun para supplier.

3.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

adalah sebagai berikut.

1. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakaan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kineja, sertaperubahan posisi keuangan sua-

tu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan memenuhi kebutuhan besa-

ma sebagai besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak me-

nyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk

menyediakan nonkeuangan.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan mana-

jemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber

daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang

telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian

agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

3.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan menuut Standar Akuntasi Keuangan

(SAK) hanya ada 3 yaitu neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas.

3.3.1. Neraca

Menurut Jumingan (2017:13) Neraca adalah suatu laporan yang sistema-

tis tentang aktiva (asset), utang (liabilities), dan modal sendiri dari suatu perus-

ahaan pada tanggal tertentu.

Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaanpada tanggal tertentu

yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas

pemilik (Kasmir, 2012:30).

Adapun bagian pokok dari neraca yaitu:

a. Aktiva

Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan. Bentuknya

dapat berupa harta kekayaan atau hakatas kekayaan atau jasa yang dimili-

kioleh perusahaan yang bersangkutan.

b. Utang

Utang menunjukan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam

jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau wajib

memenuhi tagihan yang bersal dari pihak luar tersebut.

c. Modal sendiri

Modal sendiri merupakan sumber modal yang berasal dari pemilik perus-

ahaan. Bersama-sama dengan modal yang berasal dari kreditur kemudian

ditanamkan dalam berbagai bentuk aktiva perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

3.3.2. Laporan Laba Rugi

Menurut Syahyunan (2013:26) laporan laba rugi adalah ringkasan

mengenai pendapatan dan beban (biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh perus-

ahaan selama peiode tertentu. Menurut Jumingan (2017:31) dalam literatur

akuntansi, laporan laba rugi diturunkan dari istilah profit and loss statement, earn-

ing statement, operation statement, atau income statement. Setiap jangka waktu

tertentu, umumnya satu tahun, perusahaan perlu memperhitungkan hasil usaha

perusahaan yang dituangkan dalam bentuk laporan laba rugi. Hasil usaha didapat

dengan cara membandingkan penghasilan dan biaya selama jangka waktu tertentu.

Besarnya laba atau rugi akan diketahui dari hasil perbandingan tersebut.

3.3.3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan

dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktifitas operasi, investasi dan penda-

naan. Menurut Sofyan (2009:255) laporan arus kas adalah memberikan informasi

yang relavan tentang penerimaan dan pengeluaran arus kas atau setara kas dari

suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

3.4. Analisa Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan bekaitan erat dengan bidang akuntansi. Kegiatan

akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat, menganalisis,

menyajikan, dan menafsirkan data keuangan dari lembaga perusahaan dan lem-

baga lainnya dimana aktivitasnya berhubungan dengan produksi dan pertukaran

uang atau jasa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

3.5. Rasio Keuangan

Rasio keuagan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relavan dan signifikan. Menurut Kasmir (2012:104) rasio keuangan merupakan

kegiatan membandingkan angka-angka yang ada didalam laporan keuangan

dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Analisis rasio keuangan juga memiliki keungulan dan keterbatasan dalam

menganalisis yaitu:

3.5.1. Keungulan analisis rasio

1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah di-

baca dan ditafsirkan.

2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.

4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (Z-score).

5. Menstandarisir size perusahaan.

6. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

7. Lebih mudah melihat trend serta melakukan prediksi di masa yang akan

datang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

3.5.2. Keterbatasan analisis rasio

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesu-

litan menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

3.6. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan ra-

sio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio

keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari

rasio yang diukur diimpresentasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambil

keputusan. Adapun jenis rasio keuangan yaitu:

3.6.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui ke-

mampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat

waktu.

Macam-macam rasio likuiditas:

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat

ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2012:134).

Rasio Lancar =

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dengan aset yang lebih liquid (tanpa persediaan). Rasio ce-

pat yang ideal adalah 100% atau 1:1 (Syahyunan, 2013:84).

Rasio Cepat =

3) Rasio Kas (Cash Ratio)

Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dengan kas yang tersedia. Tidak terdapat standarkhusus pa-

da rasio kas sehingga penilainnya tergantung kebijakan perus-

ahaan(Syahyunan, 2013:84).

Rasio Lancar =

3.6.2. Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan (Kasmir, 2012: 150).

1) Rasio Hutang (Debt Ratio)

Mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal

yang berasal dari kreditur(Kasmir, 2012:156).

Debt Ratio = x 100%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)

Perbandingan utang dan equitas dalam pendanaan perusahaan dan menun-

jukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajibannya(Syahyunan, 2013:84).

Debt To Equity Ratio = x 100%

3.6.3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivi-

tas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya (Syahyunan,

2012:83).

1) Total Assets Turnover

Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seruluh aktiva

dalam menghasilkan penjualan(Syahyunan, 2013:85).

Total Assets Turnover =

2) Fixed Assets Turnover

Mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aset da-

lam menghasilkan penjualan(Syahyunan, 2013:85).

Fixed Assets Turnover=

3) Inventory Turnover
Inventory turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur be-
rapa kali dana yang ditanamkan dalam persediaan ini berputar dalam satu
periode (Kasmir, 2012:158).

Inventory Turnover=

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

3.6.4 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perus-

ahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efek-

tivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditujukan oleh laba yang dihasilkan

dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir, 2012:196). Ada beberapa rasio

profitabilitas yang digunakan yaitu:

a. Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur margin laba atas penjualan. Untuk menghitung gross profit

margin digunakan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2012:200).

