Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

KECAMATAN LEUWIDAMAR
KANTOR KEPALA DESA LEBAKPARAHIANG
Jalan raya Leuwidamar Km.22 Kab.Lebak – Provinsi Banten Kodepos 42362

Lebakparahiang, 16 Juli 2019

Nomor : 520/10/Ds-2015/ VII/2019 Kepada


Lampiran : 1 ( Satu ) Berkas Yth. Gubernur Banten
Perihal : Permohonan Bantuan Cq. Kepala Dinas PUPR
Bronjong Provinsi Banten
Di
Serang

Sehubungan diwilayah Desa Kami terdapat daerah rawan longsor dan banjir,
terutama sepanjang jalan dan alirahan air yang hamper sama rata dengan pemukiman
penduduk Yang berada di Kp. Parahiang Desa Lebakparahiang Kecamatan
Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang sangat berdekatan dengan aliran
kali cisimeut yang mengakibatkan sering longsor dan banjir manakala musim hujan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini kami sampaikan
permohonan.
1. Pemasangan Bronjong Sepanjang 800 (Meter) Tinggi 4 Meter Dalam Rangka
mencegah kikisan air dan meluap ke pemukiman.

2. Dengan adanya pemasangan Turap/Pengamanan Kampung diharapkan


keamanan dan kenyamanan masyrakat bias terkendali dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari.

Demikian Permohonan Ini Kami Sampaikan, Atas Perhatian Dan Bantuannya


Kami Mengicapkan Terima Kasih.

KEPALA DESA LEBAKPARAHIANG

AAT SUANGSIH

Tembusan :
1. Yth. Camat Leuwidamar
2. Yth. Ketua BPD Desa Lebakparahiang
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Desa merupakan pembangunan yang berlangsung di pedesaan
yang meliputi berbagai aspek kehidupan dan penghidupan masyrakar, yang
dilaksanakan secara terpadu dengan meningkatkan/mengembangkan swadaya
gotong royong masyrakat dalam pelaksanaan nya bersama-sama masyrakat
dengan pemerintah dari berbagai Dinas/Intansi.
Untuk mencapai keberhasilan yang optimal dalam rangka mempercepat pencapaian
Desa swasebada maka system perencanaan, pengendalian dan evaluasi program
proyek pembangunan di Desa dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh.
Undang-undang Nomor 12 tahun 2003 tentang keuangan dan undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah serta undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional baik pada aspek
proses dan penyempurnaan system perencanaan pembangunan nasional baik pada
aspek proses dan mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musywarah
perencanaan pembangunan yang diimplementasikan dengan peraturan daerah
nomor 5 Tahun 2005 tentang system perencanaan pembangunan daerah.
Relevansinya dengan pembangunan ditingkat Desa yang merupakan Program
Kegiatan Pembangunan pada Desa dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan dengan kriteria-kriteria tentang pembangunan antara lain,
kegiatan memperhatikan pembangunan yang bias dilaksanakan oleh masyrakat
secara swadaya/gotong royong kegiatan pembangunan bias dilaksanakan oleh
pemerintah Desa, Kegiatan-kegiatan pembangunan yang tidak dapat dilaksanakan
baik oleh pemerintah Desa maupun masyrakat.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Maksud yang terkandung dalam pelaksanaan untuk mewujudkan system
perencanaan dan pengendalian rencana kegiatan pembangunan agar mempunyai
keselarasan antara rencana kerja pemerintahah daerah di tingkat kecamatan
dibawah pengawasan serta pembinaan camat.
Sedangkan tujuan penyelengaraan adalah untuk membahas dan
menyepakati hasil-hasil prioritas kegiatan pembangunan, serta mebahas dan
menetapkan prioritas kegiatan pembangunan desa

1.3 Dasar Hukum


1. Landasan Idil Pancasila
2. Landasan Konstitusional UUD 1945
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sytem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagian Telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang perubahan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah menjadi
Undang-undang ( Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108. Tambahan Lembaran Negara Republik |Indonesia Nomor 4548);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan
Daerah ( Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104,
Tmbahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang pembagian urusan
pemerintah antara pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/kota (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737)
8. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2004 Tentang System
Perencanaan Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Penunjukan
Perencanaan Pembangunan Di Kabupaten Lebak;

BAB II
PERMASLAHAN

Dengan melihat dan memperhatikan hasil analisa tentang potensi yang dimiliki
Desa Lebakparahiang Kecamatan Leuwidamar yaitu hasil pertanian agar potensi ini
dapat berkembang dan mempunyai konstribusi yang berarti bagi peningkatan dan
kesejahteraan masyrakat harus didukung dengan insfrastuktur daerah seperti sarana
dan prasarana jalan, penerangan listrik, dan telekomunikasi yang memadai.

Tiga Komponen Penting masih tetap menjadi kendala bagi kelancaran pelayanan
terhadap masyrakat sekaligus menghambat bagi pertumbuhan perekonomia masyrakat
Di Desa Lebakparahiang Kecamatan Leuwidamar.

Bedasarkan Pakta Yang Ada dan menjadi kebutuhan masyrakat saat ini, upaya untuk
menindak lanjuti pemaslahan kegiatan prioritas pembangunan di Desa Lebakparahiang
Kecamatan Leuwidamar Tahun Anggaran 2018 Adalah Sebagai berikut :
1. Pembangunan Jalan Lingkungan Paving Blok
2. Pengerasan Jalan Poros Desa
3. Pembangunan Irigasi Lingkungan

Program kegiatan pembangunan pada Desa Dilaksnakan secara terpadu dan


berkesinambungan dengan kriteria-kriteria tentang pembangunan antara lain, kegiatan
memperhatikan pembangunan yang bias dilaksanakan oleh masyrakat secara
swadaya/gotong royong, kegiatan pembangunan yang bias dilaksnakan oleh
pemerintah desa, serta kegiatan-kegiatan pembanguna tidak dapat dilaksanakan baik
oleh pemerintah desa maupun masyrakat.
BAB III
PENUTUP

Pemerintah pada hakikatnya adalah pelayanan kepada masyrakat serta


menciptakan kondisi memungkinkan setiap anggota masyrakat mengembangkan
kemampuan dan kretivitas demi mencapai tujuan bersama.
Kepemerintahan yang baik harus dapat melibatkan seluruh elemen yang ada
dalam masyrakat, dengan demikian pemerintah yang dekat dengan masyrakat akan
mampu menyediakan pelayanan masyrakat secara efisien dan penggunaan sumber
daya manusia secara lebih efisien.

Program kegiatan pembangunan pada Desa dilaksnakan secara terpadu dan


bekesinambungan dengan kriteria-kriteria tentang pembangunan antara lain, kegiatan
memperhatikan pembangunan yang bias dilaksanakan oleh masyrakat secara
swadaya/gotong royong, kegiatan pembanguna yang bias dilaksnakan oleh pemerintah
desa, serta kegiatan-kegiatan pembangunan yang tidak dapat dilaksnakan baik
pemerintah maupun masyrakat.
FHOTO
RENCANA LOKASI PEMBANGUNAN PENGUTAN TEBING SUNGAI
( BRONJONG ) KP. PARAHIANG DESA LEBAKPARAHIANG
KECAMATAN LEUWIDAMAR KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

DOKUMENTASI BENCANA BANJIR


DI PEMUKIMAN KP. PARAHIANG

Anda mungkin juga menyukai