Anda di halaman 1dari 28

TEKHNOLOGI WIRELESS

&
WIRELESS ACCESS POINT

1
KATA PENGANTAR

Atas Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kami mengucapkan puji syukur atas
terselesaikannya Paper yang merupakan tugas Komunikasi Data telah terselesaikan tepat
padawaktunya.

Isi daripada paper yang kami susun ini adalah mengenai perkembangan dari pada
teknologi wireless atau Wi-Fi beserta standard-standard nya. Paper ini juga berisi tentang
kelemahan serta keunggulan daripada wireless dan tak lupa paper ini juga
berisi penjelasan tentang bagaimana cara sebuah komputer dapat saling terhubung
dengan network wireless.

Kami menyadari paper yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Masih
banyak hal yang mungkin kami belum ketahui. Maka dari itu kami mohon
masukan berupa kritik dan saran dari para pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Desember 2008

2
PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN WIRELESS DAN Wi-Fi

Wire = kabel, less = tanpa Jaringan tanpa kabel


Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity

Wi-Fi merupakan kependekan dari "Wireless Fidelity", memiliki pengertian yaitu


sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area
Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru
dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam
penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari
luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone


dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer
data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses
internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di
perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan”
karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk
mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus,
dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi
adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat.
Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.

Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone
yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai
dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah
tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di
slot yang
telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA - nya menggunakan Windows

3
XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan
sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang
terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut
memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada
kemasannya. Meskipun Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan
“Wi-Fi Hotspot”, jumlah tempat-tempat umum yang menawarkan “Wi-Fi Hotspot”
meningkat secara drastis. Hal ini disebabkan karena dengan dijadikannya tempat
mereka sebagai “Wi-Fi Hotspot” berarti pelanggan mereka dapat mengakses internet
yang artinya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan.

Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-masing “Hots Spot” pun beragam,
ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya di executive lounge Bandara, ada
yang mengharuskan pemakainya untuk menjadi pelanggan salah satu ISP yang
menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga yang menawarkan kartu pra-bayar.
Apapun pilihan Anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan
adanya Wi-Fi, Anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga Anda tidak
perlu harus selalu terkurung di ruang kerja Anda untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk
pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih
banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang
dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau
dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE
802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a,
802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi
g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005

Istilah Wi-Fi, singkatan dari Wireless Fidelity, sudah tak lagi asing di telinga para
pengakses internet. Kehadiran teknologi tanpa kabel yang canggih ini bukan hanya bisa
dinikmati oleh pembawa notebook atau laptop tapi juga sudah bisa dinikmati oleh para
pecinta gadget mini semacam PDA maupun ponsel pintar seperti communicator.
Ibarat

4
sebuah siaran radio yang hanya bisa diakses sepanjang ada sinyal yang ditangkap
oleh

5
antena radio, begitu juga teknologi Wi-Fi bekerja, pemilik perangkat Wi-Fi dapat
mengakses internet dimana saja sepanjang ada sinyal Wi-Fi yang dapat diterima.

Wi-Fi sekarang ini sudah cukup popular di kalangan masyarakat digital. Banyak
titik-titik strategis yang sudah dilengkapi dengan Wi-Fi yang sengaja dipasang oleh
pemerintah bekerjasama dengan vendor internet seperti telkom. Dengan Wi-Fi, para
pengguna internet bisa merangkul konektivitas tanpa batas di jaringan yang menjangkau
frekuensinya. Sebuanh jaringan tanpa kabel atau Wi-Fi dibangun menggunakan standar
802.11 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Karena
mudah dan murah untuk diaplikasikan dan biaya operasionalnya pun murah, maka
teknologi Wi-Fi berkembang dengan pesat dan disukai oleh banyak orang.

Ada beragam standar 802.11 yang ditetapkan oleh IEEE. Untuk koneksi Wi-
Fi antar perangkat, ada tiga jenis jaringan nirkabel yang ditetapkan oleh IEEE.
MEreka adalah standar 802.11a, 802.11b, dan 802.11g. Yang membedakan
masing-masing standar adalah jangkauan frekuensi dan kecepatan transfernya.
Kebanyakan perangkat yang dijual saat ini dilengkapi standar 802.11b, meskipun
kecepatan transfer datanya lebih lambat daripada kecepatan standar 802.11a.
Pasalnya, kebanykan instalasi Wi-Fi saat ini dibangun menggunakan standar 802.11b.