Gross Profit Margin =

b. Return on Investment

Pengembalian/Imbalan atas Investasi (Return On Investment – ROI)

merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rasio ini, semakin ku-

rang baik, demikian juga sebaliknya(Kasmir, 2012:203).

ROI =

c. Return on Equity (ROE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang

tersedia bagi pemegang saham perusahaan

ROE=

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

3.7 Penyajian Laporan Keuangan


Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk melihat kondisi keu-

angan pada setiap periode tertentu. Adapun kondisi kegiatan, perkembangan dan

kemerosotan pada PTAsuransi Bintang Tbk dilihat dari laporan keuangan selama

tiga tahun berturut-turut yang meliputi Laporan Neraca, Laporan Penerimaan Da-

na dan Laporan Pengeluaran Dana 2016 hingga 2018.

Adapun Laporan Neraca, Laporan Penerimaan dan Laporan Pengeluaran

Dana pada tahun 2016 hingga 2018 dilihat sebagai berikut:

3.8 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan maka peneliti dapat

menganalisis beberapa rasio keuangan agar dapat melihat perkembangan dari pe-

rusahaan PT. Asuransi Bintang Tbk.

Laporan neraca PT,Asuransi Bintang Tbk per 31 desember 2016 sampai

dengan 2018.Berikut ini tabel laporan keuangan PT.Asuransi Bintang Tbk per 31

desember 2016 sampai dengan 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

Tabel 3.1
PT. ASURANSI BINTANG Tbk.
Neraca per 31 desember
2016,2017 dan 2018
KETERANGAN 2016 2017 2018
Kas dan bank 20,921,179 21,799,624 23,975,854
Piutang lain lain 121,841,652 140,111,051 142,588,611
Aset reasuransi 90,004,150 131,006,437 229,641,378
Investasi
Investasi lainnya 50,100 63,200 66,700
Persediaan 3,917,865 4,692,096 5,486,436
Pajak dibayar dimuka 6,089,310 3.408.062 3,408,062
Biaya dibayar dimuka 11,268,611 11,213,342 7,837,661
Properti investasi 39,679,800 64,739,007 68,072,520
Aset pajak tangguhan 1,102,294 1,203,869 967,353
Aset tetap 32,790,469 114,005,987 123,308,301
Aset lainnya 2,244,325 2,560,237 1,830,611
Jumlah aktiva 525,898,830 738,183,659 874,472,888
Sumber:PT.Asuransi Bintang Tbk 2019

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa aset perusahaan terdiri dari aset lancar .

Aset lancar perusahaan terdiri dari kas, aset keuangan lancar, dana yang dibatasi

penggunaannya lancar, piutang usaha, persediaan dan biaya di bayar di muka.

Dari tabel di atas juga dapat dilihat jumlah aset yang dimiliki perusahaan dari

tahun 2016 hingga tahun 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Tabel 3.2
PT. ASURANSI BINTANG Tbk.
Neraca per 31 desember
2016 ,2017 dan 2018
(dalam ratusan juta)
KETERANGAN 2016 2017 2018
LIABILITAS DAN
EKUITAS
LIABILITAS
Utang reasuransi 29,60,284 48,280,624 62,560,755
Utang komisi 10,545,450 32,727,737 9,376667
Utang klaim 4,710,178 5,647,743 20,491,081
Utang pajak 3615,595 2,575,455 2,488,978
Beban akrual 3,052,838 19,839,143 24,13,503
Liabilitas kontrak 28,.583,544 14,618,370 2,488,978
asuransi
Liabilitas lainnya 6,878,475 10,087,000 11,869,563
Jumlah liabilitas 352,247,208 470,535,644 593,11,979
EKUITAS
Saham biasa 87,096,618 87,096,618 87,096618
Tambahan modal di 50,000 50,000 50,000
setor
Cadanga revaluasi 8,741,926 9,507,065 10,182,835
Jumlah ekuitas yang 173,620,590 267,426,499 281,361,909
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Kepentingan non 31,032 121,516 128,937
pengendali
Jumlah ekuitas 173,661,622 267,548,015 281,361,909
Jumlah liabilitas,dana 525,898,830 738,102,102,955 874,472,888
tabarru dan ekuitas
Sumber:PT,Asuransi Bintang Tbk 2019

Dari Tabel 3.2 dapat dilihat liabilitas dan ekuitas dari perusahaan PT.

Asuransi Bintang Tbk. Liabilitas yang dimiliki perusahaan meliputi liabilitas.

Liabilitas terdiri dari pinjaman, utang usaha, uang muka pelanggan, utang pajak

dan liabilitas yang jatuh tempo dalam satu tahun, liabilitas pajak tangguhan dan

liabilitas lain. Dan ekuitas terdiri dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik,

saldo laba (akumulasi kerugian).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

Tabel 3.3
PT. ASURANSI BINTANG Tbk.
Laporan laba rugi
per 31 desember
2016 ,2017,2018
(dalam ratusan juta)
Keterangan 2016 2017 2018
Pendapatan dan 333,700,614 393,700,614 443,617,894
premi
Beban pokok (114,765,383) (145,486,590) (168,957,963)
penjualan
Pendapatan bersih 41,531,598 70,667,298 58,346,118
investasi
Laba rugi penjualan 602,336 (1,968,967) 228,232
investasi
Beban klaim 72.048.940 7,.380,067 (130.351.878)
Klaim reasuransi 25.712.873 27,634,267 65.977.127
Kenaikan 282,386 4,51,731 (10,089,064)
(penurunan)
estimasi liabilitas
klaim
Beban komisi (65,758,350) (88,293,625) (92,041,437)
Beban umum dan (84,879,424) (103,672,748) (96,668,431)
administrasi
Jumlah laba (rugi) 18,730,381 13,929,913 15,241,756
sebelum pajak
Pendapatan (beban) (3,425,600) (418,515) (1,278,237)
pajak
Jumlah laba (rugi) 15,304,781 13,511,398 13,511,519
Sumber:PT,Asuransi Bintang Tbk 2019

1. Rasio Likuiditas

Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya.

A. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar =

2016 =

=1,492

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

= 149,2%

2017 =

=1,568

= 157%

2018 =

=1,474

= 147,4%

Berdasarkan perhitungan rasio lancar pada tahun 2016, perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 149,2% aktiva lancar, artinya perusahaan

mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 149,25 aktiva lancar.

Pada tahun 2017, perusahaan mampu menjamin setiap hutang lancar dengan

157% aktiva lancar, artinya perusahaan mampu membayar setiap Rp 100 hutang

lancar dengan Rp 157 aktiva lancar. Dan pada tahun 2018 perusahaan mampu

menjamin setiap hutang lancar dengan 147,4% aktiva lancar, artinya perusahaan

mampu membayar setiap Rp 100 hutang lancar dengan Rp 147,4 aktiva lancar.

Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami kenaikan dilihat dari

aktiva lancar dan utamg lancar sebesar 7,8%,dikarena adanya kenaikan di aktiva

lancar sebesar 212,284,739 (dalam ratusan juta) sementara utang lancar meningkat

sebesar 118,307,732 (dalam ratusan juta) . Sedangkan pada tahun 2017 sampai

2018 rasio perusahaan mengalami penurunan dilihat dari aktiva lancar dan utang

lancarnya sebesar 9,6%, dikarenaka adanya penaikan aktiva lancar sebesar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

136,289,319(dalam ratusan juta) sementara utang lancar meningkat

sebesar122,556,039 (dalam ratusan juta) hal ini berarti, perusahaan mampu mem-

bayar hutang lancarnya dengan jaminan aktiva lancar setiap tahun.

B. Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Rasio Cepat =

-
2016 =

= 1,481

= 148 %

-
2017 =

= 1,558

= 155,8%

-
2018 =

=1,465

= 146,5%

Berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2016, perusahaan belum

mampu menjamin setiap hutang lancar dengan 148% aktiva lancar, artinya perus-

ahaan dipertanyakan dalam membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 148 akti-

va lancar. Pada tahun 2017 perusahaan juga belum mampu menjamin setiap hu-

tang lancar dengan 155,8% aktiva lancar, artinya perusahaan belum mampu men-

jamin membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp155,8 aktiva lancar dan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

tahun 2018 perusahaan juga belum mampu menjamin setiap hutang lancar dengan

146,5% aktiva lancar, artinya perusahaan dipertanyakan dalam membayar Rp 100

hutang lancar dengan Rp 146,5 aktiva lancar. Dari tahun 2016 sampai 2017 rasio

perusahaan mengalami kenaikan utang lancar lancar/utang jangka pendek sebesar

7,8%.dikarenakan adanya kenaikan di aktiva lancar sebesar 212,284,739 (dalam

ratusan juta) sementara utang lancar mengalami kenaikan

sebesar118,307,732(dalam ratusan juta) dan dipersediaan mengalami kenaikan

sebesar 774,251(dalam ratusan juta).pada tahun 2017 sampai 2018 rasio perus-

ahaan mengalami penurunan utang lancar/utang jangka pendek sebesar

9,3%dikarenakan adanya kenaikan di aktiva lancar sebesar 136,289,319 (dalam

ratusan juta)sementara utang lancar mengalami kenaikan sebesar 112,556,639

(dalam ratusan juta) dan dipersediaan mengalami kenaikan sebesar 794,340

(dalam ratusan juta),PT Asuransi Bintang stabil walaupum naiknya tidak

signifikan ,perusahaan tergolong baik.

C. Rasio Kas ( Cash Ratio )

Rasio Kas =

2016 =

= 0.0593

= 5,93%

2017 =

= 0,0463

= 4,63%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

2018 =

= 0,040

= 4,04%

Berdasarkan rasio kas, pada tahun 2016 perusahaan hanya mampu menja-

min setiap hutang lancar sebesar 5,93%, artinya perusahaan dapat membayar Rp

100 hutang lancar dengan Rp 5,93 kas. Pada tahun 2017 kemampuan perusahaan

menjamin setiap hutang lancar menurun menjadi 4,63%, artinya perusahaan dapat

membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 4,63 kas. dan pada 2018 kemampuan

perusahaan dalam menjamin setiap hutang lancar menurun menjadi 4,04%, artinya

perusahaan dapat membayar Rp 100 hutang lancar dengan Rp 4,04 kas. Dari ta-

hun 2016 sampai 2017 rasio perusahaan mengalami penurunan kas dan setara kas

dan utang lancar sebesar 1,3%.dikarenakan kas dan setara kas mengalami

kenaikan sebesar 878,448(dalam ratusan juta) sementara utang lancar mengalami

kenaikan sebesar 118,307,732(dalam ratusan juta) Sedangkan pada tahun 2017

sampai 2018 rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar

0,59%.dikarenakankas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar

2,176,230(dalam ratusan juta) sementara utang lancar mengalami kenaikan

sebesar 112,556,039(dalam ratusan juta) Tidak terdapat standar khusus pada rasio

kas sehingga penilaiannya tergantung kebijakan perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Tabel 3.4
Rasio Likuiditas akhir tahun
2016 hingga 2018

