Anda di halaman 1dari 3

TANYA JAWAB SEPUTAR PERJANJIAN KINERJA

1. Siapa yang wajib Menyusun Perjanjian Kinerja// Seluruh PNS, CPNS dan PPPK
2. Kenapa wajib Menyusun Perjanjian Kinerja// Perjanjian Kinerja sebagai ukuran kinerja dari
masing-masing pegawai yang disepakati untuk dilaksanakan selama 1 (satu) tahun antara
yang bersangkutan dengan atasannya. Perjanjian Kinerja sebagai dasar penyusunan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) pada tiap tahunnya.
3. Apabila terjadi penggantian pejabat apakah pejabat yang baru wajib Menyusun PK//
Pejabat yang baru wajib meyusun PK sesuai dengan jabatan yang diemban.
4. Apabila seorang menduduki jabatan Plt apakah dia wajib Menyusun PK// Pelaksana Tugas
(Plt) wajib Menyusun tugas pada jabatannya maupun selaku pelaksana tugas, jadi
Menyusun 2 (dua) PK
5. Apabila pemangku jabatan kosong dan didak ditunjuk Plt apakah wajib Menyusun PK//
Tetap Menyusun PK dengan mengosongkan jabatan Pihak Pertama dan ditandatangani
hanya oleh Pihak Kedua.
6. Apakah Pelaksana harian (Plh) wajib menyusun PK? // Plh tidak wajib menyusun PK,
pejabat definitif yang wajib Menyusun PK.
7. Kemana pengumpulan PK dan berapa rangkap// Pengumpulan PK Kepala Perangda ke
Bagian Organisasi Sekretariat Daerah sebanyak 2 rangkap yang telah ditandatangani Kepala
Perangda, sedangkan yang non Kepala dihimpun pada Sub Bagian Program sebanyak 1
(satu) rangkap.
8. Kapan batas waktu penyusunan PK dan berapa kali penyusunannya?// PK Perangkat
Daerah maksimal disusun 1 (satu) bulan setelah APBD ditetapkan, PK disusun sebanyak 2
(dua) kali pada Penetapan APBD dan Perubahan APBD.
9. Penyusunan Indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja mengacu pada dokumen apa?
Indikator kinerja PK pada pejabat structural mengacu pada indicator kinerja yang
diperjanjikan di dokumen anggaran sesuai level indikatornya, sedangkan untuk pelaksana
mengacu pada indikator kinerja atasannya sesuai level jabatannya, sedangkan pada JF
mengacu pada indikator atasannya dengan uraian kegiatan sesuai angka kredit yang akan
disusun.
10. Level indikator pembagian indikator bagaimana?//
a. Indikator sasaran : Kepala Perangkat Daerah
b. Administrator : Indikator Program yang menjadi kewenangannya dan Indikator kegiatan
jika programnya diampu lebih dari satu bidang. Jika programnya diampu oleh satu
bidang maka cukup dimasukkan indikator program saja.
c. Pengawas : Indikator kegiatan yang menjadi kewenangannya dan indikator sub kegiatan
jika kegiatannya di ampu lebih dari satu eselon IV, jika kegiatannya hanya diampu oleh
satu eselon IV maka semua indikator kegiatan dan indikator sub kegiatan dimasukkan.
d. Pelaksana : Indikator kinerja pelaksana merupakan turunan dari indikator kegiatan/sub
kegiatan atasannya (untuk mendukung tercapainya kinerja atasannya), Indikator
berupa rincian aktifitas dalam mencapai target kinerja atasannya. Aktifitas yang
dilaksanakan disesuaikan dengan tingkatan dari masing-masing pelaksana.
Indkator kegaitan eelon IV dapat dibagi untuk beberapa Pelaksana, dapat pula berbagi
target pada jabatan pelaksana yang sama.
e. Jabatan fungsional : Indikator kinerja Jabatan Fungsional merupakan turunan dari
indikator kegiatan/sub kegiatan atasannya (untuk mendukung tercapainya kinerja
atasannya), Indikator berupa rincian aktifitas sesuai dengan sub unsur kegiatan pada
angka kredit untuk mendukung target kinerja atasannya.
11. Apakah pada anggaran pada PK terkait jabatan selaku PPTK atau PPKom// Tanggungjawab
angggaran tidak terkait dengan jabatannya sebagai PPTK atau PPKom, tetapi anggaran yang
menjadi tanggungjawabnya.
12. Apakah Pelaksana atau Jabatan Fungsional memiliki tanggungjawab anggaran dalam
pelaksanaan tugasnya// Pelaksana atau Jabatan Fungsional tidak memiliki tanggungjawab
anggaran, kecuali menduduki jabatan pelaksana tugas dan memiliki anggaran selaku
pelaksana tugas.
KESALAHAN SEPUTAR PERJANJIAN KINERJA
1. Perjanjian Kinerja disusun tidak tepat waktu
2. Perjanjian kinerja tidak mengacu pada dokumen perencanaan/anggaran
yang ada
3. Uraian perjanjian kinerja tidak sesuai dengan tugas fungsinya
4. Terlalu rendah menentukan target kinerja
5. Dokumen copy paste dari dokumen sebelumnya (masih adanya tulisan
perubahan)

Anda mungkin juga menyukai