Untuk saat ini, penggunaan akses Wi-Fi bisa dikatakan lebih sebagai
konsumsi pribadi walaupun sudah banyak tempat umum seperti taman kota dan
kampus yang dilengkapi fasilitas Wi-Fi (hotspot), karena masih beberapa kota saja yang
menyediakan. Sebagai konsumsi pribadi sebagai contoh adalah berbagai hotspot yang
dipasang di kafe atau hotel-hotel tak lebih untuk lebih menarik minat konsumen
untuk datang atau menggunakan fasilitas di tempat tersebut. Keberadaan hotspot
memang bisa menjadi nilai tambah bagi cafe dan hotel tersebut karena ada
beberapa pengunjung yang datang memang sengaja hanya untuk mencari akses
internet.

Teknologi Wi-Fi memang selalu berkembang. Saat ini operator selular juga sudah
mulai melakukan penetrasi bisnis di jaringan akses internet nirkabel dengan biaya yang

6
murah. Contohnya paket Telkomsel Flash yang dikeluarkan oleh telkomsel, hanya
dengan 125rb/bulan pelanggan dapat melakukan akses internet unlimited. Sungguh suatu
kemajuan teknologi Wi-Fi yang harus dimanfaatkan oleh pengguna akses internet.
Berikut adalah kelebihan Wi-Fi:
1. Tidak seperti sistem paket radio, Wi-Fi memanfaatkan spektrum radio yang tidak
berlisensi. Sebenarnya, tidak membutuhkan regulasi atau ijin khusus untuk
bisa menggunakan akses Wi-Fi
2. Dengan Wi-Fi, anda tak perlu repot mengurus kabel jaringan. Akses internet bisa
dilakukan tanpa kabel.
3. Sekarang sudah ada banyak perangkat yang mendukung Wi-Fi yaitu Ponsel, PDA,
laptop. Beragam merk dan penyedia layanan fitur Wi-Fi juga bisa dipilih.
4. Jaringan Wi-Fi sifatnya roaming. Artinya perangkat yang berbasis Wi-Fi (contoh
laptop) bisa berpindah dari satu akses point ke akses point yang lain
dengan mudah.
5. Wi-Fi merupakan standar jaringan nirkabel global. Artinya perangkat Wi-Fi bisa
bekerja dimana saja di belahan bumi manapun asal mendapatkan sinyal
jaringannya.

II. SEJARAH / RIWAYAT Wi-Fi

Perkembangan teknologi wireless saat ini berkembang sangat cepat seiring


dengan kebutuhan informasi yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah kemampuan komunikasi secara bergerak,
keandalan sistem semakin meningkat, kerahasiaan informasi tejamin, biaya
pembangunan relatif lebih murah dibanding wireline dan ketersediaan pelayanan
yang semakin tinggi, tidak terbatas waktu dan tempat sehingga konsumen dapat
berkomunikasi kapanpun dan dimanapun berada.

WI-FI ( Wireless Fidelity) merupakan teknologi WLAN yang sedang berkembang


pesat yang mengunakan standar pengembangan dari IEEE 802.11 yaitu : 802.11.b;
802.11.a; dan 802.11.g. WLAN sendiri merupakan sistem komunikasi data yang mampu
menggantikan atau memperluas jaringan wired LAN untuk memperoleh fungsi nilai

7
tambah, menggunakan teknologi Radio Frekuensi (RF), transmit dan receive data melalui
gelombang udara, melewati dinding, langit-langit dan bahkan struktur semen, tanpa
menggunakan jaringan kabel. WLAN mampu menyediakan semua fitur dan manfaat dari
teknologi tradisional LAN seperti Ethernet atau Token Ring tetapi dengan
kelebihan tanpa menggunakan kabel, sehingga mobile dan fleksibel.

Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Motorola dengan maksud


untuk merancang suatu jaringan tanpa kabel di suatu kantor. Dengan WirelessLAN
(WLAN) banyak manfaat yang diperoleh diantaranya karena menggunakan sinyal radio
RF maka transmit dan receive data melalui gelombang udara sehingga dapat
mengantikan kabel- kabel jaringan yang berserakan pada
suatu ruangan, kemampuan mobilitasnya memungkinkan
konsumen dapat mengakses jaringan kapan dan dimanapun berada sesuai dengan
coveragenya, kemudian yang tak kalah pentingnya adalah biaya untuk
memanfaatkan teknologi ini yang relatif murah karena menggunakan frekuensi ISM yaitu
2,4 GHz dan frekuensi UNII 5 GHZ dimana alokasi frekuensi ini merupakan frekuensi
yang bebas penggunannya. Pengaturannya hanya dalam hal tertentu saja seperti
power transmit yang tidak melebihi 1W atau 30 dBm.

WLAN standar IEEE 802.11.b mempunyai bandwidth 22 MHz yang terbagi


menjadi 3 alokasi yang berbeda. Interferensi akan terjadi bila penggunaan reuse frekuensi
ini berada pada satu kawasan yang sama. Sehingga sangat diperlukan pengaturan
terhadap pembangunan hotspot antar operator WISP untuk menghindari interferensi.

