Seno Hargo Winardi adalah alumni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Malang.
154
Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
dilihat bakat yang ada. Dalam permainan bulutangkis untuk usia dini,
pukulan lob yang jauh sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil
pukulan lob dalam permainan bulutangkis. Sebagai rancangan latihan
yang diprogramkan dengan baik, latihan pukulan lob forehand atas dan
kekuatan lengan diberikan bagi pemain putra usia 9-12 tahun. Pembinaan
dan pengelolaan latihan yang dilakukan sedini mungkin dimulai sejak
atlet berusia muda atau masa kanak-kanak. Untuk memungkinkan
peningkatan prestasi, latihan harus berpedoman pada teori dan prinsip-
prinsip latihan tertentu. Bompa (dalam Budiwanto, 1985) menjelaskan
bahwa dalam melaksanakan latihan, pemberian beban latihan harus
ditingkatkan secara bertahap teratur hingga mencapai beban maksimum.
Demikian juga dengan teknik pukulan lob dalam permainan bulutangkis,
latihan harus berpedoman pada teknik pukulan lob. Latihan adalah
peningkatan sarana untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi
semaksimal mungkin dengn tidak mengabaikan aspek dalam latihan,
yaitu: fisik, teknik, taktik dan mental (Harsono, 1998). Pemilihan yang
tepat dari pelaksanaan latihan secara kontinyu, harus dipahami betul
sifat-sifat yang terutama berhubungan dengan baik tidaknya latihan
dijalankan, karena semakin tinggi tingkat prestasi semakin baik pula
metode dan program latihan yang disajikan. Program latihan pukulan lob
forehand atas dan kekuatan lengan merupakan bentuk perlakuan dalam
penelitian ini. Pukulan lob merupakan taktik untuk menyerang atau
bertahan dalam melakukan lob.
Pukulan lob merupakan pukulan yang mengarah keposisi
belakang lawan dan posisi shuttlecock melambung tinggi di daerah
belakang lawan. Pukulan lob dilakukan dengan rilek, posisi badan
ditempatkan sedemikian rupa dibelakang shutlecock, salah satu kaki
berada didepan dan berat badan jatuh di kaki belakang. Pukulan lob harus
disertai dengan kekuatan lengan yang kuat dan semua itu memerlukan
latihan yang melalui prinsip-prinsip yang benar. Tekinik latihan pukulan
lob forehand atas yang dipergunakan dalam penelitian ini. Untuk
terampil memukul memerlukan proses, teknik pukulan yag baik bisa
dilakukan jika sudah tercapai otomatisasi pukulan. Latihan pukulan lob
yang teratur dan terprogram dengan baik merupakan langkah untuk
mendapatkan otomatisasi pukulan lob. Teknik pukulan lob bisa dilakukan
dengan lambungnya shuttlecock yang tidak terlalu tinggi tetapi jatuh di
155
JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.9, No.2, Mei-Agustus 2007: 154-161.
METODE
Penelitian ini mengggunakan rancangan eksperimen dengan
menggunakan rancangan penelitian “single group pretest posttest
design” (Graziano dan Raulin,1993). Subyek penelitian ini adalah atlet
Putra Persatuan Bulutangkis Nasional Malang, usia antara 9-12 tahun
yang berjumlah 15 anak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes
pukulan lob forehand atas. Dalam penelitian ini, peneliti juga
156
Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
HASIL
Hasil penelitian yang disajikan berupa teknik statistik deskriptif
dalam bentuk tabel, meliputi : rata-rata hitung (mean), simpangan baku
(standart deviation), dan rentangan skor terendah dan tertinggi (range).
Hasil normalitas data tes awal dan tes akhir jauhnya pukulan lob
forehand atas disajikan dalam tabel berikut ini.
Setelah dilakukan uji normalitas langkah selanjutnya yaitu
menguji perbedaan rata-rata tes jauhnya pukulan lob forehand atas
bulutangkis sebelum dan setelah diberi program latihan. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t yang disajikan dalam tabel 4.3. menunjukkan
157
JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.9, No.2, Mei-Agustus 2007: 154-161.
bahwa nilai t = -13,229 dan nilai probabilitas = 0,000. maka hipotesis nol
(ho) berbunyi” pengaruh latihan pukulan lob forehand atas dan kekuatan
lengan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jauhnya pukulan lob
forehand atas bagi pemain putra usia 9-12 tahun di perkumpulan
bulutangkis Nasional Malang” ditolak. Menurut Arikunto (2002:3)
Penelitian eksperimen adalah suatu rencana untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi faktor-faktor lain yang bisa
mengganggu penelitian. Dari proses yang diberikan dalam latihan
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh pukulan lob
forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya pukulan lob
forehand atas bulutangkis bagi pemain putra usia 9-12 tahun di Persatuan
Bulutangkis Nasional Malang.
Keterangan:
df : derajat kebebasan
Sig : nilai signifikansi.
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan hasil penelitian ini akan dibahas tentang
pembahasan jenis dan rancangan penelitian, Menurut Graziano dan
Raulin (1993) menyatakan bahwa rancangan penelitian terdiri dari satu
kelompok tes yang mendapat tes dua kali yaitu sebelum perlakuan dan
sesudah perlakuan diadakan tes. Pembahasan variabel penelitian,
Menurut Arikunto (2002) menyatakan bahwa variabel adalah obyek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas yaitu latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan, satu variabel terikat yaitu
jauhnya pukulan lob forehand atas. Variabel bebas dalam penelitian ini
digunakan sebagai variabel perlakuan adalah program latihan yang
158
Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
159
JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.9, No.2, Mei-Agustus 2007: 154-161.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka selanjutnya peneliti
mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran tesebut
adalah: (1) Disarankan kepada atlet dalam menjalankan latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan lebih bersemangat
agar cepat memperoleh prestasi yang diharapkan; (2) Disarankan
kepada peneliti lain agar dilakukan penelitian tentang pengaruh latihan
pukulan lob forehand atas dan kekuatan lengan terhadap jauhnya pukulan
lob forehand atas bulutangkis dengan frekuensi latihan lebih banyak;
160
Pengaruh Latihan Lob Forehand Atas (Seno Hargo Winardi)
DAFTAR PUSTAKA
161