Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“THRIFT SHOP BUSINESS”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu: Iriyani Astuti Arief,S.IP.M.Si

Disusun oleh:

NAMA : Ahmad Ihsan Gunawan


NIM : CIE121100
PRODI : Ilmu Politik

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“THRIFT SHOP BUSINESS” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Kewirausahaan di
program studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Halu
Oleo. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantarnya:

1. Ibu Iriyani Astuti Arief,S.IP.M.Si selaku dosen pengampu pada mata


kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan ilmu sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan menyemangati saya.
3. Serta diri saya sendiri yang telah berhasil mengalahkan rasa malas yang
ada didalam tubuh dan pikiran kami sehingga berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat waktu

Dalam penyusunan makalah ini saya masih merasa belum sempurna. Oleh
karena itu, saya memohon maaf apabila masih banyak kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Kritik dan saran tersebut akan saya jadikan bahan
evaluasi kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
A. Definisi Thrift Shop................................................................................................3
B. Keuntungan bisnis Thrift Shop...........................................................................5
C. Tantangan Bisnis Thrift Shop.................................................................................6
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan
hal yang sangat lazim dan
menjadi
keharusan bagi individu,
individu adalah makhluk
sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi
hingga malam hari dan
berlanjut seterusnya
waktu yang digunakan
untuk aktifitas salah
satunya adalah

1
berkomunikasi. Penelitian
yang dilakukan oleh David
K. Berlo
mengemukakan 70% dari
waktu bangun digunakan
untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008).
Komunikasi merupakan
cara individu untuk
menyampaikan pesan
dan informasi kepada
orang lain, agar dapat
berinteraksi dan
memahami

2
perasaan serta memahami
keinginan orang lain
(Cangara, 1998). Didalam
kehidupan bermasyarakat,
tidak sedikit ditemukan
perbedaan dalam
berpendapat,
ketidaknyamanan, bahkan
konflik kesalah pahaman
dalam
komunikasi. Kehidupan
manusia ternyata sangat
bergantung dengan
proses komunikasi dan
interaksi dengan orang
lain.
3
Komunikasi yang sering
ditemui dalam individu
adalah
komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal
adalah proses
komunikasi antar dua
orang atau lebih, baik
secara verbal maupun non
verbal, sehingga pada
awalnya timbul interaksi
(Rakhmat, 2008).
Aktifitas komunikasi
berlangsung dalam situasi
tatap muka antara dua

4
orang atau lebih, baik
secara terorganisasi
maupun pada kerumunan
orang (Wiryanto, 2005).
Bahasa merupakan salah
satu alat komunikasi
yang dipakai oleh
seseorang dengan orang
lain. Tanpa ada ocal kita
tidak akan dapat mengerti
apa yang dimaksudkan
oleh seseorang kepada
kita.
Komunikasi merupakan
hal yang sangat lazim dan
menjadi
5
keharusan bagi individu,
individu adalah makhluk
sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi
hingga malam hari dan
berlanjut seterusnya
waktu yang digunakan
untuk aktifitas salah
satunya adalah
berkomunikasi. Penelitian
yang dilakukan oleh David
K. Berlo
mengemukakan 70% dari
waktu bangun digunakan
untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008).
6
Komunikasi merupakan
cara individu untuk
menyampaikan pesan
dan informasi kepada
orang lain, agar dapat
berinteraksi dan
memahami
perasaan serta memahami
keinginan orang lain
(Cangara, 1998). Didalam
kehidupan bermasyarakat,
tidak sedikit ditemukan
perbedaan dalam
berpendapat,
ketidaknyamanan, bahkan

7
konflik kesalah pahaman
dalam
komunikasi. Kehidupan
manusia ternyata sangat
bergantung dengan
proses komunikasi dan
interaksi dengan orang
lain.
Komunikasi yang sering
ditemui dalam individu
adalah
komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal
adalah proses

8
komunikasi antar dua
orang atau lebih, baik
secara verbal maupun non
verbal, sehingga pada
awalnya timbul interaksi
(Rakhmat, 2008).
Aktifitas komunikasi
berlangsung dalam situasi
tatap muka antara dua
orang atau lebih, baik
secara terorganisasi
maupun pada kerumunan
orang (Wiryanto, 2005).
Bahasa merupakan salah
satu alat komunikasi

