Kacang hijau merupakan suku polong-polongan Fabaceae yang bermanfaat sebagai sumber bahan

pangan berprotein nabati tinggi yang dapat digunakan dalam berbagai macam produk dan jenis
makanan. Pada praktikum ini digunakan kacang hijau sebagai variable utamanya dengan melakukan
sebuah tiga perlakuan yang berbeda dengan penambahan pisang sebagai gas etilen pada setiap
wadah yang berbeda. Etilen merupakan suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh (C2H4) yang terapat
pada tumbuhan dan biasa ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen ini
tidak berwarna dan juga mudah menguap pada suhu kamar. Pada kecambah yang tidak diberi buah
pisang atau kecambah pada toples A mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan
dengan pertumbuhan kacang lainnya. Pada toples B kecambah yang diberi satu buah pisang masak
pada toples kecamah tersebut menghasilkan pertumbuhan yang relatif lambat dibandingkan dengan
kecambah yang tumbuh tanpa diberi pisang masak. Pada toples C atau kecambah yang ditanam
berserta tiga buah pisang yang telah masak menunjukan bahwa pertumbuhan kecambah kacang
hijau terlihat sangat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah yang hanya diberi satu
buah pisang, hal ini dikarenakan produksi gas etilen yang dihasilkan oleh pisang berjumlah lebih
banyak dibandingkan pada toples B sehingga laju pertumbuhannya pun jauh lebih lambat