Perban-
Perbandi- di-ngan
Rasio-Rasio
No 2016 2017 2018 ngan 2016 2017
Liquiditas
dan 2017 dan
2018
1 Rasio Lancar 149,2% 157% 147,4% 7,8% (+) 9,6% (-)
2 Rasio Cepat 148% 155,8% 146,5% 7,8% (-) 9,3%(-)
0,59%
3 Rasio kas 5,93% 4,63% 4,04% 1,3% (-)
(-)
Sumber : Data diolah, 2019

Dari tabel 3.4. dapat dilihat bahwa rasio lancar pada PT. Asuransi Bintang

pada tahun 2016 sebesar 149,2% dan mengalami kenaikan sebesar 7,8% pada

tahun 2017 dengan nilai rasio 157%. Pada tahun 2018 rasio lancar pada PT.

Asuransi Bintang mengalami penurunan dengan nilai rasio147,4%. Hal ini

menunjukkan perbandingan rasio lancar pada tahun 2017 dan 2018 mengalami

penurunan sebesar 9,6%. Sedangkan untuk rasio cepat pada PT. Asuransi Bintang

pada tahun 2016 sebesar 148% dan dan mengalami kenaikan sebesar 7,8% pada

tahun 2017 dengan nilai rasio 155,8% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT.

Asurasnsi Bintang mengalami penurunan dengan nilai rasio 146,5%. Hal ini

menunjukkan perbandingan rasio cepat pada tahun 2017 dan 2018 mengalami

penurunan sebesar 9,3%. Untuk rasio kas pada PT. Asuransi Bintang pada tahun

2016 sebesar 5,93% dan mengalami penurunan sebesar 1,3% pada tahun 2017

dengan nilai rasio 4,63%. Pada tahun 2018 rasio kas pada PT. Asuransi

Bintangmengalami penurunan dengan nilai rasio4,04%. Hal ini menunjukkan

perbandingan rasio kas pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan sebesar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

0,59%. Dari tabel diatas menunjukan bahwa kondisi perusahaan tersebut dalam

keadaan likuid atau baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil rasio yang sesuai

dengan standar khusus yang ditetapkan dalam rasio-rasio likuiditas

C. Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin =

2016 =

= 0.1333

= 13,33%

2017 =

= 0,0928

= 9,28%

2018 =

= 0,1179

= 11,78%

Berdasarkan rasio gross profit margintersebut PT. Asuransi Bintang

dengan nilai rasio yang dihasilkan dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan

tidak baik, karena dapat dikatakan jika rata-rata gross profit margin menunjukkan

hasil diatas 20% maka perusahaan masih kurang mampu mengendalikan biaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

produksi dan harga pokok penjualan, semakin rendah margin laba kotor suatu

perusahaan maka semakin kurang baik keadaan operasi perusahaan untuk tahun

2016 gross profit marginyang dimiliki perusahaan sebesar 13,33%. Sementara

untuk tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 4,02% dikarenakan adanya

penuruna dilaba kotor sebesar 1,793,383(dalam ratusan juta) dan adanya

peningkatan dipenjualan sebesar 30,721,207(dalam ratusan juta),Jika rata- rata

industri net profit margin adalah 20% margin perusahaan PT. Asuransi Bintang di

tahun 2016 dan tahun 2017 mengalami penrunan sebesar 4,02% makaperusahaan

tersebut dapat dikatakan tidak baik, karena masih dibawah rata- rata indsutri.

sedangkan pada tahun 2018 sebesar 11,78%, mengalami kenaikan dari

tahun 2016 ke 2017 sebesar 2,5%.dikarenakan adanya peningkatan dilaba kotor

sebesar 6,425,121(dalam ratusan juta) dan adanya peningkatan dipenjualan

sebesar 23,471,373(dalam ratusan juta), Jika rata- rata industri net profit margin

adalah 20% margin perusahaan PT. Asuransi Bintang di tahun 2017 dan tahun

2018 mengalami peningkatan sebesar 2,5% makaperusahaan tersebut dapat

dikatakan tidak baik, karena masih dibawah rata- rata indsutri.

b. Return On Investment

ROI =

2016 =

= 0,0356

= 3,56%

2017 =

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

= 0,0188

= 1,88%

2018 =

= 0,0173

= 1,75%

Berdasarkan perhitungan return on investment pada tahun 2016 sebesar -

3.56%. dalam hal ini setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan

akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3.56. Dan pada tahun 2017return on

investment sebesar 1,88% artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam

perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1,88. Sedangkan pada ta-

hun 2018 mengalami penurunan dengan return on investment sebesar 1,75%

artinya setiap Rp 100 investasi yang ditanamkan dalam perusahaan akan

menghasilkan laba keuntungan sebesar Rp 1,75.Nilai ROI pada tahun 2016 dan

2017 Earning After Interest and Tax dan total asset mengalami penurunan sebesar

1,68%, dikarenakan Earning After Interest and Tax mengalami penurunan sebesar

4,800,468 (dalam ratusan juta) sementara total asset mengalami kenaikan sebesar

212,284,739 (dalam ratusan juta),Jika rata- rata industri untuk return on

investment adalah 30%, berarti margin laba perusahaan untuk tahun 2016 dan

tahun 2017 kurang baik, karena dibawah rata- rata industri yag ditentukan.