9
yang dipakai oleh
seseorang dengan orang
lain. Tanpa ada ocal kita
tidak akan dapat mengerti
apa yang dimaksudkan
oleh seseorang kepada
kita.
Komunikasi merupakan
hal yang sangat lazim dan
menjadi
keharusan bagi individu,
individu adalah makhluk
sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi
hingga malam hari dan
berlanjut seterusnya
10
waktu yang digunakan
untuk aktifitas salah
satunya adalah
berkomunikasi. Penelitian
yang dilakukan oleh David
K. Berlo
mengemukakan 70% dari
waktu bangun digunakan
untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008).
Komunikasi merupakan
cara individu untuk
menyampaikan pesan
dan informasi kepada
orang lain, agar dapat

11
berinteraksi dan
memahami
perasaan serta memahami
keinginan orang lain
(Cangara, 1998). Didalam
kehidupan bermasyarakat,
tidak sedikit ditemukan
perbedaan dalam
berpendapat,
ketidaknyamanan, bahkan
konflik kesalah pahaman
dalam
komunikasi. Kehidupan
manusia ternyata sangat
bergantung dengan

12
proses komunikasi dan
interaksi dengan orang
lain.
Komunikasi yang sering
ditemui dalam individu
adalah
komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal
adalah proses
komunikasi antar dua
orang atau lebih, baik
secara verbal maupun non
verbal, sehingga pada
awalnya timbul interaksi
(Rakhmat, 2008).

13
Aktifitas komunikasi
berlangsung dalam situasi
tatap muka antara dua
orang atau lebih, baik
secara terorganisasi
maupun pada kerumunan
orang (Wiryanto, 2005).
Bahasa merupakan salah
satu alat komunikasi
yang dipakai oleh
seseorang dengan orang
lain. Tanpa ada ocal kita
tidak akan dapat mengerti
apa yang dimaksudkan
oleh seseorang kepada
kita.
14
Komunikasi merupakan
hal yang sangat lazim dan
menjadi
keharusan bagi individu,
individu adalah makhluk
sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi
hingga malam hari dan
berlanjut seterusnya
waktu yang digunakan
untuk aktifitas salah
satunya adalah
berkomunikasi. Penelitian
yang dilakukan oleh David
K. Berlo

15
mengemukakan 70% dari
waktu bangun digunakan
untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008).
Komunikasi merupakan
hal yang sangat lazim dan
menjadi
keharusan bagi individu,
individu adalah makhluk
sosial yang tidak dapat
hidup sendiri. Sejak pagi
hingga malam hari dan
berlanjut seterusnya
waktu yang digunakan
untuk aktifitas salah
satunya adalah
16
berkomunikasi. Penelitian
yang dilakukan oleh David
K. Berlo
mengemukakan 70% dari
waktu bangun digunakan
untuk berkomunikasi
(Rakhmat, 2008
Bahasa juga merupakan
alat pemersatu
antarsesama. Komunikasi
nonverbal. Bahasa verbal
merupakan suatu alat
komunikasi yang dapat
menggambarkan cara
manusia hidup, berpikir,
berpengetahuan,
17
ocala konsep tentang
dunianya, dan
mengungkapkan secara
lisan
maupun tertulis. Bahasa
nonverbal adalah ocal yang
tidak
mementingkan/tidak
menggunakan kata-kata
penyampaian pesan, tetapi
menggunakan symbol lain
Di masa-masa modern seperti saat ini, tentu trend fashion atau tren
berbusana sedang booming-boomingnya dikalangan muda mudi. Gaya hidup
remaja saat ini sudah begitu konsumtif karena mengikuti zaman, dan agar
mereka menjadi pusat perhatian biasanya para remaja berusaha mengikuti
tren pakaian kekinian misalnya memakai pakaian dengan brand terkenal.
Bukan hal yang tidak mungkin, dengan adanya sosial media seperti tiktok,
Instagram, twitter, dan lain-lain atau bahkan website yang ramai dikunjungi
para remaja akhir-akhir ini termasuk saya sendiri yaitu Pinterest menjadi
pemicu tren gaya berbusana para remaja. Dengan adanya internet ini, para
remaja berusaha untuk menirukan penampilan dari artis ataupun model