Pada awal perkembangannya teknologi Wi-Fi ini indentik dengan standar IEEE
802.11.b, hal ini dikarenakan teknologi dengan standar ini yang berkembang sangat
pesat, namun seiring dengan perkembangan teknologi wirelessLAN maka sebutan Wi-Fi
juga digunakan untuk standar IEEE lainnya yaitu IEEE 802.11.a, dan IEEE
802.11.g, dimana masing-masing standar kompatibel satu dengan lainnya. Istilah “Wi-Fi”
(Wireless Fidelity) menunjukkan adanya sertifikasi oleh Wi-Fi Alliance, yang
merupakan asosiasi internasional nonprofit 802.11 produk vendor, Wi-Fi sertifikasi
berarti bahwa produk

8
802.11 sudah dilakukan pengetesan untuk mampu interoperabilty dengan produk

9
sertifikasi yang lain. Ini berarti kita dapat menggunakan Wi-Fi Certified product dengan
Wi-Fi Certified 802.11 networks baik berbasis MAC atau Windows-based networks.
Selain itu meskipun produk 802.11 tidak memiliki sertifikasi akan dapat bekerja dengan
baik dengan device yang bersertifikasi. Wi-Fi Certified logo merupakan
jaminan interoperability.

Teknik modulasi yang digunakan untuk masing-masing standar berbeda. Standar


IEEE 802.11.b menggunakan teknik modulasi teknologi spread spectrum, sedangkan
yang lainnya menggunakan teknik modulasi teknologi OFDM. Masing-masing teknologi
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun kelebihan yang dimiliki
OFDM yang sangat bermanfaat adalah ketahanannya terhadap lingkungan propagasi
multipath. Sehingga sangat baik diterapkan untuk lingkungan perkotaan yang
banyak gedung-gedung tinggi sebagai penghalang utama terhadap LOS.

Berikut ini adalah Sejarah / Generasi Jaringan Wireless:

a. GENERASI I

Generasi-1 dimulai pada akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa pada
awal tahun 1980-an). Advanced Mobile Phone Service
(AMPS) pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada
tahun 1978. AMPS merupakan sistem telepon wireless analog, untuk ukuran waktu
itu, cukup sukses di Amerika. AMPS berhasil memberikan pelayanan telepon
bergerak yang dapat menjangkau sebagian besar daratan Amerika Serikat.

Namun AMPS masih banyak memiliki kelemahan dalam hal mobilitas pengguna
yang sangat terbatas karena belum adanya kemampuan handover yang menyebabkan
pembicaraan dari pengguna akan segera terputus apabila dia berada di luar jangkauan
area, efisiensi yang sangat kecil karena keterbatasan kapasitas spektrum
yang
menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang dapat berbicara dalam waktu

10
bersamaan, dan sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih lanjut karena keterbatasan
kemampuan kompresi dan coding data.

Selain dari hal-hal tersebut, sistem ini harus mempergunakan perangkat dan
peralatan yang berat dan tidak praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu
itu. Generasi-1 telepon wireless untuk kawasan Eropa ditandai dengan
diluncurkannya paling tidak 9 standar sistem analog di awal tahun 1980-an, seperti
Nordic Mobile Telephony (NMT) di Skandinavia, Total Access Communications
System (TACS) di Inggris, C450 di Jerman, dll., dimana satu sama lain tidak saling
berinterkoneksi.

b. GENERASI II

Generasi-2 telepon wireless dipelopori dari kawasan Eropa. Dalam sistem


baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna
serta kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan
jumlah subscriber baru. Karena tidak dapat dilakukan dengan sistem analog,
maka menggantinya dengan sistem digital. Standar baru diperkenalkan dengan nama
Global Standard for Mobile Communications (GSM).

GSM pada awalnya adalah kepanjangan dari Groupe Speciale Mobile,


sebuah badan gabungan dari para ahli yang melakukan studi bersama untuk
menciptakan standar GSM tersebut. Generasi-2 (2G) di Amerika Serikat
ditandai dengan diluncurkannya standar jaringan baru yang juga bersistem
digital yang diberi nama Digital AMPS (D-AMPS) (disebut juga TDMA –
Time Division Multiple Access) danIS-95 atau cdma-One, yang merupakan
sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple
Access) diperkenalkan oleh Qualcomm (pertengahan 1990-
an). Untuk negara-negara di benua Asia, pertama kali mereka mengadopsi
sistem telepon wireless digital dengan menerapkan teknologi jaringan GSM.
Khusus di negara Jepang, berkembang sistem Personal Digital Cellular (PDC)
yang mereka kembangkan sendiri dan hanya berlaku di negeri itu.

