Anda di halaman 1dari 1

Dalil tentang kedisiplinan dan kemartabatan

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”. (Q.S.An-Nisa:59)
‘’Seorang muslim wajib mendengar dan taat, baik dalam hal yang disukainya maupun hal
yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah
mengerjakan maksiat, maka tidak wajib untuk mendengar dan taat’’. (H.R. Bukhori Muslim)
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia berkata baik atau
diam”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang
mukmin pada hari kiamat seperti akhalq yang mulia dan sunguh-sungguh benar Allah benci
dengan orang yang lisannya kotor dan kasar”. (HR At Tirmidzi)

Salman Alfarizi
XI C /30

Anda mungkin juga menyukai