5. Trauma Elektrik
Luka Listrik adalah luka yang disebabkan oleh trauma listrik, yang merupakan
jenis trauma yang disebabkan oleh adanya persentuhan dengan benda yang
memiliki arus listrik, sehingga dapat menimbulkan luka bakar sebagai akibat
berubahnyaenergi listrik menjadi energi panas.
Cedera Akibat Listrik merupakan kerusakan yang terjadi jika arus listrik
mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun
menyebabkan terganggunyafungsi suatu organ dalam.
Efek yang ditimbulkan oleh sengatan listrik ke tubuh manusia adalah kejang
otot, nafas berhenti, denyut jantung tidak teratur, luka bakar tingkat tiga,
sampai hal yang terburuk yaitu kematian. Berikut ada beberapa cara
menangani korban kesetrum :
• Jika tubuh korban masih kontak dengan arus listrik, jangan menyentuhnya
dengan tangan telanjang. Segera matikan sumber listrik atau memotong
kabelnya, jika tidak berhasil segera tendang tubuh korban dengan sol sepatu.
• Pastikan sumber listrik sudah tidak menempel di tubuh korban, rebahkan
tubuh korban hingga terlentang dan angkat dagunya, minta orang lain segera
menelepon ambulan.
• Lihat dan dengar nafasnya, jika korban dalam keadaan tidak bernafas,
segera beri nafas bantuan
• Jika ada luka terbuka di tubuh korban akibat sengatan listrik, segera tutupi
dengan benda yang tidak menghantarkan panas seperti kain atau perban.
6. Tersedak
Ketika seseorang tersedak, wajahnya akan berubah merah dan tampak
berusaha untuk mengatur napas, pembuluh darah wajah juga akan terlihat
jelas. Biasanya ia akan memegangi tenggorokan, sementara kulitnya makin
pucat, bibir dan ujung telinga serta hidung menjadi kebiruan. Ini disebabkan
jumlah oksigen yang dihirup berkurang. Anak-anak adalah orang yang paling
sering terjadi tersedak dan butuh penanganan segera.
Yang harus dilakukan sebelum melakukan pertolongan pertama, katakan
pada si anak setenang mungkin langkah apa yang akan Anda lakukan.
Jika dengan batuk, benda penyebab tersedak tidak juga bisa keluar. Mintalah
ia batuk sambil membungkuk atau posisi kepala lebih rendah agar gaya
gravitasi membantu ia mengeluarkan benda tersebut. Jika tidak berhasil juga,
lakukan tindakan pertolongan dengan manuver Heimlich. Manuver Heimlich
adalah tindakan yang dikenal dapat menolong orang yang tersedak
Manuver Heimlich untuk bayi kurang dari 1 tahun
7. Tenggelam
• Tenggelam merupakan proses gangguan pernapasan karena adanya media
cair.
• Tenggelam dapat mengganggu system pernafasan, yang dapat
menimbulkan kematian, oleh karena itu kasus tenggelam harus cepat diatasi.
• Tenggelam dibagi menjadi tenggelam dalam air tawar dan air laut.
• Tenggelam dapat mengakibatkan air masuk ke dalam alveolus, yang dapat
menyebabkan otak tidak mendapatkan oksigen dan kelumpuhan pusat
pernafasan dan kehilangan kesadaran.
• Tenggelam air tawar menyebabkan pengenceran darah, karena konsentrasi
air yang rendah masuk ke dalam sel darah merah. Hal ini menyebabkan
gangguan elektrolit.
• Tenggelam air laut menyebabkan pemekatan darah sehingga beban jantung
bertambah dan menyebabkan denyut nadi yang melambat, dan penurunan
tekanan darah.
• Saat ada seseorang yang tenggelam, jangan sampai kita yang bermaksud
menolong justru menjadi korban kedua. Pertama, pastikan terlebih dahulu
bahwa kita yakin dapat berenang dan menyelamatkan korban, karena korban
pastinya dalam keadaan panik dan terkadang malah mencelakakan penolong.
• Selain dengan berenang, korban dapat ditolong dengan:
1. Raih (dengan atau tanpa alat)
2. Lempar (alat apung)
Penanganan awal korban adalah dengan mengecek ABC (airway, breathing,
circulation) dengan focus perbaikan jalan nafas dan pemberian nafas buatan
kepada korban.