11
Jepang sendiri hingga saat ini telah mengembangkan sendiri sistem digital
selulernya hingga meninggalkan negara-negara di kawasan lainnya ditandai
dengan kemajuan layanan dan terus bertambahnya jumlah subscriber di jaringan
mereka, namun demikian sistem yang mereka kembangkan tetaplah sistem yang
eksklusif dan hanya berlaku di Jepang saja.

Sistem telepon wireless/ seluler digital memberikan beberapa kelebihan,


yaitu suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, efisiensi spektrum/ frekuensi
yang menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan
dengan kemampuan kompresi dan coding data digital.

c. GENERASI III

Teknologi wireless generasi-3 (3G) hingga saat ini dikembangkan oleh suatu
kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis
yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia. Kesepakatan 3G
tertuang dalam International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan
antara lain memutuskan bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar
sistem yang akan diberlakukan di dunia, yaitu Enhanced Datarates for GSM
Evolution (EDGE), Wideband-CDMA (WCDMA), dan CDMA2000.

Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai :


• menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
• menambah kemampuan jelajah (roaming)
• untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
• peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS)
• mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)

12
III. STANDAR Wi-Fi

Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat maka


perlu diterapkan konsep standarisasi terhadap penggunaan teknologi yang akan
diterapkan. Tujuannya secara luas adalah untuk mengurangi biaya alat dan
komponen melalui integrasi dan economic of scale yaitu untuk memproduksi suatu
peralatan secara mass production sehingga biaya produksi dapat ditekan sehingga
murah.. Pada tabel 1 dibawah ini terlihat standar IEEE masing-masing teknologi Wi-Fi.

IV. PERANGKAT Wi-Fi

• Penerus Sinyal
Access Point atau sering disebut dengan AP, sebenarnya mempunyai kesamaan
fungsi dengan hub dan switch. Kalau saya sih senang menyebutnya dengan
station pemancar daripada penerus sinyal. Access point merupakan tipe spesial dari
wireless station yang menerima transmisi radio dari station radio lainnya di jaringan
wireless dan meneruskan sinyal-sinyal tersebut ke jaringan terakhir.Access
Point bisa
merupakan sebuah perangkat yang berdiri sendiri atau sebuah komputer yang

13
berisikan sebuah adapter jaringan wireless yang berh bungan dengan special access
point management software.

• Penerima Sinyal
Berikut ini merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk menerima sinyal Wi-Fi
yang disebarluaskan oleh AP (Access Point).
o PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), yang
biasa digunakan untuk laptop.
o PCI WLAN Card, digunakan untuk PC (personal computer) atau komputer
jangkrik yang tidak bisa diangkat-angkat.
o USB Wi-Fi, bisa digunakan untuk laptop atau PC yang ada port USB-nya.
Biasanya harganya lebih murah dan mudah dibawa, tapi entah kalau untuk
barang dibawah ini, “linksys dan microsoft sih”.
o CF (Compact Flash) digunakan untuk PDA (Personal Digital Assistant), Anda
punya PDA?

Sistem Infra Structure membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan
sebagai Access point melalui software bila mengunakan jenis Wireless Network
dengan perangkat PCI card. Mirip seperti Hub Network yang menyatukan
sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point menandakan sebuah
sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio
untuk diterima oleh computer lain. Untuk mengambarkan koneksi pada Infra
Structure dengan Access point minimal sebuah jaringan wireless network
memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana computer lain yang mencari
menerima signal untuk masuknya kedalam network agar saling berhubungan.
Sistem Access Point (AP) ini paling banyak digunakan karena setiap computer
yang ingin terhubungan kedalam network dapat mendengar transmisi dari Access
Point tersebut. Access Point inilah yang memberikan tanda apakah disuatu tempat
memiliki jaringan WI-FI dan secara terus menerus mentransmisikan namanya -
Service Set IDentifier (SSID) dan dapat diterima oleh computer lain untuk
dikenal. Bedanya dengan HUB network cable,
HUB mengunakan cable tetapi tidak memiliki nama (SSID). Sedangkan Access point

14
tidak mengunakan cable network tetapi harus memiliki sebuah nama yaitu nama
untuk SSID.

