Adoc - Pub - Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja
Adoc - Pub - Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja
Pedoman Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Lembaga Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina Lemsarlatker
Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,
email : sekretariat@akreditasi.or.id, Website: www.akreditasi.or.id
1
Lembaga Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina Lemsarlatker
Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,
email : sekretariat@akreditasi.or.id, Website: www.akreditasi.or.id
KEPUTUSAN
KETUA LEMBAGA AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN KERJA
NOMOR : KEP.09/LA-LPK/XI/2013
TENTANG
2
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
3
KETIGA : Pedoman Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebagaimana terlampir,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Ini;
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 September 2013
4
LPK bermutu, SDM Indonesia Unggul
Pedoman Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Lembaga Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina Lemsarlatker
Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,
email : sekretariat@akreditasi.or.id, Website: www.akreditasi.or.id
5
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN 2
DAFTAR ISI 4
KATA PENGANTAR 8
BAB I PENDAHULUAN 9
a. Latar Belakang 9
b. Tujuan 10
c. Ruang Lingkup 10
d. Acuan Normatif 11
e. Istilah dan Definisi 11
BAB II STANDAR AKREDITASI 14
a. Standar Satu : Kompetensi Kerja 14
b. Standar Dua : Kurikulum 14
c. Standar Tiga : Materi pelatihan 14
d. Standar Empat : Manajemen/Tata KeIola LPK 15
e. Standar Lima : Instruktur dan Tenaga Pelatihan 15
f. Standar Enam : Sarana dan prasarana 15
g. Standar Tujuh : Administrasi Keuangan 16
h. Standar Delapan : Asesmen 16
BAB III PERSYARATAN, PROSES, DAN MEKANISME AKREDITASI 17
a. Persyaratan Permohonan Akreditasi 17
b. Proses Akreditasi 17
c. Mekanisme Akreditasi 18
BAB IV PELAKSANAAN AKREDITASI 21
a. Tujuan 21
b. Manfaat 21
c. Instrumen 21
d. Metode Asesmen Akreditasi 22
e. Asesesor Akreditasi 22
f. Kategori Akreditasi 23
g. Masa Berlaku Akreditasi 24
h. Banding 24
i. Surveilan 24
j. Penghargaan (AWARD) 25
k. Tindakan Perbaikan 25
BAB V PENUTUP 26
6
LAMPIRAN PEDOMAN AKREDITASI LPK 27
LAM. A INSTRUMEN AKREDITASI 28
1. Formulir Permohonan Akreditasi LPK 28
2. Petunjuk Pengisian Formulir Permohonan Akreditasi LPK 29
3. Ceklis Akreditasi LPK 2014 30
a. Standar Satu : Kompetensi Kerja 30
b. Standar Dua : Kurikulum 30
c. Standar Tiga : Materi pelatihan 32
d. Standar Empat : Manajemen/Tata KeIola LPK 33
e. Standar Lima : Instruktur dan Tenaga Pelatihan 35
f. Standar Enam : Sarana dan prasarana 36
g. Standar Tujuh : Administrasi Keuangan 37
h. Standar Delapan : Asesmen 38
4. Pernyataan Komitmen Manajemen 40
LAM. B MATERI SOSIALISASI AKREDITASI LPK 41
1. Visi, Misi, Rencana Strategi dan Eksekusi 42
2. Rekapitulasi LPK Terakreditasi Tahun 2014 Semester I 44
3. Kerangka Pelatihan Bermutu Indonesia 47
4. Instrumen Akreditasi Berbasis Mutu 52
LAM. C TRAINING PROVIDER ACCREDITATION APPLICATION FORM 71
1. Training Provider Application Form 72
2. Instructions 73
3. Accreditation Application Form Checklist 74
a. Standar 1 : Competency 74
b. Standar 2 : Training Curriculum 74
c. Standar 3 : Training Material 76
d. Standar 4 : Training Provider Management 77
e. Standar 5 : Instructure and Training Support Staff 79
f. Standar 6 : Training Facility 80
g. Standar 7 : Finance Management 81
h. Standar 8 : Assessment 82
4. Statement of Management Commitment 84
7
KATA PENGANTAR
Pedoman akreditasi ini merupakan ketentuan umum yang mengatur tata cara
penyelenggaraan akreditasi LPK. Ketentuan umum tata cara akreditasi ini meliputi delapan
standar akreditasi, persyaratan, proses, mekanisme akreditasi, serta pelaksanaan akreditasi.