18
favorit mereka, entah itu model rambut, tattoe, bahkan gaya berpakaiannya
yang tentunya dengan budget yang lebih sedikit.
Seiring dengan pesatnya perkembangan model pakaian, tentu akan
menambah pengeluaran dan meningkatnya perilaku konsumtif dikalangan
remaja. Perilaku konsumtif ini selain merugikan diri, juga dapat merugikan
lingkungan karena limbah pakaian yang dapat menimbulkan polusi. Selain
itu, total emisi gas rumah kaca dari produksi tekstil sudah mencapai 1,2 miliar
ton per tahun, zat tersebut pun dapat memengaruhi ocala para pekerja tekstil
dan juga pemakai dari pakaian, dan zat tersebut dapat menyebar ke
lingkungan (Ellen McArthur Foundation, 2018).
Di jaman seperti saat ini, kegiatan daur ulang pun dinilai kurang tepat,
karenapakaian manusia saat ini banyak berbahan dasar dari material sintetis,
bukandari benang. Maka dari itu, dengan adanya kegiatan jual-beli ulang
pakaian bekas yang masih layak pakai dirasa bisa efektif, karena tidak perlu
lagi untuk mendaur ulang, hanya perludengan cara perawatan saja bagi
pakaian tersebut. Jual-beli pakaian bekas sebenarnya sudah ada sejak lama,
namun akhir-akhir ini kegiatan tersebut sedang ramai ocala di kalangan
remaja. Istilah untuk kegiatan tersebut diberi nama thrift shopping.

B. Rumusan Masalah

Bahasa juga merupakan


alat pemersatu
antarsesama. Komunikasi
nonverbal. Bahasa verbal
merupakan suatu alat
komunikasi yang dapat
19
menggambarkan cara
manusia hidup, berpikir,
berpengetahuan,
ocala konsep tentang
dunianya, dan
mengungkapkan secara
lisan
maupun tertulis. Bahasa
nonverbal adalah ocal yang
tidak
mementingkan/tidak
menggunakan kata-kata
penyampaian pesan, tetapi
menggunakan symbol lain
1. Apa definisi dari Thrifting Shoping?
2. Apa keuntungan dari bisnis Thrift Shop?
3. Apa tantangan dari bisnis Thrift Shop?

20
C. Tujuan
Saya ocala makalah ini bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui
lebih jauh lagi perihal bisnis thrift, atau orang awam biasa menyebutnya
dengan pakaian RB, Cakar, dan lain-lain. Selain itu pembaca juga dapat
mengetahui perihal keuntungan dan tantangan bisnis thrift itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Thrift Shop

21
Sesuai dengan namanya, Thrift berarti penghematan atau atau cara dalam
penggunaan uang dengan menghindari pemborosan, sedangkan shop berarti
toko/gerai. Jadi Thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas dari
dalam maupun luar negeri. Sejak tahun 2013 perdagangan barang bekas mulai
masuk ke Indonesia, dimulai dari barang langka hingga barang dengan brand
yang terkenal. Akan tetapi, dalam bisnis thrift shop, apapun barang serta
merknya, selama barang bekas tersebut berkondisi baik dan layak untuk dipakai
memiliki arti dapat diperjualbelikan.
Dalam bisnis atau usaha thrift shop, berbagai macam produk dapat diperjual
belikan, diantaranya sebagai berikut:
1. Pakaian Thrift
Pakaian bekas dapat dijadikan pilihan utama dalam memulai bisnis ini.
Jenis ini memiliki banyak kategori dimulai dari kemeja, jaket,
celana jeans maupun celana bahan. Bahkan rompi pun dapat diperjualbelikan.
Dan kita harus tahu, bahwa semakin bagus nama brand, semakin tinggi nilai
jual yang akan didapat meski barang tersebut bekas. Jenis produk ini
merupakan jenis yang paling banyak di pasaran Indonesia saat ini.
2. Jam Tangan Thrift
Jam tangan premium seperti Rolex, Patek Philippe, Hublot serta Omega
dapat dijadikan salah satu produk kita. Akan tetapi, jika modalnya sedikit,
kita dapat menjual jam tangan lokal yang bekas seperti Eiger, Expedition
serta Woodka yang juga sering disasar oleh thrift shopper.
3. Tas Thrift
Seperti halnya jam tangan, tas juga sering diperjualbelikan dalam bisnis
ini. Semakin bagus nama brand yang dijual, semakin bernilai tinggi. Akan
tetapi, ini balik lagi ke target pasar kita. Kita yang menentukan target pasar
kita dari kelas ekonomi bawah, menengah atau atas.
4. Sepatu Thrift
Tidak jarang juga usaha thrift shop yang menjual jenis ini. Terutama
untuk sepatu-sepatu langka atau limited edition. Bahkan, Anda dapat menjual
dengan harga yang lebih tinggi jika terdapat kardus atau nota pembelian.
5. Produk Rumah Tangga