Keuntungan pada sistem access point (AP mode):


- Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah
pengaturan dan computer client dapat mengetahui bahwa disuatu ruang
ada sebuah hardware atau computer yang memancarkan signal Access Point
untuk masuk kedalam sebuah network.
- bila mengunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan
24 jam untuk melayani network. Banyak hardware Access point yang
yang dihubungkan ke sebuah hub atau sebuah jaringan LAN. Dan computer
pemakai Wi-Fi dapat masuk kedalam sebuah jaringan
network. Dan sistem security pada model AP lebih terjamin.
Untuk fitur pengaman sebuah Hardware Access Point memiliki beberapa fitur
seperti melakukan block
IP, membatasi pemakai pada port dan lainnya.
- Sebuah Access point baik berupa sebuah card WI-FI yang ditancapkan pada slot
computer atau jenis USB card dan lainnya dengan mengaktifkan fungsi Access
point ataupun sebuah alat khusus Access point yang berdiri sendiri dengan
antena dan adaptor power bisa difungsikan sebagai Bridge network, router
(gateway).Sistem Access point juga diterapkan pada sebuah layanan
service. Misalnya layanan network disebuah terminal airport atau layanan
khusus yang dibuat sebuah service provider untuk internet umumnya
mengunakan sistem Adhoc. Pada sistem layanan tersebut biasanya pemakai
Wi-Fi harus login sesuai ketentuan yang diperlukan dari
penyelangara service tersebut. Contoh pada gambar
dibawah ini. Setting tersebut digunakan oleh Windows dimana pemakai
memilih apakah akan terkoneksi ke jaringan bebas misalnya layanan
service internet dari sebuah service provider (ISP), atau untuk
memasuki jaringan dari sebuah network atau melakukan hubungan dengan
computer lain secara peer to peer.
- Pemakai dapat memberikan sebuah nama untuk satu alata Access Point. Nama

15
tersebut dikenal dengan Service Set IDentifier (SSID) atau nama sebuah

16
network dan dipengaruhi oleh huruf besar kecil (case sensitive). Untuk
batas memiliki panjang maksimum 32 karakter untuk sebuah nama SSID
network. SSID nantinya akan dibawah sebagai nama dari gelombang
frekuensi yang diterima oleh card WI-FI lain agar dikenal keberadaannya
oleh computer lain. Bila digambarkan secara sederhana, misalnya sebuah
computer dalam kondisi Access Point mode atau sebuah hardware
diberikan nama "pcgue", maka bisa dibayangkan alat tersebut atau computer
tersebut sedang berteriak dengan nama PCGUE , dan computer lain akan
mengenal oh disana ada network WI-FI dengan nama PCGUE sebagai nama
SSID.

V. KONFIGURASI JARINGAN Wi-Fi

Tekonologi Wi-Fi memungkinkan subscriber unit untuk berkomunikasi


dan mengakses jaringan melalui akses poin dengan menggunakan propagasi radio
sebagai media transmisi. Sel yang merupakan coverage area dimana
komunikasi antara subscriber unit dan akses poin terjadi merupakan bangunan dasar
dari teknologi ini. Luas coverage dari suatu sel sangat tergantung kepada kuat sinyal
ang dipropagasikan serta kondisi lingkungan antara subscriber unit dan akses poin.

Secara umum topologi Jaringan Wi-Fi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar yaitu BSS (Basic Service Set) dan ESS (Extended Service Set). BSS terbagi menjadi
dua yaitu Independent Basic Service Set disebut juga jaringan ad-hoc dan
Infrastruktur Basic Service Set. Pada mode ad-hoc antar komputer saling
berkomunikasi secara langsung dan tidak memerlukan akses point. Sedangkan
pada mode infrastruktur, network traffic melalui wireless akses point. Dalam jaringan
mode infrastruktur, wireless ethernet segmen dapat dengan mudah ditambahkan pada
traditional wired network untuk
membuat integrasi wired dan wireless network.

17
a. BSS (Basic Service Set)

Ad-hoc Wireless Network merupakan pilihan konfigurasi jaringan yang


inexpensive dan fleksibel. Jaringan Wi-Fi mode ad-hoc secara keseluruhan
berbentuk wireless. Tiap workstation terhubung peer to peer terhadap workstation yang
lain. Pada mode ad-hoc antar komputer saling berkomunikasi secara langsung
dan tidak memerlukan akses point. Sedangkan pada mode infrastruktur, network
traffic melalui wireless akses point. Dalam jaringan mode infrastruktur, wireless
ethernet segmen dapat dengan mudah ditambahkan pada traditional wired network
untuk membuat integrasi wired dan wireless network.. Contoh independent dan
infrastruktur basic service set dapat dilihat pada gambar . 2 dibawah ini :

b. ESS (Extended Service Set)

ESS merupakan suatu jaringan yang terdiri dari kumpulan jaringan infrastruktur
BSS yang saling terhubung melalui Distribution System (DS).Sebuah jaringan
dalam mode infrastruktur bergantung pada hubungannya dengan akses point.
Masing-masing
workstation saling berkomunikasi melalui akses point bukan secara langsung dengan