Nilai ROI pada tahun 2017 dan 2018 Earning After Interest and Tax dan

total asset mengalami penurunan sebesar 0,2% ,dikarenakan Earning After

Interest and Tax mengalami kenaikan sebesar 1,284,843 (dalam ratusan juta)

sementara total asset mengalami kenaikan sebesar 136,289,319(dalam ratusan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

juta),Jika rata- rata industri untuk return on investment adalah 30%, berarti margin

laba perusahaan untuk tahun 2017 dan tahun 2018 kurang baik, karena dibawah

rata- rata industri yag ditentukan.

C.Return on Equity

ROE=

2016 =

= 0,1078

= 10,78%

2017 =

= 0,052

= 5,20%

2018 =

= 0,054

= 5,40%

Return on equity pada tahun 2016 sebesar 10,78% dan pada tahun

2017nilai return on equity sebesar 5,20% pada tahun 2018 dengan nilai return

equity sebesar 5,40%. Dengan demikian return on equity pada tahun 2016 dan

tahun 2017mengalami penurunan sebesar 5,58% dikarenakan laba bersih

mengalami penurunan sebesar 4,800,468 (dalam ratusan juta) dan pada ekuitas

mengalami kenaikan sebesar 93.886.354(dalam ratusan juta),namun, jika rata- rata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

industri untuk ROE adalah 40%, berarti perushaan PT. Asuransi Bintang kondisi

perusahaan tidak baik, karena di bawah rata- rata industri.

tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 20% dikarenakan

laba bersih mengalami penurunan sebesar 1,284,843(dalam ratusan juta) dan pada

ekuitas mengalami kenaikan sebesar 13,813,893(dalam ratusan juta),namun, jika

rata- rata industri untuk ROE adalah 40%, berarti perushaan PT. Asuransi Bintang

kondisi perusahaan tidak baik, karena di bawah rata- rata industri.

Tabel 3.5
Rasio Profitabilitas
Perbandi- Perbandi-
Rasio-Rasio
No 2016 2017 2018 ngan 2016 ngan 2017
Profitabilitas
dan 2017 dan 2018
Gross Profit 11,78
1 13,33% 9,28% 4,05%(-) 2,5%(+)
Margin %
Pengembalian
2 /imbalan atas 3,56% 1,88% 1,68% 1,68%(-) 0,2%(-)
investasi ROI
Pengembalian
2 /imbalan atas 5,31% 2,96% 2,56% 2,35%(-) 0,2%1(-)
investasi ROE
Sumber : Data diolah, 2019

Dari tabel 3.5 rasio gross profit margin PT. Asuransi Bintang Tbk, perus-

ahaan masih mampu menghasilkan laba dari tahun 2016 sebesar 13,33%, pada

tahun 2017 sebesar 9,28% dan tahun 2018 sebesar 11,78%. Sedangkan pada

ROItahun 2018 mengalami penurunansebesar 1,68%.Dari tabel 3.5. diatas dapat

dilihat bahwa gross profit margin PT. Asuransi Bintang Tbk pada tahun 2016

sebesar 13,33% dan mengalami penurunan sebesar 4,05% pada tahun 2017

dengan nilai rasio 9,28%. Pada tahun 2018 rasio gross profit margin PT. Asuransi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Bintang Tbk kembali mengalami kenaikan sebesar 11,78%. Hal ini menunjukkan

perbandingan rasio gross profit margin pada tahun 2017 dan 2018 mengalami

kenaikan sebesar 2,5%. Sedangkan untuk nilai ROI pada PT. Asuransi Bintang

pada tahun 2016 sebesar 3,56% dan mengalami penurunan sebesar 1,68% pada

tahun 2017 dengan nilai rasio 1,88% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT.

Asuransi Bintang mengalami penurunan sebesar 1,68%. Hal ini menunjukkan

perbandingan nilai ROI pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar

0.2%.%. Sedangkan untuk nilai ROE pada PT. Asuransi Bintang pada tahun 2016

sebesar 5,31% dan mengalami penurunan sebesar 2,35% pada tahun 2017 dengan

nilai rasio 2,96% Pada tahun 2018 rasio cepat pada PT. Asuransi Bintang

mengalami penurunan sebesar 2,35%. Hal ini menunjukkan perbandingan nilai

ROE pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan sebesar 0.2%.

D. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk menggukur efektifitas perusahaaan dalam

menggunakan aktiva yang dimilikinya (Kasmir, 2012:172).

a. Total Assets Turnover

TotalAssets Turnover =

2016 =

= 0.2182

= 0,2x

2017 =

= 0,1971

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

= 0,1x

2018 =

= 0,5843

= 0,5x

Total Assets Turnover tahun 2016 sebesar 0,2 kali artinya dana yang ter-

tanam dalam keseluruhan aktiva berputar rata-rata 0,2 kali dalam setahun se-

dangkan untuk tahun 2017 total aseets turn over sebesar 0,1 kali ini mengalami

penurunan sebesar 0,1% dikarenakan adanya peningkatan dalam aktiva sebesar

212,284,739 (dalam juta rupiah), sementara penjualan juga meingkat sebesar

30,721,207 (dalam juta rupiah). Kondisi perusahaan sangat tidak baik karena

terjadi penurunan rasio dari tahun 2016 ke tahun 2017, jika dibandingkan dengan

rata- rata industri untuk total asste turn over yaitu 2 kali, berarti perushaan belum

mampu memkasimalkan aktiva yang dimiliki, berdampak bagi perusahaan tidak

stabil.