22
Selain produk-produk sebelumnya, kita juga dapat menjual produk rumah
tangga seperti karpet, gelas, piring kaca, panci hingga penggorengan. Tentu
saja, kita juga harus memperhatikan setiap produk yang kita jual agar orang
yang sudah membeli merasa percaya dan akan membeli kembali produk pada
bisnis kita.

Ketika kita memulai bisnis thrift shop, kita harus mengetahui bahwa


penjualan produk seperti ini digemari oleh usia produktif terutama remaja. Akan
tetapi, kita tidak perlu khawatir karena meskipun target pasarnya hanya usia
tertentu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jurnal Riset Tindakan Indonesia
(JRTI) pada tahun 2017, menunjukkan bahwa perilaku konsumtif rawan dialami
oleh usia remaja karena merupakan masa transisi dari kecil menuju dewasa.
Terlebih lagi, di Indonesia penduduk usia produktif merupakan jumlah yang
terbanyak.
Thrift shop di Indonesia merupakan hal yang baru terjadi beberapa tahun ke
belakang, bahkan sedang menjadi sangat tren di masa kini. Bagi mereka yang
suka membeli barang-barang bekas, pakaian bukan sekedar kebutuhan primer
melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka.
Produk-produk yang kita jual menjadi kebutuhan bagi mereka. Dengan harga
yang pas di kantong tetapi tetap dapat berpenampilan menarik. Ditambah lagi,
produk seperti jam tangan dan perhiasan merupakan barang yang tidak dimakan
usia sehingga kebutuhan akan produk tersebut akan terus ada sampai kapan pun.

23
B. Keuntungan bisnis Thrift Shop
Di masa-masa kuliah seperti ini, melakukan bisnis kecil-kecilan
merupakan salah satu aktifitas yang bisa kita lakukan dikala kita senggang dari
segala aktifitas perkuliahan dan tentunya ini merupakan solusi untuk tetap
menghasilkan uang. Apalagi bagi kita anak kos yang pada dasarnya memiliki
banyak pengeluaran, entah itu pengeluaran pokok bulanan, dan untuk keperluan
lainnya seperti nongkrong dan lain-lainnya. Bisnis thrift menurut saya sangat
cocok untuk kita yang ingin kuliah sambil cari cuan dan tidak ingin membebani
orang tua, dan berikut adalah alasan mengapa saya tertarik untuk menjadikan
bisnis thrifting sebagai bisnis yang dapat saya jalankan sambil kuliah:

1. Modal minim untung besar


Bisnis thrift shop tidak memerlukan modal yang banyak. Untuk
penjualan awal, kita dapat membeli produk sesuai dengan jumlah uang yang
kita miliki. Daripada melakukan thrifting secara online, kita dapat membeli
produk yang ingin dijual dengan datang langsung ke pasar, selain akan
mendapatkan harga lebih murah, kita juga dapat melihat kondisi barang
secara langsung. Selain itu kita juga dapat mengumpulkan baju bekas kita
dan keluarga kita sendiri yang masih layak pakai untuk dijual kembali. Ini
dapat membantu kita meminimalisir budget untuk penjualan pertama kita.
2. Banyak Peminat
Di zaman seperti saat ini, dimana para millennial sedang sibuk-
sibuknya berlomba-lomba untuk tampil mencolok di social media mereka
bahkan ingin mendapat perhatian lebih ditengah-tengah masyarakat. Agar
mendapat perhatian tersebut, banyak dari mereka berlomba-lomba untuk
tampil se-fashionable mungkin untuk memikat perhatian masyarakat,
terutama lawan jenis mereka sendiri. Tentunya apabila membeli barang
branded bisa dibilang masih sulit bagi mereka dikarenakan masih banyak
kaum millennial yang masih berstatus pelajar yang tentunya masih jarang
yang memiliki penghasilan sendiri. Oleh karena itu thrift shop menjadi
solusi yang sangat pas untuk para kaum millennial apabila ingin tampil
fashionable layaknya artis atau idola kita yang menggunakan pakaian
bermerk, dan berkualitas, yang tentunya harga lebih terjangkau. Thrift shop