18
workstation yang lain. Pada mode ini sekuritas menjadi hal yang sangat penting. Contoh
mode ESS (Extended Service Set) dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini :

VI. KALKULASI LINK BUDGET

Dalam system kominikasi radio, kondisi lingkungan yang berada pada


lintasan gelombang radio tersebut memiliki potensi untuk menimbulkan
redaman dan menimbulkan efek multipath fading. Disamping
kondisi lingkungan, performansi komunikasi radio juga dipengaruhi oleh frekuensi
kerja yang digunakan serta jarak tempuh lintasan. Link budget merupakan salah
satu cara untuk menentukan parameter- parameter perangkat radio guna memenuhi
persyaratan kualitas BER tertentu. Oleh karena itu perhitungan link
budgetmerupakan unsur yang penting dalam merencanakan
sistem radio untuk memastikan bahwa setiap pengguna dapat mengakses jaringan.

19
- Redaman Lintasan Free Space
Model propagasi free space digunakan untuk memperkirakan kuat sinyal bila pada
lintasan LOS antara transmitter dan receiver tidak terdapat penghalang (obstacle)
Persamaan free space loss adalah sebagai berikut :
PL(dB) = 32,5 + 20 log f (MHz) + 20 log d (Km)

Dalam perhitungan model propagasi dalam skala yang besar perlu ditentukan titik
referensi pada jarak dekat (d0) yang digunakan sebagai titik referensi daya terima
dalam menghitung daya terima Pr(d) untuk semua jarak dmana d > d0. Titik referensi
d0 yang dipilih selain harus berada pada daerah far field atau lebih besar dari daerah
fraunhofer (df) tetapi harus lebih kecil dari jarak yang digunakan dalam aplikasi
praktis. Besarnya daya terima pada jarak d dimana d ≥ d0 ≥ df dinyatakan sebagai
berikut :

- Redaman Lintasan Log-Distance


Pada model redaman lintasan log-distance, nilai redaman lintasan tidak hanya
dipengaruhi oleh jarak seperti pada model redaman lintasan free-space, namun juga
memnperhitungkan kondisi lingkungan yang pada umumnya tidak ideal. Pada model
ini nilai rata-rata dari redaman lintasan untuk jarak transmister-receiver tertentu
dinyatakan sebagai fungsi jarak dengan menggunakan path loss exponent (n), dengan
persamaan sebagai berikut :

dimana (n) menunujukkan laju pertambahan redaman lintasan terhadap jarak. Nilai
(n) tergantung pada kondisi lingkungan antara transmister dan receiver, sebagaiman
tertera pada table berikut :

20
VII. PROPAGASI GELOMBANG DALAM RUANGAN

- Dalam melakukan perancangan Wi-Fi untuk dalam ruangan perlu perlakuan khusus
dengan mempertimbangkan hal-hal seperti tersebut dibawah ini yaitu :
- Orang-orang yang berjalan dalam suatu ruangan akan mnenyebabkan tambahan
redaman multipath sebesar 10 dB
- Bangunan dengan sedikit konstruksi metal dan pemisah ruangan akan menyebabkan
delay spread sebesar RMS 30 s/d 60 ns.
- Bangunan dengan konstruksi yang sebagaian besar metal dengan kondisi ruangan
gang terbuka akan menyebabkan delay spread sebesar s/d 300ns
- Antar lantai dengan lantai terbuat dari semen menghasilkan redaman yang lebih
rendah dibandingkan dengan lantai yang terbuat dari metal.
- Kuat sinyal terima meningkat dengan semakin tinggi bangunan, semakin tinggi lantai
loss semakin rendah. 15 dB untuk first floor, 6 dB untuk lantai berikutnya sampai
lantai empat. 1-2 dB untuk lantai diatas lantai empat.
- Penetrasi gelombang radio/ building loss tergantung pada bahan material bangunan,
orientasi, layout bangunan, ketinggian, jumlah persentasi jendela (6 dB loss
berkurang melalui jendela), dan frekuensi.
- Redaman bangunan 2 s/d 38 dB.

Delay spread adalah rambatan gelombang multipath menghasilkan lintasan sinyal


dengan berbagai lintasan yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan waktu tiba
yang berbeda pula pada receiver. Hal ini dapat menyebabkan ISI (Inter Symbol
Interference). Dengan teknik modulasi OFDM masalah intersimbol ini dapat menjadi
solusi. ISI juga disebabkan oleh near far efek yaitu dimana semakin jauh dengan
transceiver maka kualitas sinyal akan semakin buruk. Oleh karena itu perlu pengaturan
power transmit sehingga secara rata-rata RSL sama. Namun dalam perancangan Wi-Fi
masalah pengaturan power transmit ini tidak terlalu berpengaruh karena coverage untuk
satu akses poin relatif kecil maksimum 100 m.

