Anda di halaman 1dari 49

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh:
Maria Paula Marla Nahak, S.Kep., Ns., MPH
▪ Tujuan keperawatan maternitas
▪ Peran perawat maternitas
▪ Tren dan isu keperawatan maternitas
▪ Aspek legal keperawatan maternitas
▪ Review anatomi fisiologi reproduksi wanita
▪ Keperawatan maternitas, yaitu bidang ilmu keperawatan
yang berfokus pada askep klien wanita, PUS (Pasangan
usia subur) yang berkaitan dengan reproduksi tanpa
kehamilan, wanita hamil, wanita melahirkan, wanita nifas,
baik kondisi normal maupun beresiko dan bayi baru lahir
sampai dengan usia 40 hari.
▪ Tujuan keperawatan maternitas yaitu meningkatkan status
Kesehatan Wanita, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu nifas dan bayi baru lahir sampai usia 40
hari
Azas Dasar Etik Keperawatan Maternitas

 Azas menghormati otonomi pasien (respect of the autonomy)


 Azas manfaat (beneficience)
 Azas tidak merugikan (non maleficience)
 Azas kejujuran (veracity)
 Azas kerahasiaan (confidentiality)
 Azas keadilan (justice)
Otonomi
 Kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri artinya menjunjung tinggi hak dan kebebasan pasien
 Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai
seseorang yg mempunyai harga diri & martabat yg mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya
 Perawat harus menghargai harkat & martabat manusia sebagai
individu yg dapat memutuskan hal yg terbaik bagi dirinya
 Perawat harus melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam
membuat keputusan yg berhubungan dengan asuhan
keperawatan kliennya
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan otonomi klien

 Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka


diberitahu sebelumnya
 Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi
relevan yg penting diketahui klien dalam
membuat suatu pilihan
 Memaksa klien memilih terapi
 Memaksa klien memberi informasi tentang
hal-hal yg mereka sudah tidak bersedia
menjelaskannya.
Azas manfaat (beneficience)
 Semua tindakan yang diberikan oleh perawat keada pasien haruslah
mengandung unsur manfaat,
 Selalu mengupayakan tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan
untuk melakukan yg terbaik dan bermanfaat untuk menolong pasien

Resiko yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkin dan


memaksimalkan manfaat bagi pasien.

Contoh tindakan: Mendampingi klien memilih terapi yang terbaik


dengan efek samping seminimal mungkin
Azas tidak merugikan (non maleficence)

Tindakan dan pengobatan harus berpedoman “yg paling


utama adalah jangan merugikan”

Tidak melukai atau tidak menimbulkan bahaya/ cidera bagi


orang lain / klien

Prinsip untuk tidak melukai orang lain

Resiko fisik, psikologis maupun sosial akibat tindakan dan


pengobatan yg akan dilakukan hendaknya seminimal mungkin

Contoh: Tidak menjadikan klien sebagai bahan percobaan


untuk menguji terapi yang belum teruji
Contoh (lanjutan)…

 Memberi informasi pada klien terhadap


penggantian terapi dan menjelaskan manfaat
serta efek samping yang ditimbulkan
 Mendampingi klien memilih terapi dengan efek
samping yang minimal (pilihan persalinan
pervaginam atau SC untuk meminimalkan faktor
risiko pada ibu dan bayi)
Azas kejujuran (veracity)

 Dokter dan Perawat dan tenaga Kesehatan hendaknya


mengatakan secara jujur & jelas apa yang akan dilakukan
serta akibat yg dapat terjadi

 Dalam memberikan informasi disesuaikan dengan tingkat


pendidikan pasien

 Memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami


oleh pasien
Azas kerahasiaan (confidentiality)

 Dalam perawatan, perawat hendaknya tetap menghormati privacy


klien serta tidak membocorkan ke publik
 Dokter & perawat harus menghormati “privacy” dan kerahasiaan
pasien, meskipun penderita telah meninggal.
 Cth: tidak menyebarkan rahasia pasien sehubungan dengan hasil
terapi dan pengobatan
Azas keadilan (justice)
 Prinsip moral adil adalah untuk semua individu tindakan
yang dilakukan untuk semua orang sama
 Tindakan yang sama tidak selalu identik
 Ex. Pemberian terapi yang sama dan adil terhadap pasien
dengan menjunjung tinggi prinsip moral, legal dan
kemanusiaan untuk memperoleh kualitas pelayanan yang
optimal
 Tidak ada perbedaan perlakuan pada pasien kelas VIP
dan kelas III
REVIEW
ANATOMI & FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
ORGAN GENITALIA PRIA
• Eksternal:
– Penis
– Testis
• Internal:
– Ductus deferens
– Kelenjar-kelenjar:
•Glandula prostata / kelenjar prostat
•Glandula vesiculosa / vesikula seminalis
•Glandula bulbourethralis / kelenjar bulbouretra /
cowperii
Sekilas fungsi organ reproduksi pria:

✓Menghasilkan sperma (spermatogenesis)