24
akan selalu memiliki peminat karena para kaum millennial akan selalu ingin
mengikuti tren dan memiliki sifat yang konsumtif, itulah mengapa bisnis
thrift ini layak untuk kita jadikan bisnis.
3. Mudah dipasarkan
Di era digital saat ini, siapa sih yang tidak mengenal social media?
Dengan adanya koneksi internet yang mendukung di berbagai sudut wilayah
saya rasa semua sudah mengenal sosial media. Jangankan kaum millennial,
saya rasa orang tua dari generasi millennial itu sendiri tidak sedikit yang
sudah mulai mengenal sosial media, dengan adanya Facebook, Instagram,
Whats App, serta e-Commerce saya rasa itu sangat memudahkan aktifitas-
aktifitas masyarakat saat ini. Dengan adanya teknologi seperti ini, sangat
rugi apabila tidak kita manfaatkan untuk keperluan kita, apalagi bagi kita
yang ingin menjalankan bisnis dan memasarkannya.
Untuk memulai sebuah bisnis thrift shop, bukan  berarti kita harus
memiliki toko offline. Dengan adanya perkembangan teknologi, kita dapat
memasarkan produk kita melalui sosial media dan juga marketplace tersebut
Mengenai Teknik marketingnya agar produk kita dapat menjangkau ribuan
bahkan jutaan calon konsumen dapat kita pelajari secara otodidak dengan
mencari berbagai sumber di internet, atau apabila ingin lebih efektif kita
dapat mengikuti seminar-seminar atau kelas berbayar khusus marketing agar
kemampuan kita dalam memasarkan produk kita lebih berkembang lagi.

Itulah beberapa keuntungan dari menjalankan bisnis thrift shop ini


menurut pendapat saya, terus terang saya pun belum melakukan eksekusi secara
langsung dan ini hanya saya buat karena atas dasar ketertarikan saya pada bisnis
ini, semoga kedepannya memiliki rejeki untuk memulai bisnisnya.

C. Tantangan Bisnis Thrift Shop


Setelah membahas soal keuntungan dari bisnis thrift shop, tentunya dalam
sebuah bisnis semuanya tidak akan terus berjalan lancer-lancar saja dan pastinya
akan ada tantangan yang harus kita hadapi apabila ingin berkecimpung di dunia
bisnis. Memulai sebuah bisnis memang bukan perkara yang mudah. Ada begitu
banyak tantangan yang dihadapi. Untuk yang berencana atau sedang merintis