LA-LPK telah menyusun dan membakukan seluruh prosedur, kriteria, instrumen dan
mekanisme akreditasi LPK kedalam buku pedoman akreditasi LPK ini. Buku ini merupakan
pembaruan dari pedoman akreditasi yang lama setelah melalui kajian, studi penyetaraan
(benchmarking) dengan standar nasional dan internasional, serta uji coba dan perbaikannya.
Maksud pedoman akreditasi antara lain semua pihak yang terlibat akreditasi memiliki
pemahaman yang sama dalam akreditasi. Selain itu sebagai bahan pembelajaran tentang
akreditasi bagi semua pihak yang terkait.
Pedoman akreditasi ini berguna bagi LA-LPK dan KA-LPK untuk administrasi akreditasi;
bagi asesor dan penyuluh/konsultan untuk panduan kerja; bagi LPK untuk panduan persiapan
dan perbaikan tata kelola LPK; serta bagi pembinaan, pengawas, dan departemen lain terkait
untuk panduan pembinaan.
8
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada saat era globalisasi ini ekonomi antar negara menjadi lebih terbuka. Situasi
ini memiliki dampak pada banyak segi kehidupan seperti komunikasi, perpindahan dan
transaksi sumber daya ekonomi. Begitu juga mobilitas dan kompetisi tenaga kerja antar
negara lebih terbuka dan sulit dibatasi. Menghadapi situasi ini pemerintah telah
mengambil langkah penting yaitu dengan menerbitkan Perpres No. 8 Tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Akreditasi LPK oleh LA-LPK terdiri dari delapan standar dimana LPK harus
memenuhi agar dapat menawarkan pelatihan sesuai kualifikasi KKNI yang dijabarkan
dalam SKKNI yang disetujui secara nasional serta menghasilkan lulusan yang memenuhi
standar kualitas yang diinginkan. Saat ini LA-LPK telah mengembangkan instrumen
akreditasi yang mencakup delapan standar di atas sebagai penyempurnaan dari
instrumen akreditasi sebelumnya.
9
Dengan diterbitkannya pedoman akreditasi LPK, KA-LPK, asesor, dan pemerintah
daerah dan pihak lainnya yang terlibat dalam akreditasi dapat membantu menerapkan
standar tatakelola LPK, mempersiapkan dan melaksanakan akreditasi LPK secara baik,
benar, transparan dan obyektif. Pedoman akreditasi ini juga diharapkan dapat
mendorong dan memotivasi LPK untuk meningkatkan kuaitas layanan dan kredibilitas
lembaga secara konsisten dan berkesinambungan.
b. Tujuan
1. Lembaga Pelatihan Kerja dapat memahami delapan standar tatakelola LPK, dapat
menerapkan dalam kegiatan pelatihan kerja, dapat mempersiapkan dokumen dan
syarat akreditasi serta dapat melaksanakan kegiatan dan mendapatkan status
akreditasi.
2. Lembaga Akreditasi LPK dan Komite Akreditasi LPK dapat memberi penerangan
kepada masyarakat luas tentang kegiatan akreditasi LPK, memberi pengarahan
kepada LPK yang akan melakukan akreditasi, serta memberi pertimbangan dan
putusan akreditasi.
4. Dinas Naker Pembina LPK daerah, Konsultan atau Penyuluh LPK, dan para
pengandil (stakeholder) LPK dapat memahami kebijakan, tujuan dan kegiatan
akreditasi serta dapat memberi masukan, dukungan atau bantuan dalam kegiatan
akrediasi LPK.
c. Ruang lingkup
10
d. Acuan Normatif
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
11
4. Sertifikat Akreditasi adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh LA-LPK
tentang status akreditasi, yang menyatakan pemberian akreditasi kepada LPK
untuk suatu ruang lingkup LPK.
8. Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah instansi pemerintah, badan hukum atau
perorangan yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja.
12
13. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka
perjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
15. Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitik beratkan
pada penguasan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterlampilan,
dan sikap sesuai dengan standar yang di tetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
16. Program Pelatihan Kerja adalah keseluruhan isi pelatihan yang tersusun secara
sistimatis dan memuat tentang kompetensi kerja yang ingin dicapai, unit unit
kompetensi, jangka waktu pelatihan, dan kriteria asesmen.
17. Kurikulum adalah suatu dokumen kurikulum yang tertulis secara sistematis yang
mengidentifikasikan hasil belajar, kriteria asesmen, isi pembelajaran, metode
pelatihan dan strategi asesmen.
18. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
13
BAB II
STANDAR AKREDITASI
Standar akreditasi LPK ada 8 buah yaitu standar kompetensi kerja, standar kurikulum
pelatihan, standar materi pelatihan, standar manajemen LPK, standar pelatih/ instruktur dan
tenaga pelatihan, standar sarana dan prasarana pelatihan, standar administrasi keuangan,
serta standar asesmen pelatihan.
1. Standar dua adalah pembuatan program dan kurikulum secara terstruktur sesuai
kerangka kualifikasi (KKNI), standar kompetensi (SKKNI), atau Standar
Kompetensi Internasional atau standar kompetensi khusus lainnya seperti
terdapat dalam pedoman penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi.
14
2. Materi pelatihan disusun dengan memperhatikan prinsip; format mudah
digunakan, bahasa mudah dimengerti, serta mendorong siswa peserta pelatihan
mau belajar.
1. Standar lima adalah pengadaan instruktur pelatihan dan tenaga pelatihan LPK
yang memiliki kualifikasi kompetensi SKKNI atau kualifikasi kompetensi lainnya
yang diakui.
1. Standar enam adalah pengadaan sarana utama dan sarana pendukung (prasarana)
sesuai kerangka kualifikasi atau standar kompetensi (SKKNI atau khusus) yang
ditawarkan untuk setiap jenis kejuruan/ profesi pelatihan.
15
2. Ketersediaan sarana dan prasarana yang baik dan layak dapat dimiliki LPK sendiri
atau kerjasama penguasaan dengan pihak lain sekurangnya selama tiga tahun.
16
BAB III
PERSYARATAN, PROSES DAN MEKANISME AKREDITASI
LPK yang mengajukan permohonan akreditasi baik akreditasi baru maupun akreditasi
ulang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut;
1. Lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) telah memiliki ijin dari Dinas Kabupaten/
Kota yang membidangi ketenagakerjaan kecuali DKI Jakarta ijin dari dinas tingkat
provinsi.
2. Lembaga pelatihan kerja pemerintah atau perusahaan swasta yang memiliki status
hukum sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Surat pernyataan kesediaan untuk memenuhi seluruh ketentuan sesuai ketentuan
yang dipersyaratkan oleh LA-LPK.
4. Mengisi dokumen formulir permohonan akreditasi (borang-borang) serta seluruh
lampirannya.
b. Proses Akreditasi
17
c. Melakukan koordinasi dengan LPK, asesor, serta KA-LPK tentang rencana
dan jadwal kunjungan.
4. Melakukan Visitasi Lapangan
Pada akhir pelaksanaan proses akreditasi, tim asesor wajib menyusun laporan
yang berisi keputusan asesmen sementara yaitu terakreditasi, atau tidak
terakreditasi. Laporan keputusan sementara ini disampaikan ke LA-LPK melalui
KA-LPK untuk mendapatkan keputusan status akreditasi akhir. Dalam hal ini KA-
LPK dapat memberi rekomendasi/ catatan berdasarkan hasil keputusan asesmen
sementara oleh asesor akreditasi kepada LA-LPK.
c. Mekanisme Akreditasi
18
1. KA-LPK telah terbentuk di Provinsi.
19
2. KA-LPK belum terbentuk di Provinsi.
20
BAB IV
PELAKSANAAN AKREDITASI
a. Tujuan Akreditasi
3. Melakukan pemetaan terhadap capaian kinerja LPK sebagai dasar untuk perbaikan
kinerja LPK oleh LPK, serta pembinaan LPK oleh pemerintah atau pihak lain yang
berkepentingan.
b. Manfaat Akreditasi
2. LPK terakreditasi dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebanggaan serta nilai
lebih bagi peserta pelatihan untuk meyakinkan bahwa peserta pelatihan
memperoleh kompetensi dalam LPK dengan standar tata kelola yang baik.
c. Instrumen Akreditasi
3. Panduan teknis dan instrumen akreditasi dibuat dan dijabarkan secara obyektif,
valid dan handal (reliabel) untuk digunakan sebagai alat akreditasi oleh asesor.
4. Instrumen Akreditasi LPK terdiri dari 8 standar dimana seluruhnya berjumlah 106
butir pernyataan dengan rincian sebagai berikut:
e. Asesor Akreditasi
Asesor adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi dan kompeten yang relevan untuk
melaksanakan asesmen LPK. Berikut ini adalah persyaratan asesor akreditasi:
f. Kategori Akreditasi
Kategori atau status akreditasi terdiri dari Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi;
1. Terakreditasi, yaitu suatu LPK memenuhi seluruh syarat untuk diakreditasi dalam
menyampaikan pelatihan berbasis kualifikasi KKNI atau SKKNI atau standar
kompetensi internasional atau standar kompetensi khusus.