Pada tahun 2017 total assets turnover sebesar 0,1kali artinya dana yang

tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar rata-rata 0,1kali dalam setahun

namun pada tahun 2018 total aseets turn over sebesar 0,52kali ini mengalami

kenaikan sebesar 0,4% dikarenakan adanya peningkatan dalam aktiva sebesar

136,289,319 (dalam juta rupiah) sementara penjualan juga meingkat sebesar

23,471,373 (dalam juta rupiah). Kondisi perusahaan sangat baik karena terjadi

penurunan rasio dari tahun 2017 ke tahun 2018 jika dibandingkan dengan rata-

rata industri untuk total asste turn over yaitu 2 kali, berarti perusahaan mampu

memkasimalkan aktiva yang dimiliki, berdampak bagi perusahaan tidak stabil.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

b.Fixed Assets Turnover

Fixed Assets Turnover=

2016 =

= 3,50

= 3,5x

2017 =

= 1,27

=1,2x

2018 =

= 1,370

= 1,3x

Fixed Assets Turnover tahun 2016 sebesar 3,5 kali artinya dana yang terta-

nam dalam aktiva tetap berputar 3,5 kali dalam setahun sedangkan untuk tahun

2017 nilaifixed assets turnover sebesar 1,2 kali artinya dana yang tertanam dalam

aktiva tetap berputar 1,2kali dalam setahun mengalami penurunan sebesar 2,3%

dikarenakan total aktiva meningkatsebesar 81,215,518(dalam juta rupiah)

sementara penjualan meningkat sebesar 30,528,627(dalam juta rupiah). Kondisi

perusahaan sangat tidak baik dari tahun 2016 ke tahun 2017 karena dibawah rata-

rata industri fixed asset total turn over yaitu 5 kali, berarti perusahaan masih di

bawa rata- rata persentase tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Pada tahun 2017 nilaifixed assets turnover sebesar 1,2 kali artinya dana yang ter-

tanam dalam aktiva tetap berputar 1,2 kali dalam setahun namun di tahun 2018

perusahaan PT. Asuransi Bintang mengalami kengalami kenaikan sebesar 0,1%

dikarenakan total aktiva stabil sementara penjualan meningkat sebesar

9,302,314(dalam juta rupiah),sementara penjualan juga meningkat sebesr

23,471(dalam juta rupiah). Kondisi perusahaan sangat tidak baik dari tahun 2017

ke tahun 2018 karena dibawah rata- rata industrifixed asset total turn over yaitu 5

kali, berarti perusahaan masih di bawa rata- rata persentase tersebut

c.Inventoy Turnover

Inventoy Turnover =

2016 =

= 29,29

= 2,92x

2017 =

= 31,00

= 3,10x

2018 =

= 30,79

= 3,07,x

Berdasarkan perhitungan rasio inventory turnover, pada tahun 2016 men-

galami perputaran sebanyak 2,92 kali. Pada tahun 2017 perputan meningkat men-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

jadi 3,10 kali dan pada tahun 2018 perputaran turun menjadi 3,07 kali ,namun

pada tahun 2017 Inventoy Turnover sebesar 3.10 kali membuktikan bahwa

perusahaan PT Asuransi Bintang mampu mengukur berapa kali dana yang

ditananam dalam perusahaan dalam satu periode, namun pada tahun 2018

mengalami penuruan sebesar 0,03% dikarenakan adanya peningkatan penjualan

sebesar 23,471,373 (dalam jutaan rupiah) semetara pada persediaan peningkatan

sebesar 794,231(dalam jutaan rupiah) namun rata rata indusrti PT Asuransi

Bintang masih dapat dikatakan bagus.

Tabel 3.6
Rasio Aktivitas akhir tahun
2016 hingga 2018

Perbandi- Perbandi-
Rasio-Rasio
No 2016 2017 2018 ngan 2016 ngan 2017
Aktivitas
dan 2017 dan 2018
TotalAssets
1 0,2 0,1 0,5 0,1(-) 0,4(-)
Turnover
Fixed Assets
2 3,5 1,2 1,3 2,3(-) 0,1(+)
Turnover
Inventoy
3 2,92 3,10 3,07 0,18(+) 0,03(-)
Turnover
Sumber : Data diolah, 2019

Dilihat dari tabel 3.6 maka dapat dilihat bahwa rasio total assets turnover

pada PT. Asuransi Bintang pada tahun 2016 sebesar 0,2x dan mengalami

penurunan sebesar 0,1% pada tahun 2017 dengan nilai rasio 0,1x. Pada tahun

2018 rasio total assets turnover pada PT.Asuransi Bintang mengalami penurunan

kenaikana 0,5x. Hal ini menunjukkan perbandingan rasio total assets turnover

pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,4%. Sedangkan untuk

fixed assets turnover pada PT. Asuransi Bintang pada tahun 2016 sebesar 3,5x dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

mengalami penurunan sebesar 2,3x pada tahun 2017 dengan nilai rasio 1,2x Pada

tahun 2018 fixed assets turnover pada PT. Asuransi Bintang kembali mengalami

kenaikan sebesar 1,3x. Hal ini menunjukkan perbandingan fixed assets turnover

pada tahun 2017 dan 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,1%. Untuk rasio

inventory turnover pada Asuransi Bintang pada tahun 2016 sebesar 29,29% dan

mengalami peningkatan sebesar 0,18% pada tahun 2017 dengan nilai rasio 3,10%.