25
bisnis baru, pasti akrab dengan beberapa hal berikut ini. Inilah tantangan yang
harus dihadapi oleh bisnis atau usaha yang baru berdiri:
1. Pengalaman
Menjalankan bisnis tidak semudah yang terlihat. Para pengusaha sukses
harus bergelut degan berbagai kesulitan sebelum sampai pada titik puncak.
Satu hal yang pasti tidak dimiliki oleh pelaku bisnis baru adalah
pengalaman. Mereka biasanya tidak paham bagaimana cara menyelesaikan
berbagai tugas dan persoalan yang datang bersamaan. Akan ada banyak trial
and error dalam proses ini. Anda bisa menyiasati hal ini dengan 2 hal:
memiliki seorang mentor yang sudah ahli dan berpengalaman di bidangnya
atau mempekerjakan para staf yang ahli pada bidang ini.
2. Persaingan
Untuk yang baru berkecimpung di dunia bisnis thrifting, tentu saja
persaingan juga termasuk tantangan yang cukup serius. Karena di masa
sekarang tidak sedikit orang yang mulai menggeluti bisnis ini, bahkan bisnis
ini sudah sangat lazim ditengah-tengah masyarakat perkotaan. Oleh karena
itu kita harus pandai-pandai dalam melakukan pemasaran, dan juga harus
jeli dalam menentukan harga agar para calon pembeli tidak merasa produk
yang kita tawarkan ke mereka tidaklah over price atau bisa dibilang terlalu
mahal untuk sebuah barang bekas, akan tetapi tidak terlalu murah juga agar
kita tetap bisa mendapatkan keuntungan yang setimpal dengan usaha dan
tenaga yang telah kita kerahkan. Karena apabila pelanggan sudah merasa
klop dengan took kita, pasti mereka akan melakukan repeat order di
kemudian hari, dan itu pasti akan sangat membantu untuk meningkatkan
performa took kita agar kelak bisa bersaing dengan toko-toko yang lebih
dahulu berkecimpung dalam bisnis ini.
3. Kepercayaan
Hal yang tidak kalah penting adalah kepercayaan. Inilah salah satu
tugas terpenting kita para pebisnis, terutama kita yang ingin menggeluti
bisnis thrift online karena apabila kita belum berhasil mendapatkan
kepercayaan calon pembeli kita, otomatis mereka akan ragu untuk
melakukan transaksi karena takut akan kasus penipuan. Permasalahan

26
transaksi ini sebenarnya bisa kita atasi dengan menggunakan peran pihak
ketiga, kita bisa menggunakan aplikasi e-commerce terkemuka sebagai
perantara transaksi agar pelanggan tidak memiliki keraguan lagi untuk
bertransaksi, akan tetapi untuk meyakinkan mereka tetap saja kemampuan
kita dalam berkomunikasi sangat dibutuhkan untuk menghilangkan perasaan
ragu mereka terhadap kita.
4. Determinasi
Tantangan yang muncul dalam sebuah bisnis baru bisa tidak terduga
dan sulit dipecahkan. Di saat-saat seperti itu, kita pasti merasa ingin berhenti
saja. Jika kita benar-benar ingin berhasil dengan bisnis yang dijalankan, kita
perlu determinasi yang kuat. Bulatkan tekad, bila perlu buat diri kita sendiri
terobsesi dengan kesuksesan. Jangan mudah lelah dan menyerah karena
akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi di masa yang akan datang.
Setiap tantangan yang datang adalah ujian untuk menjadikan kita lebih baik.
Jika orang lain saja bisa lolos dan sukses, kita juga pasti bisa.

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas dari dalam
maupun luar negeri. Sejak tahun 2013 perdagangan barang bekas mulai masuk
ke Indonesia, dimulai dari barang langka hingga barang dengan brand yang
terkenal.
Bisnis Thrift online sangat cocok dijalankan bagi kita para mahasiswa yang
ingin tetap kuliah sambal mencari pendapatan tambahan, karena memasarkannya
cukup simple kita hanya memerlukan sebuah akun Instagram lalu memposting
foto katalog produk kita semenarik mungkin.
Tantangan untuk memulai bisnis ini lebih ke mengarah persaingan, apakah
kita mampu bersaing dengan orang yang lebih dahulu terjun di bidang ini atau
tidak, karena saat ini sudah banyak thrift offline store yang tersedia di berbagai
daerah.

B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut
penulis meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

28
DAFTAR PUSTAKA

8 Tantangan yang dihadapi bisnis baru. (2021, April 27). Retrieved from
simulasikredit.com: https://www.simulasikredit.com/8-tantangan-yang-
dihadapi-bisnis-baru/

Bisnis Thrift Store, Peluang Bisnis yang Besar? (2020, september 19). Retrieved from
jurnalenterpreneur.com: https://www.jurnal.id/id/blog/bisnis-thrift-store/

Ramadhani, N. (2022, Februari 04). Thrift Adalah : Pengertian, Manfaat hingga Tipsnya.
Retrieved from akseleran.co.id: https://www.akseleran.co.id/blog/thrift-
adalah/#:~:text=Sebenarnya%2C%20istilah%20thrift%20shop
%20muncul,tempat%20menjual%20barang%20bekas%20pakai.

29

Anda mungkin juga menyukai