Penilaian pernapasan dilakukan pada tahap ini, yang terdiri dari tiga langkah,
yaitu:
1. Look, yaitu melihat adanya pergerakan dada
2. Listen, yaitu mendengarkan suara napas
3. Feel, yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas
Penanganan pertama pada korban yang tidak sadar dan tidak bernapas
dengan normal setelah pembersihan jalan napas yaitu kompresi dada lalu
pemberian napas buatan dengan rasio 30:2. Terdapat tiga cara pemberian
napas buatan, yaitu mouth to mouth, mouth to nose, mouth to mask, dan
mouth to neck stoma.
Penanganan utama untuk korban tenggelam adalah pemberian napas
bantuan untuk mengurangi hipoksemia. Pemberian napas buatan inisial yaitu
sebanyak 5 kali. Melakukan pernapasan buatan dari mulut ke hidung lebih
disarankan karena sulit untuk menutup hidung korban pada pemberian napas
mulut ke mulut. Pemberian napas buatan dilanjutkan hingga 10 – 15 kali
selama sekitar 1 menit. Namun, bila korban tenggelam lebih dari 5 menit,
pemberian napas buatan dilanjutkan selama 1 menit, kemudian bawa korban
langsung ke daratan tanpa diberikan napas buatan.
• Tatalaksana:
1. Penderita dipinggirkan ke tempat sejuk, pakaian dilonggarkan
2. Beri minum air dingin
3. Bila keadaan berat, dapat diberikan: Infus NaCl 0,9% plasma ekspanders,
epinefrin 1/1000 0,3-1 ml subkutan, oksigen
• Heatstroke terjadi akibat paparan suhu lingkungan yang tinggi, ditambah
keja berat, biasanya dau hari setelah terpapar gelombang udara panas.
• Gejala awal berupa lemah, pusing kepala, dan pengurangan keluarnya
keringat
• Gejala berat hampir sama dengan heat exhaustion ditambah dengan kulit
kemerahan, panas dan kering, tidak ada keringat; pernafasan dan detak
jantung yang cepat; kejang setempat.
• Tatalaksana yaitu: 1. Memindahkan ke tempat sejuk, pakaian ditinggalkan.
2. Mengguyur penderita dengan air dingin
3. Massage kulit untuk mempercepat aliran darah
4. Obat-obatan berupa infus cairan, bila kejang terus diberikan diazepam iv.
10. Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh.
Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan
(misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh disertai dengan
gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Gejala dan tanda: Rasa haus terus-menerus dan produksi air seni yang
seminimal mungkin dan lebih pekat dan gelap. Gejala selanjutnya berupa
mulut kering, berkurangnya air mata dan keringat, kekakuan otot, dan mual
dan muntah. Gejala bisa semakin memburuk hingga sampai ke koma dan
gagalnya multi organ yang berakibat fatal.
Penanganannya berupa penggantian cairan berupa banyak mingum, atau
melalui infus. Penanganan dengan obat ditujukan kepada penyakit penyebab
dehidrasi tersebut, berupa diare, dll.
11. Diare
Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa
darah dan atau lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang terjadi secara
mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Penyebab diare yaitu:
1. Infeksi: virus (Rotavirus, Adenovirus, Norwalk), bakteri (Shigella,
Salmonella, E.Coli, Vibrio); Parasit (protozoa: E.Histolytica, G.Lamblia,
Balantidium coli; cacing perut: Askaris, Trikuris, Strongilideus, dan jamur:
Kandida).
2. Malabsorpsi : Karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak, dan protein
3. Makanan: makanan basi, beracun, alergi makanan
4. Imunodefisiensi
5. Psikologis: rasa takut dan cemas
12. Keracunan
Semua yang berlebihan itu tidak baik, sama seperti semua zat dapat berlaku
menjadi racun, tergantung pada dosis dan cara pemberiannya.
Keracunan dapat dikarenakan oleh makanan, zat kimia, gigitan hewan
beracun (serangga, ular, hewan dll).
Seseorang dicurigai menderita keracunan bila:
1. Seseorang yang sehat mendadak sakit
2. Gejalanya tidak sesuai dengan penyakit tertentu
3. Gejala menjadi progresif dan cepat bila dosis racun besar
4. Anamnesis menuju ke arah keracunan, terutama kasus bunuh diri
5. Keracunan kronik bila obat dalam waktu lama digunakan