Pada tahun 2018 inventory turnover pada PT. Asuransi Bintang kembali

mengalami penurunan sebesar 0,03%. Hal ini menunjukkan perbandingan

inventory turnover pada tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan dengan

sebesar 3,07%. Dari data diatas maka terlihat PT Asuransi Bintang memiliki nilai

rasio yang bagus dan meningkat. Artinya secara umum kemampuan perusahaan

untuk menggunakan sumberdaya perusahaan semakin meningkat sehingga

penjualan dan keuntungan relatif bagus. Rasio-rasio aktivitas yang baik akan

membuat perusahaan memiliki peluang yang besar untuk mendapat keuntungan.

E. Rasio Leverage

Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang

apabila perusahaan dibubarkan.

a. Rasio Hutang (Debt Ratio)

Debt Ratio =

Kasmir, 2012: 150

2016 =

= 0,669

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

= 66,9%

2017 =

= 0,637

= 63,7%

2018 =

= 0,678

=67,8%

Tabel 3.7
Perhitungan Debt Ratio akhir tahun
2016 hingga 2018

Tahun Total Hutang Total Modal Rasio

2016 352.247.208 525.898.830 0.669


2017 470.554.940 738.183.659 0.637
2018 593.110.979 874.472.888 0.678
Sumber : Data diolah, 2019
Seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang pada tahun 2016
adalah 66,9%.Seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang pada tahun
2017 adalah 63.7%,Seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang pada
tahun 2018 adalah 67,8%.namun pada tahun 2017 total debt total aset
ratiosebesar 63,7% dikarenakan adanya peningkatan di total aktiva sebesar
212,284,739(dalam jutaan rupiah) dan pada total utang mengalami peningkatan
sebesar 118,307,732 (dalam jutaan rupiah).pada tahun 2018 total debt total aset
ratiome meningkat sebesar 4,1% dikarenakan adanya peningkatan di total aktiva
sebesar 136,289,319 (dalam jutaan rupiah) dan pada total utang mengalami
peningkatan sebesar 112,556,039 (dalam jutaan rupiah)
Rasio hutang yang optimal adalah rasio yang proporsi hutang dan ekui-

tasnya sama seperti debt to equity ratio. Jika rasio hutang kurang dari 0.5 kali, be-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

rarti sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya lebih

besar dari 0.5 kali sebagian besar aset perusahaan dibiayai melalui hutang.

Dari data hitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa rasio hutang pada

tahun 2016 hingga 2018 lebih dari 0.5 kali. Hal ini berarti sebagian besar aset pe-

rusahaan dibiayai oleh hutang.

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)

Debt To Equity Ratio = x 100%

Kasmir, 2012: 150

2016 =

= 2,028

= 20,28%

2017 =

= 1,758

= 17,58%

2018 =

= 2,107

=21,07%

Kemampuan perusahaan dalam membandingkan antara seluruh utang

termasuk utang lancar dan seluruh ekuitas pada tahun 2016 sebesar 20,28%,

Kemampuan perusahaan dalam membandingkan antara seluruh utang termasuk

utang lancar dan seluruh ekuitas pasa tahun 2017 sebesar 17,56%, Kemampuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

perusahaan dalam membandingkan antara seluruh utang termasuk utang lancar

dan seluruh ekuitas sebesar 21,07%.

Nilai total debt to total equity ratio pada tahun 2016 sebesar 20,28%

membuktikan bahwa perusahaan PT. Asuransi Bintang dapat mebandingkan

seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas, namun pada tahun

2017 total debt to total equity ratio pada tahun 2017 sebesar 17,56% ini

mengalami penurunan sebesar 2,72% dikarenakan adanya peningkatan diekuiditas

sebesar 93,886,354 (dalam juta rupiah), sementara di total kewajiban terjadi

peningkatan sebesar 118,307,732(dalam juta rupiah),namun rata- rata industri debt

to equity ratio sebesar 80%, perusahaan masih dianggap baik karena berada di

bawah rata- rata industri.

Pada tahun 2018 Total debt to total equity ratio sebesar 21,07% ini

mengalami peningkatan sebesar 3,51% dikarenakan adanya peningkatan di

ekuiditas sebesar 13,813,893(dalam juta rupiah), sementara di total kewajiban

terjadi peningkatan sebesar 112,556,039 (dalam juta rupiah),namun rata- rata

industri debt to equity ratio sebesar 80%, perusahaan masih dianggap baik karena

berada di bawah rata- rata industri.

Tabel 3.8
Perhitungan Debt To Equity Ratio
akhir tahun 2016 hingga 2018

Tahun Total Hutang Total Modal Rasio


2016 352.247.208 525.898.830 20,28
2017 470.554.940 738.183.659 17,56
2018 593.110.979 874.472.888 21,07
Sumber : Data diolah, 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Pada umumnya, debt to equity ratio atau rasio hutang terhadap ekuitas

yang optimal pada suatu perusahaan adalah sekitar 1 kali, dimana jumlah hutang

sama dengan jumlah ekuitas. Namun rasio ini berbeda antara satu jenis industri

dengan jenis industri lainnya karena tergantung pada proporsi aktiva lancar dan

aktiva tidak lancar. Semakin banyak aktiva atau aset tidak lancar, semakin banyak

ekuitas yang dibutuhkan untuk membiayai investasi jangka panjang. Secara

umum, rasio hutang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan

mungkin tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi

kewajibannya. Rasio hutang terhadap ekuitas yang rendah juga dapat menandakan

bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peningkatan profit/labanya secara maksi-

mal.