2. Tidak terakreditasi, yaitu suatu LPK tidak memenuhi sebagian atau seluruh syarat
untuk diakreditasi dalam menyampaikan program, baik yang terkait dengan
kualifikasi KKNI atau SKKNI, atau kompetensi khusus lain yang diakui.
g. Masa Berlaku Akreditasi
Masa berlaku status akreditasi LPK ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Masa berlaku status akreditasi adalah 3 (tiga) tahun dan setelah itu dapat
mengajukan permohonan kembali untuk diakreditasi ulang, sekurang-kurangnya
3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa berlakunya/ status akreditasi.
2. Apabila masa status akreditasinya sudah berakhir namun LPK yang bersangkutan
belum mengajukan permohonan untuk diakreditasi maka status akreditasinya
dinyatakan berakhir.
3. LPK yang masa berlaku status akreditasinya sudah berakhir dan telah mengajukan
permohonan untuk diakreditasi tetapi belum dilakukan proses akreditasi oleh LA-
LPK maka status akreditasinya dinyatakan masih tetap berlaku.
4. LPK yang tertunda akreditasinya karena telah melebihi batas waktu proses
akreditasi yang disediakan (maksimal 1 tahun) belum juga melengkapi
persayaratan yang ditentukan oleh LA-LPK maka harus mengajukan permohonan
ulang proses akreditasinya.
h. Banding
Ketentuan dan tatacara banding LPK terhadap LA-LPK adalah sebagai berikut:
1. LA-LPK melayani permohonan banding yang diajukan oleh LPK terhadap
keputusan LA-LPK setelah melalui proses verifikasi oleh KA-LPK.
2. Hasil keputusan banding yang ditetapkan oleh LA-LPK bersifat final dan
mengikat.
3. Dalam menangani banding, LA-LPK melakukan hal-hal berikut:
a. Melakukan penyelidikan terhadap permohonan banding yang diajukan LPK;
b. Mempertimbangkan masukan hasil verifikasi dan saran KA-LPK;
c. Menetapkan keputusan banding melalui rapat pleno LA-LPK;
d. Memberitahu keputusan akhir yang diambil LA-LPK kepada LPK;
e. Melakukan upaya tindak lanjut bilamana diperlukan;
f. Mendokumentasi permohonan banding, keputusan akhir, dan tindak lanjut.
i. Surveilan
Kriteria untuk menentukan LPK masuk dalam kategori tingkatan perbaikan standar
kualitas manajemen, ditetapkan kemudian oleh LA-LPK sesuai dengan standar
perbaikan mutu dalam kerangka Malcomb Baldrige Performance Exellen pada kategori
pendidikan atau kriteria lainnya.
k. Tindakan Perbaikan
LPK seharusnya melakukan tindakan perbaikan atas hasil dan rekomendasi akreditasi
oleh LA-LPK dan KA-LPK. Tindakan perbaikan LPK mencakupi aspek-aspek berikut:
Bilamana dalam pelaksanaan proses akreditasi terdapat hal-hal yang belum diatur
ataupun belum jelas tertuang pada pedoman akreditasi ini, KA-LPK, Asesor LPK, pihak terkait
lainnya yang terlibat dalam proses akreditasi, dapat mengajukan permohonan penjelasan
kepada LA-LPK. Permohonan penjelasan dapat dialamatkan kepada KA-LPK maupun
langsung ke sekretariat LA-LPK di Jakarta.
LPK bermutu, SDM Indonesia Unggul
Instrumen Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Lembaga Akreditasi
Lembaga Pelatihan Kerja
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6A Direktorat Bina Lemsarlatker
Ditjen Binalattas Kemenakertrans RI, Jakarta Selatan Telepon 021-52901142, Faksimili 021-52900925,
email : sekretariat@akreditasi.or.id, Website: www.akreditasi.or.id
Formulir Permohonan Akreditasi LPK
A. Data Organisasi
Nama Organisasi
Jenis Organisasi
Website
B. Kontak Person
No Telepon No Fax Email
Nama Direktur
E. Profil Staf
Jumlah
Jenis dan Kualifikasi Keterang Kualifikasi dan lainnya
L P
Staf Administrasi
Manajemen
1. Kolom sebelah kiri berisi kriteria yang terkait dengan masing-masing kedelapan standar.
Kolom Bukti/ Panduan Evaluasi mengidentifikasikan bukti yang harus disediakan oleh
lembaga pelatihan kerja.
2. Pernyataan yang diberi garis bawah (warna biru) menunjukkan hal yang harus anda
kumpulkan. Akan tetapi, hal tersebut dapat dalam berbagai format penggunaan. Tidak
ada ketentuan penggunaan format tertentu untuk dokumen yang diminta
3. Pada kolom bukti berilah penjelasan ringkas dari dokumen yanga Anda sediakan, seperti
nomer petunjuk dokumen pendukung, atau keterangan lainnya yang dianggap perlu.
4. Tidak menjadi masalah jika anda tidak memiliki dokumen untuk semua area. Area-area
ini akan didiskusikan dengan anda oleh tim asesmen akreditasi selama kunjungan
lapangan.
5. Anda dapat menggunakan dokumen yang sama untuk lebih dari 1 kriteria. Buatlah
catatan untuk nomor dokumen sehingga tim asesmen akreditasi akan mengetahui
dimana mencarinya.
6. Akreditasi akan berdasarkan pada lebih dari hanya dokumen-dokumen saja. Tim
Asesmen akan melakukan kunjungan lapangan untuk memerikasa fasilitas dan
perlengkapan dan melakukan interview dengan staf kunci, peserta, dan pemangku
kepentingan. Selama kunjungan lapangan Tim Asesmen akan mencari dan memverifikasi
bukti dokumen yang sesungguhnya diterapkan pada LPK anda
7. Sangatlah penting untuk melengkapi formulir permohonan ini karena hal ini akan
dijadikan rujukan pada ceklis yang dimiliki asesor akreditasi. Ceklis tersebut memberikan
informasi yang lebih mengenai standar pendokumentasian yang disyaratkan.
Ceklis Akreditasi LPK
LPK harus mengisi dan melengkapi dokumen yang diperlukan sebelum proses akreditasi. Periksalah
apakah seluruh detail telah diisi dan dilengkapi, buatlah rujukan langsung pada kolom bukti dokumen/
informasi untuk mendukung bukti (biasanya tertulis) dan lampirkan dokumen-dokumen utamanya.
1 1.1 KRITERIA: Program pelatihan disusun berdasarkan standar kompetensi industri dan/ atau Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diterbitkan oleh KEMENAKERTRANS; atau standar
kompetensi lainnya (khusus atau internasional) yang sesuai dengan kebijakan LA-LPK.
2 2.1 KRITERIA: Kurikulum disusun berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan dan memuat hasil
akhir pelatihan (outcome/ kompetensi/KUK)
2 2.3 KRITERIA: Kurikulum ditinjau ulang dan dimonitor secara teratur untuk memastikan kesesuaiannya
dengan unit kompetensi
3 3.1 KRITERIA: Materi pelatihan sesuai dengan hasil akhir (outcome) pelatihan yang sesuai dengan unit
kompetensi
4 4.2 KRITERIA: LPK menerapkan perencanaan yang konsisten dengan operasional yang terkini
4 4.53 KRITERIA: LPK memiliki sistem untuk memonitor dan mengevaluasi seluruh aspek operasionalnya dan
menindak lanjuti hasil evaluasi
5 5.1 KRITERIA: Staf pelatih/ instruktur dan tenaga pelatihan pelatihan dan asesor memiliki kualifikasi yang
tepat untuk setiap pelatihan yang diajarkan
5 5.2 KRITERIA: Staf administrasi dan pendukung memiliki kualifikasi yang tepat dengan cakupan kerjanya
6 6.1 KRITERIA: LPK memiliki sarana dan prasarana untuk mencapai unit kompetensi
8 8.1 KRITERIA: LPK memiliki peralatan asesmen yang valid, dapat diandalkan, adil dan fleksibel
8 8.2 KRITERIA: LPK memiliki asesmen yang sesuai dengan unit kompetensi SKKNI
2. Kami sebagai penyelenggara lembaga pelatihan kerja mendukung dan mematuhi seluruh
kebijakan dan prosedur pada pelaksanaan akreditasi ini.
3. Kami sebagai penyelenggara lembaga pelatihan kerja telah menerima seluruh informasi
berkaitan dengan persyaratan dan tata cara akrediasi dari LA-LPK atau KA-LPK.
4. Dengan penuh kesadaran, seluruh informasi dalam isian dan dokumen yang
melengkapinya adalah benar dan sesuai persyaratan.
Silahkan kirim formulir permohonan yang telah dilengkapi, beserta dokumen yang relevan ke:
1. LA-LPK, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51, Lt 6A Direktorat Bina Lemsarlatker , Telp. 021-
52901142, Fax. 021-52900925, Email; sekretariat@akreditasi.or.id.
2. KA-LPK, __________________________________________________________________