Anda di halaman 1dari 10

NAMA : RATNA DEWI ANGGRAINI

NIM : 20170420155

THE NATURE OF ACCOUNTING AND THE CHIEF ETHICAL DIFFICULTY: TRUE


DISCLOSURE

1. Sifat-Sifat Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu teknik, dan prakteknya adalah seni atau keahlian
yang dibentuk untuk membantu orang-orang memonitor transaksi ekonomi mereka.
Akuntansi memberikan gambaran bagi orang-orang tentang bagaimana transaksi
keuangan mereka. Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi tentang
kegiatan ekonomi dari suatu organisasi maupun individu. Pada awalnya hanya individu
atau organisasi yang membutuhkan informasi. Kemudian pemerintah mebutuhkan
informasi. Hingga dapat dikatakan, kegiatan ekonomi menjadi sedemikian kompleks dan
teratur, jumlah orang-orang yang membutuhkan informasi — jumlah users atau pengguna
informasi ekonomi menjadi semakin meningkat.
Akuntan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan. Manajer dari suatu perusahaan menggunakan informasi untuk menolong
mereka menyusun rencana dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Pemilik
perusahaan, manajer, pemilik dana, supplier, karyawan dan orang lainnya menggunakan
informasi untuk membantu mereka memutuskan berapa banyak waktu atau uang yang
harus disediakan untuk kepentingan bisnis mereka. Pada akhirnya, pemerintah
menggunakan informasi tersebut untuk menentukan berapa banyak pajak yang harus
dibayarkan oleh suatu perusahaan.
Secara umum ada empat komponen laporan keuangan:

a. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet); terdiri atas tiga elemen:

 Aset (Assets); terdiri dari aset lancar dan aset tetap yang dimiliki oleh
perusahaan. Aset tetap seperti tanah, bangunan, dan investasi jangka
panjang. Aset lancar termasuk uang tunai, jumlah piutang, persediaan,
dan aset lain yang diharapkan untuk dikonsumsi atau siap dikonversi
menjadi uang tunai dalam siklus operasi berikutnya. Hal ini
membutuhkan adanya keterampilan akuntansi, karena membutuhkan
keterampilan, penilaian, penggunaan teknik yang sesuai, dan
penerapan prinsip untuk menentukan apa yang dianggap sebagai aset
dan liabilitas. Terkadang, aset dan liabilitasnya jelas; di lain waktu,
mereka bergantung pada penilaian akuntan, yang baik atau buruk, dan
dapat dipengaruhi oleh tekanan situasi. Seperti halnya semua prinsip
umum, ada kalanya prinsip yang digunakan tidak sesuai dengan situasi
dan penilaian individu diperlukan.

 Kewajiban (Liabilities); merupakan utang yang dimiliki perusahaan


serta uang atau jasa yang dihutangkan perusahaan kepada orang lain.
 Ekuitas Pemilik Modal (Owner’s Equity); dana yang disediakan oleh
pemilk modal dan akumulasi pendapatan atau kerugian yang diperoleh
selama setahun. Ekuitas pemilik dibagi antara saham biasa atau saham
preferen, modal disetor, dan laba ditahan, di mana saham biasa adalah
dolar yang ditetapkan per saham, modal disetor adalah premi yang
dibayarkan untuk saham (saham), dan saldo laba adalah jumlah yang
didapat / hilang di masa lalu dan dividen dibagikan kepada pemilik.

Total Assets = Total Liabilities + Owner’s Equity


b. Laporan Laba-Rugi (Income Statement); menunjukkan:
 Laba apabila pendapatan melebihi beban/biaya,
 Sedangkan rugi apabila beban/biaya melebihi pendapatan.

c. Laporan Saldo Laba (Statement of Changes in Retained Earnings); laporan


laba ditahan menunjukkan perubahan laba selama masa pelaporan. Aset
kurang kewajiban sama dengan .

Assets – Liabilities = paid in capital and retained


earning

d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow).

2. Etika Pengungkapan

Akuntansi menyediakan informasi yang berguna bagi users, jika pelaporan


informasi akuntansi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dilaporkan dengan
benar maka tidak akan muncul permasalahan etika. Namun jika informasi akuntansi
mempengaruhi para pengguna (users) untuk mengambil tindakan, dan tindakan mereka
apakah menguntungkan atau merugikan orang yang menerima atau yang mendapatkan
informasi, maka informasi tersebut akan memberikan dampak terhadap pentingnya etika.
Tergantung pada penggunaannya, penyampaian informasi sama seperti berjualan.
Misalnya, seorang CEO akan mendapatkan peningkatan bonus apabila informasi yang
disampaikan tidak mengecewakan dewan komisaris dan pemegang saham. Intinya,
informasi yang disampaikan oleh CEO tergantung dari bagaimana penyampaian
informasi yang disampaikan, tentunya untuk mendapatkan bonus maka informasi yang
disajikan haruslah informasi yang menyenangkan. Apabila seorang CEO menyampaikan
informasi yang benar, mungkin para dewan direksi atau pemegang saham akan bertindak
atau mengambil keputusan yang dapat membahayakan posisi sang CEO tersebut, maka
dengan berbohong CEO dapat mengubah perilaku pihak yang berkepentingan untuk
bertindak sesuai dengan koridor yang diinginkan oleh CEO.

3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dan dibuat oleh akuntan yang bekerja pada
perusahaan. Akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan yang telah dibuat
oleh akuntan perusahaan. Akuntan yang mengaudit laporan keuangan tersebut
menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan keuangan yang disusun bebas dari salah
saji material dan dapat diterima sesuai standar dan prinsip akuntansi. Standar atau prinsip
yang dapat diterima secara umum adalah GAAP (Generally Accepted Accounting
Principle). Prinsip yang dapat diterima secara umum tersebut disusun dan disupervisi
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, bukan SEC.
Meskipun adanya aturan yang mengacu pada GAAP, permasalahan
pengungkapan masih seringkali terjadi. Sebagai contoh, masalah dalam menentukan nilai
aset. Pengukuran aset menyebabkan permasalahan karena pengukuran tersebut dapat
didasarkan pada biaya aset atau apakah aset tersebut dapat dijual dari sekarang. Kasus
tersebut juga dapat dimanipulasi. Nilai aset (Asset Value) adalah nilai yang dimiliki oleh
pemilik atau jumlah yang dibayarkan oleh pembeli pada pemilik, yang dapat ditentukan
dari ekspektasi perusahaan terhadap pengelolaan aset.

Nilai aset tergantung pada tiga hal:

 Jumlah cash flow,
 Waktu,
 Dan tingkat suku bunga.

Beberapa konsep dan teknik yang digunakan akuntan terdiri dari:

 Net Income (Penghasilan bersih), menunjukkan perubahan dalam kekayaan


perusahaan, selama periode waktu tertentu, dari semua sumber selain injeksi
atau penarikan dana investasi.
 Recognition of income (Pengakuan Pendapatan); Ini melibatkan estimasi
pendapatan dan estimasi pengeluaran. Akuntan perlu memperkirakan
persentase penjualan kotor, mengakui adanya beberapa pembayaran barang
yang tidak akan pernah diterima. Perkiraan biaya didasarkan pada biaya
historis dari sumber daya yang dikonsumsi. Dengan demikian, laba bersih
sama dengan perbedaan antara nilai yang diterima dari penggunaan sumber
daya dan biaya sumber daya yang dikonsumsi dalam proses.
 Transactions approach (Pendekatan Transaksi); Pendekatan ini mengakui
sebagai pendapatan hanya ketika terjadi peningkatan kekayaan (yang dapat
dibuktikan) dari data yang berkaitan dengan transaksi aktual yang telah terjadi
dengan orang-orang di luar perusahaan. Pendekatan ini tidak akan mengakui
sebagai pendapatan, apabila misalnya, kekayaan yang diperoleh perusahaan
jasa dengan mempekerjakan karyawan baru yang dinamis yang akan
menghasilkan komoditas yang dapat dijual.
 Historical cost less depreciation, untuk mengetahui nilai aset maka ada
beberapa aset yang harus disusutkan (depresiasi). Ada beberapa jenis rumus
yang digunakan untuk menghitung akumulasi penyusutan aset, beberapa
diantaranya yaitu: metode garis lurus, metode saldo menurun berganda dan
sebagainya.
 Cost of Good Sold Formula, untuk menentukan harga pokok penjualan,
Akuntan dapat menggunakan beberapa metode pengukuran yaitu:
a) FIFO (First in First Out), Dalam FIFO, harga pokok penjualan sama
dengan total biaya berbagai batch barang yang tersedia, dimulai
dengan batch terlama dalam inventaris.
b) LIFO (Last in First Out), Kebalikan dari FIFO, LIFO berarti bahwa
barang yang paling baru dibeli dicatat sebagai barang yang pertama
dijual.
c) Average (rata-rata), Dalam metode ini, diasumsikan bahwa biaya
persediaan didasarkan pada biaya rata-rata barang yang tersedia untuk
dijual selama periode pelaporan. Biaya rata-rata ditentukan dengan
membagi total biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan total
unit yang tersedia untuk dijual.

4. Aturan-Aturan yang Dapat Dipenuhi Oleh Akuntan

Meskipun tujuan utama akuntan adalah menyediakan gambaran keuangan suatu


perusahaan, namun akuntan memiliki peranan lain yang dapat dilakukan. Beberapa
diantaranya yaitu:

a. Auditing
Peran yang paling penting adalah peran akuntan independen (auditor). Fungsi
auditor adalah untuk menentukan bahwa estimasi organisasi didasarkan pada
formula yang tampaknya masuk akal berdasarkan bukti apa pun yang tersedia
dan untuk melihat bahwa formula tersebut diterapkan secara konsisten dari
tahun ke tahun. Peran auditor bukanlah untuk menentukan apakah formula itu
dapat dibenarkan. Di Amerika Serikat, itu adalah pekerjaan FASB.
b. Akuntan Manajemen
Peran kedua untuk akuntan adalah akuntansi manajerial. Bisnis membutuhkan
pengontrol dan auditor internal. Misalnya, mereka membutuhkan akuntan
internal yang perannya memberikan gambaran paling akurat tentang keadaan
ekonomi organisasi sehingga perusahaan dapat berkembang. Tanggung jawab
utama akuntan adalah untuk perusahaan, tetapi jika dewan, manajer, dan
pemegang saham perusahaan saling bertentangan, akuntan tersebut akan
mengalami konflik. Konflik-konflik ini membentuk dasar bagi banyak
masalah etika.
c. Akuntan Pajak
Peran ketiga untuk akuntan adalah penentuan kewajiban pajak untuk klien,
baik perorangan atau perusahaan.
d. Perencana Keuangan
Beberapa orang mungkin berpendapat ini bukan peran akuntan seperti itu,
melainkan peran akuntan yang mungkin memenuhi syarat untuk
mengasumsikan, mengingat bidang keahliannya.
e. Konsultasi
Karena seorang akuntan sangat akrab dengan status keuangan perusahaan
yang dia layani, akuntan dapat menjadi konsultan perusahaan yang berharga
dalam pengelolaan uang, distribusi pendapatan, dan fungsi akuntansi dan
audit. Di sini, juga, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa ini bukan
peran akuntan, tetapi yang dia dapat asumsikan berdasarkan keahlian akuntan.

5. Pengembangan Eksplisit Standar dan Regulasi Akuntansi

Diawali pada tahun 1920-an, standar akuntansi didorong oleh periode


pertumbuhan industri dengan lonjakan harga saham yang sesuai. “Standar akuntansi
dikembangkan secara pribadi, seringkali dirancang dengan buruk dan tidak diatur.
Akibatnya, mereka menjadi sasaran manipulasi dengan pelaporan keuangan akurat yang
mudah dikompromikan untuk mendorong harga saham, memenuhi perjanjian pinjaman,
atau menarik investor baru.” Pada 1960-an skandal real estat dimulai. Tahun 1970-an dan
1980-an membuktikan penipuan dan penyuapan internasional, yang mengarah pada
pelarangan layanan terkait non-akuntansi, bersama dengan persyaratan pengungkapan
untuk jumlah dan sifat layanan non-audit. Pada tahun 1974, American Institute of Certien
Public Accountants membentuk Cohen Commission untuk menyelidiki apakah “ada
kesenjangan antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan publik dan apa yang dapat dan
harus diharapkan oleh auditor secara wajar. Jika celah semacam itu memang ada, perlu
dieksplorasi untuk menentukan bagaimana perbedaan dapat diselesaikan.”

SEC, pada tahun 1978, mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan layanan


non-audit ketika biaya yang dibayarkan kepada auditor setidaknya 3 persen dari biaya
audit yang dibayarkan. Pada tahun 1982, SEC menyimpulkan bahwa pengungkapan biaya
yang diperlukan untuk layanan nonaudit tidak berguna bagi investor dalam membuat
keputusan, dan persyaratan pengungkapan tahun 1978 dicabut. 1980-an adalah masa
persaingan yang ketat di antara perusahaan akuntansi, perubahan besar dari dekade
sebelumnya. Situasi kompetitif diperburuk oleh tren merger, yang membatasi jumlah
klien yang tersedia. Pada tahun 1986, Komite Khusus AICPA tentang Standar Perilaku
Profesional untuk Akuntan Publik Bersertifikat menemukan bahwa “lingkungan
kompetitif telah memberikan tekanan pada komitmen tradisional kepada para profesional
dalam praktik akuntansi publik tersebut.”

6. The Sarbanes – Oxley Act ( SOX )

Sarbanes - Oxley Act dirancang terutama untuk mengatur perilaku perusahaan


dalam upaya mempromosikan perilaku etis dan mencegah pelaporan keuangan yang
curang. Undang-undang ini berlaku untuk dewan direksi, komite audit, CEO, CFO, dan
semua personel manajemen perusahaan lainnya yang memiliki pengaruh terhadap
keakuratan dan kecukupan laporan keuangan eksternal. Sarbanes - Oxley Act telah
mengubah struktur dasar profesi akuntan publik di Amerika Serikat. Bagian pertama dari
undang-undang tersebut menciptakan Dewan Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik
(PCAOB), memberlakukan peraturan independen eksternal pada profesi dan mengakhiri
peraturan mandiri di bawah AICPA. PCAOB sekarang menetapkan standar audit dan
melakukan inspeksi terhadap perusahaan CPA. Ini juga bertanggung jawab untuk
tindakan disipliner terhadap CPA dan untuk menetapkan nada etis untuk profesi.

7. Skandal Baru-Baru Ini yang Membuat Lebih Banyak Regulasi

Skandal WorldCom mengikuti skandal Enron / Andersen. WorldCom memulai


praktik yang dipertanyakan ketika perusahaan tidak memenuhi harapan pendapatannya.
Pembukuannya yang curang menyebabkan penyajian kembali $9 miliar yang merupakan
yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. “Manajer akuntansi diberi promosi,
kenaikan gaji, dan dibuat merasa bertanggung jawab atas kemungkinan jatuhnya harga
saham jika mereka tidak memanipulasi pembukuan.” Sejak itu, ada skandal lain, yang
paling terkenal di antaranya adalah HealthSouth, di mana perkiraan baru-baru ini
menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi mungkin telah menghasilkan $4 miliar dari
pendapatan palsu (2004). Laporan mengatakan bahwa akuntan fokus pada perubahan
akun penyesuaian kontrak – perbedaan antara tagihan kotor dan apa yang akan
dibayarkan oleh penyedia layanan kesehatan — untuk meningkatkan pendapatan. Ini
berfungsi untuk meningkatkan pendapatan bersih; penyesuaian dilakukan dalam saldo
dengan memalsukan akun aset tetap. Ini berspekulasi bahwa karena banyak karyawan
HealthSouth adalah mantan karyawan Ernst and Young, mereka tahu jenis penyesuaian
yang dapat mereka lakukan tanpa deteksi, dan jika penyesuaian diketahui, karyawan
hanya memberikan dokumen palsu untuk mendukung angka tersebut. SEC menuduh
manajemen HealthSouth membuat pendapatan $2,74 miliar. Lima CFO dihukum; 15
pegawai keuangan mengaku bersalah. Mantan CEO Richard Scrushy adalah CEO
pertama yang didakwa di bawah Sarbanes - Oxley Act (SOX) karena menandatangani
sertifikasi palsu atas laporan keuangan. Meskipun dia menghindari hukuman, dia
didakwa atas 85 dakwaan dan kemudian kehilangan gugatan sipil yang menghasilkan
$2,9 miliar. Apakah dan sejauh mana Sarbanes - Oxley Act berhasil adalah masalah
dugaan. Namun demikian, karena ini adalah upaya legislatif terkemuka untuk
mempromosikan perilaku etis dalam akuntansi.
Pertanyaan:

1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik dari aset lancar dan aset tetap! serta berikan
contohnya!
2. Sebutkan dan jelaskan 3 komponen penting dalam Laporan Posisi Keuangan!
3. Apa yang dimaksud dengan nilai aset (Asset Value)!
4. Bagaimana seorang Akuntan menentukan harga pokok penjualan (Cost Of Goods Sold)!
5. Banyak terjadi kasus akuntan yang melanggar kode etik profesi akuntansi contohnya
memanipulasi laporan keuangan perusahaan yang diaudit. Misalnya memberikan hasil
audit laporan keuangan yang sehat ternyata tidak lama setelah itu perusahaan tersebut
bangkrut, hal tersebut tentu merugikan masyarakat. Sanksi apa yang seharusnya diberikan
kepada para akuntan untuk kasus seperti itu? Apakah akuntan tersebut masih bisa
melakukan audit?

Anda mungkin juga menyukai