Dari data perhitungan tersebut maka rasio hutang terhadap ekuitas pada

tahun 2016 hingga 2018 lebih dari 1 kali. Hal ini berarti perusahaan dapat me-

manfaatkan peningkatan profit/labanya secara maksimal.

Jadi dari Rasio Keuangan perusahaan di atas dapat dikatakan bahwa:

1. Kondisi keuangan PT.Asuransi Tbk dalam keadaan likuid atau baik karena

perusahaan mampu membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya

dengan baik dan tepat waktu hal ini di tunjukkan oleh Rasio Lancar perus-

ahaan yang selalu di atas 100%.

2. Kemampuan PT.Asuransi Bintang Tbk Hal ini di tunjukkan oleh rasio return

on investmentbesardan didalam rasio return on investmentapabila semakin

tinggi rasio perusahaan maka semakin baik perusahaan tersebut dalam mem-

peroleh laba.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

3. Jika dilihat dari Rasio Total Assets Turnover, kemampuan perusahaan dalam

mengelola total aktiva untuk memperoleh penjualan/pendapatan yang efektif

dan efesien karena rasio perusahaan mampu mendapatkan penjualan rata-rata

standar rasio yang telah ditentukan.

4. Jika dilihat dari Rasio Hutang (Debt Ratio), perusahaan dalam keadaan baik

karena mampu menghasilkan pendapatan yang maksimal dari perputaran total

aset dalam satu periode serta sebagian aset perusahaan juga masih dibiayai

oleh hutang bukan ekuitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan keuangan Asuransi

Bintang Tbk maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran yang di-

anggap sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam penyempurnaan dan

pencapaian dimasa yang akan datang.

4.1. Kesimpulan

a. Jika dilihat dari rasio likuiditas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi

keuangan perusahaan dalam keadaan likuid atau baik, artinya perus-

ahaan sudah mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan

menggunakan aktiva lancar. Sehingga dapat meyakinkan kreditor dalam

memberikan kredit kepada PT. Asuransi Bintang Tbk.

b. Jika dilihat dari rasio profitabilitas maka dapat disimpulkan bahwa pe-

rusahaan menghasilkan laba yang naik turun disetiap tahun. Namun

dilihat dari rata-rasio profitabilitas PT. Asuransi Bintang menunjukkan

bahwa perusahan mampu untuk dapat mengendalikan biaya produksi

dan harga pokok penjualan untuk menghasilkan laba perusahaan dengan

baik.

c. Jika dilihat dari rasio aktivitas kinerja keuangan perusahaan sangat baik

karena perusahaan sudah mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap

yang dimiliki perusahaan.

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

d. Jika dilihat dari rasio leverage dapat disimpulkan bahwa kondisi keu-

angan perusahaan baik karena sebagian besar aset perusahaan dibiayai

oleh hutang.

4.2. Saran

a. Manajemen PT. Asuransi Bintang Tbk mampu mempertahankan kinerja

perusahaan yang sudah baik dan dapat meningkatkan rasio likuiditas

perusahaan dengan cara meningkatkan kas yang berasal dari penjualan

dan selalu memperhatikan kondisi piutang dan persediaan, agar nilai ak-

tiva lancar dapat meningkat sehingga likuiditas perusahaan menjadi

lebih baik dimasa yang akan datang.

b. Manajemen PT Asuransi Bintnag Tbk sebaiknya lebih mengutamakan

aktivitas dalam rangka meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan

aktiva-aktiva yang sudah dimiliki oleh perusahaan maupun memanfaat-

kan modal sendiri agar laba yang diperoleh lebih optimal. Perusahaan

juga harus memperhatikan kelebihan dana yang menganggur diperus-

ahaan agar dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan bagi pe-

rusahaan.

c. Manajemen PT. Asuransi Bintang Tbk sebaiknya dapat mempertahan-

kan rasio perusahaan yang sudah baik. Jika rasio perusahaan dalam

kondisi yang baik perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam

mendapatkan pinjaman apabila sewaktu-waktu perusahaan membutuh-

kan dana yang cukup besar untuk membiayai kegiatan operasi perus-

ahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

d. Sebaiknya perusahaan menambah aktiva lancar dengan menjual aktiva

tetap yang sudah tidak produktif lagi, ataupun dengan menambah

setoran modal

e. Perusahaan hendaknya lebih meningkatkan penggunaan sumber daya

yang ada secara lebih efektif dan efisien agar terjaga rasio leverage

f. Manajemen PT. Asuransi Bintang Tbk sebaiknya meningkatkan rasio

profitabilitas meskipun perusahaan sudah menunjukkan kondisi

perusahaan tersebut dalam keadaan baik dan untuk meningkatkan

profitabilitas sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan dan

melakukan efisiensi biaya yang dikeluarkan agar keuntungan

perusahaan meningkat pada tahun berikutnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Halim, A. (2014). Manajemen Keuangan. Salemba Empat : Jakarta.

Harahap, S.S. (2009). Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Harahap, S.S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta.

Jumingan. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara : Jakarta.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua. Kencana : Jakar-


ta.

Munawir, S. (2012). Analisa Laporan Keuangan. Liberty Yogyakarta : Yogyakar-


ta.

Sirait, P. (2014). Pelaporan dan Laporan Keuangan. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Sodikin, S.S dan Bogat A.R. (2014). Akuntansi Pengantar 1. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN : Yogyakarta.

Syahyunan. (2013). Manajemen Keuangan 1. USU Press : Medan.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai