Pertemuan 4 Data Makro Ekonomi
Pertemuan 4 Data Makro Ekonomi
Keterangan:
W = Upah
I = Bunga
R = Sewa
F = Keuntungan
MARKETS
Revenue FOR Spending
GOODS AND SERVICES
•Firms sell Goods and
Goods
•Households buy services
and services
sold bought
FIRMS HOUSEHOLDS
•Produce and sell •Buy and consume
goods and services goods and services
•Hire and use factors •Own and sell factors
of production of production
Copyright©2004 South-Western
PDB dan Komponennya (2001)
Belanja Pemerintah
18%
Investasi Expor Neto
16% -3 %
Konsumsi
69%
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba/Untung
e. DI = PI – Pajak Langsung
= Rp. 120.552,7 – Rp. 12,0 = Rp. 120.540,7 Milyar
Copyright©2004 South-Western
Table 2 PDB Riil dan Nominal
Copyright©2004 South-Western
Table 2 PDB Riil dan Nominal
Copyright©2004 South-Western
Deflator PDB
N o m in a l G D P
G D P d e fla to r = ×100
R eal G D P
Copyright©2004 South-Western
Figure 2 PDB Riil di United States
Billions of
1996 Dollars
$10,000
9,000
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000
Copyright©2004 South-Western
Keseimbangan Pendapatan
Nasional Dalam
Perekonomian 2 Sektor
Y = C + I
TABUNGAN
RUMAH TANGGA INVESTASI
C
APC =
Yd
Copyright © 2004 South-Western
Contoh Perhitungan
∆S
MPS =
Yd
Copyright © 2004 South-Western
Kecondongan Menabung Rata-rata
• Average Propensity To Save (APS)
Perbandingan antara tabungan dengan
pendapatan disposabel
S
APS =
Yd
MPC + MPS = 1
APC + APS = 1
• Fungsi Konsumsi
Suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional
• C=a+bY
Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika
Pendapatan nasional adalah 0
b = kecondongan mengkonsumsi marginal
C = Tingkat konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
• S = - a + (1 – b) Y
Keterangan :
a = Konsumsi rumah tangga ketika
Pendapatan nasional adalah 0
b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal
C = Tingkat Konsumsi
Y = Pendapatan Nasional
Copyright © 2004 South-Western
Investasi (i)
• Y=C+I
• S=I
Contoh
Jika Konsumsi ( C ) = 90 + 0.75 Y
InvestasI (I) = 120
• Tentukan keseimbangan pendapatan nasional
2 sektor ?
Y=C+I+G
JASA FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI
SEKTOR
SEKTOR SEKTOR
RUMAH
PEMERINTAH PERUSAHAAN
TANGGA
PENGELUARAN PENGELUARAN
PEMERINTAH PEMERINTAH
ALIRAN BARANG & JASA HASIL
PRODUKSI
PENGELUARAN
PENDAPATAN UANG
TABUNGAN INVESTASI
RUMAH TANGGA
Copyright © 2004 South-Western
Syarat Keseimbangan
Y=C+I+G
I+G=S+T
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
S = Tabungan
G = Pengeluaran Pemerintah
T = Pajak
Copyright © 2004 South-Western
Jenis-jenis Pajak
• Pajak Langsung
Jenis pungutan pemerintah secara
langsung dikumpulkan dari pihak yang
wajib membayar pajak.
• Pajak Tidak Langsung
Pajak yang bebannya boleh
dipindahkan kepada pihak lain.
1. Pajak Regresif
Sistem pajak yang persentasi pungutan
pajaknya menurun apabila pendapatan
yang dikenakan pajak menjadi
bertambah tinggi
2. Pajak Proporsional
Persentasi pajak yang tetap besarnya
pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu
dari pendapatan yang sangat rendah
sampai ke pendapatan yang sangat
tinggi.
3. Pajak Progresif
Sistem pajak yang persentasinya
bertambah apabila pendapatan
semakin meningkat.
Yd = Y – T
Keterangan
Yd = Pendapatan Disposabel
Y = Pendapatan Nasional
T = Pajak
• Pajak Tetap
C = 90 + 0.75 Yd
S = - 90 + 0.25 Yd
T = 0 dan T = 40
• Pajak Proporsional
C = 90 + 0.75 Yd
T = 0.2 Y
∆C
MPC =
∆Yd
2. Kecondongan Mengkonsumsi
Marginal Pendapatan Nasional
∆C
MPCy =
∆Y
∆S
MPS =
∆Yd
Copyright © 2004 South-Western
Kecondongan Menabung
∆S
MPSy =
∆Y
Jika Diketahui
C = 90 + 0.75 Y
S = - 90 + 0.25 Y
T = 40 (Pajak Tetap)
T = 0.2 Y (Pajak Proporsional)
(9) PENGELUARAN
PEMERINTAH (3) PAJAK INDIVIDU
Y =C + I + G + (X – M)
ATAU
S+T+M=I+G+X
Keterangan:
X = Penentu Ekspor
M = Penentu Impor
1. Penghambat Tarif
Usaha mengurangi impor dari luar
negeri dengan mengenakan atau
memungut pajak terhadap barang-
barang impor