21
VIII. PERANCANGAN ARSITEKTUR Wi-Fi

Gambar 8 dibawah ini menunujukkan perancangan jaringan arsitektur Wi-Fi.


Arsitektur ini merupakan dasar untuk aplikasi baik pada lingkungan korporat, SOHO,
public hotspot bahkan untuk Metropolitan Area Network (MAN) dengan menggunakan
metode nano sel.

IX. CARA KERJA Wi-Fi :

- Klien mengirim Extensible Authentication Protocol (EAP) sebagai titik awal ke


Access Point (AP).
- AP mengirimkan pesan berisi identitas AP ke EAP-request.
- EAP-response dari klien mengirimkan kembali paket dengan identitas klien ke dalam
Authentication Server.
- Authentication Server menjawab dengan diperbolehkan/tidaknya klien masuk dalam
jaringan WLAN. Jika diperbolehkan, maka server akan mengirim kembali identitas

22
dan “ijin” ke klien melalui authenticator. Jika tidak, maka akan ada pemberitahuan
penolakan dari server.
- Authenticator memberikan pemberitahuan kepada klien jika klien diberi hak atas
penggunaan jaringan.
- Klien mendapatkan akses untuk menggunakan jaringan.

Dapat digambarkan sebagai berikut:

X. MODEL BISNIS TEKNOLOGI Wi-Fi

Yang paling utama dalam menerapkan bisnis ini adalah dengan mencari model bisnis apa
yang paling tepat untuk diterapkan (Bill Gates: Competition is not among product but
among bussiness model). Dalam hal ini ada enam model bisnis yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk menerapkan teknologi Wi-Fi yaitu :

1. Venue menggelar dan memiliki sendiri, WISP hanya sebagai ISP.


- Venue membuat semua solusi WI-FI termasuk skema harga & billing, kecuali
koneksi disewa dari ISP
- Venue mendapat Revenue 100%
- WISP mendapat revenue hanya dari sewa koneksi

23
2. Venue sebagai pemilik, WISP sebagai sistem integrator
- Venue membeli dan memiliki infrastruktur WI-FI dan sistem Backend-nya
- Venue menyewa koneksi dari WISP
- Harga dan billing ditetapkan oleh venue
- Venue mendapat Revenue 100%
- WISP menyediakan jasa profesional untuk merancang dan menggelar seluruh solusi
WI-FI
- WISP memperoleh pembayaran pertama untuk jasa profesional yang diberikannya
- WISP mendapat bayaran rutin untuk maintenance dan support
3. Venue menyewa infrastruktur dari WISP
- Venue menyewa seluruh infrastruktur dari WISP
- Skema harga dan billing ditetapkan venue
- Venue mendapat Revenue 100%
- Venue membayar secara berkala (bulanan, catur wulanan atau tahunan) sewa solusi
Wi-Fi, infrastruktur dan koneksi serta sistem backend-nya kepada WISP
- WISP menyediakan koneksi
- WISP menyediakan jasa profesional untuk merancang dan menggelar seluruh solusi
Wi-Fi
- WISP tidak mendapat revenue dari hotspot

4. Partnership Venue – WISP


- Venue tidak menyediakan, memiliki atau membayar untuk solusi WI-FI apapun
- Venue menyediakan lokasi
- Venue memperoleh bagaian dari revenue yang dihasilkan
- WISP menyediakan koneksi, jasa profesional, infrastruktur, sistem backend
- WISP mendapat sebagaian besar revenue

5. WISP sebagai pemilik


- WISP menyediakan tempat atau membayar venue untuk penggunaannya
- WISP menyediakan dan menggelar seluruh solusi WI-FI

24
- WISP mendapat revenue 100%

6. Model Agregator
- Venue mengontrak ISP untuk koneksinya
- Venue membeli peralatan WI-FI dari agregator atau vendor H/W yang
direkomendasikan
- Venue menjadi bagian dari jaringan hotspot aggregator
- Venue menentukan sendiri harga akses untuk lokasinya
- End user bisa langsung mendaftar dengan agregator atau dengan venue
- End user memperoleh akses ke setiap hotspot yang ada di jaringan agregator
termasuk laokasi yang dimiliki venue
- Venue mendapat sebagian besar revenue yang diperoleh dari cutomernya sendiri,
yang mendaftar dilokasinya (80%)
- Venue mendapat bonus sekian tiap kali user agregator log-in melalui hotspotnya
- Venue mendapat bonus setiap kali ia mendaftarkan customer untuk aggregator
- Keuntungan : Local roaming antar jaringan hotspot agregator dan jaringan
agregator terus berkembang.