✓Organ penghasil sperma (testis) tergantung di
luar rongga abdomen dalam suatu kantong
berlapis kulit (skrotum) yang berada di antara
sudut kedua tungkai
✓Sistem reproduksi dirancang untuk
menyalurkan sperma ke wanita dalam suatu
cairan pembawa (semen) yang kondusif bagi
viabilitas (daya hidup) sperma
✓Kelenjar seks tambahan pria utama, adalah
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar bulbouretra
✓Penis adalah organ yang digunakan untuk
mentransfer semen pada wanita
✓Sperma keluar dari masing-masing testis
melalui saluran reproduksi pria yang terdiri
dari epididimis, duktus (vas) deferens dan
duktus ejakulatorius
1. Menghasilkan sperma
2. Menyekresikan hormon testosteron
1. Berfungsi sebagai rute keluar sperma dari
testis
2. Tempat pematangan sperma untuk motilitas
dan kesuburan
3. Memekatkan dan menyimpan sperma
1. Membentuk sebagaian besar cairan semen
serta melarutkan massa kental sperma
2. Menghasilkan fruktosa yang berfungsi
sebagai sumber energi primer untuk sperma
yang diejakulasikan
3. Mengeluarkan hormon prostaglandin yang
merangsang kontraksi otot polos di saluran
reproduksi pria dan wanita sehingga
transport sperma menjadi lebih mudah
4. Menghasilkan prekursor untuk pembekuan
sperma
Kelenjar Prostat
1. Mengeluarkan cairan basa yang
menetralkan sekresi asam vagina
2. Memicu pembekuan semen agar
sperma tetap berada di dalam vagina
ketika penis dikeluarkan

Kelenjar Bulbouretra
1. Berfungsi untuk menyekresikan mukus
untuk pelumas
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
Female Reproductive System
• Internal Genitalia
– Ovarium
– Tuba falopii
– Uterus
– Cervix
– Vagina
• External genitalia
– Vulva: Labia majora, labia minora, clitoris,
vestibulum vagina
– Bartholin's glands
– Skene’s glands
• Mammary glands
• Menstrual cycle
External Structures
• External female genitals:
• mons pubis

• clitoris

• labia majora

• labia minora

• Organ genital eksternal Wanita secara kolektif dikenal


dengan istilah “Vulva” sedangkan “vagina” merujuk
struktur internal
Mons pubis

Perineum
Mons Pubis
• Latin for “pubic mound:”
• Disebut juga mons veneris

• jaringan lemak yang menutupi area


tulang kemaluan sekitar 6’’ di bawah
pusar.
• Pertumbuhan rambut pubis pada mons
pubis berawal pada masa pubertas
• Pada sebagian besar wanita, area ini
sensitif terhadap rangsangan/stimulasi
Clitoris
• Klitoris adalah pusat gairah seksual
pada wanita
• Berisi ujung-ujung saraf yang
sangat sensitif terhadap stimulasi
• Secara struktural analog dengan
penis
Labia Majora and Minora
• Labia minora- “inner lips/bibir dalam
- lipatan kecil di dalam labia mayora
• Labia Majora – “outer lips /bibir luar”
– Dua lipatan daging yang memanjang dari
mons pubis ke perineum, menutupi labia
minora, klitoris, lubang uretra dan pintu
masuk vagina
Internal Structures
• Vagina: from Latin word for sheath/sarung
• Saluran dari introitus hingga serviks
• Organ hubungan intim dan kanal tempat
keluarnya menstruasi dan bayi (proses
persalinan per vaginam) dan pelumas yang
dikeluarkan dari bukaan dinding vagina saat
membesar
• 1/3 Mengandung banyak ujung saraf dan 2/3
mengandung sedikit ujung saraf
Internal Structures
• Dua fungsi reproduktif vagina
-Membungkus penis selama koitus / hubungan
seksual (vaginal intercourse)
-Jalan lahir
• Introitus: 1/3 bagian bawah vagina
• Sebagian besar ujung saraf terletak di introitus

• Hymen: dinamai menurut dewa perkawinan romawi


• Selaput tipis yang menutupi sebagian introitus
sebelum hubungan seksual pertama
Internal Structures
• Grafenberg Spot (G-spot)
• Area sensitif erotisme pada dinding
depan vagina di tengah-tengah antara
tulang kemaluan dan leher rahim
• Berperan dalam ejakulasi wanita -
orgasme yang kuat dan pengeluaran
cairan karena stimulasi G-spot pada
beberapa wanita; mungkin cairan
kelenjar Skene
Internal Structures
Internal Structures
• Uterus: Rahim: organ berotot,
berdinding tebal (1 inci) antara
kandung kemih & rektum
• Mengakomodasi janin yang
berkembang selama kehamilan
• Lapisan dalam dinding rahim
dikenal sebagai endometrium
• Berkontraksi untuk mengeluarkan
menstruasi dan janin
Serviks: mulut rahim /
leher rahim
▪ujung rahim yang
meruncing, memanjang dan
membuka ke dalam vagina
▪Menghasilkan lendir untuk
membantu atau menghambat
sperma
Internal Structures
• Ovaries: gonad yang menghasilkan gamet
• 2 ovarium menghasilkan sel telur (oosit; sel
telur) untuk reproduksi (masing-masing
250.000 sel telur)
• Ovarium melepaskan oosit dalam proses yang
disebut ovulasi
• Tuba Falopii
• Disebut juga tuba uterine atau oviduktus

• Satu tabung memanjang menuju masing-


masing ovarium
Female Reproductive System
Fisiologi haid
dan ovulasi

Anda mungkin juga menyukai