25
KESIMPULAN

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas


pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu
berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara
bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi baik 2,4 GHz maupun
5 GHz yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan
(Kompas,
5/2/2004). Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem
Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area
itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas. Apabila prasyarat tersebut
tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan
hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem
telekomunikasi lainnya. Bila interferensi tersebut berlanjut karena penggunanya ingin
lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman
terhadap keterbatasan teknologinya pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4
GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Keterbatasan lain dari
kedua jalur frekuensi nirkabel
ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM
(industrial, science and medical). Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio
atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus
siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam
S5.150 dari Radio Regulation.

Teknologi Wi-Fi sangat tepat digunakan untuk menjadi solusi akses internet
secara cepat tanpa kabel dengan kelebihan biaya infrastruktur murah dan sangat
tepat untuk digunakan dalam lingkungan korporat, SOHO dan public hotspotbahkan
untuk mencover suatu Metropolitan Area Network (MAN)

Kapasitas pengguna untuk satu akses point tiap nano selnya sangat tergantung
pada bandwidth yang ditawarkan kepada user. Untuk kapasitas 11 Mbps dengan efisiensi

26
70% berarti maksimum throughput 7,7 Mbps sehingga setiap akses point dapat
memberikan bandwith akses untuk 256 Kbps sebanyak 30 pengguna secara bersamaan.

Model Bisnis yang tepat merupakan sarana untuk memanfaatkan teknologi ini sehingga
mampu bersaing dengan teknologi lainnya yang telah lebih dahulu tersedia.

27
DAFTAR PUSTAKA

• RJB. Wahyu Agung W., 1998, Jaringan Komputer, ANDI offset, Yogyakarta.
• Tommi Poltak Mario, 2006, Tuntunan Praktis Menguasai Jaringan Komputer, Ardana
Media, Yogyakarta.
• Stallings, Willian, 1994, Komunilasi Data Dan Jaringan Komputer, Prentice Hall Inc.,
New Jersey.
• Edi S. Mulyanta, 2005, Jaringan Wireless Komputer, ANDI offset, Yogyakarta.
• Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, ANDI offset, Yogyakarta.
• http://ilmukomputer.com/yuhefizar-komputer.pdf (12 juli 2003)
• Jogiyanto H.M, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep Dasar Dan
Komponen.Edisi Ketiga, Yogyakarta:BPFE
• www.republika.co.id(Rabu, 11 Januari 2001)“Dari Morse Hingga WAP”
• eBizzAsia- Volume II No 14 - Februari 2004”Wi-Fi, Pasar Lebih Menguntungkan”
ELEKTRO INDONESIA (Edisi ke Tiga Belas, Juni 1998)
• kompas.com Edisi Senin, 20 Oktober 2003 “Dampak Kemerdekaan “Wireless
Internet.
• Wikipedia-Indonesia-Ensiklopedia Bebas Berbahasa “Wi-Fi”
• Wikipedia-Indonesia-Ensiklopedia BebasBerbahasa”JaringanLokal Nirkabel”
• http://www.arcle.net “Perkembangan Internet Pada Mobile Device” oleh Minarto
Djojo (11 November 2000)

28

Anda mungkin juga menyukai

  • P6
    P6
    Dokumen3 halaman
    P6
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • P2
    P2
    Dokumen4 halaman
    P2
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • P7
    P7
    Dokumen4 halaman
    P7
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • P10
    P10
    Dokumen5 halaman
    P10
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • PBO Lanjutan Kelas Karyawan II
    PBO Lanjutan Kelas Karyawan II
    Dokumen19 halaman
    PBO Lanjutan Kelas Karyawan II
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • TEKOM4
    TEKOM4
    Dokumen8 halaman
    TEKOM4
    mgrin30
    100% (1)
  • TEKOM1
    TEKOM1
    Dokumen6 halaman
    TEKOM1
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 8
    Pertemuan 8
    Dokumen9 halaman
    Pertemuan 8
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • 1 - Untuk Apa Membuat Compiler
    1 - Untuk Apa Membuat Compiler
    Dokumen4 halaman
    1 - Untuk Apa Membuat Compiler
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 9
    Pertemuan 9
    Dokumen9 halaman
    Pertemuan 9
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 7
    Pertemuan 7
    Dokumen12 halaman
    Pertemuan 7
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 6
    Pertemuan 6
    Dokumen7 halaman
    Pertemuan 6
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 4
    Pertemuan 4
    Dokumen15 halaman
    Pertemuan 4
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 10
    Pertemuan 10
    Dokumen6 halaman
    Pertemuan 10
    mgrin30
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 13
    Pertemuan 13
    Dokumen10 halaman
    Pertemuan 13
    mgrin30
    Belum ada peringkat